1. Kerajaan
  2. Peninggalan Sejarah

Mengunjungi Taman Sari Jogja yang Instagrammable

Taman Sari Jogja berada di kota yang terkenal dengan beragam wisata sejarahnya, dari pura, candi, dan kerajaan-kerajaan dari zaman dinasti terdahulu. Yaitu pusat dimana berkembangnya kebudayaan jawa pada era klasik hingga masa penjajahan. Karena panjangnya sejarah yang dimiliki, menjadikan jogja sebagai kota yang memiliki banyak sekali destinasi wisata bersejarah yang indah untuk dikunjungi. Salah satunya adalah mengunjungi Taman Sari Jogja yang Instagramable.

Taman Sari Jogja atau biasa kita sebut Taman Sari adalah sebuah bangunan yang saat ini dibuka untuk dijadikan sebuah destinasi wisata. Memiliki arsitektur yang indah, dulunya taman sari ini konon menjadi sebuah kolam mandi bagi Permaisuri dan para putri raja di Jogja. Menjadi sebuah tanda yang identic bagi daerah Jogja dengan mengusung konsep yang indah, bangunan dari tempat pemandian ini juga biasa disebut dengan Istana Air Jogja.

Kompleks Taman Sari Jogja

Taman Sari Jogja memiliki 4 kompleks utama di dalamnya. Kompleks pertama berupa danau buatan, yang kedua berupa Umbul Binangun, disusul dengan Pesarean Ledok Sari dan Kolam Garjiwati, serta yang terakhir merupakan Pemandian Umbul Binangun. Setiap kompleks yang ada disini, memiliki beberapa tempat yang bisa dikunjungi lebih dalam lagi. Berikut penjelasan lengkapnya:

denah bangunan taman sari jogja
Denah Taman Sari Jogja, oleh kratonjogja,id

Isi komplek Danau Buatan

  • Pulo Kenongo
    Di kompleks danau buatan , pertama ada sebuah Pulo Kenongo. Pulo Kenongo ini adalah pulau yang berada di tengah danau buatan di dalam kompleks taman sari. Memiliki sebuah Gedung Gedhong Kenongo, yang dulu adalah tempat tertinggi di Keraton Jogja , anda bisa melihat seluruh keraton dari tempat ini. Memiliki ventilasi ke dalam terowongan bawah tanah tempat untuk melarikan diri dari musuh. 
  • Pulo Cemethi
    Kemudian ada Pulo Cemethi berada di bagian selatan Pulo Kenongo. Tempat ini digunakan untuk meditasi. Anda harus melewati terowongan bawah tanah agar dapat menuju tempat ini.
  • Sumur Gumuling
    Berada di sebelah barat Pulo Kenongo, tempat ini digunakan untuk peribadatan sultan yang sama-sama harus dilalui menggunakan terowongan bawah tanah. Sumur ini berbeda dari masjid biasa karena memiliki bentuk seperti ceruk yang melingkar. Terdiri dari dua lantai , lantai utama untuk Jamaah laki-laki, dan lantai kedua untuk Jemaah perempuan. Di sini juga terdapat lima tangga yang menyimbolkan 5 rukun islam. Di bawah tangga tersebut anda akan melihat sebuah kolam air yang digunakan sebagai tempat wudhu bagi Jamaah masjid.

Kompleks kedua Umbul Binangun

  • Gedhong Gapura Hageng
    Merupakan sebuah pintu gerbang utama bagian barat yang saat ini sudah tidak digunakan. Terdiri dari ruangan dua tingkat dan memiliki ornamen relief yang digambarkan sebuah cerita pembangunan awal Taman Sari Yogyakarta
  • Gedhong Lapak-lapak
    Tempat ini dulunya adalah sebuah Menara dengan 2 lantai , tetapi pada akhirnya, tempat tersebut dirombak menjadi sebuah taman yang berbentuk persegi dengan delapan sisi.
  • Umbul Pasiraman
    Pasiraman ini merupakan sebuah komplek yang memiliki ciri khas tersendiri pada bangunannya yang memiliki 3 kolam. Kolam tersebut berfungsi sebagai tempat untuk mandi sultan beserta keluarganya.

Pasarean Ledok Sari dan Kolam Garjitawati

  • Pasarean Ledoksari
    Merupakan tempat peraduan bagi Sultan dan Garwa dengan bentuk atap bangunan berbentuk model kampung yang memiliki pleseteran dengan motif sirap. Tempat ini berbeda dengan bangunan lain , dan memiliki 2 pintu dari selatan arah gedong Blawong dan Barat dari Gedong Madaran.
  • Gedong Madaran
    Tempat ini adalah dapur untuk mempersiapkan makanan untuk Sri Sultan, istri, dan seluruh kerabat jika sedang di Tamansari, hal ini ditunjukkan dengan adanya sebuah cerobong asap pada bata berplester dan memiliki ruang dan beberapa struktur yang berbentuk seperti sebuah meja.
  • Gedong Blawon
    Merupakan tempat yang digunakan untuk menyiapkan makanan pula untuk Sri Sultan. Terletak di sebelah utama pasiraman.
  • Gedong Garjitawati
    Tempat ini merupakan tempat dimana para abdi melaksanakan tugas untuk melayani Sri Sultan di area Pasarean Ledoksari. Terletak di sebelah utara pasiraman.

Pemandian Umbul Binangun sampai Pasarean Ledok Sari dan Kolam Garjitawati

  • Gedong Carik
    Berfungsi sebagai tempat untuk menjalankan kegiatan kesekretariatan untuk menjalankan kepentingan politik kraton. Gedong ini adalah gerbang menuju pasarean Ledoksari dan Gedong Madaran.
  • Gedhong Gapura Panggung
    Merupakan pintu utama bagi para wisatawan agar dapat memasuki komplek Taman Sari.
  • Gedhong Temanten
    Salah satu tempat berjaga abdi dalem istana. Memiliki bangunan dua buah di sisi kanan kiri jalan.

Sejarah Singkat Taman Sari Jogja

Sejarah taman sari Jogja memiliki cerita yang sangat menarik. Berdiri pada tahun 1785 dan masih berdiri kokoh hingga saat ini. ditandai dengan adanya candra sengkala catur naga rasa tunggal yang merupakan tanda istana baru oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I. Istana air ini sempat direnovasi pada tahun 2006 karena gempa dahsyat di Yogyakarta pada saat itu. Memiliki arsitektur yang indah dan megah, hal ini didapatkan karena Sultan Hamengku Buwono I sangat mencintai seni. 

Artikel Terkait

    Feed has no items.

Pada mulanya tempat ini adalah sebuah pesanggrahan, namun selain itu pesanggrahan ini sejatinya digunakan untuk pertahanan fisik. Taman sari Jogja memiliki dua nilai , yang pertama adalah mencari kesenangan dunia yang disimbolkan oleh taman dan kolam, dan yang kedua terdapat sumur gemuling dan mihrab , yang diartikan sebagai sebuah ujian untuk seseorang di dunia, yang mana bila digabungkan, pesanggrahan ini memiliki arti keseimbangan kehidupan dunia dan aturan-aturan Tuhan yang diberikan.

taman sari jogja
Taman Sari Jogja, oleh Michelle Sonya/traveloka

Spot Foto Terpopuler di Taman Sari Jogja

Ada banyak sekali spot foto yang dapat anda temui di Taman Sari Yogyakarta , berikut merupakan rekomendasi spot foto popular yang dapat anda kunjungi jika anda sedang berada di Taman Sari Jogja.

Gedhong Gapura Hageng

Yaitu pintu utama masuk taman sari. Berhiaskan ukiran Bunga dan burung, jangan sampai melewatkan untuk mengambil gambar kamu di tempat ini.

Lorong masjid bawah tanah

Salah satu tempat yang biasa digunakan untuk berfoto yaitu adalah Lorong masjid ini. Memiliki bentuk unik sehingga memberikan kesan artistic jika anda mengambil gambar disini. Anda bisa berfoto disini saat pagi hari atau siang hari untuk mendapat cahaya yang bagus.

Pulo kenanga

Yaitu sebuah pulau buatan dan dibangun mengapung di atas segaran. Memiliki dua lantai untuk dinaiki agar dapat melihat pamandangan dari Taman Sari yang cantic.

Pulo Cemeti

Banyak sekali wisatawan yang ingin berfoto di tempat ini, karena memiliki kesan jadul namun aesthetic. 

Umbul Binangun

Kolam air raksasa yang berada di tengah taman air, spot ini merupakan spot favorit yang sering diabadikan. Namun anda harus mengantri untuk mendapatkan spot apik di tempat ini karena membludaknya pengunjung yang juga senang berfoto di tempat ini.

Sumur Gumuling

Anda tidak boleh melewatkan tempat foto yang satu ini, karena tidak afdol rasanya jika anda tidak mengambil gambar di tempat ini. Merupakan tempat yang selalu penuh untuk wisatawan berfoto. Anda bisa lihat di berbagai social media, kebanyakan orang memang selalu mengabadikan tempat ini.

Tips Berkunjung ke Taman Sari Jogja

Tempat wisata ini merupakan tempat yang sangat populer, kami merekomendasikan agar anda datang ke tempat ini pada Hari Kerja (weekdays). Ini merupakan hari terbaik agar anda dapat menjelajahi taman sari dengan tenang dan dapat mengabadikan foto dengan lebih apik. Hindari hari jumat-minggu, karena pengunjung akan dating lebih banyak untuk berwisata di Kampung wisata taman sari

Ada beberapa tips yang wajib anda ketahui jika anda sedang berkunjung ke Kampung wisata taman sari. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa tempat yang masih sakral untuk dikunjungi maupun dipublikasikan. Hal ini juga menjadi sebuah penghormatan untuk kebudayaan dan demi kenyamanan pengunjung.

  1. Jangan masuk dan mengambil foto di tempat yang dilarang.
    Beberapa tempat di taman sari juga masih menjadi tempat yang sakral dan dilarang untuk dimasuki. Hal ini juga masih menjadi aturan yang ketat bagi pengunjung wisata taman sari. Salah satu contohnya adalah memasuki kamar Sultan dan mengambil foto disana.
  2. Gunakan pakaian yang nyaman dan sopan.
    Karena tempat ini merupakan Keraton yang sangat strict, maka sebaiknya anda gunakan pakaian yang sopan agar lebih menghormati tempat ini. Gunakan pakaian yang nyaman pula agar anda tetap nyaman dan aman dalam berjelajah di Kawasan taman air ini.
  3. Gunakan jasa becak!
    Karena tempat yang begitu luas, anda disarankan untuk menggunakan jasa becak agar lebih efektif mengelilingi tempat ini. Hal ini juga memudahkan anda untuk lebih maksimal jika berkunjung dan tidak kelelahan.
  4. Kenakan alas kaki yang nyaman dan jangan lupa menggunakan tabir surya.
    Karena cuaca yang tidak menentu namun sering kali panas, anda sangat disarankan untuk menggunakan tabir surya agar tetap menjaga kulit kalian dari paparan sinar matahari berlebih. Selain itu, karena harus berkeliling ke banyak tempat, anda juga disarankan untuk menggunakan alas kaki yang nyaman agar anda lebih menikmati berkeliling di tempat ini.

Informasi Lokasi Wisata Taman Sari Jogja

Lokasi rute

Berada di Jalan Tamanan, Patehan Kraton, Yogyakarta. Anda bisa mengunjungi tempat wisata ini menggunakan kendaraan pribadi maupun taksi online. Bila berada di pusat kota Jogja, anda harus menuju arah selatan ke Keraton Jogja. Kemudian dari alun-alun keraton, anda harus menuju ke arah barat hingga menemukan perempatan pertama, lalu belok kiri. Disana anda akan menemukan petunjuk arah yang jelas untuk menuju kampung wisata taman sari.

Jam Operasional Taman Sari

Jika anda berencana untuk mengunjungi kampung wisata taman sari, anda dapat mengunjungi wisata taman sari dari hari Senin-Minggu pada pukul 09.00-18.00

Harga Tiket

Untuk mengetahui seputar informasi tiket, anda dapat melihat pada tabel di bawah ini:

KategoriHarga
Wisatawan LokalRp 5.000 / orang
Wisatawan AsingRp 7.000 / orang
GuideRp 25.000 /orang
KameraRp 3.000 / kamera

Kunjungi juga: Candi Sewu, Warisan Leluhur Legenda Roro Jonggrang dan Candi Kalasan, Candi Budha Tertua Penuh Relief Indah

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Mengunjungi Taman Sari Jogja yang Instagrammable

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]

    Trending

    Selama masa penjajahan Belanda di Indonesia, sangat banyak terjadinya pemberontakan. Salah satunya, pemberontakan petani Banten 1888. Pemberontakan ini merupakan bentuk perlawanan para petani di Cilegon, Banten terhadap peraturan yang dibuat oleh Pemerintahan Kolonial Belanda. Lantas, bagaimanakah cerita dari pemberontakan ini yang menjadi bagian sejarah? Kalian bisa baca ceritanya, pada artikel ini! Awal Mula Pemberontakan Petani […]
    Apapun yang terkait dengan fashion, terlebih kalau menyangkut kekeluargaan kerajaan pasti menarik untuk diketahui. Termasuk, pakaian kerajaan pada masa lalu yang tentu mengandung nilai bersejarah penting.  Kali ini kami akan mengajak kalian membahas pakaian putri Kerajaan Majapahit yang merupakan salah satu kerajaan berjaya di Nusantara antara abad ke-13 dan ke-16. Penasaran dengan pakaian putri khas […]