1. Peninggalan Sejarah

Pura Besakih, Pura Terbesar di Bali dengan Keindahan Magisnya

Pulau Bali merupakan pulau dengan tingkat destinasi wisata yang sering dikunjungi. Selain karena pantainya yang indah, pulau Bali pun juga menyuguhkan destinasi tentang sejarah, salah satunya Pura Besakih. Eksotisnya alam yang ditawarkan menjadikan setiap titik yang ada di Bali selalu menarik untuk dikunjungi, terlebih bagi wisatawan. Keunikan budaya yang dimiliki pun juga menjadi daya tarik Bali di mata dunia. Dikarenakan masyarakat Bali mayoritas menganut Hindu, Bali memiliki banyak bangunan pura yang merupakan tempat peribadatan umat Hindu. Tak sedikit pula kawasan bangunan pura seperti Besakih, dibuka untuk umum sebagai destinasi wisata khas Bali. 

Pura bersejarah di Bali ini, merupakan pura yang dijadikan pusat kegiatan dari seluruh pura yang ada di Bali dan salah satu pura yang sering dikunjungi wisatawan selain Pura Tanah Lot. Bagaimana tidak, arsitektur pura khas Bali yang indah membuat siapapun ingin berkunjung kesana. Dengan segala pesonanya, Pura Besakih menjadi sebagai destinasi wisata Bali yang tak akan mudah dilupakan.

Memiliki Kaitan dengan Gunung Agung Bali

pesona gunung agung dari pura besakih
Pesona Gunung Agung dari Pura Besakih Bali, oleh balipakettour

Pura yang dikenal sebagai Pura Agung Besakih ini dipercaya sebagai tempat pertama kalinya Hyang Rsi Markandeya. Beliau adalah pemuka agama Hindu asal India, menerima wahyu Tuhan untuk seluruh umat Hindu Bali. Pada awalnya, kawasan Pura Besakih di Bali hanyalah hutan belantara besar yang tidak berpenghuni. Rsi Markandeya diberi wahyu untuk menebang seluruh pohon di hutan tersebut setelah beliau bertapa di Gunung Hyang atau Gunung Dieng Jawa Tengah. Setelah menebang seluruh pohon yang ada, beliau mengubur kendi yang berisikan logam emas, logam perak, logam tembaga, logam besi, logam perunggu, dan air suci. Dipercaya bahwa kelima logam tersebut disebut Panca Datu oleh masyarakat Bali.

Selain logam-logam dan air suci, Rsi Markandeya mengubur pula permata yang disebut Mirahadi (mirah utama). Basuki merupakan sebutan atas pengebumian kendi tersebut, yang memiliki arti selamat, sangat berkaitan atas kelancaran proses Rsi Markandeya yang menebang pohon di hutan Bali . Seiring berjalannya waktu, nama Basuki berubah menjadi Besakih dan di lokasi tersebut dibangunlah sebuah kompleks pura terbesar di Bali dengan nama Pura Besakih pada tahun 1284.

Artikel Terkait

    Feed has no items.

Pura ini tidak hanya sekedar tempat pemujaan umat Hindu kepada Tuhan Yang Maha Esa, tetapi pura ini dipercaya memiliki latar belakang yang berkaitan dengan Gunung Agung Bali. Masyarakat Bali meyakini bahwa gunung Agung merupakan pusatnya pemerintahan alam para arwah juga dewata serta utusan-utusan tuhan. Tak heran, jika pura yang bersejarah tersebut terletak di lereng barat daya gunung Agung.

Struktur Bangunan

Bangunan ini berdiri di kompleks pura yang tertata rapi. Kompleks ini tersusun atas 1 pura besar, yaitu pura Penataran Agung Besakih dan dikelilingi oleh 18 pura yang saling berdampingan. 18 pura tersebut terdiri dari 1 pura Basukian dengan 17 pura lainnya. Tempat Hyang Rsi Markandeya menerima wahyu dari Tuhan tepatnya berada di Pura Basukian.

Dari semua pura yang ada di kompleks Pura Besakih, Pura Penataran Agung Besakih adalah pura terbesar yang dilengkapi dengan banyak pelinggihnya. Sehingga Pura Penataran Agung Besakih dijadikan pusat tempat kegiatan segala aktivitas keagamaan di kawasan pura ini. Di pura tersebut terdapat pula 3 arca yang memiliki sifat dari Tuhan Tri Murti, yaitu Dewa Brahma (Dewa Pencipta), Dewa Wisnu (Dewa Pemelihara), dan Dewa Siwa (Dewa Pelebur/Reinkarnasi). Saking besarnya kompleks Pura Besakih ini, pura tersebut masuk ke dalam daftar usulan Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1995.

tari bali di pura besakih
Pertunjukan Tari Bali di Pura Agung Besakih, oleh IG @burung.__

Daya Tarik Wisata

Pura Besakih di Bali ini wajib Anak Nusantara kunjungi karena tempat ini menawarkan keindahan alam lereng Gunung Agung Bali yang dipadukan dengan bangunan pura yang begitu menawan. Saat ada kegiatan keagamaan, pura ini akan dipenuhi masyarakat setempat, sehingga wajib untuk dikunjungi wisatawan untuk bisa melihat budaya Bali lebih dekat. Pura Besakih Bali ini dibangun berdasarkan konsep Tri Hita Karana, yaitu keseimbangan antara Tuhan, sesama manusia, dan alam. Pura terbesar di Bali ini memiliki ukiran dan lukisan di sepanjang dinding bangunan yang sayang banget jika dilewatkan.

Agar perjalanan wisata ke Pura Besakih di Bali lebih aman dan nyaman, Munus akan memberikan beberapa tips untuk Anak Nusantara ketika akan berkunjung ke pura terbesar di Bali ini. Simak yuk!

  • Memakai pakaian yang tertutup dan sopan
  • Menyewa tour guide resmi, hal ini bertujuan agar Anda dipandu berkeliling pura serta menghindari kesalahan bertindak selama di kawasan pura.
  • Jika Anda ditawarkan bunga bugenvil yang disematkan di telinga dan canang, tolak saja jika tidak ingin membayarnya. Karena wisatawan tidak wajib membeli barang tersebut.
  • Tegas menolak jika disuruh membeli barang dagangan pedagang yang ada di sekitar pura.
  • Wanita yang sedang datang bulan dilarang masuk
acara keagamaan di pura besakih
Acara Keagamaan di Pura Besakih, oleh wartawisata

Rute dan Lokasi Pura Besakih

Lokasi Pura Besakih berada di lereng Gunung Agung, tepatnya di Jalan Gunung Mas, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. Untuk bisa sampai ke tempat tujuan, dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu kalian dapat menggunakan mobil atau motor pribadi, bisa juga dengan taksi, bahkan kalian dapat menyewa tour guide yang sudah satu paket dengan kendaraan yang disewakan.

  1. Jika Anda datang dari Kota Denpasar, Anda bisa menuju Jalan By Pass Ngurah Rai dengan melewati Jalan WR Supratman.
  2. Dari Jalan By Pass Ngurah Rai, belok kiri ke Jalan Prof. Dr. Ida Bagus Mantra dengan mengikuti rambu jalan Gianyar/Klungkung.
  3. Silahkan belok ke kiri menuju Jalan Raya Takmung
  4. Jika menemui bundaran, silahkan lurus menuju jalan raya Batu Tabih kurang lebih sejauh 1,5 km
  5. Lalu Anda akan menemui bundaran lagi, setelah itu silahkan kalian melewati jalan keluar pertama menuju Jalan Flamboyan
  6. Lurus terus ke Jalan Ngurah Rai
  7. Belok kiri ke Jalan Raya Besakih dan ikuti jalan sejauh 12 kilometer lalu ke Jalan Gunung Agung Besakih
  8. Kemudian, belok kanan ke Jalan Raya Besakih untuk menuju Jalan Kedugung Besakih
  9. Belok kiri untuk ke Jalan Raya Menanga
  10. Pura Besakih akan ada di sebelah kiri jalan

Jam Buka dan Harga Tiket Masuk

HariJam Buka (WITA)
Senin – Minggu 08.00 – 18.00
Harga Tiket
Wisatawan lokal Rp 30.000 / orang
Wisatawan mancanegara Rp 60.000 / orang
Parkir motor Rp 5.000 / unit
Parkir mobil Rp 10.000 / unit

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Pura Besakih, Pura Terbesar di Bali dengan Keindahan Magisnya

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Sejarah wayang  orang sriwedari sudah terbilang sangat panjang. Wayang orang sriwedari sudah melakukan pentas secara tetap pada tahun 1911. Selain menampilkan cerita pewayangan, wayang orang sriwedari juga memiliki segmen khusus yang biasanya membahas isu-isu sosial yang sedang umum dibicarakan. Buat kamu yang masih belum tahu tentang sejarah wayang orang sriwedari, yuk simak artikel ini sampai […]
    Gamelan Banyuwangi merupakan salah satu alat musik tradisional yang mengiringi tari gandrung dan mendapatkan pengaruh dari Jawa, Bali, dan Eropa. Hal ini membuat sejarah gamelan Banyuwangi menarik untuk dikupas tuntas. Oleh karena itu, simak pembahasan selengkapnya melalui artikel berikut ini.  Sejarah Gamelan Banyuwangi Gamelan Banyuwangi adalah bentuk seni gamelan yang berasal dari daerah Blambangan atau […]

    Trending

    Kebanyakan masyarakat lebih mengenal Nusa Penida, sebagai kawasan wisata alamnya yang terletak di tenggara Bali. Ternyata, Kawasan ini menyimpan kekayaan sejarah yang tak kalah menarik dengan keindahan alamnya yang memukau. Dengan membaca artikel ini, kamu bukan hanya sekadar menambah pengetahuan saja, namun sekaligus menyusuri peristiwa masa lalu di Nusa Penida. Legenda dan Mitos Nusa Penida […]
    Wayang Golek adalah seni pertunjukan tradisional Indonesia yang menggunakan boneka kayu untuk memerankan cerita-cerita yang berasal dari berbagai sumber, termasuk epik Hindu, seperti Ramayana dan Mahabharata, serta cerita-cerita lokal dan agama.  Wayang Golek tidak hanya menunjukkan seni pertunjukan tradisional Indonesia, tetapi juga menjadi simbol penting dalam melestarikan identitas budaya bangsa. Untuk memberi pemahaman mendalam terkait […]
    Di antara ragam wayang di budaya Nusantara, sejarah wayang purwa menonjol sebagai yang tertua dan paling populer. Dikenal sebagai wayang tertua di Indonesia, wayang kulit ini telah memikat hati masyarakat selama berabad-abad.  Popularitasnya tak lepas dari dukungan etnis Jawa yang mendominasi Indonesia. Tak heran, jika sekilas mendengar kata wayang, ingatan kita langsung tertuju pada wayang […]