1. Budaya
  2. Perayaan dan Pertunjukkan

Tradisi Lompat Batu di Nias sebagai Warisan Budaya Nusantara

Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat indah. Dibalik keindahan alamnya tersebut, Indonesia juga menyimpan ragam budaya, adat istiadat, dan juga tradisi yang hingga saat ini masih terjaga kelestariannya. Tradisi sendiri merupakan adat istiadat yang secara turun temurun dari nenek moyang yang masih dijalankan oleh masyarakat setempat. Tradisi di setiap daerahnya, pasti memiliki keunikan tersendiri, salah satunya Tradisi Lompat Batu yang berasal dari Nias.

Asal Usul Lompat Batu di Nias

Fahombo merupakan tradisi berupa melompati batu yang berasal dari Nias. Konon, pada saat masa kerajaan masih berdiri, sering terjadi peperangan antar wilayah. Dulu ketika masih ada peperangan wilayah, mereka diharuskan untuk memanjat pagar yang tinggi agar dapat mencapai benteng lawan. Maka dari itu, syarat bagi masyarakat yang akan ikut berperang sebagai prajurit adalah harus bisa melewati tumpukan batu setinggi 2 meter. Jika bisa melewati tumpukan batu tersebut, maka dianggap dewasa dan matang secara fisik.

Fungsi Tradisi Lompat Batu 

Zaman sekarang, tradisi melompati batu tidak lagi dijadikan untuk syarat sebagai prajurit. Tradisi ini digunakan sebagai media para pemuda di Nias untuk menunjukkan kedewasaan secara fisik. Tradisi ini juga digunakan untuk menguji ketangkasan pemuda. Masyarakat memaknai tradisi ini sebagai proses pendewasaan bagi pemuda dan pembentukan karakter yang kuat untuk menjalani kehidupan. Untuk melakukan ritual ini, dibutuhkan latihan yang keras dan cukup waktu untuk melakukannya. Sehingga akan sangat membanggakan apabila ada pemuda yang berhasil melewati batu dengan sempurna. Bahkan bagi mereka yang berhasil melakukan tradisi tersebut akan merayakan keberhasilannya dengan syukuran adat. 

Dalam perkembangannya sampai sekarang, lompat batu masih dilestarikan dan juga menjadi simbol budaya masyarakat Nias. Tradisi ini juga masih sering dilakukan oleh beberapa kampung di Nias. Selain sebagai ritual adat, Tradisi ini juga menjadi daya tarik para wisatawan yang sedang berkunjung ke Nias.

Artikel Terkait

[feedzy-rss feeds='https://sma.studioliterasi.com/feed/,https://studioliterasi.com/feed/' max='4' multiple_meta='yes' template='default']

Pelaksanaan Tradisi Lompat Batu di Nias

Tradisi lompat batu suku Nias
Tradisi lompat batu suku Nias, foto oleh catatanrelis,blogspot,com

Untuk pelaksanaan tradisi ini, biasanya akan diadakan pada waktu yang sudah ditentukan oleh para warga. Peserta nya hanya pemuda yang beranjak dewasa. Lokasi nya berada di tempat khusus yang ditandai dengan batu dengan tinggi 2 meter dan ketebalannya 40 cm. Tempat yang digunakan juga secara turun temurun. Para warga juga ikut menyaksikan tradisi ini. Para pemuda yang akan mengikuti tradisi  tersebut akan menggunakan baju adat pejuang Nias. untuk melakukan lompatan, pemuda tersebut akan mengambil ancang-ancang lalu berlari kencang dan menginjakkan kaki pada sebuah batu tumpuan. Setelah itu melompat setinggi batu dan tidak boleh menyentuh batu saat melompat. Jika menyentuh batu, maka lompatan tidak sah.

Nilai-Nilai Dalam Tradisi Lompat Batu di Nias

Tak hanya sekedar ritual adat, tradisi ini juga memiliki nilai-nilai yang terkandung, diantaranya adalah:

Nilai Kehidupan

Nilai kehidupan bisa dilihat dari pembentukan karakter yang menentukan kedewasaan seseorang untuk menjalani kehidupan, khususnya laki-laki.

Nilai Budaya

Tradisi yang masih dilestarikan sampai sekarang adalah bentuk apresiasi terhadap leluhur dan nenek moyang masyarakat disana.

Nilai Kebersamaan

Saat tradisi diadakan, masyarakat akan berkumpul dan menyaksikan serta memeriahkan ritual tersebut. Dengan berkumpulnya masyarakat, tentu antusias kebersamaan ini terlihat dari antusias mereka untuk menyaksikan. 

Baca juga: Upacara Kasada Sebagai Salah Satu Daya Tarik Wisata Gunung Bromo

Tidak ada komentar
Komentar untuk: Tradisi Lompat Batu di Nias sebagai Warisan Budaya Nusantara

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Halo Anak Nusantara, kali ini kita akan membahas secara lengkap mengenai isi prasasti kalasan beserta sejarahnya. Bagi kamu yang penasaran, berikut rangkuman lengkapnya hanya di Museum nusantara.  Sejarah & Pembuat Prasasti Kalasan Prasasti Kalasan adalah prasasti berbahasa Jawa Kuno yang ditemukan di desa Kalibening, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Prasasti ini ditemukan pada […]

    Trending

    Halo anak Nusantara! Indonesia memiliki banyak peninggalan yang masih ada dan dirawat sampai saat ini, salah satu bentuk peninggalan yang cukup terkenal adalah Candi. Biasanya, candi-candi yang ada di wilayah Indonesia berasal dari zaman kerajaan Hindu-Buddha. Beberapa masih berdiri megah dan menjadi objek pariwisata, sedangkan beberapa peninggalan candi sudah hilang termakan usia. Pada kesempatan kali […]