1. Candi
  2. Kerajaan

Candi Sambisari Jogja, Bukti Kejayaan Kerajaan Mataram

Candi Sambisari Jogja adalah wisata bangunan candi yang penuh cerita magis. Siapa yang tidak tahu Jogja? Pesona alamnya yang indah membuat Jogja menjadi tempat wisata langganan para wisatawan. Anak Nusantara juga bisa mendatangi kota di sekitarnya yang punya segudang wisata alam yang tak kalah indahnya. Salah satunya adalah kota Sleman, banyak wisata alam dan budayanya bisa menjadi referensi tempat berwisata kamu, selain dari Candi Borobudur.

Obyek wisata bangunan bersejarah Candi Sambisari Jogja yang terletak di Kota Sleman cukup unik dibandingkan dengan bangunan candi Jogja lainnya. Candi Sambisari Jogja tidak terletak di ketinggian yang mengharuskan wisatawan untuk menaiki anak tangga untuk sampai ke area candi. Malah mengharuskan wisatawan untuk menuruni anak tangga, karena lokasi Candi Sambisari berada di bawah permukaan tanah sekitarnya. 

Sejarah Candi Sambisari Ditemukan Tidak Sengaja

Sejarah Candi Sambisari terbilang cukup unik. Candi ini dipercaya berada di pusat peradaban Kerajaan Mataram Kuno, dipimpin oleh Raja Rakai Garung dari Wangsa Syailendra saat itu. Candi yang dibangun pada masa itu digunakan sebagai tempat pemujaan umat Hindu terhadap Sang Pencipta.

Hingga suatu ketika terjadi erupsi dari Gunung Merapi yang menghancurkan daerah sekitar gunung aktif ini berkilo-kilometer jauhnya. Material pasir dan batu saat erupsi pun terbawa hingga ke wilayah Kerajaan Mataram Kuno dan mengubur bangunan Candi Jogja. Begitulah sejarah Candi Sambisari yang terpendam di dasar tanah selama beratus-ratus tahun lamanya.

Artikel Terkait

    Feed has no items.

Keberadaan candi Jogja ini mulai terungkap ketika seorang petani sedang berladang di sawah, tidak sengaja menghantam benda keras saat mencangkul. Karyowinangun, nama seorang petani yang berjasa dalam penemuan Candi Sambisari Jogja. Ia mengira benda keras yang menghantam mata cangkulnya itu hanyalah batu biasa. Hingga akhirnya menyadari bahwa batu tersebut bukanlah batuan yang umum ia jumpai setiap kali berladang. Karyowinangun melaporkan penemuannya ke Balai Arkeologi Yogyakarta karena ia percaya batuan tersebut adalah batu unik khas bangunan candi.

Balai Arkeologi Yogyakarta segera turun tangan untuk meneliti penemuan Karyowinangun. Setelah proses penggalian dan penelitian awal, didapatkan hasil bahwa batu tersebut berhiaskan pahatan khas bangunan candi. Proses penggalian dan ekskavasi pun dilanjutkan hingga terlihat reruntuhan bangunan candi tanpa nama yang terkubur sedalam 6,5 meter. Ditetapkan bahwa pada tahun 1966 adalah waktu bersejarah ditemukannya candi tanpa nama yang kini diberi nama Candi Sambisari Jogja. 

Butuh waktu 20 tahun untuk menyelesaikan proses pemugaran bangunan candi tersebut. Hingga pada tahun 1987, candi selesai dipugar. Penamaan candi ini berdasarkan lokasi desa penemuannya yang berada di Desa Sambisari, Sleman, Yogyakarta. Setelah diteliti lebih lanjut, alasan dibalik terkuburnya bangunan candi disebabkan oleh muntahan material pasir dan erupsi Gunung Merapi tahun 1006.

relief candi sambisari
Relief pada Bangun Candi Sambisari Jogja, oleh IG @rodri_chen

Struktur Bangunan Candi Sambisari

Balai Arkeologi Yogyakarta memperkirakan bangunan candi dibangun pada awal abad ke-9 atau sekitar tahun 812 – 838 M. Di mana bangunan ini kemungkinan masih satu periode dengan Candi Prambanan

Secara keseluruhan, komplek bangunan candi tersebut berbentuk persegi yang memiliki susunan anak tangga di keempat sisi. Candi tersebut dijaga oleh dua lapis pagar, pada bagian halaman terluar yang berukuran 50x48m dikelilingi pagar batu rendah. Sedangkan halaman dalam dikelilingi pagar batu setebal 50 cm dengan ketinggian 2 meter.

Seketika sampai di lokasi candi, kamu akan disuguhkan bangunan utama candi dan tiga candi perwara atau candi pendamping. Bangunan utama candi memiliki total ketinggian sekitar 7,5 meter yang berdiri di atas batur setinggi 2 meter. Dinding luar bangunan utama candi berhiaskan pahatan bermotif bunga dan sulur-suluran halus dan terdapat relung atau rongga. Rongga itu berisi patung Durga Mahisasuramardini di sebelah utara dan patung Ganesha di sebelah timur. Sedangkan di sebelah selatan ada patung Agastya dan patung dewa penjaga pintu Mahakala dan Nandiswara di sebelah barat. 

lingga dan yoni di candi sambisari
Lingga dan Yoni di Candi Sambisari Jogja, oleh IG @rodri_chen

Di dalam bangunan utama candi terdapat sebuah Lingga lengkap dengan Yoni di bagian tengah. Hal itu semakin memperjelas kegunaan candi sebagai tempat pemujaan umat Hindu kepada Dewa Siwa. Selain itu di sekeliling komplek candi akan terlihat 8 lingga patok yang tersebar di seluruh penjuru mata angin. Semakin memperlihatkan betapa indahnya struktur bangunan Candi Sambisari Jogja yang wajib Anak Nusantara kunjungi.

Tips Berkunjung ke Candi Sambisari

Candi satu ini bisa menjadi referensi tempat berwisata kamu selama di Yogyakarta. Keunikan lokasi dan kemegahan bangunan candi menjadikan candi tersebut ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. Nah, sebelum memutuskan mengunjungi candi ini, ada baiknya Anak Nusantara mengetahui tips berkunjung ke lokasi wisata. Berikut tips berkunjung ke Candi Sambisari ala Munus:

  • Waktu berkunjung yang paling tepat adalah saat pagi hari yang cerah di musim hujan. Ketika pagi hari sekitar pukul 07.00 – 09.00 belum banyak wisatawan. Selain itu pada musim hujan, lapangan rumput hijau yang ada di sekitar komplek candi akan menambah keindahan candi.
  • Tidak menaiki pagar batu pada halaman luar candi.
  • Dilarang buang sampah sembarangan di dalam kawasan candi.
  • Tidak menginjak rerumputan secara berlebihan.
  • Gunakan pakaian yang nyaman namun tetap sopan.

Daya Tarik Wisata Candi Hindu di Sambisari

Candi ini menawarkan keindahan alam Jogja sekaligus wisata bangunan bersejarah yang sayang banget kalau dilewatkan. Keberadaan bangunan candi yang berada di bawah permukaan tanah disekitarnya menjadi keunikan tersendiri dan berbeda dari candi-candi lainnya. Arsitektur bangunan candi yang berhiaskan relief dan arca bernuansa Hindu bisa memanjakan mata dan menambah pengetahuan kamu. Wisatawan juga bisa mendapatkan informasi lebih di ruang informasi yang berlokasi tidak jauh dari bangunan candi. Disana kamu bisa melihat potret sawah milik Karyowinangun sebelum digali, foto proses pemugaran, dan lain sebagainya.

candi sambisari jogja
Candi Sambisari Sleman Yogyakarta, oleh IG @rodri_chen

Selain menikmati keindahan bangunan dan menelusuri sejarah candi, kamu juga bisa memanfaatkan kawasan candi ini menjadi spot berswafoto yang unik. Kawasan candi yang berada di bawah permukaan tanah dan hamparan rumput hijau segar ditata dengan rapi. Pemandangan ini jadi perpaduan unik nan menakjubkan di Candi Sambisari Yogyakarta. Anak Nusantara bisa mendapatkan pemandangan utuh candi dari ketinggian dari berbagai sudut. Cocok juga dijadikan tempat sesi foto pre-wedding atau momen lainnya.

Lokasi Wisata di Sekitar Candi Sambisari

Belum puas berwisata di kawasan sekitar Candi Sambisari Jogja? Desa Sambisari juga memiliki destinasi wisata yang juga ramai dikunjungi oleh wisatawan. Salah satunya adalah Embung Sambisari, aliran sungai ini terkenal dengan nuansa alam yang masih asri dan indah yang menyerupai rawa. Embung Sambisari seringkali dimanfaatkan pula oleh masyarakat sekitar dan wisatawan untuk memancing. Hal ini disebabkan di dalam embung terdapat banyak jenis ikan air tawar yang boleh ditangkap. Diantaranya ada ikan nila, ikan bawal, ikan tombro, ikan mujair, hingga ikan patin. Tidak hanya dipancing, ikan hasil tangkapan tadi bisa kalian santap di tempat makan ikan yang berada di sekitar embung. 

Alternatif tempat makan lain yang bisa kamu kunjungi adalah Warung Saoto Bathok Mbah Katro. Tempat makan ini terbilang cukup populer di sekitar candi, karena soto yang dihidangkan disana disajikan menggunakan mangkok dari batok kelapa. Cita rasa sotonya pun sangat khas dan wajib kamu kunjungi.

Masih punya cukup waktu untuk berwisata? Jogja Bay Waterpark bisa menjadi pilihan yang tepat. Wahana wisata air yang berada di sebelah Stadion Maguwoharjo Sleman ini merupakan waterpark terbesar, tercanggih, dan terlengkap di Indonesia. Tempat wisata tersebut cocok bagi kamu yang ingin menyegarkan diri setelah mengunjungi kawasan Candi Sambisari.

Lokasi Candi Sambisari Jogja juga tidak jauh dari kawasan Candi Sari dan Candi Kalasan. Kedua candi Buddha tersebut juga menyimpan sejarah epik dan menyuguhkan keindahan serta kemegahan bangunan pemujaan Sang Pencipta. Candi Sari terletak di Dusun Bendan, Sleman keunikan bangunannya yang bertingkat, dilengkapi dengan pahatan 36 arca di sisi luar candi. Candi Kalasan terletak di Desa Kalibening, Sleman memiliki relief unik yang dilapisi semen kuno bernama Brajalepha, terbuat dari getah pohon.

Rute dan Alamat Candi Sambisari

Alamat Candi Sambisari Yogyakarta berada di Jalan Candi Sambisari, Purwomartani, Kalasan, Desa Sambisari, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Lebih tepatnya berjarak 15 kilometer ke arah timur laut dari pusat Kota Jogjakarta dan 4 kilometer sebelum kompleks Candi Prambanan. 

Apabila kamu datang dari arah pusat Kota Jogjakarta dan Jalan Malioboro, kamu bisa melewati Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo untuk bisa sampai ke Jalan Raya Solo – Yogyakarta. Dari Jalan Raya Solo – Yogyakarta kamu bisa menuju Jalan Candi Sambisari. Jika datang dari arah Candi Prambanan, kamu bisa melewati Jalan Raya Solo – Yogyakarta untuk bisa menuju Jalan Selokan Mataram. Belok kiri ke Jalan Candi Sambisari sejauh 4 kilometer.

Informasi Jam Buka dan Tiket Masuk Candi Sambisari

Anak Nusantara bisa mengunjungi candi tersebut kapan saja. Sangat cocok temani waktu kamu di saat pagi hari setelah sarapan atau saat sore hari sebelum pulang ke penginapan masing-masing. Harga yang sangat terjangkau untuk bisa menikmati keindahan dan keeksotisan Candi Sambisari Yogyakarta.

Jam BukaSetiap Hari (07.00 – 17.00 WIB)
Tiket Wisatawan DomestikRp 5.000
Tiket Wisatawan MancanegaraRp 10.000

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Candi Sambisari Jogja, Bukti Kejayaan Kerajaan Mataram

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Sejarah wayang  orang sriwedari sudah terbilang sangat panjang. Wayang orang sriwedari sudah melakukan pentas secara tetap pada tahun 1911. Selain menampilkan cerita pewayangan, wayang orang sriwedari juga memiliki segmen khusus yang biasanya membahas isu-isu sosial yang sedang umum dibicarakan. Buat kamu yang masih belum tahu tentang sejarah wayang orang sriwedari, yuk simak artikel ini sampai […]
    Gamelan Banyuwangi merupakan salah satu alat musik tradisional yang mengiringi tari gandrung dan mendapatkan pengaruh dari Jawa, Bali, dan Eropa. Hal ini membuat sejarah gamelan Banyuwangi menarik untuk dikupas tuntas. Oleh karena itu, simak pembahasan selengkapnya melalui artikel berikut ini.  Sejarah Gamelan Banyuwangi Gamelan Banyuwangi adalah bentuk seni gamelan yang berasal dari daerah Blambangan atau […]

    Trending

    Kebanyakan masyarakat lebih mengenal Nusa Penida, sebagai kawasan wisata alamnya yang terletak di tenggara Bali. Ternyata, Kawasan ini menyimpan kekayaan sejarah yang tak kalah menarik dengan keindahan alamnya yang memukau. Dengan membaca artikel ini, kamu bukan hanya sekadar menambah pengetahuan saja, namun sekaligus menyusuri peristiwa masa lalu di Nusa Penida. Legenda dan Mitos Nusa Penida […]
    Wayang Golek adalah seni pertunjukan tradisional Indonesia yang menggunakan boneka kayu untuk memerankan cerita-cerita yang berasal dari berbagai sumber, termasuk epik Hindu, seperti Ramayana dan Mahabharata, serta cerita-cerita lokal dan agama.  Wayang Golek tidak hanya menunjukkan seni pertunjukan tradisional Indonesia, tetapi juga menjadi simbol penting dalam melestarikan identitas budaya bangsa. Untuk memberi pemahaman mendalam terkait […]
    Di antara ragam wayang di budaya Nusantara, sejarah wayang purwa menonjol sebagai yang tertua dan paling populer. Dikenal sebagai wayang tertua di Indonesia, wayang kulit ini telah memikat hati masyarakat selama berabad-abad.  Popularitasnya tak lepas dari dukungan etnis Jawa yang mendominasi Indonesia. Tak heran, jika sekilas mendengar kata wayang, ingatan kita langsung tertuju pada wayang […]