Sebelum menginisiasi Gerakan 30 September 1965, PKI sudah pernah mencoba mendirikan Republik Soviet Indonesia di Madiun tahun 1948. Dalam pemberontakan tersebut, Munawar Musso dinobatkan sebagai Presiden Indonesia versi PKI.
Musso sebenarnya belum lama pulang dari Moskow saat Pemberontakan PKI Madiun 1948 terjadi. Tapi mengapa dalam sebulan saja, ia bisa memulai pemberontakan terhadap pemerintahan Soekarno – Hatta?
Sekilas Tentang Musso Munawar
Masyarakat mengenal Muso Munawar dengan berbagai nama. Ada yang menyebutnya Muso (dengan 1 “s” di tengah), Musso, Munawar Musso, atau Paul Mussotte.
Munawar Musso adalah pemuda asal desa kecil bernama Pagu, di Kediri Jawa Timur. Ada dua versi tentang latar belakang keluarga Musso. Versi Pinter Politik menyebut Musso adalah putra pegawai bank bernama Mas Martoredjo. Sedangkan Merdeka menyebut Musso adalah seorang anak kyai, tepatnya KH Hasan Muhyi.
Sejak kecil, Musso dikenal sebagai remaja cerdas. Pada usia 16 tahun, ia pernah beranjak ke Batavia untuk mengenyam pendidikan. Tapi beberapa tahun kemudian, ia kembali ke Surabaya dan masuk ke Hogereburgerschool (HBS).
Seperti sudah ditakdirkan, selama di HBS Musso tinggal di satu indekos dengan Soekarno dan RM Kartosuwiryo (pendiri DI/TII) muda. Pemilik indekos tersebut adalah HOS Tjokroaminoto.
Musso akhirnya bergabung dengan Sarekat Islam (SI) yang didirikan oleh HOS Tjokroaminoto. Di waktu yang berdekatan, Musso juga berkenalan dengan tokoh marxisme Henk Sneevliet dan menjadi salah satu anak didiknya.
Saat SI terpecah menjadi SI Putih dan SI Merah (berhaluan komunisme) di tahun 1921, Musso mengikuti jejak seniornya, Semaun dan Darsono, keluar dari SI. Saat Semaun dan Darsono mendirikan Partai Komunis Hindia (PKH), Musso juga ikut aktif di dalamnya.
Sepak Terjang Musso di Dunia Politik dan Kiprahnya dalam PKI
Munawar Musso termasuk dalam generasi PKI pasca Semaun dan Darsono. Pada tahun 1926, Musso dan kawan-kawannya mengumumkan pemberontakan ke pemerintah kolonial Belanda dengan mendirikan negara republik. Ribuan kader PKI terbunuh akibat pemberontakan ini.
Pada tahun 1927, PKI akhirnya ditetapkan sebagai organisasi terlarang. Setelah kejadian tersebut, Musso dan beberapa petinggi PKI lainnya melarikan diri ke Rusia. Di tahun 1928, ia resmi bergabung jadi bagian Comintern dan meminta dukungan Soviet untuk mengusir Belanda dari Indonesia.
Merasa sudah cukup ilmu, tahun 1935 Munawar Musso kembali ke Indonesia untuk melanjutkan propaganda PKI. Namun pemerintah kolonial mengetahui rencana tersebut, sehingga Musso terpaksa pulang kembali ke Moscow.
Entah bagaimana, saat pemerintahan Belanda berhasil diusir Jepang, Musso tidak kembali ke Indonesia. Bahkan saat terjadi vacuum of power setelah Hiroshima dan Nagasaki dibom atom, Musso juga tidak kembali.
Baru tiga tahun setelahnya, Musso tiba-tiba datang dan tidak menyetujui konsep kemerdekaan yang sudah dicapai Indonesia. Hanya dalam 1 bulan setelah mendarat di Jawa, Musso mulai menggalang gerakan PKI di berbagai tempat.
Puncaknya, basis loyalis PKI di Jawa melakukan pemberontakan atas pemerintah Soekarno – Hatta. Di Madiun tanggal 18 September 1948, mereka mengangkat Musso sebagai Presiden, dengan Amir Sjarifuddin sebagai Perdana Menteri.
Eksekusi Musso Berakhir Tidak Semestinya
Pemberontakan PKI Madiun 1948 adalah salah satu peristiwa internal bangsa paling berdarah. Hingga saat ini, jumlah korban resminya masih belum bisa divalidasi.
Akan tetapi, berdasarkan penuturan saksi (dari wawancara antropolog Robert Jay), pembantaian PKI Madiun sanggup membuat sawah tergenangi darah dengan tinggi 3 cm.
Begitu PKI menyatakan pendirian Republik Soviet Indonesia, pemerintahan Soekarno – Hatta mengirim Pasukan Siliwangi untuk menumpas PKI Madiun. Pada tanggal 30 September, pasukan yang dipimpin AH Nasution berhasil meredam kerusuhan dan menangkap 36 ribu pemberontak.
Musso dan Amir Sjarifuddin melarikan diri ke tempat yang berbeda. Akhirnya pada tanggal 31 Oktober, militer berhasil melacak jejak Musso di daerah Ponorogo, Jawa Timur. Setelah baku tembak dengan tentara, Musso akhirnya tertembak dan meninggal dunia di usia 51 tahun.
Demikianlah biografi Munawar Musso PKI, salah satu tokoh revolusioner besar di awal masa perjuangan Indonesia. Ia adalah salah satu public figure sejarah paling berani. Akan tetapi, ketidakmampuannya menahan hasrat power membuatnya harus berakhir dengan begini mengenaskan.
Tidak ada komentar