Halo, kamu pecinta sejarah! Indonesia memiliki berbagai macam kebudayaan yang unik dan beragam, salah satu kebudayaan yang unik tersebut adalah tari Melinting. Tarian ini telah populer sejak agama Islam masuk ke Indonesia. Namun sayangnya, tarian ini belum cukup luas dikenal masyarakat Indonesia. Penasaran dengan sejarah tari Melinting? Yuk, kita gali lebih jauh tentang tari tradisional satu ini!
Sejarah Tari Melinting Lampung & Maknanya
Daftar Isi
Tari melinting berasal dari Lampung, dan diperkirakan berkembang sejak agama Islam mendapatkan banyak pengikut di Indonesia. Namun, dalam perkembangannya tarian ini tidak cukup banyak dikenal bahkan dari masyarakat Lampung sendiri.
Tari Melinting Lampung merupakan salah satu tari tradisional yang berasal dari daerah Lampung. Tarian ini merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Melinting yang diciptakan oleh Ratu Melinting II pada abad 16.
Tarian ini memiliki makna untuk menunjukkan bagaimana masyarakat bersyukur atas kebahagian yang telah mereka dapatkan. Selain itu, tarian ini juga menggambarkan bagaimana keperkasaan dan keagungan Ratu Meliting dalam memimpin kerajaan pada masa itu.
Sebelum mengalami perubahan penyempurnaan tahun 1958, tari Melinting Lampung multak dimiliki oleh keluarga kerajaan dari Keluarga Ratu Melinting.
Fungsi Tari Melinting Lampung
Setelah membahas sejarah tari Melinting, kali ini kita akan membahas fungsinya. Pada mulanya, tarian Melinting hanya boleh dimainkan oleh putra dan putri Ratu Melinting pada saat acara gawi adat keagungan Keratuan Melinting. Penonton tarian ini pun hanya diperbolehkan dari lingkungan kerajaan saja.
Seiring berjalannya waktu, terjadi perubahan pada modifikasi gerak, busana, dan aksesoris hingga pergeseran fungsi dari yang pada awalnya hanya dikonsumsi oleh lingkungan kerajaan menjadi tarian yang dapat ditonton dan ditarikan oleh semua orang. Tarian ini biasanya ditampilkan ketika ada tamu agung yang datang ke Lampung ataupun pada saat upacara adat.
Iringan Musik Tari Melinting
Dalam peragaannya, tarian Melinting menggunakan berbagai iringan musik khas masyarakat Lampung, salah satunya adalah Kalo Bala. Selain Kalo Bala, pengiring tarian ini juga sering memakai gendang, gong, gamelan, rebab, dan berbagai alat musik lainnya.
Tujuan iringan musik dalam tarian Melinting adalah:
- Membuka tarian
- Mengiringi penari masuk ke arena pertunjukan
- Sebagai penanda penghormatan pada tamu yang hadir
Ragam Gerak Tari Melinting
Dalam tarian Melinting, gerakan dalam menarik terbagi dua berdasarkan jenis kelamin, yakni laki-laki dan perempuan. Tarian ini biasanya ditarikan oleh wanita dan pria dengan jumlah penari yakni 8 orang terdiri dari 4 pria dan 4 wanita.
Ketika menari, maka penari akan dibagi menjadi beberapa babak yakni babak pembuka, babak kugowo ratu, babak kenui melayang, dan babak penutup.
Untuk gerakan laki-laki yakni terdapat gerakan babar kipas, jong sumbah, sukhung, sekapan bali palau, lapah ayam, luncat kijang, niti barang, suali dan salaman.
Sedangkan untuk gerakan tarian untuk perempuan yakni lapah ayam, nginjak tahi manuk, nginjak lado, ngiyan bias, timbangan, jong sumbah, sekapan, sukhung, dan babar kipas. Dalam setiap gerakan tentu tidak hanya sekadar gerakan, namun juga memiliki arti.
Supaya sahabat Munus lebih paham, di bawah ini penjelasan tentang ragam gerak tari Melinting Lampung dan maknanya.
Gerakan Sembah
Gerakan ini memiliki makna sikap rendah hati dan santun yang dimiliki oleh masyarakat lampung.
Gerak Lapah Alun
Yakni gerakan yang memiliki simbol bahwa masyarakat Lampung sangat hati-hati, teliti, dan cermat dalam bertindak.
Gerakan Babar Kipas
Gerakan ini diartikan sebagai laki-laki yang siap untuk mencari nafkah.
Gerakan Sukhung Sekapan
Melalui gerakan ini menyimpulkan kesiapan seseorang dalam menjalani akvitas keseharian.
Gerakan Maphang Khandu
Ketika penari melakukan gerakan, hal ini memberikan makna bahwa laki-laki memiliki keperkasaan.
Gerakan Balik Palau
Gerakan ini memiliki makna eksistensi yang ingin ditunjukkan oleh masyarakat lampung.
Gerakan Cak Embung
Memberikan makna sebagai simbol kelincahan laki-laki dalam bertindak dan mengambil keputusan.
Gerak Salaman
Gerakan ini menjadi simbol bahwa masyarakat memiliki keramahan yang terbuka pada siapapun.
Gerakan Samang Niti Batang
Ketika penarik melakukan gerakan ini maka ia menunjukkan dan memberikan arti kegigihan dan rendah hati.
Gerak Lago Puyuh
Gerakan ini menunjukkan bahwa laki-laki pantang untuk menyerah dan harus berani dalam menghadapi serta mengambil resiko yang datang.
Gerakan Timbangan
Gerakan ini menimbolkan bagaimana kita harus bisa menjaga keseimbang dalam menjalani kehidupan
Gerakan Nginyou Bias
Ketika penari melakukan gerakan ini, ia memberikan makan bagaimana seorang wanita bersifat lembut dan memahami nilai-nilai sebagai seorang wanita.
Gerak Kenui Melayang
Gerakan ini memberikan makna kebebasan dan kemerdakaan yang dimiliki oleh kaum wanita.
Gerakan Nigiyak Lado
Gerakan ini menyimbolkan sifat penyayang yang hadir dalam diri seorang wanita yang peruli terhadap keluarganya.
Properti Tari Melinting Lampung
Dalam perkembangan tarian Melinting, Islam memberikan kontribusi yang mempengaruhi bagaimana propert tari tersebut. Kostum tari Melinting untuk laki-laki adalah terdiri dari kain tapis, baju teluk belanga, bulu seretei, kipas dengan warna bebas, kopiah emas pepadun.
Sedangkan properti tari Melinting untuk perempuan terdiri dari tapis pepadun, baju kebaya putih lengan panjang, sanggul, singer melinting cadar kuning, buah jukum, kipas dengan warna bebas serta gelang ruwi.
Selain property, tata rias menjadi hal yang sangat penting untuk penari Melinting untuk mewujudkan wajah penari yang pas. Selain untuk mendalami peran, tata rias akan memberikan pengaruh bagaimana suasana yang pas untuk menarikan tarian tersebut.
Meskipun tarian ini sudah ada sejak lama, tari Melinting berusaha untuk menyesuaikan dengan perkembangan yang ada seperti dilihat dari aspek propertinya. Jika kamu ingin mengetahui gerakan tari Melinting Lampung secara langsung, kamu dapat datang ke festival budaya, ya!
Baca Juga: Tari Sekapur Sirih: Sejarah, Makna, Pola Lantai dan Properti
Tidak ada komentar