1. Budaya
  2. Informasi
  3. Tari Daerah

Mengenal Tata Busana Tari Kecak, Properti, Beserta Makna Filosofisnya

Tata busana tari kecak adalah tari tradisional khas Bali. Rupanya ada begitu banyak wisatawan domestik dan internasional yang antusias dengan pertunjukan tari tersebut dari tahun ke tahun. Ya, kekayaan alam dan budaya khas Bali ini sangat memanjakan mata siapa saja yang melihat. Namun, apakah kalian memperhatikan makna filosofis properti atau tata busana tari kecak yang mereka kenakan saat menghibur penonton? 

Daripada penasaran, ayo kita kupas satu persatu tata busana tari kecak di bawah ini!

Sejarah Tari Kecak

Sejarah Perkembangan Tari Kecak
Sejarah Perkembangan Tari Kecak

Nah,sebelum kita membahas tata busana tari kecak, ayo kenalan terlebih dahulu dengan sejarah tarian khas pulau dewata ini.Apa yang kalian bayangkan saat mengingat tarian ini adalah suara seruan “cak cak cak” yang khas? Suara khas tersebut berasal dari para penari tersebut saat menunjukkan aksinya. 

Pada tahun 1930, seorang seniman termashyur Bali bernama Wayan Limbak dan orang Jerman bernama Walter Spies. Awal mulanya, tarian ini terinspirasi dengan cerita pewayangan Ramayana. Cerita ramayana adalah cerita wayang yang menggambarkan seorang Dewi Sinta diculik oleh Rahwana. 

Artikel Terkait

    Feed has no items.

Klimaks dari alur cerita tari kecak ini adalah saat Dewi Sinta melawan Raja Rahwana berwatak jahat. Suasana semakin bergemuruh ketika terdapat adegan Hanoman hendak terbakar dan membuat bara-bara api menjadi berserakan. Penyajian tarian ini pertama kalinya di pura-pura Gianyar, namun seiring bertambahnya tahun, tarian ini menggelora di atas panggung, pentas seni ataupun kancah internasional. 

Tarian ini juga terkenal dengan ritual sanghyang. Ritual ini biasanya untuk memanggil roh para leluhur terdahulu dan bentuk komunikasi kepada Sang Hyang Widhi. Sang Hyang Widhi merupakan sebutan Tuhan yang Maha Esa dalam agama Hindu di Bali. 

Baca Juga:  Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia dan Penyebarannya

Tari kecak adalah salah satu tarian sakral dari sekian tarian Bali lainnya, karena memiliki keterkaitan dengan hal-hal mistis seperti pemanggilan roh para leluhur. Selain itu, mereka juga sering mempertunjukan aksi-aksi luar biasa seperti menginjak bara api serta kerasukan roh-roh yang terpanggil.

Pada umumnya, pelaksanaan tarian ini memuat penari kecak berjumlah 50 sampai 70 orang duduk melingkar dengan api unggun di tengah-tengahnya. Lalu, tarian ini diawali dengan adanya suara “cak cak cak” yang energik serta gerakan tangan ke depan. Jika tarian tradisional khas daerah lain menggunakan instrumen musik atau gamelan, tari kecak hanya menggunakan ritme suara “cak” serta gemerincing gelang yang melekat di tubuhnya.

Baca Juga : Pakaian Adat Bali : Tampil Anggun dengan Pakaian Adat

Tata Busana Tari Kecak

Sarung Poleng Sebagai Tata Busana Tari Kecak
Sarung Poleng Sebagai Tata Busana Tari Kecak

Jika kalian perhatikan dengan seksama, para penari tari kecak menggunakan kostum yang sama setiap kali tampil. Tata busana tari kecak ini memang tergolong mudah dikenali. Para penari menggunakan pakaian adat khas Bali bernama kamen berwarna hitam terlapisi oleh kain berwarna merah dan poleng di bagian luarnya. 

Tata busana tari kecak ini merupakan sarung bermotif kotak-kotak berwarna hitam putih. Menari dengan bertelanjang dada lengkap dengan gelang kerincing yang terpasang di tangan maupun pergelangan kaki. Euforia tarian ini begitu terasa ketika para pemain tokoh ramayana masuk ke dalam ke dalam formasi tarian. 

Kostum tata busana tari kecak yang tak kalah spektakuler adalah para pemeran tokoh-tokoh ramayana, seperti Dewi Sinta, Rama, Hanoman, Raja Rahwana, dan Sugriwa. Mereka berparas sedemikian rupa seperti lakon pewayangan karena mempresentasikan peran dan wujudnya seperti di dalam cerita.

Properti Tari Kecak

Topeng Hanoman Sebagai Properti Tari Kecak
Topeng Hanoman Sebagai Properti Tari Kecak

Tata busana tari kecak juga tak lepas dari properti pendukungnya. Nah, apa sajakah itu? berikut adalah properti pendukung keberhasilan tarian tersebut antara lain:

Baca Juga:  Tari Seudati : Gerakan, Sejarah dan Pola Lantai Tari Asal Aceh

Bara Api

Secara umum tarian ini menggunakan bara api dan api unggun. Bara api ini membara pada saat pada adegan keempat dengan cara dilemparkan ke atas tanah dan diinjak-injak oleh semua penari tanpa alas kaki apapun. Meskipun terlihat berbahaya, atraksi ini tidak membahayakan bagi mereka karena adanya campur tangan kekuatan gaib di dalam tarian itu. 

Selendang Hitam Putih

Tata busana tari kecak selanjutnya adalah selendang hitam putih atau poleng. Ia adalah properti wajib bagi para penari. Seperti penjelasan di atas, bahwa tidak hanya sebagai properti tari namun juga sebagai pakaian adat khas Bali. Tapi tahukah kalian motif hitam putih itu mempunyai makna tersendiri?

Konsep hitam putih terinspirasi dari rwa bhineda, yakni dua hal berbeda atau berlawanan. Ia menegaskan bahwa kehidupan bergantung pada dua unsur berlawanan seperti gelap dan terang. Dualisme tersebut menggambarkan bahwa di dalam kehidupan kita tidak bisa untuk mencapai kesempurnaan. Selalu saja ada sisi baik dan sisi buruk dalam tubuh manusia maupun alam semesta. 

Gelang Kerincing

Properti kedua adalah gelang kerincing, tata busana tari kecak tidak lengkap tanpa adanya gelang kerincing. Gelang ini terbuat dari logam kuningan berbentuk seperti bola-bola kecil. Suara gemerincing berasal dari bijih logam di dalam gelang tersebut. 

Bila dihentakkan, suaranya cukup keras sehingga bisa meramaikan tarian tersebut. Pemasangannya cukup mudah, hanya diikatkan pada tangan ataupun pergelangan kaki. Maka, siap digunakan untuk menari. 

Baca Juga: Kerajaan Bali: Sejarah, Silsilah Raja, Masa Kejayaan dan Peninggalan (Lengkap)

Bunga Kamboja

Selanjutnya adalah bunga kamboja. Bunga ini bagi masyarakat Bali adalah simbol alam yang bisa membawa pencerahan dan kebaikan. Dalam ritual khusus, bunga ini dapat kalian jumpai di atas daun telinga penari kecak. Tak hanya itu, bunga kamboja juga sebagai pelengkap dalam penyambutan tamu-tamu penting dan juga perlengkapan upacara adat. 

Baca Juga:  Lahirnya Masa Orde Baru, Hasil dari Runtuhnya Era Orde Lama

Topeng

Pemeran tokoh wayang Ramayana, seperti Hanoman, Sugriwa dan Rahwana menggunakan topeng di setiap aksinya. Secara umum tata busana tari kecak berupa topeng tersebut terbuat dari kayu pule atau kayu sejenisnya. Topeng Hanoman berwujud kepala kera dengan bulu-bulu putih, tatapan yang tajam serta gigi taring yang menjulur keluar.

Lalu, topeng Rahwana cenderung memiliki ciri-ciri bermata besar, hidung panjang dan besar, serta  warna merah yang menggambarkan kemurkaan dan keserakahan pada diri manusia. Selanjutnya adalah Sugriwa, tak salah lagi merupakan tokoh protagonis berwujud kera yang membantu untuk menyelamatkan Dewi Sinta. Ciri-cirinya antara lain berwarna merah, bulu berwarna merah serta taring yang keluar dari mulutnya. 

Tempat Sesaji

Properti terakhir adalah tempat sesaji. Tentu saja untuk pemanggilan roh para leluhur, para penari harus menggunakan sesaji. Selain itu, sesaji biasanya diletakkan di beberapa tempat untuk menolak kesialan dan juga membawa keberuntungan. 

Nah, itulah pembahasan lengkap mengenai tata busana tari kecak beserta propertinya. Pakaian adat tarian nusantara memang memiliki makna filosofis dan nilai-nila moral, terutama tarian daerah Bali. Tata busana tari kecak adalah salah satu busana yang memiliki ciri khas tersendiri karena tidak hanya mengangkat nilai filosofi pakaian adat bali namun juga properti-properti khusus untuk kemegahan tarian kecak Bali. 

 

Luar biasa, bukan? Jika kalian berkunjung ke Bali jangan lupa untuk melihat pertunjukkan tari kecak yang begitu memukau. Sebagai pelengkap perjalanan wisatamu, abadikan momen-momen kalian dengan berfoto ria sambil menikmati objek wisata Bali lainnya ya!

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Mengenal Tata Busana Tari Kecak, Properti, Beserta Makna Filosofisnya

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]

    Trending

    Selama masa penjajahan Belanda di Indonesia, sangat banyak terjadinya pemberontakan. Salah satunya, pemberontakan petani Banten 1888. Pemberontakan ini merupakan bentuk perlawanan para petani di Cilegon, Banten terhadap peraturan yang dibuat oleh Pemerintahan Kolonial Belanda. Lantas, bagaimanakah cerita dari pemberontakan ini yang menjadi bagian sejarah? Kalian bisa baca ceritanya, pada artikel ini! Awal Mula Pemberontakan Petani […]
    Apapun yang terkait dengan fashion, terlebih kalau menyangkut kekeluargaan kerajaan pasti menarik untuk diketahui. Termasuk, pakaian kerajaan pada masa lalu yang tentu mengandung nilai bersejarah penting.  Kali ini kami akan mengajak kalian membahas pakaian putri Kerajaan Majapahit yang merupakan salah satu kerajaan berjaya di Nusantara antara abad ke-13 dan ke-16. Penasaran dengan pakaian putri khas […]