1. Museum
  2. Museum Budaya

Museum Ronggowarsito, Rumah Warisan Budaya Jawa

Museum Ronggowarsito adalah salah satu tempat wisata yang menyimpan sejarah menarik dari tanah Jawa yang harus dikunjungi. Banyak benda-benda unik bersejarah warisan budaya nusantara bisa anda temukan disini. Tidak hanya itu, beragam koleksi kekayaan alam, arkeologi, kebudayaan, dan wawasan nusantara. Museum ini cocok menjadi jujugan wisata anda bersama keluarga dan teman sambil belajar sejarah. 

Museum Ronggowarsito termasuk wisata museum kebanggaan Kota Semarang. Ruangan-ruangan yang ada di dalam museum memiliki cerita yang saling berbeda. Sehingga Anak Nusantara bisa menemukan berbagai koleksi bersejarah dalam satu lokasi. Museum yang menjadi museum provinsi terbesar ketiga di Indonesia yang bisa jadi spot foto menarik selagi anda di Semarang. 

Sejarah Museum Ronggowarsito

Sejarah Museum Ronggowarsito berawal dari adanya keinginan pemerintah daerah Kota Semarang untuk memiliki fasilitas untuk menyimpan benda purbakala dari Jawa. Seperti yang telah diketahui, Jawa Timur dan Jawa Tengah termasuk pusat peradaban manusia dan budaya Nusantara. Sehingga Pemda Kota Semarang mencanangkan pembangunan sebuah museum pada tahun 1975. Rencananya museum tersebut digunakan sebagai tempat menyimpan dan mengelola benda berharga seperti benda purbakala, fosil, dan lain sebagainya. Diharapkan dengan adanya museum tersebut banyak masyarakat awam yang tahu tentang cerita menarik tentang tanah Jawa di masa lampau. 

Momen sejarah Museum Ronggowarsito semakin lengkap dengan peresmian gedung museum yang dilaksanakan pada 5 Juli 1989 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Fuad Hasan. Sejarah Museum Ronggowarsito tidak terlepas dari penamaan museum yang diambil dari nama seorang pujangga terkenal dengan karya sastra yang melegenda, Rangga Warsito. Supaya lebih mudah disebutkan, penamaan museum ini diubah sedikit menjadi Museum Ronggowarsito. Bukan tanpa alasan, penggunaan nama seorang pujangga yang berperan besar dalam kebudayaan Indonesia masa lampau ini dianggap sebuah harapan. Dimana dengan adanya museum megah tersebut, pemerintah dapat meningkatkan apresiasi budaya dan kepedulian masyarakat terhadap budaya tanah airnya di masa lampau. 

Artikel Terkait

    Feed has no items.

Bangunan Museum Ronggowarsito

Museum Ronggowarsito rumah warisan budaya Jawa, foto oleh muh-amin

Sebagai informasi awal, luas bangunan Museum Ronggowarsito mencapai 8.438 meter persegi yang berdiri di atas tanah seluas 2 hektar. Tak heran jika menjadi museum provinsi terbesar ketiga di Indonesia yang bisa menampung lebih dari 50.000 benda dari berbagai jenis koleksi. Bangunan Museum Ronggowarsito dibagi ke dalam 4 gedung pameran tetap dengan 9 galeri yang wajib ditelusuri hingga selesai. Adapun galeri-galeri dengan beragam koleksi Museum Ronggowarsito Semarang yang akan memukau mata anda adalah sebagai berikut.

Gedung A

Galeri Geologi

Ruangan galeri yang berada di lantai 1 ini memiliki berbagai macam koleksi yang berkaitan dengan alam. Koleksi Museum Ronggowarsito Semarang tersebut antara lain :

  1. Gunungan Blumbangan, melambangkan alam semesta beserta manusia dan lingkungan sekitarnya yang dibuat oleh Raden Patah pada abad ke-15.
  2. Ekologika, ada diorama ekosistem, binatang yang diawetkan, foto alam di Jawa Tengah.
  3. Geologika dan Geografika, menggambarkan ilustrasi skala waktu geologi Bumi, diorama terbentuknya stalaktit dan stalagmit, formasi batuan Karangsambung-Kebumen.
  4. Kosmologika, terdiri dari lukisan galaksi, proses pembentukan planet, atmosfer bumi, dan koleksi benda luar angkasa yang ada di Bumi.
  5. Lukisan alam semesta.

Galeri Paleontologi

Ruangan galeri yang berada di lantai 1 ini memiliki berbagai macam koleksi yang berkaitan dengan alam. Koleksi Museum Ronggowarsito Semarang tersebut antara lain :

  1. Paleontologi, berisi fosil tulang manusia purba yang berkarakteristik manusia-kera berjalan tegak bernama Pithecanthropus erectus.
  2. Paleozoologi, berisi fosil hewan purba darat dan laut serta ilustrasi kehidupan hewan-hewan tersebut.
  3. Paleobotani, berisi fosil tumbuhan purba yang salah satunya berupa fosil kayu dari Sangiran.

Gedung B

Peradaban Hindu-Buddha

Terletak di lantai 1 dan 2, ada bagian gedung yang menyimpan koleksi-koleksi budaya peradaban Hindu-Buddha yang membawa kehidupan baru di tanah Nusantara. Koleksi-koleksi tersebut terdiri dari :

  1. Benda budaya seperti kentongan, kendi, cermin, dan lain sebagainya.
  2. Peralatan kehidupan sehari-hari seperti lampu gantung, bejana, cetakan mata uang, dan lain sebagainya.
  3. Miniatur bangunan Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Kalasan.
  4. Miniatur Prasasti Tukmas dan Cangal.
  5. Miniatur arca-arca, lingga dan yoni, dan kala makara.

Peninggalan berbagai peradaban

Terletak di lantai 2, ada bagian gedung yang menyimpan koleksi-koleksi benda dari berbagai peradaban. Koleksi-koleksi tersebut terdiri dari :

  1. Peradaban batu, berupa kapak genggam, kapak besar atau beliung, punden berundak, arca, dan menhir.
  2. Peradaban perunggu, berupa kapak corong, nekara, dan lain sebagainya.
  3. Peradaban Polinesia, berupa arca Ganesha dari Pekalongan.
  4. Peradaban Islam, berupa seni kaligrafi, hiasan, dan miniatur Masjid Agung Demak dan Masjid Sunan Kudus.
  5. Peradaban kolonial, berupa meriam, pedang, lonceng, dan lain sebagainya.

Gedung C

Galeri Senjata Perjuangan

Ruangan yang berada di lantai 1 ini menyimpan diorama dan koleksi Museum Ronggowarsito Semarang yang berkaitan dengan masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Adapun menyimpan diorama pertempuran 5 hari Semarang, Palagan Ambarawa, dan gerilya Yogyakarta.

Galeri Teknologi dan Kerajinan Tradisional

Ruangan yang berada di lantai 2 ini menyimpan koleksi Museum Ronggowarsito Semarang yang digunakan untuk bekerja, industri dan transportasi, kerajinan, dan tempat tinggal.

Gedung D

  • Galeri Pembangunan yang berada di lantai 1 ini menyimpan koleksi yang berperan dalam masa pembangunan Indonesia yang dibagi ke dalam beberapa ruangan. Ruangan-ruangan tersebut terdiri dari Ruangan Pembangunan, Ruangan Numismatika dan Heraldik, Ruang Tradisi Nusantara, dan Ruang Intisari dan Hibah.
  • Galeri Kesenian yang berada di lantai 2 ini menyimpan benda dan alat kesenian, diantaranya berbagai jenis wayang khas budaya Nusantara dan alat musik tradisional.

Selain keempat gedung di atas, terdapat ruangan / galeri tambahan yang diresmikan pada 14 Oktober 1996 untuk menyimpan koleksi emas yang terdiri dari anting-anting, gelang, kalung, cincin, hiasan dada, ikat pinggang, mahkota, mata uang, lempengan prasasti, arca, keris, dan lain sebagainya.

Fasilitas Museum Ronggowarsito

Tidak kalah dengan bangunan museumnya yang lengkap dengan koleksi Museum Ronggowarsito, disini anda juga bisa menemukan berbagai fasilitas pendukung museum. Diantaranya adalah sebagai berikut.

  1. Tulisan nama Museum Ronggowarsito,
  2. Penunjuk arah area museum,
  3. Loket,
  4. Toilet umum,
  5. Tempat ibadah (mushalla),
  6. Taman,
  7. Perpustakaan museum,
  8. Tempat parkir luas,
  9. Pos keamanan,
  10. Ruang pameran lengkap dengan koleksi,
  11. Penjual makanan dan oleh-oleh sebelum masuk museum,
  12. Bus Denok dan Kenang, bus pariwisata yang disediakan pemerintah daerah Kota Semarang museum untuk berkeliling museum dan Kota Semarang.

Daya Tarik Wisata Museum Ronggowarsito

Museum Ronggowarsito, koleksi bersejarah nusantara, foto oleh inibaru

Museum Semarang yang lengkap menyimpan koleksi-koleksi benda bersejarah Nusantara juga memperhatikan pengembangan museum. Pengembangan dilakukan agar museum bisa menyajikan wisata yang menarik setiap harinya. Beberapa diantaranya adalah penambahan koleksi berbeda setiap tahun. Koleksi didapat dari hibah kolektor atau ada penelitian yang dilakukan oleh tim Museum Ronggowarsito.

Selain itu terdapat penambahan aksesoris pada salah satu pintu masuk Gedung A. Aksesoris tersebut adalah Pintu Gebyok, pintu tersebut punya filosofi masuknya budaya Islam di Jawa Tengah. Tidak hanya itu, pengelola museum melakukan pergantian alur cerita di setiap gedung dan pergantian penataan koleksi setiap akhir tahun.

Lokasi dan Rute ke Museum Ronggowarsito

Museum Ronggowarsito berada di Jalan Abdul Rahman Saleh No.1, Kalibanteng Kulon, Kota Semarang. Museum ini mudah dijangkau dengan berbagai moda transportasi, baik dengan sepeda motor, mobil, angkutan umum / bus, bahkan taksi online. Selain itu letaknya yang tidak jauh dari Stasiun Tawang sekitar 9 km dan Bandara Ahmad Yani Semarang yang berjarak sekitar 5 km.

Lokasi museum yang tidak jauh dari pusat kota juga menjadi faktor banyaknya wisatawan yang memilih berwisata kesini. Anak Nusantara bisa melewati Jalan Sompok Lama, lalu belok kanan ke Jalan Mataram/Jalan MT Haryono. Dari situ beloklah ke kiri untuk sampai di Jalan Ahmad Yani/Jalan Semarang-Purwodadi. Lalu berkendaralah mengikuti jalan di Jalan Pandanaran. Jika bertemu bundaran, ambil jalan keluar pertama menuju Jalan Sugiyopranoto agar sampai di Jalan Jenderal Sudirman. Jika bertemu bundaran kedua, ambil jalan keluar kedua dan belok kiri ke Jalan Abdul Rahman Saleh. Museum akan berada di sebelah kanan jalan.

Jam Buka dan Tiket Masuk Museum Ronggowarsito Semarang

Berikut informasi mengenai jam buka dan harga tiket masuk Museum Ronggowarsito Semarang Juli 2020.

Jam Buka
Sabtu – Kamis08.00 – 14.00 WIB
Jumat08.00 – 13.00 WIB
Kategori Tiket Masuk Museum Ronggowarsito Semarang
Dewasa Rp4.000 / orang
Anak-anak Rp2.000 / orang

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Museum Ronggowarsito, Rumah Warisan Budaya Jawa

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]

    Trending

    Selama masa penjajahan Belanda di Indonesia, sangat banyak terjadinya pemberontakan. Salah satunya, pemberontakan petani Banten 1888. Pemberontakan ini merupakan bentuk perlawanan para petani di Cilegon, Banten terhadap peraturan yang dibuat oleh Pemerintahan Kolonial Belanda. Lantas, bagaimanakah cerita dari pemberontakan ini yang menjadi bagian sejarah? Kalian bisa baca ceritanya, pada artikel ini! Awal Mula Pemberontakan Petani […]
    Apapun yang terkait dengan fashion, terlebih kalau menyangkut kekeluargaan kerajaan pasti menarik untuk diketahui. Termasuk, pakaian kerajaan pada masa lalu yang tentu mengandung nilai bersejarah penting.  Kali ini kami akan mengajak kalian membahas pakaian putri Kerajaan Majapahit yang merupakan salah satu kerajaan berjaya di Nusantara antara abad ke-13 dan ke-16. Penasaran dengan pakaian putri khas […]