1. Informasi

Lagu Lir Ilir: Pencipta, Lirik, & Makna Lagunya

Hai, Anak Nusantara. Kali ini kita akan membahas secara mendalam tentang lagu lir ilir seperti penciptanya, sejarah, dan makna lagunya. Penasaran? Yuk berikut penjelasannya. 

Sekilas Mengenai Sejarah & Pencipta Lir Ilir

Lir Ilir adalah salah satu lagu daerah Jawa Tengah yang sangat populer di Indonesia. Lagu ini memiliki lirik yang dalam dan melodi yang merdu, sehingga sering dinyanyikan pada acara-acara keagamaan maupun kebudayaan.

Lagu Lir Ilir memiliki lirik yang bercerita tentang keagungan Allah dan perjalanan spiritual manusia dalam mencapai kesucian. Liriknya yang penuh dengan makna dan simbolisme ini membuat lagu ini sangat disukai oleh masyarakat Indonesia.

Sejarah Lagu Lir Ilir sebenarnya tidak diketahui secara pasti, namun lagu ini telah ada sejak lama dan menjadi bagian dari warisan budaya Jawa Tengah. Beberapa sumber menyebutkan bahwa pencipta lagu Lir Ilir adalah Sunan Kalijaga yang berasal dari era Kerajaan Mataram Islam pada abad ke-16, dan awalnya digunakan sebagai lagu-lagu keagamaan dalam tradisi Islam Jawa.

Artikel Terkait

    Feed has no items.

Pada masa itu, banyak pesantren dan kelompok keagamaan di Jawa Tengah yang menggunakan lagu-lagu seperti Lir Ilir sebagai sarana untuk mengajarkan ajaran Islam dengan cara yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat awam. Lagu-lagu keagamaan seperti ini sering dipadukan dengan tarian dan gerakan tubuh yang bermakna simbolis, sehingga dapat meningkatkan pemahaman ajaran agama pada masyarakat yang lebih luas.

Lirik Lagu Lir Ilir

Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir tak ijo royo royo

Tak sengguh panganten anyar

Cah angon cah angon penekna blimbing kuwi

Lunyu lunyu penekna kanggo mbasuh dodotira

Dodotira dodotira kumintir bedah ing pinggir

Dondomana jrumatana kanggo seba mengko sore

Mumpung padang rembulane mumpung jembar kalangane

Sun suraka surak hiyo

Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir tak ijo royo royo

Tak sengguh panganten anyar

Cah angon cah angon penekna blimbing kuwi

Lunyu lunyu penekna kanggo mbasuh dodotira

Dodotira dodotira kumintir bedah ing pinggir

Dondomana jrumatana kanggo seba mengko sore

Mumpung padang rembulane mumpung jembar kalangane

Sun suraka surak hiyo

Makna Lagu Lir Ilir

Simbolisasi tentang kebaikan dan keburukan manusia

Lir Ilir pada lagu ini merupakan metafora tentang kebaikan dan keburukan manusia. Lir yang artinya “terang” atau “bersih” simbolisasi kebaikan, sedangkan ilir yang artinya “gelap” atau “kotor” simbolisasi keburukan. Pesan yang ingin disampaikan melalui simbolisasi ini adalah bahwa kehidupan manusia terdiri dari kebaikan dan keburukan, dan manusia harus mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk agar bisa hidup dengan baik dan selalu diiringi dengan kemurahan hati.

Menggambarkan perubahan dalam kehidupan

Tak ijo royo-royo pada lagu ini menggambarkan tentang keadaan hidup yang selalu berubah-ubah. Keadaan hidup yang selalu berubah ini perlu dihadapi dengan sikap optimis dan dinamis agar bisa mengikuti perubahan yang terjadi. Sementara itu, Tak senggo temanten anyar menggambarkan harapan untuk mendapatkan pasangan baru dalam hidup yang bisa melengkapi dan membantu dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Sifat manusia yang dinamis dan berani dalam mengambil tindakan

Cah angon-cah angon pada lagu ini menggambarkan sifat manusia yang tidak bisa diam dan selalu melakukan sesuatu. Hal ini perlu dilakukan agar bisa menghadapi tantangan hidup dengan baik. Penekno blimbing kuwi pada lagu ini menggambarkan keberanian seseorang dalam mengambil tindakan dan menghadapi tantangan yang dihadapinya.

Baca juga: Rasa Sayange: Lagu Kasih Sayang dari Maluku – Sejarah & Lirik

Nah itu tadi penjelasan lengkap mengenai pencipta lagu lir ilir, lirik lagu, dan makna lagu lir ilir. Semoga dapat memperkaya wawasan kamu tentang sejarah lagu daerah di Indonesia. 

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Lagu Lir Ilir: Pencipta, Lirik, & Makna Lagunya

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Sejarah wayang  orang sriwedari sudah terbilang sangat panjang. Wayang orang sriwedari sudah melakukan pentas secara tetap pada tahun 1911. Selain menampilkan cerita pewayangan, wayang orang sriwedari juga memiliki segmen khusus yang biasanya membahas isu-isu sosial yang sedang umum dibicarakan. Buat kamu yang masih belum tahu tentang sejarah wayang orang sriwedari, yuk simak artikel ini sampai […]
    Gamelan Banyuwangi merupakan salah satu alat musik tradisional yang mengiringi tari gandrung dan mendapatkan pengaruh dari Jawa, Bali, dan Eropa. Hal ini membuat sejarah gamelan Banyuwangi menarik untuk dikupas tuntas. Oleh karena itu, simak pembahasan selengkapnya melalui artikel berikut ini.  Sejarah Gamelan Banyuwangi Gamelan Banyuwangi adalah bentuk seni gamelan yang berasal dari daerah Blambangan atau […]

    Trending

    Kebanyakan masyarakat lebih mengenal Nusa Penida, sebagai kawasan wisata alamnya yang terletak di tenggara Bali. Ternyata, Kawasan ini menyimpan kekayaan sejarah yang tak kalah menarik dengan keindahan alamnya yang memukau. Dengan membaca artikel ini, kamu bukan hanya sekadar menambah pengetahuan saja, namun sekaligus menyusuri peristiwa masa lalu di Nusa Penida. Legenda dan Mitos Nusa Penida […]
    Wayang Golek adalah seni pertunjukan tradisional Indonesia yang menggunakan boneka kayu untuk memerankan cerita-cerita yang berasal dari berbagai sumber, termasuk epik Hindu, seperti Ramayana dan Mahabharata, serta cerita-cerita lokal dan agama.  Wayang Golek tidak hanya menunjukkan seni pertunjukan tradisional Indonesia, tetapi juga menjadi simbol penting dalam melestarikan identitas budaya bangsa. Untuk memberi pemahaman mendalam terkait […]
    Di antara ragam wayang di budaya Nusantara, sejarah wayang purwa menonjol sebagai yang tertua dan paling populer. Dikenal sebagai wayang tertua di Indonesia, wayang kulit ini telah memikat hati masyarakat selama berabad-abad.  Popularitasnya tak lepas dari dukungan etnis Jawa yang mendominasi Indonesia. Tak heran, jika sekilas mendengar kata wayang, ingatan kita langsung tertuju pada wayang […]