1. Candi

Candi Gunung Kawi, Situs Purbakala Persemayaman Abadi Raja

Tak melulu berwisata ke pantai, jika berkunjung ke Bali kamu juga bisa menemukan banyak situs arkeolog dan kebudayaan yang menakjubkan. Salah satunya Candi Tebing Gunung Kawi yang berlokasi di sisi utara Gianyar.

Candi ini merupakan situs purbakala peninggalan Dinasti Udayana di Bali. Yuk simak ulasannya berikut ini!

Sejarah Pura Gunung Kawi sebagai Tempat Persemayaman Abadi Raja Udayana

Sejarah Pura Gunung Kawi sebagai Tempat Persemayaman Abadi Raja Udayana

Konon, berdasarkan cerita rakyat Bali, candi ini dibuat oleh orang sakti bernama Kebo Iwa. Dan berfungsi sebagai sthana atau tempat pemujaan Raja Bali bernama Anak Wungsu yang merupakan Putra dari Raja Udayana.

Artikel Terkait

  • Etika Bisnis Modern: Definisi dan Prinsip – Prinsipnya
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on November 21, 2023 at 9:58 am

    Aspek bisnis yang tidak boleh pelaku usaha abaikan saat berbisnis pada masa kini yaitu etika bisnis modern. Sederhananya, etika bisnis ialah prinsip-prinsip atau nilai moral yang memberi batasan terhadap tindakan bisnis. Hal ini sangat penting untuk menjaga reputasi perusahaan dan mengusahakan dampak baik bagi konsumen dan semua pihak yang terlibat dalam operasional bisnis. Simak hingga Artikel Etika Bisnis Modern: Definisi dan Prinsip – Prinsipnya pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Kebijakan Energi Terbarukan dan Energi Baru di Indonesia
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on November 19, 2023 at 2:07 pm

    Kebijakan energi terbarukan di Indonesia secara umum telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang energi. Undang-Undang tersebut menyatakan bahwa penyediaan Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBT) harus pemerintah nasional dan pemerintah daerah tingkatkan sesuai dengan kewenangannya masing-masing. Untuk mengetahui kebijakan ini lebih dalam, yuk simak pembahasan Studio Literasi kali ini hingga akhir, Kawan Artikel Kebijakan Energi Terbarukan dan Energi Baru di Indonesia pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • 5 Langkah Membangun Budaya Organisasi yang Inklusif
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on November 16, 2023 at 6:57 am

    Budaya organisasi yang inklusif secara umum adalah budaya suatu perusahaan di mana perbedaan yang ada sangat dirangkul dan tidak dibeda-bedakan, baik dari latar belakang suku, ras, agama, jenis kelamin, dan sebagainya. Hal ini sangat penting untuk menciptakan kesetaraan dalam perusahaan. Lantas bagaimana cara membangun inklusivitas dalam perusahaan? Simak artikel Studio Literasi kali ini hingga akhir! Artikel 5 Langkah Membangun Budaya Organisasi yang Inklusif pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Pemanfaatan dan Manajemen Sumber Daya Alam di Indonesia
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on November 16, 2023 at 6:05 am

    Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang sangat melimpah, mulai dari kekayaan hayati dan non hayati. Agar generasi di masa depan bisa tetap memanfaatkannya dengan maksimal, manajemen sumber daya alam sangat perlu untuk kita perhatikan. Kali ini, kita akan membahas manajemen sumber daya alam hingga pemanfaatannya yang sesuai dengan pembangunan berkelanjutan. Simak hingga selesai, Kawan Artikel Pemanfaatan dan Manajemen Sumber Daya Alam di Indonesia pertama kali tampil pada Studio Literasi.

Dikisahkan, Raja Udayana dengan permaisurinya Gunapriya Dharmatpatni memiliki tiga orang putra, yakni Airlangga, putra sulung yang juga Raja Kediri di Jawa Timur. Kemudian Marakata dan Anak Wungsu yang meneruskan tahta Raja Udayana di Bali.

Setelah Raja Udayana wafat, digantikan oleh Marakata pada tahun 1025 masehi, Marakata lalu digantikan oleh adiknya, Anak Wungsu pada tahun 1049-1080 masehi.

Konon, raja-raja Udayana yang wafat disemayamkan di Candi Gunung Kawi Tampaksiring. Pada dinding candi ditemukan tulisan Kediri Kwadrat yang bertuliskan ‘Haji Lumang Ing Jalu’ artinya Raja yang diabadikan di Jalu.Sedangkan di kuil kedua terdapat tulisan yang berbunyi ‘Rwa Nak Ira’ yang artinya dua putranya. Kuil Udayana dan kuil kedua anak-anaknya berukuran lebih besar dibandingkan dengan kuil lainnya.

Di sisi selatan Candi Gunung Kawi terdapat campuhan yang merupakan pertemuan antara dua sungai, yaitu sungai Bulan dan Pakerisan. Sejak dulu masyarakat Hindu mempercayai campuhan sebagai tempat untuk suci dan pemurnian diri. Hingga saat ini pun orang-orang masih mempercayai dan menggunakan air suci atau tirta yang tersedia di kawasan Gunung Kawi untuk tujuan upacara adat dan keagamaan.

Candi Gunung Kawi dan Situs Bersejarah Favorit Arkeolog Eropa

Berkunjung ke Situs Gunung Kawi
Berkunjung ke Situs Gunung Kawi (sumber: Kemdikbud)

Candi Tebing Gunung Kawi tersusun dari batu-batu yang dipahat. Terdapat sekitar 315 anak tangga bersusun yang akan dinaiki para pengunjung untuk sampai ke lokasi pura candi ini.

Selain candi, juga terdapat kolam pemandian dan pancuran air. Pada wilayah barat sungai terdapat 4 kelompok bagian candi. Sedangkan untuk sisi sebelah timur sungai ada 5 kelompok bagian candi.

Candi Gunung Kawi didominasi oleh dinding-dinding batu cadas yang dipahat membentuk candi yang seolah-olah dibingkai dengan lengkungan. Menurut pengelola candi Gunung Kawi,  banyak wisatawan dan arkeolog mancanegara, khususnya asal Eropa yang berkunjung ke candi ini. Kebanyakan dari mereka datang ingin mengetahui sekaligus menggali kisah-kisah tentang keberadaan candi tersebut.

Harga Tiket Candi Gunung Kawi

Harga tiket masuk Candi Tebing Gunung Kawi adalah Rp. 30.000 untuk turis lokal dan Rp. 50.000 untuk turis asing.

Candi Tebing Gunung Kawi dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 – 18.00 WITA. Lokasi Candi Gunung Kawi berada di Sungai Pakerisan, Dusun Penaka, Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali.

Wisatawan yang berkunjung diwajibkan mengenakan pakaian adat Bali. Selain itu, wisatawan juga tidak diperkenankan naik sembarangan ke tempat-tempat yang disucikan. Jika hendak memasuki area atau tempat yang disucikan, wajib melepas alas kaki. Juga terdapat larangan untuk wanita yg sedang haid untuk memasuki kompleks Pura Gunung Kawi.

Baca juga: Candi Jabung Probolinggo: Sejarah, Arsitektur, & Fungsi

Semoga ulasan tentang sejarah, jadwal operasional, dan harga tiket masuknya menambah minat kamu untuk berkunjung ke Candi Tebing Gunung Kawi ini ya.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Candi Gunung Kawi, Situs Purbakala Persemayaman Abadi Raja

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Busur panah telah menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia selama berabad-abad. Seni memanah telah diwariskan dari generasi ke generasi dan tetap menjadi bagian dari budaya dan tradisi bangsa. Artikel ini akan mengenalkan Anda pada berbagai bentuk busur panah yang ada di Indonesia, serta memberikan wawasan tentang pentingnya seni memanah dalam masyarakat Indonesia. Apa Itu Busur […]

    Trending

    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]
    Alat musik gambus adalah salah satu alat musik tradisional Riau yang dimainkan dengan cara dipetik. Menurut sejarah, musik tradisional ini lekat dengan budaya islam. Bentuknya memang sekilas mirip dengan gitar, namun cara memainkan gambus ini sedikit berbeda, Anak Nusantara. Untuk mengetahui lebih jauh tentang alat musik gambus dan cara memainkannya, simak artikel Museum Nusantara kali […]
    Selama berabad-abad, Indonesia telah menjadi rumah bagi keberagaman budaya yang kaya, termasuk seni tari tradisional yang memukau. Tari tradisional Indonesia bukan hanya sekadar gerakan-gerakan artistik yang menakjubkan, tetapi juga mewakili identitas, sejarah, dan nilai-nilai masyarakat di berbagai daerah. Tari Sirih Kuning adalah salah satu jenis tarian tradisional yang memiliki akar budaya kuat bagi masyarakat Betawi. […]