1. Candi

Candi Gunung Kawi, Situs Purbakala Persemayaman Abadi Raja

Tak melulu berwisata ke pantai, jika berkunjung ke Bali kamu juga bisa menemukan banyak situs arkeolog dan kebudayaan yang menakjubkan. Salah satunya Candi Tebing Gunung Kawi yang berlokasi di sisi utara Gianyar.

Candi ini merupakan situs purbakala peninggalan Dinasti Udayana di Bali. Yuk simak ulasannya berikut ini!

Sejarah Pura Gunung Kawi sebagai Tempat Persemayaman Abadi Raja Udayana

Sejarah Pura Gunung Kawi sebagai Tempat Persemayaman Abadi Raja Udayana

Konon, berdasarkan cerita rakyat Bali, candi ini dibuat oleh orang sakti bernama Kebo Iwa. Dan berfungsi sebagai sthana atau tempat pemujaan Raja Bali bernama Anak Wungsu yang merupakan Putra dari Raja Udayana.

Artikel Terkait

  • Contoh Gotong Royong di Rumah, Mari Terapkan!
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on April 6, 2024 at 8:53 am

    Rumah merupakan tempat pertama untuk memulai suatu pembelajaran. Termasuk dalam hal gotong royong  Harapannya begitu terjun pada lingkungan masyarakat, kamu paling tidak sudah mengerti arti singkat mengenai hal tersebut. Memang kalau penerapannya contoh gotong royong di rumah seperti apa saja? Selengkapnya bisa kamu baca pada artikel yang dibuat khusus untuk Sobat Literasi. Check it out! Artikel Contoh Gotong Royong di Rumah, Mari Terapkan! pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Contoh Gotong Royong di Sekolah, Mudah Diterapkan!
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on April 4, 2024 at 10:28 pm

    Sayang banyaknya nilai-nilai modern, membuat sejumlah nilai tradisional mulai tergeserkan. Salah satunya, gotong royong. Sekarang ini sudah mulai jarang kegiatan yang menggunakan unsur tersebut. Maka tidak heran, mungkin generasi ini tidak memahami dan ketahui Salah satu tempat mereka bisa belajar hal itu dengan diajarkan di sekolah. Melalui beberapa aktivitas yang sifatnya dikerjakan bersama-sama. Untuk contoh Artikel Contoh Gotong Royong di Sekolah, Mudah Diterapkan! pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Budi Pekerti: Etika Wajib Bangsa Indonesia
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on April 4, 2024 at 2:38 am

    Budi pekerti merupakan etika wajib yang dimiliki oleh semua warga Indonesia. Hal ini berkaitan dengan moral yang menuntun kita dalam berperilaku dan berinteraksi dengan sesama. Apabila seseorang tidak memiliki atau menjalankan prinsip budi pekerti seperti mestinya maka akibatnya banyak perilaku negatif yang terjadi pada sekitar. Penjelasan tentang materi ini bisa Sobat Literasi baca pada artikel Artikel Budi Pekerti: Etika Wajib Bangsa Indonesia pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Yuk, Mengenal Bagaimana Cara Memahami Contoh Teks Ulasan
    by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on April 4, 2024 at 2:05 am

    Pernahkan kalian memperhatikan sebuah ulasan yang terkandung di dalam buku, musik, atau novel? Mengapa diharuskan ada sebuah ulasan? Ulasan tersebut sangat berguna untuk kemajuan sebuah karangan literasi atau sebuah karya. Tanpa adanya ulasan yang mendukung, maka kualitas kepenulisan buku, musik, atau novel tidak ada kemajuan. Berikut kami sampaikan pengertian teks ulasan, struktur, beserta contoh teks The post Yuk, Mengenal Bagaimana Cara Memahami Contoh Teks Ulasan appeared first on Sma Studioliterasi.

Dikisahkan, Raja Udayana dengan permaisurinya Gunapriya Dharmatpatni memiliki tiga orang putra, yakni Airlangga, putra sulung yang juga Raja Kediri di Jawa Timur. Kemudian Marakata dan Anak Wungsu yang meneruskan tahta Raja Udayana di Bali.

Setelah Raja Udayana wafat, digantikan oleh Marakata pada tahun 1025 masehi, Marakata lalu digantikan oleh adiknya, Anak Wungsu pada tahun 1049-1080 masehi.

Konon, raja-raja Udayana yang wafat disemayamkan di Candi Gunung Kawi Tampaksiring. Pada dinding candi ditemukan tulisan Kediri Kwadrat yang bertuliskan ‘Haji Lumang Ing Jalu’ artinya Raja yang diabadikan di Jalu.Sedangkan di kuil kedua terdapat tulisan yang berbunyi ‘Rwa Nak Ira’ yang artinya dua putranya. Kuil Udayana dan kuil kedua anak-anaknya berukuran lebih besar dibandingkan dengan kuil lainnya.

Di sisi selatan Candi Gunung Kawi terdapat campuhan yang merupakan pertemuan antara dua sungai, yaitu sungai Bulan dan Pakerisan. Sejak dulu masyarakat Hindu mempercayai campuhan sebagai tempat untuk suci dan pemurnian diri. Hingga saat ini pun orang-orang masih mempercayai dan menggunakan air suci atau tirta yang tersedia di kawasan Gunung Kawi untuk tujuan upacara adat dan keagamaan.

Candi Gunung Kawi dan Situs Bersejarah Favorit Arkeolog Eropa

Berkunjung ke Situs Gunung Kawi
Berkunjung ke Situs Gunung Kawi (sumber: Kemdikbud)

Candi Tebing Gunung Kawi tersusun dari batu-batu yang dipahat. Terdapat sekitar 315 anak tangga bersusun yang akan dinaiki para pengunjung untuk sampai ke lokasi pura candi ini.

Selain candi, juga terdapat kolam pemandian dan pancuran air. Pada wilayah barat sungai terdapat 4 kelompok bagian candi. Sedangkan untuk sisi sebelah timur sungai ada 5 kelompok bagian candi.

Candi Gunung Kawi didominasi oleh dinding-dinding batu cadas yang dipahat membentuk candi yang seolah-olah dibingkai dengan lengkungan. Menurut pengelola candi Gunung Kawi,  banyak wisatawan dan arkeolog mancanegara, khususnya asal Eropa yang berkunjung ke candi ini. Kebanyakan dari mereka datang ingin mengetahui sekaligus menggali kisah-kisah tentang keberadaan candi tersebut.

Harga Tiket Candi Gunung Kawi

Harga tiket masuk Candi Tebing Gunung Kawi adalah Rp. 30.000 untuk turis lokal dan Rp. 50.000 untuk turis asing.

Candi Tebing Gunung Kawi dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 – 18.00 WITA. Lokasi Candi Gunung Kawi berada di Sungai Pakerisan, Dusun Penaka, Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali.

Wisatawan yang berkunjung diwajibkan mengenakan pakaian adat Bali. Selain itu, wisatawan juga tidak diperkenankan naik sembarangan ke tempat-tempat yang disucikan. Jika hendak memasuki area atau tempat yang disucikan, wajib melepas alas kaki. Juga terdapat larangan untuk wanita yg sedang haid untuk memasuki kompleks Pura Gunung Kawi.

Baca juga: Candi Jabung Probolinggo: Sejarah, Arsitektur, & Fungsi

Semoga ulasan tentang sejarah, jadwal operasional, dan harga tiket masuknya menambah minat kamu untuk berkunjung ke Candi Tebing Gunung Kawi ini ya.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Candi Gunung Kawi, Situs Purbakala Persemayaman Abadi Raja

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Selama berabad-abad, Indonesia telah menjadi rumah bagi keberagaman budaya yang kaya, termasuk seni tari tradisional yang memukau. Tari tradisional Indonesia bukan hanya sekadar gerakan-gerakan artistik yang menakjubkan, tetapi juga mewakili identitas, sejarah, dan nilai-nilai masyarakat di berbagai daerah. Tari Sirih Kuning adalah salah satu jenis tarian tradisional yang memiliki akar budaya kuat bagi masyarakat Betawi. […]

    Trending

    Apapun yang terkait dengan fashion, terlebih kalau menyangkut kekeluargaan kerajaan pasti menarik untuk diketahui. Termasuk, pakaian kerajaan pada masa lalu yang tentu mengandung nilai bersejarah penting.  Kali ini kami akan mengajak kalian membahas pakaian putri Kerajaan Majapahit yang merupakan salah satu kerajaan berjaya di Nusantara antara abad ke-13 dan ke-16. Penasaran dengan pakaian putri khas […]
    Nekara dan moko ialah contoh artefak perunggu yang terkenal dari zaman prasejarah di Indonesia, tepatnya pada zaman logam. Memang kalau sekilas kita lihat memiliki beberapa kesamaan. Bahkan pada beberapa sumber sering kali menyebutkan kalau moko merupakan nama lain dari nekara. Ternyata, keduanya tidak sama dan terdapat perbedaan. Artikel ini bakal mengulas perbedaan yang signifikan pada […]
    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]