1. Budaya
  2. Tari Daerah

Tari Gong: Asal Usul, Properti, Pola Lantai, & Jumlah Penari

Dayak adalah suku di Kalimantan Timur yang memiliki beragam budaya keren, tari Gong adalah salah satunya. Di antara tari kreasi daerah lain di Indonesia, tari Gong adalah salah satu yang terunik, karena penarinya dituntut harus menari di atas gong selama pertunjukan.

Ingin tahu lebih lanjut tentang sejarah tari Gong, asal usul, properti, dan jumlah penarinya? Simak bahasan lengkapnya di bawah ini ya, sobat Munus!

Sejarah Tari Gong & Asal Usulnya

Nama tari Gong memiliki sejarah yang unik. Tari Gong berasal dari Kalimantan Timur, nama Gong diambil dari kata-kata yang berhubungan dengan alat musik, yakni gong yang dijadikan properti ketika menari. 

Tari Gong atau Kancet Ledo, Tari Daerah Kalimantan Timur
(sumber: Merahputih)

Meski sudah menelusuri sejarah yang panjang, asal usul tari Gong ataupun sejarah tari Gong masih belum dapat ditemukan tahun secara pasti kapan tarian ini terlahir. Salah satu buku Ensiklopedia Seni dan Budaya Nusantara yang ditulis oleh Gendhis Paradisa mengatakan tarian ini menggambarkan bagaimana kelembutan seorang gadis yang meliuk bak sebatang padi.

Artikel Terkait

    Feed has no items.

Fungsi Tari Gong Kalimantan Timur

Berdasarkan tujuannya, tarian ini dipersembahkan sebagai rasa syukur kepada dewa atas berlimpahnya hasil panen yang diberikan. Selain itu, tarian ini berfungsi sebagai tarian penyambutan untuk tamu agung dan kelahiran bayi dari kepala suku.

Namun pada saat ini tarian khas suku daya ini telah banyak ditampilkan dan tidak hanya ditunjukkan pada acara tertentu saja. Tari ini mulai digunakan sebagai hiburan di kalangan masyarakat. Masyarakat juga memanfaatkan tarian ini sebagai sarana memperkenalkan budaya Dayak melalui promosi pariwisata.

Pola Lantai Tari Gong & Gerakannya

Penggambaran bagaimana lembutnya seorang gadis membuat gerakan dari tari khas Daya ini sangat lembut dan anggun. Gerakan tarian ini tidak seperti kebanyakan tari-tarian yang banyak berpindah karena kebanyakan gerakan tari ini memiliki pengulangan berkali-kali.

Gerakan akan difokuskan pada tangan yang melambai dan kaki yang yang menari di atas gong. Meskipun kelihatannya gerakan ini sangat sederhana, dibutuhkan keseimbangan, ketelitian, dan kesabaran agar tidak terjatuh. 

Lirikan mata juga berperan dalam membentuk penggambaran tarian. Mata harus melirik tajam layaknya seekor burung. Lirikan mata seekor burung memiliki makna bagaimana kelincahan, cepat, dan lembut seperti burung Enggang.

Kaki dari para penari pun tidak banyak bergerak karena harus menjaga keseimbangan berdiri di atas gong. Pola tari Gong adalah horizontal dan lingkaran.

Jumlah Penari Tari Gong

Pada umumnya jumlah penari yang menarikan tarian ini adalah perempuan berjumlah dua orang yang menari di atas gong yang bulu burung Enggang. Pada saat penampilan terdapat sebuah adegan dimana gadis itu nantinya akan diperebutkan oleh dua laki-laki.

Penari Tari Gong Sedang Melenggok di Atas Gong (sumber tertera)
Penari Tari Gong Sedang Melenggok di Atas Gong (sumber: tertera)

Properti Tari Gong Kalimantan Timur

Dalam mengiringi lincahnya penari, terdapat beberapa properti yang biasanya dipakai ketika tampil, berikut beberapa properti tersebut :

1. Busana Atas Bawah

Busana yang digunakan oleh penari tarian Gong cukup mewah dengan mengenakan pakaian suku Dayak Kenyah yang terkenal dengan corak eksotis dan elegan. Selain itu, terdapat ikat pinggang yang dililitkan di bagian tengah tubuh penari.

Para penari juga mengenakan ikat kepala dari bahan rotan dan kalung khusus dengan corak bergerigi. Terdapat pula gelang yang dibuat dari bahan manik-manik berwarna senada dengan kalung yang akan dipakai.

2. Kipas Bulu Enggang

Untuk di bagian kepala, terdapat properti bulu Enggang yang menjadi simbol kemulian di masyarakat.  Tidak hanya digunakan di kepala, bulu Enggang ini akan digunakan sebagai sebuah mahkota dan juga diselipkan di jari yang kemudian difungsikan layaknya kipas. Properti ini menjadi hal wajib bagi penari karena penggambaran dari tarian sendiri juga menggambarkan bagaimana lincahnya seekor burung Enggang.

3. Baju Manik

Baju manik merupakan baju khas tradisional Dayak Kenyah berwarna hitam dengan tambahan manik-manik berwarna yang cerah. Manik-manik ini disusun dengan rapi sehingga dapat dipandang indah oleh mata.

Corak yang terdapat pada baju manik pada umumnya bercorak hewan dan tumbuhan. Dalam strata sosial masyarakat suku Dayak terdapat arti dari corak yang digunakan, corak hewan dikhususkan untuk bangsawan sedangkan corak tumbuhan untuk masyarakat biasa.

4. Kain Ta’ah

Kain ta’ah merupakan kain tradisional khas Dayak. Kain yang memiliki bentuk persegi panjang yang memiliki hiasan pada bagian tengah. Hampir semua perempuan suku Dayak memakai kain ini di hampir semua kegiatan, baik kegiatan sehari-hari maupun budaya.

Musik Pengiring Tari Gong

Musik pengiring tari Kalimantan Timur ini memiliki musik yang sederhana. Sampe adalah alat musik tradisional khas Daya yang dimainkan dengan alunan yang lembut sesuai dengan gerakan kaki dan tangan yang bergerak dengan anggun dan lembut.

https://www.youtube/watch?v=qQuha5oCq_E

Nah, itu tadi penjelasan mengenai asal usul, properti, pola lantai, dan jumlah penari tari Gong. Keunikan tarian dari suku Dayak yang ini memang cukup unik dan penuh dengan perumpamaan. Untuk kamu ingin melihat secara langsung gerakan dari gadis penari yang lembut dapat melihat pentas seni ataupun dapat langsung pergi ke Kalimantan Timur. 

Baca Juga: Tari Perang: Tarian Magis dari Papua Barat yang Masih Dilestarikan

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Tari Gong: Asal Usul, Properti, Pola Lantai, & Jumlah Penari

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Sejarah wayang  orang sriwedari sudah terbilang sangat panjang. Wayang orang sriwedari sudah melakukan pentas secara tetap pada tahun 1911. Selain menampilkan cerita pewayangan, wayang orang sriwedari juga memiliki segmen khusus yang biasanya membahas isu-isu sosial yang sedang umum dibicarakan. Buat kamu yang masih belum tahu tentang sejarah wayang orang sriwedari, yuk simak artikel ini sampai […]
    Gamelan Banyuwangi merupakan salah satu alat musik tradisional yang mengiringi tari gandrung dan mendapatkan pengaruh dari Jawa, Bali, dan Eropa. Hal ini membuat sejarah gamelan Banyuwangi menarik untuk dikupas tuntas. Oleh karena itu, simak pembahasan selengkapnya melalui artikel berikut ini.  Sejarah Gamelan Banyuwangi Gamelan Banyuwangi adalah bentuk seni gamelan yang berasal dari daerah Blambangan atau […]

    Trending

    Kebanyakan masyarakat lebih mengenal Nusa Penida, sebagai kawasan wisata alamnya yang terletak di tenggara Bali. Ternyata, Kawasan ini menyimpan kekayaan sejarah yang tak kalah menarik dengan keindahan alamnya yang memukau. Dengan membaca artikel ini, kamu bukan hanya sekadar menambah pengetahuan saja, namun sekaligus menyusuri peristiwa masa lalu di Nusa Penida. Legenda dan Mitos Nusa Penida […]
    Wayang Golek adalah seni pertunjukan tradisional Indonesia yang menggunakan boneka kayu untuk memerankan cerita-cerita yang berasal dari berbagai sumber, termasuk epik Hindu, seperti Ramayana dan Mahabharata, serta cerita-cerita lokal dan agama.  Wayang Golek tidak hanya menunjukkan seni pertunjukan tradisional Indonesia, tetapi juga menjadi simbol penting dalam melestarikan identitas budaya bangsa. Untuk memberi pemahaman mendalam terkait […]
    Di antara ragam wayang di budaya Nusantara, sejarah wayang purwa menonjol sebagai yang tertua dan paling populer. Dikenal sebagai wayang tertua di Indonesia, wayang kulit ini telah memikat hati masyarakat selama berabad-abad.  Popularitasnya tak lepas dari dukungan etnis Jawa yang mendominasi Indonesia. Tak heran, jika sekilas mendengar kata wayang, ingatan kita langsung tertuju pada wayang […]