1. Informasi

Sejarah Lagu Indonesia Raya, Makna, Lirik, & Biramanya

Lagu Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan wajib yang diciptakan oleh W.R. Supratman. Pada hari senin, biasanya para pelajar akan mendengarkan dan menyanyikan lagu tersebut dengan penuh semangat. Namun, sudahkah kamu mengetahui sejarah lagu indonesia raya?

Tentunya, sebagai seorang pelajar kamu harus mengetahui sejarah lagu Indonesia Raya untuk mengingatkan kepada kita bagaimana perjuangan untuk merdeka. Yuk, simak penjelasannya.

Sejarah Lagu Indonesia Raya

Lagu Indonesia Raya dikumandangkan pertama kali pada penyelenggaraan Kongres Pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928 yang kemudian kita sebagai hari sumpah pemuda. Lagu Indonesia Raya diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman atau yang kita kenal dengan W.R. Supratman. 

Berdasarkan fakta sejarah lagu indonesia Raya dari Majalah Prisma edisi 5 Mei 1983 menjelaskan bahwa pada awalnya W.R. Supratman adalah seorang wartawan koran di Sin Po yang memiliki tugas untuk meliput Kongres Pemuda II.

Artikel Terkait

    Feed has no items.
Lagu Indonesia Raya Diciptakan Oleh Wage Rudolf Supratman
Lagu Indonesia Raya Diciptakan Oleh Wage Rudolf Supratman (sumber: Arsip Nasional)

W. R Supratman kemudian berinisiatif membawa lagu Indonesia Raya dan tidak ingin hanya sekadar menulis berita. Kemudian, dengan rasa semangat dan inisiatif yang tinggi, ia menyebarkan salinan teks lagu Indonesia Raya kepada para pemimpin organisasi muda. Dari sanalah menjadi titik bermulanya sejarah lagu Indonesia Raya.

Lagu yang diciptakan oleh W.R. Supratman disambut dengan sangat hangat kala itu. Pemimpin Kongres Pemuda Indonesia, yakni Sugono kemudian mengizinkan lagu tersebut dibawakan ketika jam istirahat tiba. Namun, terjadi keraguan dikarenakan kandungan dari lirik tersebut.

Sugondo khawatir jika pemerintah memboikot acara Kongres, sehingga beliau meminta Supratman membawakan lagu dengan versi instrumental saja. Ketika membawakan lagu tersebut, gesekan biola yang dimainkan dengan sepenuh hati membuat semua peserta kongres terharu.

Menurut sejarah lagu Indonesia Raya, Lagu ini pertama kali dikumandangkan pada tanggal 28 Oktober 1928. Selanjutnya, lagu tersebut kembali dibawakan pada pembubaran panitia Kongres Pemuda II pada Desember 1928.

Potret Kongres Pemuda II, Forum Pertama Tempat Indonesia Raya Dikumandangkan
Potret Kongres Pemuda II, Forum Pertama Tempat Indonesia Raya Dikumandangkan (sumber: Arsip Nasional)

Ketika Supratman menggesekkan biolanya, semua peserta berdiri dan menyanyi mengikuti kur dan iringan biola. Lagu ini menjadi tanda hormat kepada Indonesia Raya. Semenjak itulah lagu Indonesia menjadi populer. Disatu sisi, Belanda yang mendengar lagu tersebut menjadi gelisah jika dan ketakutan. 

Mereka takut jika lagu tersebut akan membangkitkan semangat kemerdekaan masyarakat. Ketakutan Belanja menjadi dasar pelarangan lagu Indonesia Raya dinyanyikan. Belanja mengatakan bahwa lagu tersebut mengganggu ketertiban dan keamanan.

Pencipta lagu Indonesia Raya itu pun diancam dan di introgasi mengenai maksud lirik dari lagu yang ia ciptakan. Mereka maksud lirik “Merdeka, merdeka, merdeka.” Pelarangan ini pun diprotes oleh berbagai kalangan hingga akhirnya Hindia Belanda mencabut pelarangan menyanyikan lagu tersebut, namun tetap dengan satu syarat yakni dinyanyikan di ruang tertutup.

Perjuangan Supratman tidak hanya sampai pada satu lagu saya, ia kemudian menciptakan lagi “Matahari Terbit” yang membuatnya kembali ditahan oleh pemerintah Hindia Belanda. Mereka curiga bahwa Supratman ikut memuji Dai Nippon.

Supratman pada akhirnya bebas berkat bantuan van Eldik. Setelah keluar dari siksaan sebagai tahanan, kemudian ia jatuh sakit. Pada masa itulah ia mengenal Oerip, yakni kakak iparnya. Ia mengatakan pada kakak iparnya bahwa sudah takdirnya menjadi seperti ini. Ia berpesan “Biarlah saya meninggal, saya ikhlas. Saya sudah beramal, berjuang dengan caraku, dengan biolaku. Saya yakin Indonesia pasti merdeka.

Tepat pada tanggal 17 agustus 1938, tepat 7 tahun sebelum Indonesia merdeka Supratman menghembuskan napas terakhirnya setelah jatuh sakit. Ia kemudian dimakamkan di Kuburan Umum Jalan Kenjeran Surabaya.

Perjuangan Mengumandangkan Lagu Indonesia Raya Sebelum Merdeka

Jika kamu membayangkan sejarah lagu Indonesia Raya ini perjuangan yang mudah, tentu kamu harus membuang pikiran tersebut jauh-jauh. Sejarah lagu indonesia raya sangat panjang dan berlanjut setelah penciptanya tiada. Lagu ini seolah memiliki kekuatan untuk membuat penjajah ketakutan.

Lagu Indonesia Raya ditulis dengan semangat oleh Supratman namun seolah dilenyapkan untuk hening oleh pemerintah Hindia Belanda. Pemerintah Hindia tentu paham, bahwa lagu tersebut terlalu membara, dan mampu menghidupkan semangat siapapun yang mendengarnya agar bergerak dan berjuang untuk bebas dari sakitnya dijajah.

Semasa hidupnya, Supratman dua kali ditahan oleh pemerintah Hindia Belanda yang merasa terancam dengan lirik lagu kemerdekaan yang mengandung kata “Merdeka, Merdeka”. Penyiksaan yang ia alami karena menciptakan lagu tersebut membuatnya jatuh sakit, namun tentu tidak memudarkan semangatnya agar lagu terus berkumandang.

Meninggalnya Supratman, ternyata tidak membuat pihak Hindia Belanda tenang. Lagu tersebut masih menimbulkan ketakutan. Namun, kali ini bukan hanya Hindia Belanda saja yang merasa terancam, namun juga Jepang. Pada saat itu, Jepang telah menduduki kawasan Hindia Belanda pada tahun 1942, tepatnya pada saat bulan Maret. 

Lagu Indonesia Raya bebas dinyanyikan setelah Jepang berada diambang kejatuhan. Lagu ini pun dikumandangkan dengan nyaring pada hari kemerdekaan Indonesia, yakni tanggal 17 Agustus ketika Soekarno membacakan teks proklamasi dan Sang Saka Merah Putih dikibarkan.

Proses Pengibaran Bendera dengan Iringan Lagu Indonesia Raya
Proses Pengibaran Bendera dengan Iringan Lagu Indonesia Raya (sumber: tertera)

Makna Lagu Indonesia Raya

Bersumber dari Kemendikbud, makna lagu Indonesia Raya pada kata “Marilah Kita Berseru Indonesia Bersatu.” memiliki arti bahwa terdapat penyemangat dan pengingat bagi seluruh bangsa Indonesia yang pada saat itu belum merdeka agar tersebut bergerak meraih kemerdekaan.

Pada kata “Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya” pada sebelumnya merupakan kata dari “Bangunlah Badannya, Bangunlah Jiwanya.” Berdasarkan sejarah lagu Indonesia Raya, perubahan posisi kata ini dikarenakan menurut Ir Soekarno bahwa tidak akan bangun ragu seseorang jika jiwanya masih belum bangun. Hanya seorang budak yang sudah bangkit namun jiwanya masih belum. Sehingga atas dasar ini, Ir Soekarno memerintahkan perubahan posisi lirik.

Cara Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

Menyanyikan lagu Indonesia Raya tentunya tidak boleh sembarangan. Sejarah lagu Indonesia Raya yang panjang membuat kita harus menghormati dalam menyanyikannya. Terdapat penetapan peraturan dalam menyanyikan lagu kebangsaan agar tidak disalah gunakan. Bahkan, peraturan tersebut dilengkapi dengan pasal-pasal, di antaranya:

1. Dilarang Mengubah Lagu

Larangan ini didasari pada peraturan UU Nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta lagu kebangsaan.

Peraturan ini kemudian didukung oleh Pasal 64a mengenai larangan mengubah lagu kebangsaan dengan nada, irama, kata-kata, dan gubahan lainnya. Kemudian, terdapat pasal 70 yang menyatakan hukuman dari mengubah Lagu Kebangsaan adalah dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00.

2. Larangan Untuk Tujuan Komersil

Aturan ini tertulis dalam UU No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta lagu kebangsaan. 

Selain itu terdapat pasal 64 yang menjelaskan penggunaan lagu kebangsaan untuk iklan. Dan hukuman pelanggaran terkait pasal 64 dengan hukuman pidana penjara 1 tahun dan denda paling banyak Rp100.000.000,00.

Lagu Indonesia Raya dinyanyikan dengan tempo MARS yakni dinyanyikan dengan penuh semangat. Selain itu, birama lagu Indonesia Raya adalah 4/4. Selengkapnya tentang pengertian birama bisa kamu simak di artikel keren ini.

Berikut lirik lagu Indonesia Raya lengkap:

Indonesia tanah airku 
Tanah tumpah darahku 
Di sanalah aku berdiri 
Jadi pandu ibuku 
Indonesia kebangsaanku 
Bangsa dan Tanah Airku 
Marilah kita berseru 
Indonesia bersatu 

Hiduplah tanahku 
Hiduplah negriku 
Bangsaku Rakyatku semuanya 
Bangunlah jiwanya 
Bangunlah badannya 
Untuk Indonesia Raya 

Indonesia Raya 
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta

Indonesia Raya 
Merdeka Merdeka 
Hiduplah Indonesia Raya 

Indonesia Raya 
Merdeka Merdeka 
Tanahku negriku yang kucinta 

Indonesia Raya 
Merdeka Merdeka 
Hiduplah Indonesia Raya

Sementara itu, not lagu Indonesia Raya adalah sebagai berikut:

Not Lagu Indonesia Raya
Not Lagu Indonesia Raya (sumber: Moses Pasaribu)

Nah itu tadi penjelasan mengenai sejarah lagu Indonesia Raya. Lagu Indonesia Raya memiliki pengaruh yang begitu kuat sehingga pemerintah Hindia Belanda dan Jepang sangat takut terhadap lagu ciptaan W.R. Supratman tersebut. Lagu tersebut tidak hanya sekadar lagu, ia memiliki kekuatan untuk membangkitkan semangat.

Setelah memahami makna dari sejarah lagu Indonesia Raya, kamu harus menyanyikan lagu ini dengan lantang dan penuh semangat, ya!

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Sejarah Lagu Indonesia Raya, Makna, Lirik, & Biramanya

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]

    Trending

    Selama masa penjajahan Belanda di Indonesia, sangat banyak terjadinya pemberontakan. Salah satunya, pemberontakan petani Banten 1888. Pemberontakan ini merupakan bentuk perlawanan para petani di Cilegon, Banten terhadap peraturan yang dibuat oleh Pemerintahan Kolonial Belanda. Lantas, bagaimanakah cerita dari pemberontakan ini yang menjadi bagian sejarah? Kalian bisa baca ceritanya, pada artikel ini! Awal Mula Pemberontakan Petani […]
    Apapun yang terkait dengan fashion, terlebih kalau menyangkut kekeluargaan kerajaan pasti menarik untuk diketahui. Termasuk, pakaian kerajaan pada masa lalu yang tentu mengandung nilai bersejarah penting.  Kali ini kami akan mengajak kalian membahas pakaian putri Kerajaan Majapahit yang merupakan salah satu kerajaan berjaya di Nusantara antara abad ke-13 dan ke-16. Penasaran dengan pakaian putri khas […]