Museum adalah tempat untuk menyimpan barang-barang peninggalan sejarah, seni, maupun ilmu. Indonesia sendiri adalah negara yang menjunjung tinggi nilai sejarah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya museum yang dibangun dan menampilkan berbagai koleksi. Pada kesempatan kali ini, Munus akan membahas tentang Museum Satria Mandala.
Ingin tahu Museum Satria Mandala menyimpan sejarah tentang apa saja dan dari mana ide museum ini berasal? Simak penjelasan Munus di bawah ini.
Sejarah Museum Satria Mandala
Daftar Isi
Museum Satria Mandala adalah museum yang menyimpan peninggalan sejarah masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, lebih khususnya Tentara Nasional Indonesia. Museum ini dibangun di tanah bekas rumah istri presiden Soekarno yang bernama Ratna Sari Dewi.
Museum Satria Mandala berasal dari semangat mewariskan nilai-nilai luhur perjuangan tahun 1945. Oleh karena itu, Brigjen TNI Nugroho Notosusanto sebagai kepala pusat sejarah TNI pertama menjadi orang yang bertanggung jawab untuk melaksanakan pembangunan dan mempersiapkan rencana pembangunan museum pada tahun 1968.
Nugroho Notosusanto ingin menunjukkan peran militer di Indonesia dan mewariskannya ke generasi penerus. Inspirasi yang diambil Nugroho Notosusanto berasal dari Museo Nacional de Historia di Mexico City dan museum Peringatan Perang Australia di Canberra.
Pada awalnya rencana pembangunan akan menggunakan istana presiden di Bogor, tapi tidak diizinkan oleh Presiden Soeharto. Sebagai solusi, Presiden Soeharto menganjurkan untuk menggunakan Rumah Ratna Sari Dewi atau pada saat itu disebut Wisma Yaso. Rumah ini kemudian mengalami pemugaran dan renovasi dimulai pada tanggal 15 November 1971.
Presiden Soeharto kemudian meresmikan museum ini pada tanggal 5 Oktober 1972, tepat saat hari tentara berlangsung. Nama Satria Mandala diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti lingkungan keramat para ksatria.
Pada awalnya museum ini hanya dapat menampung sekitar dua puluhan diorama, tetapi pada tahun 1987 dibangun sebuah gedung tambahan. Gedung tersebut bernama Waspada Purbawisesa. Museum Waspada Purbawisesa bertujuan untuk memberikan pendidikan Pancasila. Landasan ide tersebut terjadi karena banyaknya protes dari para muslim konservatif yang terjadi di Tanjung Priok.
Pada tahun 2010, Museum Satria Mandala mulai diakui pemerintah sebagai salah satu warisan budaya. Bahkan sejak tahun 2006 sampai 2008, museum ini telah dikunjungi sekitar 48000 pengunjung.
Isi dan Bangunan Museum Satria Mandala
1. Bagian Dalam
Dalam Museum Satria Mandala terdapat sebuah ruangan yang dikhususkan sebagai penyimpanan spanduk-spanduk milik para pasukan. Bangunan ini juga berisi beberapa peninggalan dari petinggi militer seperti Jenderal Soedirman, Jenderal Oerip Soemohardjo, Jenderal Abdul Nasution, dan Jenderal Soeharto.
Pada ruangan yang didedikasikan untuk Jenderal Soedirman, terdapat berbagai benda sejarah seperti seragam, tas, bintang jasa, jaket, tongkat, sampai tandu yang digunakan untuk mengangkat Jenderal Soedirman ketika jatuh sakit. Selain itu, terdapat juga beberapa foto sebagai bukti dokumentasi sejarah.
Dengan melihat peninggalan ini, para pengunjung diharap untuk dapat merasakan semangat juang sang Jenderal dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Ada pula berbagai macam senjata yang tersimpan di sekitar area tersebut. Aula Pahlawan menyimpan dua buah patung yaitu Jenderal Oerip dan Jenderal Soedirman yang saat ini telah diangkat menjadi Pahlawan Nasional Indonesia.
Lantai utama museum berisi dengan diorama yang memvisualisasikan keadaan mulai dari diorama proklamasi, pembentukan Badan Keamanan Rakyat, dan berhenti di pertempuran Palagan Ambarawa. Diorama di sini memiliki penjelasan dari bahasa Indonesia dan juga bahasa Inggris, jadi untuk teman teman dari luar negeri dapat mengetahui apa makna diorama tersebut.
Diorama ini dibuat semenarik mungkin karena orang tentu jauh lebih suka untuk melihat sebuah gambaran visual. Selain itu juga banyak diorama yang berlatar waktu sebelum proklamasi. Diorama ini kebanyakan dikerjakan oleh para seniman dari Yogyakarta. Jika kalian ingin melihat foto, museum ini juga menyimpan arsip dokumentasi yang diambil pada zaman perjuangan.
Salah satu diorama yang cukup terkenal adalah diorama pertempuran Surabaya yang terjadi pada tanggal 10 November 1945. Seperti kita ketahui, pertempuran ini adalah titik balik perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, bahkan sampai 10 November sendiri dijadikan sebagai Hari Pahlawan Nasional.
Terdapat juga dokumentasi berupa foto saat proklamasi, miniatur, dan diorama pembacaan proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945. Di sisi lain, ada sebuah diorama yang menjelaskan pembentukan Badan Keamanan Rakyat yang akan menjadi Tentara Negara Indonesia kedepannya.
2. Bagian Luar
Selain koleksi diorama di dalam gedung, Museum Satria Mandala juga memiliki berbagai koleksi mesin perang yang ditaruh bagian luar museum. Sebagai contohnya adalah KRI Pattimura. Kapal ini adalah hasil dari Pakta Warsawa dan dibuat oleh Jerman Timur. Kapal ini turun dalam pertempuran yang terjadi di Papua.
Selain itu, ada juga pesawat Amerika Utara seperti AT-16 Harvard, P-51 Mustang, dan B-25 Mitchell.Selain pesawat, juga ada helikopter buatan Uni Soviet, yaitu Mil Mi-4 yang dirancang untuk menandingi helikopter H-19 Chickasaw milik Amerika Serikat
Bukan hanya itu, di sini kamu juga bisa melihat kendaraan seperti ambulan, tank, dan jeep jenis Willys MB yang pada zaman dahulu digunakan tentara Amerika Serikat saat perang dunia kedua dan dipakai oleh Jenderal Soedirman.
Alamat Museum Satria Mandala
Museum Satria Mandala berlokasi di Jakarta Selatan, tepatnya di Jalan Jenderal Gatot Subroto No.14, Jakarta Selatan. Museum ini berdiri di tanah seluas 56.670 m² yang pada awalnya adalah rumah dari Ratna Sari Dewi, istri dari Presiden Soekarno.
Fasilitas & Jam Buka Museum Satria Mandala
Museum Satria Mandala buka pada hari Selasa sampai Minggu pada pukul 09.00 – 15.00 WIB dan libur pada hari Senin dan hari libur nasional. Fasilitas yang dimiliki museum ini meliputi taman baca anak, kanti, toko souvenir dan cenderamata, sampai gedung serbaguna yang berkapasitas 600 kursi.
Bahkan akhir-akhir ini, Plaza Museum Satria Mandala baru saja diresmikan oleh Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Untuk tiket masuk kalian hanya perlu merogoh kocek Rp2500 untuk orang dewasa dan Rp1500 untuk anak-anak.
Baca juga: Museum Benteng Vredeburg: Sejarah, Jam Buka, & Tiket Masuk
Museum adalah salah satu sarana kita sebagai para generasi penerus untuk belajar dari masa lalu. Berbagai kilas balik dapat kita saksikan melalui peninggalan yang dipajang di museum. Jadi, kenapa tidak kalian masukkan museum, khususnya Museum Satria Mandala, sebagai tempat yang wajib kalian kunjungi untuk liburan?
Tidak ada komentar