1. Informasi

Sejarah Prasasti Kedukan Bukit, Isi, & Terjemahannya

Halo anak Nusantara! Ingatkah kalian dengan nama Kerajaan Sriwijaya? Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan bercorak Buddha terbesar yang pernah ada di Indonesia. Sebagai kerajaan yang besar, Sriwijaya memiliki banyak peninggalan seperti Kitab, Candi, sampai Prasasti. Pada kesempatan kali ini, Munus akan membahas tentang salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya, yaitu Prasasti Kedukan Bukit. 

Jika kalian ingin tahu lebih dalam mengenai peninggalan berikut, simak pembahasan Munus di bawah ini!

Prasasti Kedukan Bukit, Bukti Berharga Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di Kedukan Bukit , Kota Palembang, Sumatera Selatan, atau lebih tepatnya di tepi Sungai Tatang. Prasasti ini merupakan salah satu bukti tersohornya Kerajaan Sriwijaya sekaligus bukti dari lahirnya Kerajaan Sriwijaya. Penemuan prasasti ini terjadi pada tanggal 29 November 1920 oleh C.J. Batenburg.

Prasasti Kedukan Bukit merupakan peninggalan dari raja Dapunta Hyang atau juga dikenal dengan Raja Sri Jayanasa. Beliau adalah raja pertama sekaligus pendiri dari Kerajaan Sriwijaya. Pada prasasti yang berbentuk seperti telur besar ini, tertulis tentang peristiwa lahirnya Kerajaan Sriwijaya.

Artikel Terkait

  • Contoh Kalimat Fakta: Pengertian & Cara Mencarinya!
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on November 30, 2023 at 2:12 pm

    Contoh Kalimat fakta merupakan salah satu kalimat yang hampir dapat kita jumpai di berbagai sumber, seperti artikel pada website, brosur, buku hingga tulisan pada layar televisi. Jika kalimat tersebut sesuai dengan apa yang terjadi dan dilakukan, maka dapat disebut sebagai kalimat fakta. Singkatnya, kalimat fakta itu kalimat yang menjelaskan bahwa hal tersebut benar-benar terjadi. Oh Artikel Contoh Kalimat Fakta: Pengertian & Cara Mencarinya! pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • 10 Contoh Kalimat Future Tense & Pembahasan Lengkap
    by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on November 30, 2023 at 8:08 am

    Halo kawan literasi. Kalian pasti pernah belajar tense dalam Bahasa Inggris, bukan? Tentunya kalian sangat familiar dengan future tense. Dalam  pembahasan kali ini, adapun 10 contoh kalimat future tense kalimat yang menerangkan sebuah peristiwa di masa datang atau membicarakan sesuatu yang belum terjadi di masa sekarang.  Nah, kalian masih ingat apakah ciri-ciri kalimat yang menggunakan The post 10 Contoh Kalimat Future Tense & Pembahasan Lengkap appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Contoh Kalimat Deskripsi, Cara Membuatnya & Kegunaannya!
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on November 29, 2023 at 2:51 pm

    Selain mempelajari kalimat definisi, pada pelajaran Bahasa Indonesia kita juga mempelajari tentang kalimat lainnya. Salah satunya, kalimat deskripsi. Kalimat ini termasuk yang mudah untuk dipelajari serta dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari kita.  Karena caranya dengan hanya melihat objeknya secara langsung. Kita sudah bisa mendeskripsikan dari berbagai unsur. Misal kalau makhluk hidup berupa fisik dan perilaku. Sedangkan, Artikel Contoh Kalimat Deskripsi, Cara Membuatnya & Kegunaannya! pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Kalimat Definisi: Pengertian Ahli, Cara Membuat & Contoh!
    by Aloysius Juhandi (Studio Literasi) on November 28, 2023 at 1:02 pm

    Ada berbagai macam kalimat yang pernah kita pelajari pada saat pelajaran Bahasa Indonesia. Salah satunya adalah kalimat definisi. Kalimat ini biasanya digunakan untuk menjelaskan suatu objek atau topik yang kita bicarakan.  Ternyata, kalimat ini memiliki pengertian yang lebih luas, yang bukan hanya sekadar pengertian dan contoh saja.  Untuk lebih luasnya akan Studioliterasi akan membahasnya melalui Artikel Kalimat Definisi: Pengertian Ahli, Cara Membuat & Contoh! pertama kali tampil pada Studio Literasi.

Peristiwa yang pertama adalah Dapunta Hyang menaiki sebuah perahu menuju kuil Buddha dalam rangka merayakan Waisak. Setelah kedatangan pertamanya, Dapunta Hyang datang lagi sebulan kemudian dengan membawa 20.000 pasukan. Kemudian, Ia akhirnya mendirikan sebuah Kerajaan bernama Sriwijaya di tempat yang saat ini kita kenal sebagai Palembang.

Ukuran prasasti ini adalah 45 x 80 cm, ukuran yang cukup kecil jika dibandingkan kebanyakan prasasti dari kerajaan lain. Prasasti ditulis dalam bahasa Melayu Kuno dengan huruf Pallawa. Saat ini, Prasasti Kedukan Bukit diletakkan di Museum Nasional, Jakarta dan pernah menjadi salah satu koleksi dalam Pameran “Kedatuan Sriwijaya The Great Maritime Empire” pada tahun 2017.

Isi Prasasti Kedukan Bukit

Berikut adalah isi Prasasti Kedukan Bukit dalam Bahasa Melayu Kuno dan Bahasa Indonesia.

Isi Prasasti Kedukan Bukit (sumber: Kompas)
Isi Prasasti Kedukan Bukit (sumber: Kompas)

1. Bahasa Melayu Kuno (Versi Asli)

svasti sri sakavastitta 605 ekadasi suklapaksa 

vulan vaisakha dapunta hiyam nayik di 

samvau mangalap siddhayatra di saptami suklapaksa 

vulan jyestha dapunta hiyam marlapas dari minana 

tamvan mamava yam vala dua laksa dangan kosa

duaratus cara di samvau danan jalan sarivu 

tluratus sapulu dua vañakña datam di mata jap mukha upam 

sukhacitta di pañcami suklapaksa vulan… asadha 

laghu mudita datam marvuat vanua … 

srivijaya jaya siddhayatra subhiksa nityakala!

2. Bahasa Indonesia (Terjemahan)

Selamat! Tahun Saka telah lewat 605, pada hari ke sebelas paro-terang bulan Waisakha Dapunta Hiyang naik di sampan mengambil siddhayatra. 

Pada hari ke tujuh paro-terang bulan Jyestha Dapunta Hiyang berlepas dari Minanga untuk membawa bala tentara 20.000 dengan perbekalan 200 peti di sampan dengan diiringi sebanyak 1312 orang berjalan kaki datang ke hulu Upang dengan sukacita. 

Pada 15 hari pertama bulan asadha dengan lega gembira datang membuat benua… 

srivijaya jaya siddhayatra subhiksa nityakala!

Maksud Dari Isi Prasasti Kedukan Bukit

Maksud dari isi prasasti tersebu menyatakan bahwa pada tanggal 11 Waisaka 604 Dapunta Hyang, Raja Sriwijaya, menaiki perahu suatu tempat untuk bertemu para pasukannya yang baru saja menaklukkan Minanga. Pada tanggal 7 Jesta, Dapunta Hyang membawa pasukannya dari Minanga kembali ke ibu kota dengan perasaan sukacita. Setelah tiba di ibu kota, Dapunta Hyang memberi perintah untuk membangun sebuah vihara sebagai bentuk rasa syukur dan kegembiraan atas kemenangan pasukannya.   

Peninggalan Kerajaan Sriwijaya Lainnya

Selain Prasasti Kedukan Bukit, Kerajaan Sriwijaya juga memiliki berbagai peninggalan lainya. Berikut adalah beberapa peninggalan lainnya.

1. Prasasti Telaga Batu

Prasasti Telaga Batu (sumber: Dictio Community)
Prasasti Telaga Batu (sumber: Dictio Community)

Prasasti Telaga Batu ditemukan pada tahun 1935 yang berlokasi tidak jauh dari sekitar kolam Telaga Biru, Palembang, Sumatera Selatan. Saat ini, Prasasti Telaga Batu tersimpan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, dengan nomor inventaris D.155. Pada Prasasti Telaga Batu tertulis himbauan tentang kutukan bagi siapa saja yang tidak patuh dan melawan perintah raja. Prasasti ini diduga dibuat pada sekitar tahun 686 masehi.

2. Prasasti Talang Tuo

Prasasti Talang Tuo (sumber: Wikipedia)
Prasasti Talang Tuo (sumber: Wikipedia)

Prasasti Talang Tuo ditemukan di Talang Tuo, bagian barat dari Kota Palembang. Prasasti ini ditulis pada tahun 606 Saka atau 684 Masehi. Pada awalnya, Prasasti Talang Tuo ditemukan oleh seorang petani, lalu diberikan pada pamong praja Belanda, yaitu  Louis Constant Westenenk. Dalam prasasti ini, terdapat syair tentang pembuatan taman Sriksetra, yang dibangun atas perintah Dapunta Hyang, serta beberapa doa doa agama Buddha. Ukuran prasasti ini sebesar 50 x 80 cm, dan saat ini tersimpan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta.

3. Prasasti Karang Berahi

Prasasti Karang Berahi (sumber: Wisato ID)
Prasasti Karang Berahi (sumber: Wisato ID)

Prasasti Karang Berahi ditemukan di Desa Kerang, Kabupaten Merangin, Jambi. Prasasti ditemukan pada tahun 1904 oleh L. Berkhout. Pada prasasti ini tertulis angka 608 Saka atau 686 masehi, yang menunjukkan tahun pembuatan prasasti ini, dan tertulis dalam bahasa Melayu kuno menggunakan huruf Pallawa. 

Isi dari prasasti ini adalah permohonan kepada dewa supaya Kerajaan Sriwijaya selalu dijaga. Selain itu, prasasti ini juga berisi kutukan kepada para pengkhianat kerajaan. Prasasti Karang Berahi adalah satu satunya prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang berada di Jambi. Jambi adalah daerah strategis sebagai jalur perdagangan dan pelayaran di Selat Malaka.

4. Prasasti Kota Kapur

Prasasti Kota Kapur (sumber: Jelajah Bangka)
Prasasti Kota Kapur (sumber: Jelajah Bangka)

Seperti namanya, Prasasti Kota Kapur ditemukan di daerah Kota Kapur yang terdapat di pesisir barat dari Pulau Bangka. Prasasti ini diduga sudah ada sejak tahun 608 Saka atau 686 masehi, sesuai dengan angka yang tertera pada prasasti. Bentuk prasasti ini berupa tiang batu bersurat, serta tulisan yang dipakai dalam bahasa Melayu Kuno. Isi dari prasasti ini adalah hukuman bagi para pengkhianat raja.

5. Candi Muara Takus

Candi Muara Takus (sumber: Batiqa Hotels)
Candi Muara Takus (sumber: Batiqa Hotels)

Candi Muara Takus berada di muara Sungai Kampar Kanan, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Candi ini adalah peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya dan bercorak Buddha. Hal ini dapat dilihat dari bentuk candi yang berupa stupa dan temuan beberapa fragmen yang bertuliskan mantra dalam agama Buddha.

Para peneliti mengatakan bahwa candi ini sudah dibangun sekitar abad 13-14. Dalam kompleks Candi Muara Takus, terdapat empat buah bangunan lain, yaitu Candi Sulung, Candi Bungsu, Stupa Palangka, dan Mahligai, serta beberapa reruntuhan yang masih dipertanyakan bentuk aslinya.

Baca juga: Kerajaan Sriwijaya: Sejarah, Peninggalan, Masa Kejayaan dan keruntuhannya

Demikian penjelasan Munus tentang Prasasti Kedukan Bukit serta beberapa peninggalan Kerajaan Sriwijaya lainnya. Jika kalian ingin tahu lebih banyak tentang kerajaan Buddha terbesar di Indonesia ini, kalian dapat juga melihat beberapa peninggalannya yang saat ini sudah berada di Museum Nasional. Belajar sejarah tidak selalu harus membosankan, kok.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Sejarah Prasasti Kedukan Bukit, Isi, & Terjemahannya

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Busur panah telah menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia selama berabad-abad. Seni memanah telah diwariskan dari generasi ke generasi dan tetap menjadi bagian dari budaya dan tradisi bangsa. Artikel ini akan mengenalkan Anda pada berbagai bentuk busur panah yang ada di Indonesia, serta memberikan wawasan tentang pentingnya seni memanah dalam masyarakat Indonesia. Apa Itu Busur […]

    Trending

    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]
    Alat musik gambus adalah salah satu alat musik tradisional Riau yang dimainkan dengan cara dipetik. Menurut sejarah, musik tradisional ini lekat dengan budaya islam. Bentuknya memang sekilas mirip dengan gitar, namun cara memainkan gambus ini sedikit berbeda, Anak Nusantara. Untuk mengetahui lebih jauh tentang alat musik gambus dan cara memainkannya, simak artikel Museum Nusantara kali […]
    Selama berabad-abad, Indonesia telah menjadi rumah bagi keberagaman budaya yang kaya, termasuk seni tari tradisional yang memukau. Tari tradisional Indonesia bukan hanya sekadar gerakan-gerakan artistik yang menakjubkan, tetapi juga mewakili identitas, sejarah, dan nilai-nilai masyarakat di berbagai daerah. Tari Sirih Kuning adalah salah satu jenis tarian tradisional yang memiliki akar budaya kuat bagi masyarakat Betawi. […]