1. Informasi

Penyebab & Kronologi Pertempuran 10 November 1945 Surabaya

Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya adalah sebuah peristiwa penting dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Republik Indonesia. Peristiwa tersebut dikenal juga dengan Pertempuran Surabaya yang puncaknya terjadi pada tanggal 10 November 1945.  

Presiden Soekarno yang menjabat menjadi Presiden Negara Indonesia saat itu menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan untuk mengenang perjuangan pahlawan yang terlibat dalam peristiwa ini. Lalu bagaimanakah latar belakang dan kronologi lengkap terjadinya pertempuran 10 November Surabaya? Simak penjelasan di bawah ini.

Latar Belakang Terjadinya Pertempuran 10 November Surabaya

Pertempuran 10 November Surabaya ditandai dengan adanya kedatangan pasukan sekutu pada tanggal 25 Oktober 1945 yang tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherland East Indies) di Surabaya, tepatnya di Pelabuhan Tanjung Perak. AFNEI dipimpin oleh Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby.

Tujuan utama kedatangan tentara Inggris adalah untuk mengamankan tawanan perang, melucuti senjata para tentara Jepang, dan menciptakan ketertiban setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.  Akan tetapi selain itu ternyata tentara Inggris melenceng dari tujuan utama mereka. 

Artikel Terkait

  • Badan Usaha: Pengertian, Jenis-Jenis & Bentuknya
    by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on Maret 12, 2024 at 12:34 am

    Salah satu cara untuk meningkatkan tingkat perekonomian suatu negara adalah dengan mendirikan badan usaha. Suatu negara dapat dikatakan maju apabila tingkat kesejahteraan masyarakat tinggi. Hal ini tentunya tidak kalah jauh dengan taraf ekonomi dan sosial yang baik. Pendekatan yang nyata untuk mewujudkannya adalah dengan melihat bagaimana perkembangan bahan usaha tersebut.  Kawan literasi, asal kalian tahu The post Badan Usaha: Pengertian, Jenis-Jenis & Bentuknya appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Mengenal Lebih Jauh Proses terjadinya Pelangi
    by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on Maret 10, 2024 at 7:11 am

    Berbicara mengenai fenomena alam. Salah satu fenomena yang indah untuk kita lihat adalah pelangi. Wah, sekarang kan lagi musim penghujan tuh, pasti kalian sering banget melihat pelangi setelah hujan reda? Mungkin dari kalian bertanya-tanya, bagaimana proses terjadinya pelangi? Apa yang membuat warnanya beragam dan terlihat indah di angkasa?  Nah, kalian nggak salah untuk membuka situs The post Mengenal Lebih Jauh Proses terjadinya Pelangi appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Konferensi Meja Bundar: Latar Belakang, Tujuan & Dampaknya
    by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on Maret 8, 2024 at 2:50 am

    Pasca kemerdekaan Indonesia, Indonesia tidak sepenuhnya merdeka, lho. Masih ada upaya-upaya Belanda ingin menjajah dan menduduki negara Indonesia. Maka dari itu, para pemuda Indonesia tidak ingin hal tersebut terjadi. Sehingga, terbentuklah Konferensi Meja Bundar (KMB) atau dalam bahasa Belanda disebut dengan Nederlands-Indonesische ronde tafel conferentie. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas lebih lanjut konferensi The post Konferensi Meja Bundar: Latar Belakang, Tujuan & Dampaknya appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Bank Sentral: Pengertian, Wewenang & Contoh Banknya di Dunia
    by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on Maret 5, 2024 at 11:46 pm

    Awal mula munculnya bank sentral adalah pembangunan sebuah firma pada tahun 1690, saat itu kerajaan Inggris ingin membangun infrastruktur yang kuat untuk armada laut. Nah, tapi nyatanya tidak semudah itu lho guys. Pemerintahan Inggris tidak mempunyai pendanaan yang memadai untuk membangunnya. Selanjutnya, muncullah gagasan William Paterson yang kemudian direalisasikan oleh Charles Montagu yaitu membentuk sebuah The post Bank Sentral: Pengertian, Wewenang & Contoh Banknya di Dunia appeared first on Sma Studioliterasi.

Pasukan sekutu juga bertujuan untuk mengembalikan Indonesia ke Belanda dan kedatangan pasukan AFNEI juga diikuti dengan Netherlands Indies Civil Administration (NICA). Tujuan tersebut membuat masyarakat Indonesia khususnya yang tinggal di Surabaya marah dan akhirnya menjadi penyebab pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Insiden Hotel Yamato

Peristiwa Perobekan Bendera di Hotel Oranje atau Hotel Yamato (Sumber: Wikimedia Commons)
Peristiwa Perobekan Bendera di Hotel Oranje atau Hotel Yamato (Sumber: Wikimedia Commons)

Pada tanggal 31 Agustus 1945, pemerintah Indonesia mengeluarkan perintah dan menetapkan mulai pada tanggal 1 September 1945 bendera nasional terus dikibarkan di seluruh wilayah Indonesia. Gerakan pengibaran bendera ini semakin meluas tidak terkecuali sampai ke pelosok kota Surabaya. Puncak gerakan pengibaran bendera terjadi pada insiden perobekan bendera di Hotel Yamato atau pada zaman kolonial bernamakan Hotel Oranje. Hotel Yamato sekarang bernama Hotel Majapahit yang terletak di Jalan Tunjungan Surabaya.

Pada malam hari tanggal 18 September 1945 tepatnya pukul 9 malam, sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan Ploegman mengibarkan bendera bangsa Belanda (Merah-Putih-Biru) di tiang tingkat teratas Hotel Yamato sisi utara. Keesokan harinya para pemuda Surabaya yang melihat bendera tersebut dan menjadi marah. Pemuda Surabaya menganggap Belanda telah menghina kedaulatan Indonesia dan hendak mengembalikan kekuasaan kembali di Indonesia. Pengibaran bendera Belanda ini dianggap sebuah tindakan pelecehan terhadap gerakan pengibaran bendera Merah Putih yang sedang berlangsung di Surabaya.

Tak lama setelah masyarakat berkumpul di Hotel Yamato, Residen Soedirman, sebagai Kepala Daerah Surabaya Pemerintah RI, datang melewati kerumunan dan masuk ke Hotel Yamato dikawal oleh Sidik dan Hariyono.  Sebagai perwakilan Indonesia beliau berunding dengan Ploegman dan meminta agar bendera Belanda segera diturunkan dari gedung Hotel Yamato. 

Dalam perundingan ini Ploegman menolak keras untuk menurunkan bendera Belanda. Perundingan ini berlangsung memanas dan Ploegman mengeluarkan pistol. Ploegman tewas dicekik oleh Sidik karena dianggap membahayakan Soedirman.  Kemudian Sidik juga tewas oleh tentara Belanda. Sementara itu Soedirman dan Hariyono melarikan diri ke luar Hotel Yamato untuk menyelamatkan diri.

Di luar Hotel Yamato, sebagian pemuda berebut naik ke atas hotel untuk berusaha menurunkan bendera Belanda. Hariyono yang awalnya bersama dengan Soedirman kembali ke dalam hotel dan terlibat dalam pemanjatan tiang bendera bersama Koesno Wibowo. Mereka berhasil menurunkan bendera Belanda, merobek bagian birunya, dan berhasil menariknya ke puncak tiang bendera kembali sebagai bendera Merah Putih.

Pada tanggal 27 Oktober 1945 setelah terjadinya insiden Hotel Yamato meletuslah pertempuran pertama antara Indonesia melawan tentara Inggris. Serangan yang diawali dengan serangan kecil tersebut di kemudian hari berubah menjadi serangan umum yang banyak memakan korban jiwa di kedua belah pihak Indonesia dan Inggris. Karena kondisi yang memburuk, Jenderal DC Hawthorn meminta bantuan kepada Presiden Soekarno untuk meredakan situasi.

Tewasnya Brigjen AWS Mallaby

Mobil Brigjen AWS Mallaby yang Terbakar (Sumber: Wikimedia Commons)
Mobil Brigjen AWS Mallaby yang Terbakar (Sumber: Wikimedia Commons)

Tewasnya Brigjen AWS Mallaby diawali pada tanggal 29 Oktober 1945, yang menyetujui untuk melakukan gencatan senjata dan keadaan berangsur mereda. Walaupun kedua belah pihak menyetujuinya tetap saja terjadi bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya. Bentrokan bersenjata di Surabaya tersebut memuncak dengan terbunuhnya Brigjen AWS Mallaby yang seorang pimpinan tentara Inggris untuk wilayah Jawa Timur pada 30 Oktober 1945.

Peristiwa ini terjadi pada saat mobil Buick yang ditumpangi Brigadir Jenderal Mallaby berpapasan dengan sekelompok milisi Indonesia ketika akan melewati Jembatan Merah. Kesalahpahaman yang terjadi menyebabkan baku tembak yang berakhir dengan tewasnya Brigjen AWS Mallaby oleh tembakan pistol seorang pemuda Indonesia tidak diketahui identitasnya. Karena mobil juga terkena ledakan granat dan terbakar maka mengakibatkan jenazah Mallaby sulit untuk diidentifikasi.

Kematian Brigjen AWS Mallaby tentunya menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia. Kematian ini berakibat pada keputusan pengganti Mallaby, yaitu Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh untuk mengeluarkan ultimatum pada 10 November 1945. Ultimatum ini berisikan agar Indonesia menyerahkan senjata dan menghentikan perlawanan pada tentara sekutu AFNEI dan NICA.

Kronologi Pertempuran & Serangan Arek-Arek Suroboyo

Serangan arek Suroboyo diawali oleh penolakan ultimatum pihak Inggris oleh pihak Indonesia. Penolakan ultimatum ini menyebabkan para pasukan Inggris mulai melancarkan serangan mereka pada tanggal 10 November. Setidaknya pada pertempuran ini melibatkan sebanyak 20-ribu tentara serta 100-ribu sukarelawan di pihak Indonesia. Sementara pada pihak Inggris terdapat setidaknya 30-ribu tentara yang dibantu dengan berbagai peralatan perang canggih mereka, yaitu tank, kapal perang, dan pesawat tempur.

Pertempuran yang terjadi antara kedua belah pihak tersebut mengalami puncak pada tanggal 10 November 1945, dimana adanya bentrok antara pasukan sekutu serta arek-arek Surabaya ketika pasukan sekutu tersebut hendak menyerang kota Surabaya. Pertempuran 10 November ini banyak memakan korban jiwa pada kedua belah pihak. Masyarakat Surabaya kehilangan sebanyak 20-ribu korban jiwa. Sedangkan pada pihak sekutu kehilangan kurang lebih seribu korban jiwa.

Pertempuran 10 November berlangsung selama tiga minggu dan menghasilkan kerugian besar bagi masyarakat Surabaya dan juga Indonesia. Dalam usaha melawan pihak sekutu tersebut, pertempuran 10 November 1945 dipimpin oleh Bung Tomo yang mengumandangkan pidato berapi-api. 

Bung Tomo sebagai pemimpin pertempuran 10 November berhasil membangkitkan semangat masyarakat Surabaya untuk melawan dan mengusir penjajah dari negara Indonesia. Setelah satu tahun terjadinya pertempuran 10 November 1945, Presiden Soekarno menetapkan bahwa setiap tanggal 10 November adalah sebagai Hari Pahlawan.

Itulah penyebab dan kronologi pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Pertempuran 10 November di Surabaya juga menginisiasi perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk melakukan perlawanan atas segala bentuk penjajahan. Semoga artikel kali ini bermanfaat untuk menambah rasa Nasionalisme yang sudah kamu miliki ya!

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Penyebab & Kronologi Pertempuran 10 November 1945 Surabaya

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Busur panah telah menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia selama berabad-abad. Seni memanah telah diwariskan dari generasi ke generasi dan tetap menjadi bagian dari budaya dan tradisi bangsa. Artikel ini akan mengenalkan Anda pada berbagai bentuk busur panah yang ada di Indonesia, serta memberikan wawasan tentang pentingnya seni memanah dalam masyarakat Indonesia. Apa Itu Busur […]

    Trending

    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]
    Alat musik gambus adalah salah satu alat musik tradisional Riau yang dimainkan dengan cara dipetik. Menurut sejarah, musik tradisional ini lekat dengan budaya islam. Bentuknya memang sekilas mirip dengan gitar, namun cara memainkan gambus ini sedikit berbeda, Anak Nusantara. Untuk mengetahui lebih jauh tentang alat musik gambus dan cara memainkannya, simak artikel Museum Nusantara kali […]
    Selama berabad-abad, Indonesia telah menjadi rumah bagi keberagaman budaya yang kaya, termasuk seni tari tradisional yang memukau. Tari tradisional Indonesia bukan hanya sekadar gerakan-gerakan artistik yang menakjubkan, tetapi juga mewakili identitas, sejarah, dan nilai-nilai masyarakat di berbagai daerah. Tari Sirih Kuning adalah salah satu jenis tarian tradisional yang memiliki akar budaya kuat bagi masyarakat Betawi. […]