Halo Anak Nusantara! Tahukah kalian, para pahlawan sudah banyak berjuang demi kemerdekaan Indonesia, loh. Nah, salah satu bentuk perjuangannya adalah melalui panitia sembilan. Apakah kalian penasaran tentang apa saja tugas dan siapa saja anggota panitia sembilan? Simak informasinya di Museum Nusantara.
Latar Belakang Pembentukan Panitia Sembilan
Daftar Isi
Bagaimana latar belakang terbentuknya panitia sembilan? Nah, sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, rumusan dasar negara Indonesia belum juga terbentuk oleh BPUPKI. Maka dari itu, BPUPKI mengadakan rapat dan sidang untuk merumuskan dasar negara.
Pada sidang pertama BPUPKI yang dimulai tanggal 29 Mei-1 Juni 1945, para anggota BPUPKI diminta untuk menyampaikan pendapat mengenai rumusan dasar negara. Dari beberapa rumusan yang disampaikan oleh anggota BPUPKI, rumusan Soekarno yakni “Pancasila”, adalah rumusan yang paling diterima oleh semua anggota.
Dalam rumusan Pancasila tersebut, Soekarno memaparkan lima asas sebagai berikut.
- Kebangsaan Indonesia
- Internasionalisme atau Perikemanusiaan
- Mufakat atau Demokrasi
- Kesejahteraan Sosial
- Ketuhanan yang Maha Esa
Akan tetapi, setelah berunding, terdapat dua pandangan berbeda mengenai dasar negara. Golongan Islam menginginkan negara harus berdasarkan Syariat Islam, sedangkan golongan kedua menginginkan dasar negara berdasarkan pemahaman nasionalisme. Karena adanya perbedaan kedua pandangan tersebut, maka rumusan dasar negara belum berhasil mencapai kata mufakat.
Oleh karena itu, dibentuk suatu panitia kecil pada sidang kedua BPUPKI yang disebut panitia sembilan. Panitia ini bertugas untuk menyelidiki usul mengenai rumusan dasar negara. Dalam sidang yang berlangsung pada 22 Juni 1945, panitia sembilan berhasil merumuskan Piagam Jakarta. Adapun ketua panitia sembilan adalah Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil ketua.
Anggota Panitia Sembilan
Siapa saja anggota panitia sembilan? Tokoh anggota panitia sembilan adalah peserta sidang BPUPKI, yang terdiri dari golongan Islam dan golongan nasionalis. Berikut rangkuman Museum Nusantara mengenai nama-nama anggota panitia sembilan dan profil singkatnya.
1. Ir. Soekarno
Soekarno adalah Presiden pertama Indonesia yang mencetuskan konsep Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Sosok Soekarno mulai dikenal menjadi anggota organisasi kepemudaan cabang Surabaya pada tahun 1915, yaitu Jong Java. Sejak saat itu, Soekarno semakin aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Soekarno juga menjadi bagian dari BPUPKI dan PPKI.
2. Mohammad Hatta
Biasa dikenal dengan panggilan Bung Hatta, beliau adalah Wakil Presiden pertama Indonesia yang mendampingi Soekarno. Semasa hidupnya pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dan membentuk Kabinet Hatta I, Hatta II, dan RIS. Bung Hatta juga dijuluki sebagai Bapak Koperasi, karena perannya terhadap perkembangan koperasi di Indonesia.
3. Alexander Andries Maramis
A.A. Maramis adalah pejuang kemerdekaan Indonesia dan seorang pahlawan Nasional. Semasa hidupnya pernah menjadi Menteri Keuangan Indonesia. Pada 1 Maret 1945, Maramis diangkat sebagai anggota BPUPKI dan tergabung dalam Panitia Sembilan, untuk merumuskan dasar negara Indonesia. Perannya dalam perumusan dasar negara adalah mengusulkan nilai pertama Pancasila kepada Bung Hatta.
4. Abikoesno Tjokrosoejoso
Abikoesno tergabung dalam anggota panitia sembilan buatan BPUPKI untuk turut membantu merancang rumusan dasar negara Indonesia. Selain itu, beliau juga perancang pembukaan UUD 1945 yang juga dikenal sebagai Piagam Jakarta. Kakaknya, Oemar Said Tjokroaminoto, adalah pemimpin pertama Sarekat Islam. Setelah kematian Oemar, Abikoesno mewarisi jabatan sebagai pemimpin Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII).
5. Agus Salim
Merupakan sosok wartawan dan aktivis pada masa kebangkitan nasional. Namanya dikenal setelah bergabung dengan Sarekat Islam dan menjadi salah satu petingginya. Pada tahun 1921, beliau ditunjuk sebagai anggota Dewan Rakyat Hindia Belanda (Volksraad).
6. Abdoel Kahar Moezakir
Merupakan salah satu tokoh Islam yang pernah menjadi anggota BPUPKI dan tergabung dalam anggota panitia sembilan. Beliau juga terpilih untuk menjadi rektor Universitas Islam Indonesia (UII) pada tahun 1948 sampai 1960. Pada 8 November 2019, Abdoel Kahar Moezakir dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Joko Widodo.
7. Achmad Soebardjo
Ahmad Soebardjo adalah salah satu tokoh pejuang pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Semasa hidupnya, beliau pernah menjadi Menteri Luar Negeri Indonesia yang pertama. Selain itu, ia pun turut terlibat dalam Peristiwa Rengasdengklok, di mana ia tergabung dalam golongan tua. Ahmad Soebardjo juga ikut andil dalam proses perumusan naskah proklamasi dan tergabung dalam Panitia Sembilan buatan BPUPKI.
8. Abdul Wahid Hasyim
Merupakan seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang pernah menjadi Menteri Negara pertama dalam kabinet pertama Indonesia, yaitu Kabinet Presidensial. Pada saat usianya menginjak 25 tahun, 1939, Abdul Wahid menjadi ketua Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI). Sejak saat itu, karier politiknya pun menanjak. Beliau juga ditunjuk sebagai anggota panitia sembilan, BPUPKI, dan PPKI.
9. Mohammad Yamin
Moh. Yamin adalah seorang sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, dan ahli hukum yang diberi penghargaan sebagai Pahlawan Nasional. Beliau adalah pelopor peristiwa Sumpah Pemuda yang dibacakan pada saat Kongres Pemuda II. Semasa pendudukan Jepang, beliau termasuk anggota BPUPKI dan bermain banyak peran di dalamnya, salah satunya yakni menjadi perumus dasar negara Indonesia.
Tugas Panitia Sembilan
Lalu apakah tugas panitia sembilan? Secara singkatnya, tugas panitia sembilan adalah untuk membahas dan merumuskan dasar negara Indonesia. Anggota panitia sembilan juga bertugas untuk mengumpulkan usul dan suara anggota yang mengikuti sidang.
Panitia kecil ini juga memberi usul kepada BPUPKI mengenai:
- Badan penyelidik bertugas untuk menentukan bentuk negara dan menyusun hukum dasar.
- Persoalan tentang kebangsaan dan keuangan.
- Memintah pemerintah Tokyo dan BPUPKI agar segera menyelenggarakan negara Indonesia merdeka, sesuai hukum dasar yang sudah dirumuskan oleh badan penyelidik dan melantik pemerintah nasional.
Setelah itu, anggota Panitia Sembilan kemudian mengadakan rapat pertemuan kembali di kediaman Soekarno pada tanggal 22 Juni 1945. Rapat pertemuan dilakukan untuk menjalankan tugas mereka, yakni menangani usulan rancangan dasar negara sebagai persiapan kemerdekaan Indonesia.
Hasil kesepakatan bersama dari rapat tersebut, kemudian melahirkan naskah rumusan dasar negara, yang dikenal dengan Piagam Jakarta. Piagam Jakarta dicetuskan pertama kali oleh Mohammad Yamin, sedangkan Soekarno merancang pembukaan Undang-Undang Dasar dengan “Mukadimah”.
Isi Piagam Jakarta
Berikut adalah isi dari Piagam Jakarta, hasil dari kesepakatan bersama dari anggota panitia sembilan:
- Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
- Kemanusiaan yang adil dan beradab
- Persatuan Indonesia
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Itulah artikel yang dapat Munus sampaikan mengenai panitia sembilan, mulai dari latar belakang, anggota, tugas, sampai isi Piagam Jakarta. Semoga bermanfaat dan teruslah mengingat jasa para pahlawan di Indonesia, tanpa jasanya, Indonesia tak akan mencapai kemerdekaan.
Tidak ada komentar