1. Tari Daerah

Tari Merak: Makna, Fungsi, Busana, dan Gerakan

tarian merak
Tarian Merak. Foto: infogarut.id

Tari Merak, tarian tradisional Indonesia yang asalnya dari Jawa Barat. Tarian ini terkenal dengan gerakannya yang anggun dan penuh makna, tetapi juga kostumnya yang indah. Mulai berkembang pada sekitar tahun 50-an, oleh seorang koreografer saat itu, Raden Tjetjep Soemantri.

Eits, tarian ini sudah mendunia, lho! Bahkan, saat ini Tari Merak sudah masuk daftar UNESCO dengan kategori “Warisan Budaya Tak Berbenda” sejak tahun 2020. Kebetulan, pada artikel ini akan membahas seputar, makna, fungsi, busana, hingga gerakan dari Tari Merak. Selengkapnya, mari baca artikel sampai habis, gengs!

Makna Tari Merak

Sebenarnya, tarian ini merupakan tingkah laku merak jantan saat hendak mendekati merak betina. Gerakan ini merupakan usaha merak jantan agar betinanya terpesona kepadanya (menarik perhatian) melalui cara memamerkan warna-warni bulu ekornya yang indah.

Makna tersebut, dibuktikan melalui gerak lembut, luwes serta tangkas yang menarik perhatian penonton. Maka, tidak heran tarian ini kadang digunakan sebagai tarian penyambut pengantin pria ke pelaminan pada upacara pernikahan.

Artikel Terkait

    Feed has no items.

Baca juga: Mengenal Busana Tari Tor Tor, Ini Sejarah Hingga Propertinya

Tata Busana dan Properti Tari Merak

Seperti pada tarian lainnya, tari merak juga memiliki  tata busana dan properti yang digunakan. Berikut, tata busana dan properti Tari Merak, yang terletak mulai dari ujung kepala hingga kaki:

Bagian Kepala

1. Mahkota

Jenis mahkota namanya siger. Mahkota ini terdiri dari berbagai aksesoris yang sangat unik. Lalu, mahkota dilengkapi hiasan berupa pernak pernik dan payet dengan berbagai macam warna. Ketika penampilan dimulai, maka mahkota ini akan bersinar di kepala karena cahaya lampu.

2. Susumping

Susumping merupakan properti garis-garis yang menciptakan motif bulu merak yang diletakan di bagian tengan dengan cara disisipkan. Terbuat dari  bahan kulit sapi yang memiliki warna hijau muda, perak, hijau tua, dan kuning keemasan.

3. Anting

Bentuk dari anting ini adalah lingkaran dan memiliki garis-garis lengkung. Adapun motifnya, seperti bunga yang diberi permata dan warnanya keemasan.

4. Hiasan Sanggul

Di bagian belakang rambut penari akan diberikan aksesoris yang disebut garuda mungkur. Aksesoris ini digunakan hanya pada penari merak jantan. Aksesoris ini membentuk ukiran burung merak.

Bagian Badan

Untuk bagian badan terdapat 3 bagian tata busana, antara lain:

1. Penutup Dada

Para penari merak mengenakan penutup dada yang bentuknya seperti kemben. Cara pemakaian kain ini dengan melingkarkannya ke bagian tubuh penari dari bagian dada hingga perut. Warna kainnya beragam sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, penutup dada ini dilengkapi dengan tali pengikat, sehingga tidak melorot.

2. Apok

Merupakan aksesoris yang menutup leher, bentuknya adalah panjang dan melingkar. Apok ini bentuknya seperti kalung yang digunakan penari untuk menutupi leher hingga dada. Fungsi dari properti ini adalah untuk memudahkan penari saat melakukan gerakan. Hiasan apok ini memiliki motif tertentu yang sangat indah.

3. Sayap

Pada tari merak, kain akan dibuat semirip mungkin, sehingga bentuknya menyerupai sayap beneran. Bagian ini merupakan ciri utama dari kostum penari merak. Sayap merak ini memiliki corak warna-warni yang  sangat indah.

Selain itu, pada bagian ini juga terdapat sabuk yang memiliki fungsi sebagai penutup sampur dan pinggang. Lalu, ekor tari merak diletakkan pada bagian belakang punggung penari yang panjangnya sampai mata kaki dan bagian ujung  ekor disambungkan dengan tali kecil untuk memudahkan penari melebarkan pada bagian ekor yang seolah-olah mirip burung merak.

Baca juga: Tari Tanggai: Asal Usul, Properti, Gerakan, & Baju

Bagian Bawah

Sedangkan, tata busana bagian bawah pada tari merak, di antaranya:

1. Rok

Untuk bagian roknya, menggunakan kostum berbentuk rok yang motifnya serasi dengan bagian atas. Bagian rok penari diberi aksesoris dan pernak-pernik yang menggambarkan bulu burung merak.

2. Gelang dan Kilat Bahu

Pada bagian kaki memakai gelang dan kilat bahu yang dijadikan aksesoris pelengkap. Kedua aksesoris ini semakin menambah keindahan penampilan para penarinya.

Cara Gerakan Tari Merak

Berikut ini merupakan urutan gerakan Tari Merak

  • Gerakan tangan seperti sedang mengais tanah, sambil menggeleng-gelengkan kepala layaknya burung merak. Posisikan tangan di samping tubuh dan jari memegang sayap (kain) merak. Ayunkan tangan ke depan dan belakang berkali-kali.
  • Bahu digerakan ke depan dan belakang. Lalu, pastikan posisi tubuh jongkok dan kedua tangan diletakkan di kaki bagian atas.
  • Gerakkan tubuh ke depan dan belakang, sambil memperhatikan tempo lagu. Jika lagu cepat, tubuh digerakkan lebih cepat, dan sebaliknya.
  • Rentangkan kain seperti sedang membuka sayap merak. Dilakukan secara bersamaan dengan mengangkat kedua tumit kaki dan berjalan dua kali langkah.
  • Masih dalam posisi berjalan dengan mengangkat tumit. Lalu, angkat tangan kanan ke atas, sedangkan tangan kiri diluruskan ke bawah. Lakukan secara bergantian dengan mengangkat tangan kiri ke atas dan tangan kanan di bawah.

Demikianlah tentang Tata Busana Tari Merak, beserta makna, fungsi, dan gerakannya juga. Semoga adanya artikel ini jadi penambah literasi tentang Tari Merak. Artikel tarian di Indonesia lainnya, bisa kamu lihat pada website resmi Museum Nusantara!

Baca juga: Mengenal Tata Busana Tari Kecak, Properti, Beserta Makna Filosofisnya

 

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Tari Merak: Makna, Fungsi, Busana, dan Gerakan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Sejarah wayang  orang sriwedari sudah terbilang sangat panjang. Wayang orang sriwedari sudah melakukan pentas secara tetap pada tahun 1911. Selain menampilkan cerita pewayangan, wayang orang sriwedari juga memiliki segmen khusus yang biasanya membahas isu-isu sosial yang sedang umum dibicarakan. Buat kamu yang masih belum tahu tentang sejarah wayang orang sriwedari, yuk simak artikel ini sampai […]
    Gamelan Banyuwangi merupakan salah satu alat musik tradisional yang mengiringi tari gandrung dan mendapatkan pengaruh dari Jawa, Bali, dan Eropa. Hal ini membuat sejarah gamelan Banyuwangi menarik untuk dikupas tuntas. Oleh karena itu, simak pembahasan selengkapnya melalui artikel berikut ini.  Sejarah Gamelan Banyuwangi Gamelan Banyuwangi adalah bentuk seni gamelan yang berasal dari daerah Blambangan atau […]

    Trending

    Kebanyakan masyarakat lebih mengenal Nusa Penida, sebagai kawasan wisata alamnya yang terletak di tenggara Bali. Ternyata, Kawasan ini menyimpan kekayaan sejarah yang tak kalah menarik dengan keindahan alamnya yang memukau. Dengan membaca artikel ini, kamu bukan hanya sekadar menambah pengetahuan saja, namun sekaligus menyusuri peristiwa masa lalu di Nusa Penida. Legenda dan Mitos Nusa Penida […]
    Wayang Golek adalah seni pertunjukan tradisional Indonesia yang menggunakan boneka kayu untuk memerankan cerita-cerita yang berasal dari berbagai sumber, termasuk epik Hindu, seperti Ramayana dan Mahabharata, serta cerita-cerita lokal dan agama.  Wayang Golek tidak hanya menunjukkan seni pertunjukan tradisional Indonesia, tetapi juga menjadi simbol penting dalam melestarikan identitas budaya bangsa. Untuk memberi pemahaman mendalam terkait […]
    Di antara ragam wayang di budaya Nusantara, sejarah wayang purwa menonjol sebagai yang tertua dan paling populer. Dikenal sebagai wayang tertua di Indonesia, wayang kulit ini telah memikat hati masyarakat selama berabad-abad.  Popularitasnya tak lepas dari dukungan etnis Jawa yang mendominasi Indonesia. Tak heran, jika sekilas mendengar kata wayang, ingatan kita langsung tertuju pada wayang […]