1. Budaya
  2. Tari Daerah

Mengenal Sejarah Tari Kecak, Makna, & Tempat Pertunjukannya

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau mencapai 17.466. Selain banyaknya pulau yang menyebar di seluruh Indonesia, tentunya Indonesia memiliki beragam budaya yang ada dari Sabang hingga Merauke. Dimulai dari alat musik, lagu, tarian daerah, rumah adat, pakaian adat, seni pertunjukan, seni patung, seni gambar dan lukis, dan masih banyak lagi. Wah.. ternyata banyak sekali ya. Setelah minggu lalu kita membahas mengenai Tari Serimpi, pada kesempatan kali ini Munus akan membahas mengenai salah satu tarian daerah yang berasal dari Bali. Ada kah yang tahu? Yap, Tari Kecak. Berikut hal-hal terkait Tari Kecak yang anak nusantara harus ketahui. Yuk kita simak.

Mengenal Tari Kecak Lebih Dalam

Tari Kecak merupakan kesenian tradisional Sendratari (Seni Drama Tari) yang berasal dari Bali. Tak lengkap rasanya jika berwisata ke Bali tanpa melihat kesenian tradisional yang satu ini yang merupakan warisan budaya. Kesenian ini sejenis seni drama dan diikuti dengan tarian. Tarian tersebut menceritakan mengenai cerita Pewayangan, khususnya untuk cerita Ramayana yang dipertunjukkan melalui seni gerak dan tari.

Sejarah & Makna Tari Kecak

Tari Kecak pertama kali di ciptakan oleh Wayan Limbak yang merupakan seniman dari Bali dan Walter Spies yaitu seorang pelukis yang berasal dari Jerman pada 90 tahun yang lalu, yaitu pada tahun 1930. Terinspirasi dari ritual Sanghyang, tari Kecak menceritakan kisah Ramayana yang ada pada barisan kera untuk membantu Rama melawan Rahwana.. Tarian ini merupakan tarian dimana penari dari tarian tersebut menari dalam kondisi tidak sadar dan sedang melakukan komunikasi dengan roh para leluhur atau Tuhan. Pada saat menari, para anggota meneriakkan kata “cak..cak..cak” dan mengelilingi para penari. Oleh karena itulah tarian ini dikenal dengan sebutan Tari Kecak.

Baca Juga:  Tari Gambyong: Asal, Sejarah, Gerakan & Pola Lantai

Pertunjukan Tari Kecak

Pada pertunjukan Tari Kecak, para penari tidak terpaku pada pakem-pakem yang sudah ada, melainkan fokus pada jalan cerita yang disajikan. Sehingga para penari dapat bergerak lebih fleksibel. Diawali dengan pembakaran dupa, para pengiring memasuki tempat pertunjukkan sambil mengucapkan kata “cak..cak..cak” secara bersamaan dan membentuk barisan melingkar. Di tengah-tengah lingkaran tersebut digunakan penari untuk menari. Tarian yang disajikan ditengah lingkaran tersebut juga menceritakan tentang cerita Ramayana, sehingga penari berperan menjadi Rama, Shinta, Rahwana, dan tokoh yang ada dalam cerita Ramayana lainnya. Pertunjukkan yang disajikan terkadang juga menampilkan adegan-adegan lucu dan menghibur, permaian api, dan berbagai atraksi lainnya. Sehingga selain memiliki kesan sakral, Tari Kecak juga dapat menghibur para penontonnya.

Artikel Terkait

[feedzy-rss feeds='https://sma.studioliterasi.com/feed/,https://studioliterasi.com/feed/' max='4' multiple_meta='yes' template='default']

Pelajari Juga Tarian Daerah Lainnya

Alat Musik Pengiring

Eits.. ternyata Tari Kecak termasuk jenis kesenian yang unik lho.. karena Tari Kecak tidak menggunakan alat musik sebagai pengiring dalam melakukan pertunjukkan. Tentunya sangat berbeda dengan pertunjukkan seni pada umumnya, ya.. hal ini yang membuat tari ini menjadi unik. Keunikan tersebut terlihat pada suara teriakan para anggota yang mengelilingi para penari dan suara kerincing yang telah diikatkan pada kaki penari. Dalam suatu pertujukan tari, biasanya terdiri dari 50 orang atau lebih anggota pengiring suara dan memiliki tugasnya masing-masing. Diantaranya sebagai penembang solo, pengatur nada, dan juga ada yang mengatur jalan ceritanya yaitu Dalang.

Properti dan Busana Tari Kecak

Selama pertunjukan berlangsung, penari menggunakan busana yang sesuai dengan peran yang sedang dijalaninya. Terdapat kemiripan kostum yang dikenakan pada pertujukan ini dengan pertunjukan Wayang Wong, tetapi dalam pertunjukan Tari Kecak menggunakan gaya khas dari Bali, mengingat tarian ini merupakan tarian khas yang berasal dari Bali. Berbeda dengan penari yang memakai kostum sesuai lakon yang sedang diperankannya. Anggota pengiring yang mengelilingi penari hanya menggunakan celana hitam yang memiliki panjang sekitar lutut kemudian ditambah dengan kain bermotif kotak-kotak berwarna hitam putih. Lalu, apa saja properti yang dibutuhkan pada pementasannya?

Baca Juga:  Pola Tari Gending Sriwijaya, Sejarah, Makna, & Fungsi

Bara Api

Tarian ini juga disebut dengan tari api karena bara api merupakan salah satu properti yang digunakan. Pada tarian ini, penari akan menginjak bara api dengan kaki telanjang tanpa alas, tetapi penari tidak merasakan sakit atau luka akibat atraksi tersebut karena hal ini dipercaya bahwa penari dibantu oleh hal-hal mistis. Sehingga tarian ini dipenuhi oleh adegan dan atraksi yang sakral. Tidak heran kesan mistis akan terasa ketika menyaksikan tarian ini.

Bunga Kamboja

Hampir pada setiap tarian yang ada di Bali menggunakan bunga kamboja sebagai pelengkap yang diselipkan di salah satu telinga penarinya, dan hal ini menjadi ciri khas tersendiri bagi kesenian yang berasal dari Bali.

Bunga kamboja melambangkan salah satu yang berkaitan dengan hal-hal gaib dan bagi masyarakat Bali, bunga merupakan ciptaan Tuhan yang ketika menggunakannya maka akan menjalin hubungan dengan alam. Lebih dari itu, bunga kamboja mudah untuk ditanam dan dicari di Bali. Sehingga selalu digunakan pada setiap acara.

Selendang Putih

Selendang yang digunakan pada tarian ini menggunakan selendang yang memiliki motif corak kotak-kotak, warnanya persis seperti papan catur. Hal ini karena masyarakat menggunakan konsep Rwa Bhineda yang memiliki simbol hitam dan putih. Selendang tersebut terbuat dari jenis kain satin dan memiliki ukuran panjang sekitar 150 cm dan lebar sekitar 84 cm, dan digunakan oleh para anggota pengiring pada pementasan.

Gelang Kerincing

Selain pada pertunjukkan kuda lumping yang menggunakan gelang kerincing pada propertinya, tarian ini juga menggunakannya pada saat pelaksanaan pementasan. Gelang kerincing berfungsi sebagai iringan musik saat tarian dilakukan. Tidak semua penari menggunakannya, melainkan hanya digunakan oleh laki-laki yang berperan sebagai Ramayana dan diletakkan di kaki saja, tidak seperti tari lainnya yang menggunakannya pada pergelangan tangan dan kaki.

Baca Juga:  Tari Tor Tor: Seni Tari dari Batak Toba Sumatera Utara

Tempat Sesaji

Bali terkenal dengan sesajennya. Maka, properti pertunjukan menggunakan tempat sesaji merupakan hal yang wajib ada. Dengan menggunakan properti ini, pementasan akan terasa semakin sakral dan mistis. Karena asal usul gerak tari berasal dari upacara adat yaitu Sanghyang, yang berarti mencegah hal-hal yang membawa sial maka itulah yang menjadi penyebab tarian ini dilindungi oleh hal-hal yang mistis.

Pelajari Juga Tarian Daerah Lainnya

Topeng

Salah satu properti yang tidak boleh dilupakan pada pementasan yaitu topeng. Properti ini digunakan oleh penari utama yang memiliki lakon sebagai Hanoman, Rahwana, dan Sugriwa sesuai dengan cerita yang disajikan.

Make Up

Beberapa pemain pada pementasan akan di make-up sesuai dengan lakon yang diperankan. Hal ini penting untuk dilakukan untuk mendukung karakter dari tokoh yang sedang diperankan.

Nah.. sekarang anak nusantara jadi lebih tahu ya tentang tarian tradisional khas Bali yang satu ini. Oh iya, saat ini Tari Kecak mulai mengalami perkembangan pada segi pertunjukkan, jumlah penari, cerita, dan lakon yang diperankan dengan tujuan agar semakin diminati dan dikenal luas oleh masyarakat.

Bagi anak nusantara yang ingin menyaksikan pertujukannya secara langsung, bisa berkunjung ke Uluwatu, ya.. sekitar pukul 18.00 WITA pertujukkan akan dimulai dengan latar belakang sunset. Wah, pasti seru!

Baca Juga : Tari Serimpi: Budaya Khas Surakarta dan Yogyakarta

Tidak ada komentar
Komentar untuk: Mengenal Sejarah Tari Kecak, Makna, & Tempat Pertunjukannya

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ARTIKEL TERBARU

Halo Anak Nusantara, kali ini kita akan membahas secara lengkap mengenai isi prasasti kalasan beserta sejarahnya. Bagi kamu yang penasaran, berikut rangkuman lengkapnya hanya di Museum nusantara.  Sejarah & Pembuat Prasasti Kalasan Prasasti Kalasan adalah prasasti berbahasa Jawa Kuno yang ditemukan di desa Kalibening, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Prasasti ini ditemukan pada […]

Trending

Halo anak Nusantara! Indonesia memiliki banyak peninggalan yang masih ada dan dirawat sampai saat ini, salah satu bentuk peninggalan yang cukup terkenal adalah Candi. Biasanya, candi-candi yang ada di wilayah Indonesia berasal dari zaman kerajaan Hindu-Buddha. Beberapa masih berdiri megah dan menjadi objek pariwisata, sedangkan beberapa peninggalan candi sudah hilang termakan usia. Pada kesempatan kali […]