1. Biografi
  2. Informasi
  3. Tokoh

Biografi Sunan Kalijaga: Kisah Kehidupan Dakwah yang Nyentrik

Wali Songo merupakan kumpulan para ulama terdiri dari sembilan orang yang basis dakwahnya berada di Pulau Jawa. Salah satu anggota dari Wali Songo adalah Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga dapat dikatakan sebagai anggota dari Wali Songo yang memiliki kisah terbilang paling unik dibanding dengan sunan lainnya. Seperti apa ceritanya, sudah Munus rangkum sebagai berikut.

Biografi Sunan Kalijaga

Gambar-sunan-kalijaga-wajibbaca
Gambar Sunan Kalijaga, foto oleh Wajibbaca. com

Lahir dari latar belakang keluarga yang tidak biasa, Sunan Kalijaga lahir di keluarga bangsawan. Memiliki nama asli Raden Syaid, beliau merupakan putra dari Adipati Tuban Tumenggung Wilaktika atau biasa dikenal dengan sebutan Raden Sahur. Perkiraan tahun kelahiran dari Raden Said adalah sekitar tahun 1450, di Tuban.

Sebagai orang asli jawa, Raden Said sangat menjunjung tinggi adat istiadat yang berkembang di pulau jawa. Hal tersebut dapat dilihat dari cara berpakaian beliau yang khas jawa dengan memakai baju adat surjan serta blangkon. Dengan demikian, Raden Said juga dapat berinteraksi dengan masyarakat secara langsung. 

Sebagai anak seorang adipati, Raden Said tidak pernah merasa kekurangan dalam masalah kebutuhan materi. Namun, melihat rakyatnya yang hidup serba kekurangan dikarenakan upeti yang tinggi membuat hati nuraninya tergerak untuk membantu mereka. Akan tetapi, jalan yang ditempuh untuk membantu rakyat miskin adalah dengan cara merampok para bangsawan kaya yang pelit.

Artikel Terkait

  • Cause and Effect: Rumus, Fungsi, serta Contoh Kalimatnya
    by Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on September 19, 2023 at 3:45 am

    Cause and effect merupakan salah satu jenis kalimat yang paling sering digunakan baik dalam teks maupun percakapan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk kita mengetahui cara menyusun kalimat ini dengan benar. Sebagian orang pun masih melakukan kesalahan dalam menyatakan sebab dan akibat dalam bahasa Inggris.  Misalnya, “Because sick, she can’t come to school.” Klausa pertama The post Cause and Effect: Rumus, Fungsi, serta Contoh Kalimatnya appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Jenis-Jenis Puisi Lama, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap!
    by Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on September 18, 2023 at 3:05 am

    Puisi terbagi menjadi dua jenis, yaitu puisi lama dan puisi baru. Perbedaan yang signifikan diantara keduanya yaitu pada aturan penulisannya. Puisi lama biasanya lebih kaku karena adanya aturan seperti jumlah kata dan pengulangan kata. Setiap jenisnya pun memiliki ketentuannya sendiri. Kawan Literasi pasti sudah tidak asing dengan pantun atau syair. Pantun dan syair merupakan beberapa The post Jenis-Jenis Puisi Lama, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap! appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnya
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 11:48 am

    Teks laporan percobaan merupakan salah satu jenis teks yang ada dalam materi Bahasa Indonesia. Teks ini berfungsi untuk melaporkan percobaan yang dilakukan oleh seorang penulis. Penulisannya tentu tidak boleh asal, sebab teks ini harus menyatakan fakta hasil dari percobaan dan disusun dengan sistematis. Untuk mengetahuinya lebih jauh, simak artikel berikut hingga akhir, Kawan Literasi! Apa Artikel Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnya pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYD
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 8:38 am

    Dalam suatu kalimat, terdapat tanda baca yang biasanya digunakan. Baik itu kalimat pernyataan, kalimat tanya, atau kalimat seruan. Masing-masing menggunakan tanda baca sesuai fungsinya. Contohnya, tanda titik (.) yang umumnya digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat berita.  Fungsi tanda baca adalah memudahkan pembaca untuk memberi jeda, mengetahui struktur suatu kalimat, dan menentukan intonasi. Lalu, bagaimana fungsi Artikel 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYD pertama kali tampil pada Studio Literasi.

Ketika Raden Said muda sedang beraksi untuk merampok di salah satu kediaman bangsawan yang pelit, tak disangka beliau ditangkap oleh para pengawal. Raden Sahur yang notabene adalah ayah dari Raden Said, mendengar berita tersebut dan marah besar sehingga Raden Said diusir dari Kadipaten Tuban. Raden Said pu pergi sesuai dengan perintah sang ayah.

Kisah Sunan Kalijaga

Setelah diusir dari daerah Tuban, Sunan Kalijaga tidak putus asa. Beliau tetap menjalankan aksinya dalam membantu rakyat dengan cara yang sama, yaitu merampok. Namun, dikarenakan beliau telah diusir dari tanah kelahirannya maka beliau bermukim di daerah hutan.

Di kemudian hari, Raden Said melihat seorang lelaki tua yang membawa tongkat emas dan berniat untuk merampoknya.  Melihat benda yang dibawa oleh orang tua itu, yang mana nantinya diketahui sebagai Sunan Bonang, beliau tanpa basa basi langsung menyerang dan berhasil mengalahkannya. Beliau mengancam lelaki tua tersebut untuk menyerahkan harta bendanya jikalau ingin selamat.

Sunan Bonang yang tidak merasa terancam sedikit pun menolak untuk menyerahkan harta bendanya dan menunjukkan ikromahnya yaitu beliau dapat mengubah sesuatu menjadi emas. Melihat hal itu, Raden Said muda terkejut dan menceritakan alasan sebenarnya beliau melakukan aksi perampokan tersebut. Setelah mendengar ceritanya, Sunan Bonang tetap tidak mengindahkan apa yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga meskipun hal tersebut memiliki tujuan yang baik.

Pada saat itu pula Raden Said muda meminta izin untuk berguru kepada Sunan Bonang. Sebagai syarat untuk menjadi muridnya, Sunan Bonang meminta Raden Said muda untuk bersemedi di pinggir kali hingga nanti beliau datang lagi. Sehingga dari kejadian tersebutlah nama Kalijaga diambil yang memiliki arti penjaga kali.

Ajaran Sunan Kalijaga

Gambar-wayang-sunan-kalijaga-kitapastibisa,id
Gambar Wayang Sunan Kalijaga, foto oleh Kitapastibisa. id

Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwasanya Sunan Kalijaga menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional yang ada di masyarakat. Maka dengan hal itu pula lah perjalanan dakwah beliau berproses. Menggunakan hal-hal yang saat itu digandrungi oleh masyarakat sekitar yaitu berupa kesenian dan kearifan lokal.

Berdakwah melalui bidang kesenian, Sunan Kalijaga menggunakan wayang dan gamelan sebagai medianya. Wayang yang dahulu nya berbentuk selayaknya manusia dimodifikasi sedemikian rupa oleh beliau agar tidak persis menyamai makhluk hidup. Seperti contoh di mana mata dari wayang tersebut dibuat melotot serta tangan yang dibuat memanjang hingga kali wayang tersebut. Cerita yang dibawakan pun dirubah menjadi kisah yang mengandung nilai-nilai Islam bukan seperti dahulu yang berupa cerita Ramayana dan Mahabarata.

Bentuk lainnya yaitu berupa tembang. Syairnya yang berisikan nilai-nilai Islam disertai dengan nada yang mampu menarik minat orang yang mendengarnya merupakan nilai tambah dalam proses dakwah beliau. Salah satu tembang yang sampai saat ini masih lestari berjudul lir-ilir dan lingsir wengi tembang tersebut sangat terkenal khususnya di daerah Jawa.

Tembang lir-ilir sendiri mengandung himbauan kepada umat Islam agar tidak berlarut-larut dalam keterpurukan, bangkit dari rasa malas, dan mendekatkan diri kepada Allah. Sedangkan tembang lingsir wengi biasanya dilantunkan ketika menjelang tengah malam yaitu waktu untuk shalat malam atau tahajjud. Makna yang terkandung dari lingsir wengi adalah ajakan untuk bermunajat kepada Allah di sepertiga malam agar terhindar dari gangguan makhluk halus atau setan. Jadi, fungsinya bukan sebagai pemanggil setan seperti cerita yang berkembang di masyarakat.

Selain itu, Sunan Kalijaga juga berdakwah melalui akulturasi budaya. Sebagai contoh, budaya tahlilan yang mana bukan merupakan ajaran Islam asli, tetapi akulturasi antara budaya Hindu Budha dengan Islam. Yang membedakan adalah bacaannya menggunakan bahasa Arab serta bermunajat kepada Allah sebagai Tuhan. 

Tak bisa dipungkiri bahwasanya Sunan Kalijaga telah menanamkan nilai-nilai kreatif, agamis, serta produktif selama masa dakwahnya. Sehingga, cara berdakwahnya pun dapat menyerap nilai-nilai akulturasi budaya dari masyarakat sekitar tanpa menyapu bersih kearifan lokal yang sudah ada. Dengan hal tersebutlah Sunan Kalijaga dikenang sebagai corak pendekatan dakwahnya. 

Kesimpulan 

Termasuk salah satu anggota Wali Songo yang memiliki kisah hidup cukup nyentrik, Sunan Kalijaga melaksanakan dakwahnya dengan media yang cukup unik pula. Menanamkan nilai kehidupan untuk selalu menghargai orang lain, beliau menempuh jalur dakwah dengan akulturasi budaya sehingga tidak menghilangkan budaya asli dari suatu masyarakat. Untuk itulah, sebagai umat muslim hendaknya kita tetap menghargai perbedaan antar sesama manusia.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Biografi Sunan Kalijaga: Kisah Kehidupan Dakwah yang Nyentrik

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Busur panah telah menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia selama berabad-abad. Seni memanah telah diwariskan dari generasi ke generasi dan tetap menjadi bagian dari budaya dan tradisi bangsa. Artikel ini akan mengenalkan Anda pada berbagai bentuk busur panah yang ada di Indonesia, serta memberikan wawasan tentang pentingnya seni memanah dalam masyarakat Indonesia. Apa Itu Busur […]

    Trending

    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]
    Alat musik gambus adalah salah satu alat musik tradisional Riau yang dimainkan dengan cara dipetik. Menurut sejarah, musik tradisional ini lekat dengan budaya islam. Bentuknya memang sekilas mirip dengan gitar, namun cara memainkan gambus ini sedikit berbeda, Anak Nusantara. Untuk mengetahui lebih jauh tentang alat musik gambus dan cara memainkannya, simak artikel Museum Nusantara kali […]
    Selama berabad-abad, Indonesia telah menjadi rumah bagi keberagaman budaya yang kaya, termasuk seni tari tradisional yang memukau. Tari tradisional Indonesia bukan hanya sekadar gerakan-gerakan artistik yang menakjubkan, tetapi juga mewakili identitas, sejarah, dan nilai-nilai masyarakat di berbagai daerah. Tari Sirih Kuning adalah salah satu jenis tarian tradisional yang memiliki akar budaya kuat bagi masyarakat Betawi. […]