1. Informasi

Hari Lahir Pancasila: 1 Juni Awal Ideologi Bangsa

Sebagai warga negara Indonesia, tentunya tidak asing lagi dengan dasar negara yaitu pancasila. Berasal dari bahasa Sansekerta, Pancasila terdiri dari dua kata yaitu panca yang bermakna lima dan sila yang artinya asas atau dasar, sehingga Pancasila memiliki arti sebagai lima dasar. Pancasila sendiri berasal dari rumusan para tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan saat itu. Tepat pada tanggal 1 Juni 1945 saat pancasila diumumkan ke publik, pada tanggal tersebut pula dijadikan hari bersejarah yang dikenang sebagai Hari Lahir Pancasila. Sejarah singkat mengenai Hari Lahir Pancasila telah Munus rangkum sebagai berikut.

Sejarah Hari Lahir Pancasila

Gambar-gedung-pancasila-kompas
Gambar Gedung Pancasila, foto oleh Kompas. com

Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni. Sejarah Hari Lahir Pancasila dimulai dari kalahnya jepang pada perang pasifik. Untuk mendapat dukungan dari Indonesia, Jepang menjanjikan kemerdekaan untuk Indonesia. Oleh karena itu, dibentuklah Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang dikenal dengan nama Dokuritsu Junbi Cosakai. 

BPUPKI

gambar-suasana-sidang-bpupki-wikiwand
Gambar Suasana Sidang BPUPKI, foto oleh Wikiwand. com

BPUPKI memiliki peranan untuk menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan kemerdekaan Indonesia. Salah satu hal yang perlu disiapkan guna membangun suatu negara yang berdaulat adalah dasar negara. Karena hal itulah yang menjadi dasar dalam menjalankan sistem di suatu negara. 

Perjalanan lahirnya Pancasila berawal dari masa perumusan dasar negara. Seperti yang kita ketahui, Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) mengadakan sidang pertama pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945 dengan agenda perumusan dasar atau asas negara. Bertempat di Chuo Sangi In yang saat ini dikenal sebagai Gedung Pancasila. Namun, pada masa Belanda gedung tersebut merupakan gedung perwakilan rakyat atau Volksraaf.

Artikel Terkait

  • Etika Bisnis Modern: Definisi dan Prinsip – Prinsipnya
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on November 21, 2023 at 9:58 am

    Aspek bisnis yang tidak boleh pelaku usaha abaikan saat berbisnis pada masa kini yaitu etika bisnis modern. Sederhananya, etika bisnis ialah prinsip-prinsip atau nilai moral yang memberi batasan terhadap tindakan bisnis. Hal ini sangat penting untuk menjaga reputasi perusahaan dan mengusahakan dampak baik bagi konsumen dan semua pihak yang terlibat dalam operasional bisnis. Simak hingga Artikel Etika Bisnis Modern: Definisi dan Prinsip – Prinsipnya pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Kebijakan Energi Terbarukan dan Energi Baru di Indonesia
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on November 19, 2023 at 2:07 pm

    Kebijakan energi terbarukan di Indonesia secara umum telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang energi. Undang-Undang tersebut menyatakan bahwa penyediaan Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBT) harus pemerintah nasional dan pemerintah daerah tingkatkan sesuai dengan kewenangannya masing-masing. Untuk mengetahui kebijakan ini lebih dalam, yuk simak pembahasan Studio Literasi kali ini hingga akhir, Kawan Artikel Kebijakan Energi Terbarukan dan Energi Baru di Indonesia pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • 5 Langkah Membangun Budaya Organisasi yang Inklusif
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on November 16, 2023 at 6:57 am

    Budaya organisasi yang inklusif secara umum adalah budaya suatu perusahaan di mana perbedaan yang ada sangat dirangkul dan tidak dibeda-bedakan, baik dari latar belakang suku, ras, agama, jenis kelamin, dan sebagainya. Hal ini sangat penting untuk menciptakan kesetaraan dalam perusahaan. Lantas bagaimana cara membangun inklusivitas dalam perusahaan? Simak artikel Studio Literasi kali ini hingga akhir! Artikel 5 Langkah Membangun Budaya Organisasi yang Inklusif pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Pemanfaatan dan Manajemen Sumber Daya Alam di Indonesia
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on November 16, 2023 at 6:05 am

    Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang sangat melimpah, mulai dari kekayaan hayati dan non hayati. Agar generasi di masa depan bisa tetap memanfaatkannya dengan maksimal, manajemen sumber daya alam sangat perlu untuk kita perhatikan. Kali ini, kita akan membahas manajemen sumber daya alam hingga pemanfaatannya yang sesuai dengan pembangunan berkelanjutan. Simak hingga selesai, Kawan Artikel Pemanfaatan dan Manajemen Sumber Daya Alam di Indonesia pertama kali tampil pada Studio Literasi.

Pada sidang pertama tersebut, terdapat lima tokoh yang mengusulkan dasar negara Indonesia. Tokoh-tokoh yang merumuskan dasar negara diantaranya Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Soepomo, Mohammad Yamin, dan K.H. Abdul Wachid Hasyim. Masing-masing tokoh tersebut mengajukan asas negara yang terdiri dari lima poin. Dari pengajuan poin tersebut, di bincangkan kembali dalam rapat namun belum sampai pada kesepakatan bersama.

Hingga pada tanggal 1 Juni 1945 adalah giliran Soekarno untuk menyampaikan pidatonya berupa gagasan asas negara yang berjudul Hari Lahir Pancasila. Pidato tersebut disampaikan tanpa adanya cukup persiapan berupa teks pidato. Dalam pidato yang isinya berupa lima gagasan tentang dasar negara yang beliau beri nama sebagai Pancasila, bukan Panca Dharma. Penamaan Pancasila tersebut didapat setelah meminta saran dari temannya yang merupakan ahli bahasa.

Pidato tersebut juga merupakan langkah awal dalam mengenalkan asas negara bernama Pancasila itu ke masyarakat. Dengan harapan agar semua tokoh dan rakyat Indonesia dapat mengetahui dasar dari negara mereka secara langsung. Meskipun dilakukan secara mendadak tanpa naskah yang ditulis, namun para tokoh yang hadir saat itu menanggapi pidato Soekarno secara aklamasi.

Isi dari gagasan yang dikemukakan oleh Soekarno pada pidatonya yaitu mengenai lima hal. Diantaranya adalah Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan sosial, dan juga Ketuhanan Yang Maha Esa. Gagasan-gagasan tersebut diatas merupakan ide mentah yang perlu untuk diolah sedemikian rupa sehingga membentuk poin yang lebih detail lagi.

Baca juga: Biografi Soekarno: Proklamator Kemerdekaan RI

Panitia Sembilan

Sebelum sidang pertama berakhir, dibentuklah suatu panitia kecil beranggotakan sembilan orang yang kemudian dikenal dengan nama panitia sembilan. Anggota dari Panitia Sembilan terdiri dari Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Mr. AA. Maramis, Abikusno Tjokrosujoso, Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim, Achmad Soebarjo, Wachid Hasyim, serta Mohammad Yamin. Panitia sembilan tersebut bertugas untuk menindak lanjuti gagasan yang telah Soekarno sampaikan saat pidatonya. 

Sidang pertama yang dilaksanakan oleh Panitia Sembilan terjadi pada tanggal 22 Juni 1945. Siang tersebut beragendakan perumusan kembali dasar negara Indonesia yang berpedoman pada pidato yang disampaikan Soekarno. Dari Panitia Sembilan inilah terbentuk Piagam Jakarta (Jakarta Charter) pada tanggal 22 Juni 1945 sebagai dokumen resmi pembentukan asas negara.

Piagam Jakarta tersebut mencantumkan lima rumusan dasar negara, diantaranya:

  1. Ketuhanan Dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam Bagi Pemeluk-pemeluknya.
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan.
  5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Sebagai dokumen resmi, Piagam Jakarta dijadikan sebagai Mukadimah atau preambule dalam undang-undang. Akan tetapi pada akhirnya disepakati sebagai pembuka Undang-Undang Dasar. Selain itu, terdapat masalah kecil dimana para perwakilan dari Indonesia bagian timur mengenai poin pertama dari piagam Jakarta mengingat masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai agama. Oleh karena itu, poin pertama diganti dengan “Ketuhanan Yang Maha Esa” seperti yang tertulis di pembukaan UUD 1945.

Pada tanggal 1 Juni 1945 telah kita ketahui merupakan hari dimana Soekarno berpidato mengenai gagasan dasar negara Pancasila. Oleh karena itu, bertujuan untuk mengenang peristiwa tersebut Presiden Joko Widodo menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016. Keppres yang ditandatangani pada tanggal 1 Juni 2016 dengan tujuan untuk meresmikan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila juga merupakan hari libur nasional. Pada tanggal tersebut juga ditetapkan sebagai hari libur nasional mulai berlaku di tahun 2017.

Kesimpulan

Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni merupakan bentuk penghormatan terhadap jasa para tokoh yang telah berkontribusi. Perjalanan yang menguras banyak pikiran dalam menggagas asas negara tidak menjadikan para tokoh pejuang menyerah. Oleh karena itu, dalam keadaan Indonesia yang sudah merdeka ini kita dapat menjaga nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila agar kita tidak mudah dipecah belah oleh oknum-oknum tertentu.

Baca juga: 7 Tempat Yang Bisa Jadi Tujuan Wisata di Hari Kemerdekaan

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Hari Lahir Pancasila: 1 Juni Awal Ideologi Bangsa

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Busur panah telah menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia selama berabad-abad. Seni memanah telah diwariskan dari generasi ke generasi dan tetap menjadi bagian dari budaya dan tradisi bangsa. Artikel ini akan mengenalkan Anda pada berbagai bentuk busur panah yang ada di Indonesia, serta memberikan wawasan tentang pentingnya seni memanah dalam masyarakat Indonesia. Apa Itu Busur […]

    Trending

    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]
    Alat musik gambus adalah salah satu alat musik tradisional Riau yang dimainkan dengan cara dipetik. Menurut sejarah, musik tradisional ini lekat dengan budaya islam. Bentuknya memang sekilas mirip dengan gitar, namun cara memainkan gambus ini sedikit berbeda, Anak Nusantara. Untuk mengetahui lebih jauh tentang alat musik gambus dan cara memainkannya, simak artikel Museum Nusantara kali […]
    Selama berabad-abad, Indonesia telah menjadi rumah bagi keberagaman budaya yang kaya, termasuk seni tari tradisional yang memukau. Tari tradisional Indonesia bukan hanya sekadar gerakan-gerakan artistik yang menakjubkan, tetapi juga mewakili identitas, sejarah, dan nilai-nilai masyarakat di berbagai daerah. Tari Sirih Kuning adalah salah satu jenis tarian tradisional yang memiliki akar budaya kuat bagi masyarakat Betawi. […]