1. Informasi

Hari Kebangkitan Nasional: Perjuangan Melalui Pemikiran

Indonesia memiliki banyak hari peringatan peristiwa -peristiwa bersejarah, salah satunya adalah Hari Kebangkitan Nasional yang biasa disingkat menjadi Harkitnas. Melihat dari namanya, Hari Kebangkitan sendiri merupakan titik awal bangsa Indonesia berjuang akan hak kemerdekaannya. Hari Kebangkitan Nasional juga memiliki sejarah yang cukup panjang serta makna yang mendalam bagi sejarah kemerdekaan Indonesia. Munus telah menjabarkan sejarah dari Hari Kebangkitkan Nasional di bawah ini.

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Menilik dari sepak terjang Kemerdekaan Indonesia, banyak peristiwa yang terjadi sehingga Indonesia merdeka seperti sekarang ini. Sepak terjang tersebut diawali pada paruh pertama abad ke 20 yang mana rakyat Indonesia mulai memiliki kesadaran akan pentingnya memperjuangkan hak kemerdekaan. Bangkitnya kesadaran rakyat Indonesia menjadi faktor yang sangat penting dalam proses mencapai kebebasan berdaulat di negeri sendiri.

Tahun 1908 merupakan waktu dimana terjadinya sebuah pergerakan nasional. Rakyat Indonesia bersama-sama membangkitkan rasa persatuan, kesatuan, nasionalisme, serta hak kemerdekaan dari bangsa penjajah pada masa pergerakan nasional tersebut. pergerakan nasional ini pun identik dengan dua peristiwa, yaitu didirikannya Budi Utomo dan ikrar sumpah pemuda.

Budi Utomo

Budi Utomo yang berdiri pada tanggal 20 Mei 1908 ini merupakan organisasi yang memiliki tujuan untuk memperbaiki keadaan sosial, ekonomi, dan kebudayaan pada waktu itu namun belum berfokus pada bidang politik. Organisasi ini didirikan oleh Dr. Soetomo dan beberapa mahasiswa kedokteran STOVIA (School tot Opleiding voor Inlandsche Arsten), yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji, yang terinspirasi dari gagasan Dr. Wahidin Sudirohusodo. Gagasan dari Dr. Wahidin Sudirohusodo sendiri adalah untuk memperbaiki kondisi sosial, ekonomi, serta kebudayaan dari Indonesia.

Artikel Terkait

    Feed has no items.
gambar-anggota-budi-utomo-sejarahlengkap
Gambar Anggota Budi Utomo, foto oleh Sejarahlengkap. com

Dengan berpaku pada gagasan tersebut,  Dr. Soetomo dan beberapa mahasiswa STOVIA mendirikan organisasi Budi Utomo. Organisasi ini merupakan organisasi pertama yang didirikan oleh bangsa Indonesia untuk kepentingan rakyat Indonesia sendiri. Perkumpulan ini juga merupakan tonggak perjuangan pergerakan nasional.

Sebelum adanya Budi Utomo pun sebenarnya telah ada pergerakan-pergerakan yang dipelopori rakyat Indonesia atas para penjajah. Namun, pergerakan tersebut hanya sebatas pergerakan berskala daerah, bukan nasional. Melalui Budi Utomo, pergerakan yang dilakukan meningkat menjadi skala nasional dengan dukungan rakyat dari segala penjuru Indonesia. Perjuangan yang awalnya berupa pemberontakan secara fisik beralih pada perjuangan dengan menggunakan kekuatan pemikiran dan bersifat rasional dari para kaum berpendidikan saat itu.

Sebagai organisasi yang pertama kali didirikan, Budi Utomo merupakan pelopor berdirinya organisasi lain yang serupa. Organisasi-organisasi tersebut diantaranya adalah Sarekat Dagang Islam, Indische Partij, Perhimpunan Indonesia, dan Muhammadiyah. Indische Partij sebagai salah satu organisasi yang terinspirasi dari Budi Utomo yang bergerak di bidang politik. Partai politik pertama yang didirikan oleh rakyat Indonesia yang dengan terang-terangan memberontak pemerintahan Belanda di kancah politik.

Indische Partij

Indische Partij didirikan oleh tiga serangkai, yaitu E.F.E Douwes Dekker atau Pena Multatuli, Tjipto Mangoenkoesoemo, dan Ki Hajar Dewantara. Berdiri pada tahun 1912, partai ini dengan beraninya menyuarakan hak-hak rakyat Indonesia dalam mencapai kebebasan. Pada tahun yang sama pula, didirikan organisasi keagamaan oleh KH Ahmad Dahlan yaitu Muhammadiyah yang sampai saat ini masih berkembang menjadi lebih besar.

Berkat peran dari Budi Utomo, banyak organisasi yang dibangun serta membangkitkan semangat juang masyarakat lainnya. Oleh karena itu, 20 Mei yang merupakan tanggal berdirinya organisasi Budi Utomo dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional oleh pemerintah Indonesia. Hal tersebut berdasar pada Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959. Hari Kebangkitan Nasional mulai dirayakan sejak 1959 dan akan terus dirayakan setiap tahunnya pada tanggal 20 Mei.

Makna Hari Kebangkitan Nasional

gambar-hari-kebangkitan-nasional-portalsurabaya,pikiran-rakyat
Gambar Hari Kebangkitan Nasional, foto oleh portalsurabaya.pikiran-rakyat. com

Perayaan Hari Kebangkitan Nasional memiliki tujuan agar senantiasa memperbaharui nilai-nilai kesatuan, persatuan serta nasionalisme dari tiap-tiap rakyat Indonesia. Karena pada dasarnya nilai-nilai tersebut perlu untuk diperbaharui serta ditingkatkan agar keberlangsungan negara Indonesia tetap terjaga. Melalui rasa cinta terhadap negeri, diharapkan dapat menerapkan semangat nasionalisme pada hal-hal positif yang berguna bagi negara Indonesia.

Sebagai bentuk terima kasih atas jasa para pejuang kemerdekaan pada masa penjajahan, kemerdekaan sudah sepatutnya diisi oleh pembangunan di segala bidang. Hal tersebut bertujuan untuk membuat Indonesia menjadi negara yang maju dan dapat bersaing dengan negara lainnya. Dengan begitu, perjuangan para tokoh dapat terbayarkan dengan membangun Indonesia menjadi lebih baik lagi. 

Hari Kebangkitan Nasional dapat menjadi sumber semangat nasionalisme serta kesadaran masyarakat untuk menggabungkan diri dalam wadah organisasi menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menumbuh kembangkan rasa persatuan. Hari Kebangkitan Nasional berfungsi sebagai pelecut semangat para generasi muda untuk terus mempersiapkan diri menghadapi persaingan yang semakin kompetitif dan senantiasa tetap menjaga persatuan antar bangsa.

Kesimpulan 

Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei merupakan hari besar rakyat Indonesia. Tanggal tersebut diambil dari tanggal berdirinya Budi Utomo sebagai pelopor kebangkitan semangat rakyat untuk memperjuangkan kemerdekaan dari para penjajah. Berkat kebangkitan tersebut Indonesia dapat menjadi sebuah negara yang berdaulat hingga sekarang ini. Oleh karena itu, sebagai rakyat yang baik sudah sepatutnya kita harus mengisi kemerdekaan ini dengan segala bentuk kegiatan dan pembangunan yang positif bagi keberlangsungan negara.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Hari Kebangkitan Nasional: Perjuangan Melalui Pemikiran

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]

    Trending

    Selama masa penjajahan Belanda di Indonesia, sangat banyak terjadinya pemberontakan. Salah satunya, pemberontakan petani Banten 1888. Pemberontakan ini merupakan bentuk perlawanan para petani di Cilegon, Banten terhadap peraturan yang dibuat oleh Pemerintahan Kolonial Belanda. Lantas, bagaimanakah cerita dari pemberontakan ini yang menjadi bagian sejarah? Kalian bisa baca ceritanya, pada artikel ini! Awal Mula Pemberontakan Petani […]
    Apapun yang terkait dengan fashion, terlebih kalau menyangkut kekeluargaan kerajaan pasti menarik untuk diketahui. Termasuk, pakaian kerajaan pada masa lalu yang tentu mengandung nilai bersejarah penting.  Kali ini kami akan mengajak kalian membahas pakaian putri Kerajaan Majapahit yang merupakan salah satu kerajaan berjaya di Nusantara antara abad ke-13 dan ke-16. Penasaran dengan pakaian putri khas […]