1. Kerajaan
  2. Museum
  3. Museum Sejarah
  4. Peninggalan Sejarah

Menelusuri Kemegahan Garuda Wisnu Kencana Bali

Memilih berlibur ke Bali adalah pilihan yang tepat. Selain pantai-pantainya yang sangat eksotis, Bali menawarkan wisata budaya yang tak kalah menarik. Salah satunya adalah Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana atau yang sering disebut GWK. Taman Budaya yang berada di ketinggian 263 meter di atas permukaan laut menawarkan pengalaman berwisata di Bali yang begitu menawan. Dengan maskot utamanya berupa Patung Dewa Wisnu yang sedang menunggangi Burung Garuda dengan lorong besar pilar yang berukir batu kapur, menjadikan Garuda Wisnu Kencana ini harus dikunjungi.

Sejarah Patung Garuda Wisnu Kencana

Secara keseluruhan patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang ada dalam agama Hindu sebagai Dewa Pemelihara (Sthiti) yang sedang mengendarai burung garuda kesayangannya. Dikisahkan burung garuda ini sangat berbakti pada ibunya serta rela berkorban untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan, hingga akhirnya Dewa Wisnu mengetahui kejadian tersebut dan melindungi burung garuda tersebut. Selain itu, burung garuda sendiri merupakan lambang Negara Republik Indonesia.

Patung Garuda Wisnu Kencana ini dibuat oleh seorang seniman patung terkenal dari Bali, I Nyoman Nuarta. Beliau merencanakan pembuatan patung ini dari tahun 1989 hingga memulai pembangunan pada tahun 1997. Perjalanannya dalam mendirikan patung terbesar di Indonesia ini tidaklah mudah. Mulai dari kurangnya dana, aksi protes dari pemuka agama setempat, hingga krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 membuat pembangunan Garuda Wisnu Kencana tak kunjung selesai.

Meskipun begitu, pembangunannya tetap dilanjutkan. Pembangunan yang telah disetujui oleh Presiden Soeharto dimulai dengan adanya upacara penamaan batu merah bergambar “perlambang suci”. Dikarenakan krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1998 menjadikan proyek pembangunan Patung GWK ini tertunda bertahun-tahun. Sebelum mangkrak bertahun-tahun, I Nyoman Nuarta berhasil membuat Patung Dewa Wisnu hanya sampai bagian kepala hingga badan atas, serta tanpa lengan. Selain itu, ia tercatat telah mampu membangun sebuah patung burung garuda yang memiliki tinggi 18 meter dengan wujud kepala hingga separuh badannya.

Artikel Terkait

  • Contoh Gotong Royong di Rumah, Mari Terapkan!
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on April 6, 2024 at 8:53 am

    Rumah merupakan tempat pertama untuk memulai suatu pembelajaran. Termasuk dalam hal gotong royong  Harapannya begitu terjun pada lingkungan masyarakat, kamu paling tidak sudah mengerti arti singkat mengenai hal tersebut. Memang kalau penerapannya contoh gotong royong di rumah seperti apa saja? Selengkapnya bisa kamu baca pada artikel yang dibuat khusus untuk Sobat Literasi. Check it out! Artikel Contoh Gotong Royong di Rumah, Mari Terapkan! pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Contoh Gotong Royong di Sekolah, Mudah Diterapkan!
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on April 4, 2024 at 10:28 pm

    Sayang banyaknya nilai-nilai modern, membuat sejumlah nilai tradisional mulai tergeserkan. Salah satunya, gotong royong. Sekarang ini sudah mulai jarang kegiatan yang menggunakan unsur tersebut. Maka tidak heran, mungkin generasi ini tidak memahami dan ketahui Salah satu tempat mereka bisa belajar hal itu dengan diajarkan di sekolah. Melalui beberapa aktivitas yang sifatnya dikerjakan bersama-sama. Untuk contoh Artikel Contoh Gotong Royong di Sekolah, Mudah Diterapkan! pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Budi Pekerti: Etika Wajib Bangsa Indonesia
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on April 4, 2024 at 2:38 am

    Budi pekerti merupakan etika wajib yang dimiliki oleh semua warga Indonesia. Hal ini berkaitan dengan moral yang menuntun kita dalam berperilaku dan berinteraksi dengan sesama. Apabila seseorang tidak memiliki atau menjalankan prinsip budi pekerti seperti mestinya maka akibatnya banyak perilaku negatif yang terjadi pada sekitar. Penjelasan tentang materi ini bisa Sobat Literasi baca pada artikel Artikel Budi Pekerti: Etika Wajib Bangsa Indonesia pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Yuk, Mengenal Bagaimana Cara Memahami Contoh Teks Ulasan
    by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on April 4, 2024 at 2:05 am

    Pernahkan kalian memperhatikan sebuah ulasan yang terkandung di dalam buku, musik, atau novel? Mengapa diharuskan ada sebuah ulasan? Ulasan tersebut sangat berguna untuk kemajuan sebuah karangan literasi atau sebuah karya. Tanpa adanya ulasan yang mendukung, maka kualitas kepenulisan buku, musik, atau novel tidak ada kemajuan. Berikut kami sampaikan pengertian teks ulasan, struktur, beserta contoh teks The post Yuk, Mengenal Bagaimana Cara Memahami Contoh Teks Ulasan appeared first on Sma Studioliterasi.

Akhirnya pada tahun 2013, I Nyoman Nuarta melanjutkan pembangunan patung ini dengan bantuan dari PT Alam Sutera Realty yang menyumbangkan dana sebesar 450 miliar rupiah. Dalam proses pembangunan, Nuarta beberapa kali mengganti desain patung tersebut. Hingga akhirnya jadilah bentuk Patung Garuda Wisnu Kencana yang dapat Anda lihat sekarang dengan total dana yang dihabiskan sebesar 1,3 miliar rupiah. Patung ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo beserta ibu negara Iriana Joko Widodo pada 22 September 2018.

Garuda Wisnu Kencana Bali merupakan simbol dalam misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini berdiri di lahan miik Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana yang memiliki luas sekitar 60 hektar, terbuat dari campuran tembaga dan baja serta memiliki total tinggi 120 meter dan lebar 64 meter. Patung GWK merupakan patung tertinggi di dunia yang menempati posisi ke 3 setelah The Spring Temple Buddha yang berada di China dan The Laykyun Sekkya Budha di Myanmar.

Tempat Rekreasi di Garuda Wisnu Kencana

Selain Patung GWK, di dalam Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana terdapat beberapa tempat rekreasi yang tak kalah menarik diantaranya :

  1. Wisnu Plaza
    Wisnu Plaza merupakan kawasan tertinggi di area GWK yang wajib Anda kunjungi. Disana terdapat setengah badan Patung Dewa Wisnu setinggi 20 meter. Dalam beberapa kesempatan, Wisnu Plaza dijadikan tempat untuk acara penampilan seni tradisional Bali dengan Patung Dewa Wisnu yang megah sebagai latar belakangnya.
  2. Garuda Plaza
    Di area Garuda Plaza berdiri sebuah patung burung garuda yang dipercaya sebagai kendaraan pribadi Dewa Wisnu, dimana burung tersebut melambangkan kesetiaan, dapat dipercaya, dan rela berkorban. Burung tersebut merupakan burung dari mitologi yang digambarkan memiliki tubuh setengah manusia dan setengah burung. Selain itu, burung garuda merupakan simbol kebebasan dari setiap belenggu dan perampasan hak asasi manusia. 
  3. Lotus Pond
    Lotus Pond merupakan salah satu tempat utama yang sering dikunjungi wisatawan di dalam area GWK. Area tersebut sering dijadikan sebagai tempat penyelenggaraan sejumlah acara besar berskala nasional maupun internasional. Lokasi Lotus Pond yang unik dengan pilar batu kapur di sisi kiri dan kanan serta Patung Burung Garuda sebagai latar belakang menjadikan siapapun takjub akan pemandangannya. 
  4. Street Theater
    Kawasan tersebut menyediakan kebutuhan kuliner dan berbelanja para wisatawan yang mengunjungi Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana. Adapun diantaranya ada GWK Souvenir Shop, Bali Art Market, sekaligus tempat untuk pengunjung dapat beristirahat dengan mencoba pijat refleksi kaki khas Bali. Beberapa kali sehari, Street Theater juga memanjakan pengunjung dengan penampilan Street Show tarian tradisional Bali contohnya Tari Barong.
  5. Indraloka Garden
    Taman ini dinamai berdasarkan nama Dewa Indra, sebab taman tersebut memiliki pemandangan yang menakjubkan karena bisa melihat pemandangan Pulau Bali dari ketinggian. Taman Indraloka seringkali dijadikan sebagai tempat untuk mengadakan acara berskala kecil hingga menengah.
  6. Kura-Kura Plaza
    Kura-kura Plaza adalah kolam air dengan berbagai patung kura-kura serta air mancur sebagai penambah keindahannya. Tempat ini memiliki gambaran kisah mitologi “Kisah Pemutaran Mandara Giri” dimana kura-kura digambarkan sebagai titik pijakan yang melindungi Bumi dari bencana. Patung kura-kura disana dipercaya dapat menjaga kekuatan bangunan dari bencana alam. 
  7. Tirtha Agung
    Tirtha Agung adalah titik awal menyambut kedatangan pengunjung di kawasan Garuda Wisnu Kencana Bali. Tempat tersebut juga terdapat sampel patung tangan Dewa Wisnu yang terletak di tengah lanskap batu kapur. Selain itu, pengunjung juga ditunjukkan dinding kapur yang terukir kisah GWK. Mulai dari burung garuda lahir hingga menjadi kendaraan pribadi kecintaan Dewa Wisnu.

Baca juga: Museum Blanco Bali, Museum Seni Karya Antonio Blanco

Tips Berkunjung ke GWK

Perlu Anak Nusantara ketahui bahwa kawasan GWK Kencana ini sangat luas. Meskipun begitu Anda harus mengunjungi semua tempat wisata yang ada disana ya! Sayang banget kalau tidak mengunjungi semua tempatnya. Supaya tidak bingung dan cepat lelah, Munus berikan beberapa tips saat berkunjung ke GWK:

Berkeliling dengan naik segway

Pihak pengelola GWK Bali sangat memperhatikan pengunjungnya, sehingga tersedialah fasilitas segway ini. Anda bisa mencoba dengan menyewanya dari jam 10.00 sampai 22.00 WITA (selama persediaan masih ada). Dengan segway, Anda bisa berkeliling menikmati pemandangan kawasan GWK tanpa merasa terlalu capek.

Cek jadwal pertunjukan

Selain tempat wisata yang harus dikunjungi, Anda jangan sampai melewatkan pertunjukan seni budaya persembahan pengelola GWK. Pertunjukan budaya yang ditampilkan setiap hari pun beragam, mulai dari Tari Bali, Tari Barong Keris, Parade Kang Cing Wie, dan masih banyak lagi. Anak Nusantara bisa cek jadwalnya disini ya.

LokasiAcaraJam (WITA)
AmphitheaterBalinese Dance10.00 – 10.40

Barong Keris Dance11.00 – 11.40

Garuda Wisnu Ballet13.00 – 13.40

Nusantara Dance14.00 – 14.40
Tirtha AmertaJoged Bumbung
(tergantung cuaca)
17.30 – 18.20
Lotus PondKecak Garuda Wisnu18.30 – 19.20
Plaza WisnuBalinese Parade “Kang Cing Wie” (tergantung cuaca)16.00 – 17.20
Garuda CinemaGaruda Cilik Cinema11.00 – 18.35

Pakailah pakaian dan sepatu yang nyaman

Dikarenakan area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana sangat luas, pastikan Anak Nusantara memakai pakaian dan sepatu yang nyaman. Serta bawalah barang-barang secukupnya sesuai kebutuhan Anda.

Pakai topi atau bawa payung serta bawa air minum

Jika Anda mengunjungi taman budaya ini saat siang hari yang terik, pastikan persediaan air minum cukup selama berkeliling GWK. Selain itu agar tidak kepanasan, gunakan topi atau payung. Sebagai tambahan pakai sunblock juga ya!

Lokasi dan Rute Menuju GWK

Kawasan Garuda Wisnu Kencana Bali berada di Jalan Raya Uluwatu, Ungasan, Kuta Selatan, Badung yang berjarak 20 kilometer dari Denpasar dengan waktu tempuh 90 menit dengan menggunakan kendaraan pribadi, taksi reguler, ataupun taksi online. Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana juga cukup dekat dari Bandara Internasional Ngurah Rai Bali dengan jarak sekitar 12 kilometer. 

Jika datang dari Denpasar dan menggunakan kendaraan pribadi, Anda bisa melewati Jalan Runtu untuk ke Jalan Teuku Umar. Lalu belok kiri di perempatan pertama Jalan Teuku Umar. Jika menemui bundaran, ambil jalan keluar kedua dan tetap di Jalan Teuku Umar. Jika Anda menemukan rambu arah Tanah Lot/Kuta/Bandara, beloklah ke kiri untuk menuju ke Jalan Imam Bonjol. Lalu belok kiri ke Jalan Sunset Road hingga melewati REBORN Sunset Kuta Bali. Ikuti jalan hingga menuju ke Jalan By Pass Ngurah Rai. Lalu belok kanan ke Jalan By Pass Ngurah Rai. Anda akan menemukan belokan tajam arah kanan yang akan menuju ke Jalan Uluwatu II dan belok kiri ke Jalan Uluwatu. Jalan terus hingga belok ke Jalan Garuda Wisnu Kencana. Jika menemukan bundaran, ambil jalan keluar kedua dan tetap di Jalan Garuda Wisnu Kencana.

Jam Operasional GWK Bali

Jam Operasional (WITA)
Pintu Masuk08.00 – 21.00 (setiap hari)
Loket tiket08.00 – 20.00 (setiap hari)

Harga Tiket Masuk Garuda Wisnu Kencana

KategoriHarga
Dewasa Rp 125.000 / orang
Anak-anak (5-12 tahun)Rp 100.000 / orang
Masuk ke area Patung GWKRp 200.000 / orang

Keterangan :

  • Anak dengan umur di bawah 5 tahun dan anak-anak dengan tinggi dibawah 100 cm, gratis.
  • Anak-anak dengan tinggi di atas 100 cm meskipun usianya di bawah empat tahun, akan dikenakan biaya tiket masuk anak.
  • Dengan membayar biaya tiket masuk Rp 125.000 / orang, anda dapat keliling kawasan GWK Bali.
  • Untuk memasuki area dalam patung GWK akan dikenakan biaya masuk tambahan Rp 200.000/orang. Tarif tiket memasuki area dalam patung diluar biaya tiket masuk.

Baca Juga : Hari Raya Nyepi di Bali, Tradisi Leluhur Umat Hindu

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Menelusuri Kemegahan Garuda Wisnu Kencana Bali

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Selama berabad-abad, Indonesia telah menjadi rumah bagi keberagaman budaya yang kaya, termasuk seni tari tradisional yang memukau. Tari tradisional Indonesia bukan hanya sekadar gerakan-gerakan artistik yang menakjubkan, tetapi juga mewakili identitas, sejarah, dan nilai-nilai masyarakat di berbagai daerah. Tari Sirih Kuning adalah salah satu jenis tarian tradisional yang memiliki akar budaya kuat bagi masyarakat Betawi. […]

    Trending

    Apapun yang terkait dengan fashion, terlebih kalau menyangkut kekeluargaan kerajaan pasti menarik untuk diketahui. Termasuk, pakaian kerajaan pada masa lalu yang tentu mengandung nilai bersejarah penting.  Kali ini kami akan mengajak kalian membahas pakaian putri Kerajaan Majapahit yang merupakan salah satu kerajaan berjaya di Nusantara antara abad ke-13 dan ke-16. Penasaran dengan pakaian putri khas […]
    Nekara dan moko ialah contoh artefak perunggu yang terkenal dari zaman prasejarah di Indonesia, tepatnya pada zaman logam. Memang kalau sekilas kita lihat memiliki beberapa kesamaan. Bahkan pada beberapa sumber sering kali menyebutkan kalau moko merupakan nama lain dari nekara. Ternyata, keduanya tidak sama dan terdapat perbedaan. Artikel ini bakal mengulas perbedaan yang signifikan pada […]
    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]