Apapun yang terkait dengan fashion, terlebih kalau menyangkut kekeluargaan kerajaan pasti menarik untuk diketahui. Termasuk, pakaian kerajaan pada masa lalu yang tentu mengandung nilai bersejarah penting.
Kali ini kami akan mengajak kalian membahas pakaian putri Kerajaan Majapahit yang merupakan salah satu kerajaan berjaya di Nusantara antara abad ke-13 dan ke-16. Penasaran dengan pakaian putri khas Kerajaan Majapahit? Langsung aja baca artikel ini!
Pakaian Putri Kerajaan Majapahit
Daftar Isi
Kain
Kain yang digunakan untuk membuat pakaian putri kerajaan Majapahit umumnya terbuat dari bahan yang halus dan berkualitas tinggi, seperti sutra, katun, dan tenun. Penggunaannya untuk menutup bagian bawah payudara hingga pergelangan kaki. Lalu pada melampiaskan selendang pada perut.
Kebaya
Ternyata Kebaya awalnya berasal dari era Kerajaan Majapahit. Hanya golongan kerajaan yang memakainya. Pakaian ini merupakan pakaian atasan yang menutupi dada dan perut. Kebaya putri kerajaan Majapahit biasanya terbuat dari kain sutra tipis dan dihiasi dengan sulaman benang emas atau perak.
Kemben
Bisa dikatakan sebagai salah satu pakaian populer Kerajaan Majapahit. Kemben merupakan atasan yang menutupi dada tanpa lengan. Kemben putri kerajaan Majapahit biasanya terbuat dari kain sutra yang dihiasi dengan perhiasan seperti keris dan bros. Ada juga yang mengaitkan bahwa munculnya kemben karena sudah terdapat ajaran Islam (menutup dada).
Selendang
Selendang merupakan kain panjang yang digunakan untuk menutupi bahu atau kepala. Selendang putri Kerajaan Majapahit biasanya terbuat dari kain sutra dan dihiasi dengan sulaman benang emas atau perak. Uniknya, perempuan masa Majapahit memakainya sebelah kiri.
Baca Juga: Pakaian Adat Jawa: Jawa Barat, Jawa Tengah, & Jawa Timur Terlengkap
Aksesoris
Tentu sebagai anggota kerajaan, tidak lengkap tanpa adanya perhiasan yang dapat menunjang penampilannya. Para putri biasanya memakai beberapa aksesoris antara lain:
Gelang Binggel Kana
Berbentuk bulat dan tebal. Mereka menggunakannya pada kedua tangan.
Guratan
Merupakan kalung gantung yang terdapat guratan (motif) khas bangsawan. Sebelum munculnya kemben, fungsinya sebagai penutup dada.
Mahkota
Mahkota merupakan simbol status dan keagungan putri kerajaan Majapahit. Mahkota putri kerajaan Majapahit biasanya terbuat dari emas dan dihiasi dengan batu mulia.
Sanggul
Sanggul merupakan tatanan rambut yang biasa putri kerajaan Majapahit gunakan. Terdapat berbagai jenis sanggul, seperti sanggul gelung malang (hanya untuk keluarga kerajaan). Letaknya horizontal dan terdiri dari bergulung-gulung.
Baca Juga: Mengenal Busana Sikepan: Memperkenalkan Pesona Busana Adat Jawa
Warna
Warna dan motif pakaian putri kerajaan Majapahit memiliki makna simbolis. Warna-warna yang sering digunakan antara lain merah, kuning, dan putih. Warna merah melambangkan keberanian, warna kuning melambangkan kejayaan, dan warna putih melambangkan kesucian.
Motif
Pada pakaian putri Kerajaan Majapahit, sering menggunakan motif antara lain motif batik, motif bunga, dan motif hewan. Salah satunya, pada Batik Majapahit yang menggunakan macam-macam motif, diantaranya segi delapan( keseimbangan alam dan manusia), motif bintang (kejayaan dan kekuasaan).
Serta, motif matahari (kehidupan dan kesuburan), motif bulan (ketenangan dan kebijaksanaan), dan motif bunga (keindahan dan kemuliaan). Namun, batik jenis ini sudah menghilang saat runtuhnya Kerajaan Majapahit. Tak hanya itu, juga sudah terjadinya perubahan motif oleh beberapa faktor, seperti berkembangnya Islam.
Pelestarian Pakaian Putri Kerajaan Majapahit
Walau mungkin ada beberapa yang motifnya berubah (perkembangan), tapi karena termasuk salah satu budaya Indonesia, tetap harus kita lestarikan dengan sederet cara ini:
Masukan dalam Pagelaran Busana Tradisional
Di Indonesia, terdapat ajang pagelaran busana tahunan, seperti Jember Fashion Week, Indonesia Fashion Week, dan Jakarta Fashion Week. Buat para designer lokal daerah tersebut bisa jadikan sebagai kesempatan untuk memperkenalkannya.
Gencarkan Edukasi dan Publikasi
Meliputi bermacam cara, adakan event di museum atau galeri seni kepada masyarakat untuk melihat dan mempelajari pakaian tersebut secara langsung, program edukasi tentang pakaian Kerajaan Majapahit untuk sekolah, komunitas, dan masyarakat umum serta media publikasi tentang pakaian kerajaan Majapahit, seperti buku, artikel, website, dan video.
Perawatan
Ini mungkin yang melakukannya oleh pihak museum atau memiliki pakaian. Bermacam cara, membersihkan pakaian dari debu, kotoran, dan hama, memperbaiki kerusakan pada pakaian, seperti jahitan yang sobek atau warna yang pudar, dan menyimpan pakaian pada tempat yang kering, sejuk, dan bebas dari hama untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Penelitian
Penelitian tentang pakaian kerajaan Majapahit untuk mempelajari lebih lanjut tentang sejarah, budaya, dan teknologi pembuatannya, menganalisa bahan pakaian untuk mengetahui jenis kain, pewarna, dan teknik pembuatannya, pelajari teks-teks sejarah yang menyebutkan tentang pakaian kerajaan Majapahit untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana pakaian tersebut digunakan dan maknanya dalam budaya Majapahit untuk membuktikan keakuratannya.
Pemerintah & Pejabat Terkait
Pemerintah dan pejabat instansi terkait dapat membantu melestarikan pakaian kerajaan dengan mengalokasikan dana untuk penelitian, konservasi, dan edukasi. Selain itu, dapat membuat peraturan (Undang-Undang atau surat keputusan) untuk melindungi pakaian kerajaan daerah.
Baca Juga: Mengenal Busana Surjan: Makna dan Sejarah
Nah, terjawab sudah rasa penasaranmu mengenai pakaian putri Kerajaan Majapahit? Mayoritas merupakan pakaian yang pakai oleh kaum perempuan Indonesia saat ini. Satu hal yang menarik pakaian tersebut merupakan perpaduan antara keanggunan dan simbol status sehingga mencerminkan kekayaan budaya dan estetika kerajaan Majapahit.
Tidak ada komentar