1. Budaya
  2. Sastra

Serat Darmogandul: Sebuah Bentuk Kontroversi Terhadap Islam

Serat Darmogandul adalah serat yang berisi dialog tokoh-tokoh jaman dahulu berbentuk puisi tembang macapat. Serat ini biasanya digunakan sebagai bahan studi sejarah, terutama terkait keruntuhan Majapahit. Selain itu, terdapat juga cerita tentang Prabu Brawijaya yang berubah kepercayaan dari agama Buddha ke agama Islam.

Serat Darmogandul ini mengambil ide cerita dari serat Babad Kadhiri. Meskipun merupakan plagiasi dari serat Babad Kadhiri, namun tampaknya serat ini ditulis dengan motif tertentu yaitu keberpihakan penulisnya terhadap pemerintah kolonial Belanda serta kecenderungan terhadap misi Kristen di tanah Jawa. Akan tetapi, Serat Darmogandul ini dilarang untuk beredar karena dianggap bermuatan penghinaan terhadap Islam.

Penulis Serat Darmogandul

Serat Darmogandul pertama kali diterbitkan Redaksi Almanak H. Bunning, Yogyakarta, pada tahun 1920. Lalu pada tahun 1959, T.B Sadu Budi Solo menerbitkan Serat Darmogandul versi prosa. Tidak jelas siapa penulis dari Darmogandul. Pada seri yang diterbitkan oleh Dahara Prize disebutkan nama penulisnya adalah Ki Kalamwadi, namun itu merupakan nama samaran (kalam berarti pena, wadi berarti rahasia : “penulis yang merahasiakan namanya”).

Menurut M. Hari Soewarno penulis dari Darmogandul adalah Ronggowarsito, sastrawan Jawa terkenal dari Keraton Surakarta. Namun klaim ini diragukan, karena Ronggowarsito akan mencantumkan kalimat yang digunakan untuk menyiratkan namanya atau disebut “Sandi Asma” dalam setiap karyanya. Sedangkan pada Darmogandul tidak ditemukan “Sandi Asma” seperti pada karya-karya yang lainnya. Terlebih, terdapat bukti yang menyatakan bahwa Ronggowarsito adalah seorang santri. Sehingga mustahil bagi serang santri untuk menulis hal yang berbau porno di dalam karyanya.

Artikel Terkait

  • Etika Bisnis Modern: Definisi dan Prinsip – Prinsipnya
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on November 21, 2023 at 9:58 am

    Aspek bisnis yang tidak boleh pelaku usaha abaikan saat berbisnis pada masa kini yaitu etika bisnis modern. Sederhananya, etika bisnis ialah prinsip-prinsip atau nilai moral yang memberi batasan terhadap tindakan bisnis. Hal ini sangat penting untuk menjaga reputasi perusahaan dan mengusahakan dampak baik bagi konsumen dan semua pihak yang terlibat dalam operasional bisnis. Simak hingga Artikel Etika Bisnis Modern: Definisi dan Prinsip – Prinsipnya pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Kebijakan Energi Terbarukan dan Energi Baru di Indonesia
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on November 19, 2023 at 2:07 pm

    Kebijakan energi terbarukan di Indonesia secara umum telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang energi. Undang-Undang tersebut menyatakan bahwa penyediaan Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBT) harus pemerintah nasional dan pemerintah daerah tingkatkan sesuai dengan kewenangannya masing-masing. Untuk mengetahui kebijakan ini lebih dalam, yuk simak pembahasan Studio Literasi kali ini hingga akhir, Kawan Artikel Kebijakan Energi Terbarukan dan Energi Baru di Indonesia pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • 5 Langkah Membangun Budaya Organisasi yang Inklusif
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on November 16, 2023 at 6:57 am

    Budaya organisasi yang inklusif secara umum adalah budaya suatu perusahaan di mana perbedaan yang ada sangat dirangkul dan tidak dibeda-bedakan, baik dari latar belakang suku, ras, agama, jenis kelamin, dan sebagainya. Hal ini sangat penting untuk menciptakan kesetaraan dalam perusahaan. Lantas bagaimana cara membangun inklusivitas dalam perusahaan? Simak artikel Studio Literasi kali ini hingga akhir! Artikel 5 Langkah Membangun Budaya Organisasi yang Inklusif pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Pemanfaatan dan Manajemen Sumber Daya Alam di Indonesia
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on November 16, 2023 at 6:05 am

    Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang sangat melimpah, mulai dari kekayaan hayati dan non hayati. Agar generasi di masa depan bisa tetap memanfaatkannya dengan maksimal, manajemen sumber daya alam sangat perlu untuk kita perhatikan. Kali ini, kita akan membahas manajemen sumber daya alam hingga pemanfaatannya yang sesuai dengan pembangunan berkelanjutan. Simak hingga selesai, Kawan Artikel Pemanfaatan dan Manajemen Sumber Daya Alam di Indonesia pertama kali tampil pada Studio Literasi.

Selain itu, menurut Prof. Dr. G.W.J. Drewes (The Struggle between Javanism and Islam as Illustrated by the Serat Dermogandul dan Javanese Poems Dealing with or Attributed to the Saint of Bonang) kitab Darmogandul merupakan buah tulisan seorang bangsawan tinggi di Kediri dan bersumber dari Babad Kadhiri (1873).

Sementara, menurut Prof. Dr. H.M. Rasjidi, dalam Islam dan kebatinan, Pangeran Suryonegoro selaku putra dari Hamengkubuwana VII adalah penulis serat Darmogandul. Rasjidi mengatakan bahwa terdapat beberapa kata Belanda seperti klacht (kelah) dalam serat. Ia berfikir bahwa Darmogandul ditulis pada zaman penjajahan Belanda.

Baca juga: Kerajaan Majapahit: Sejarah, Raja, dan Peninggalan

Isi Serat Darmogandul

Isi Serat Darmogandul menceritakan tentang perubahan kepercayaan orang Jawa dari agama Budha ke agama Islam. Serta kisah berdirinya Kerajaan Islam Demak dan runtuhnya Kerajaan Majapahit. 

Sebagai awalan, terdapat dialog antara Darmogandul dan Ki Kalamwadi. Darmogandul bertanya kepada Kalamwadi tentang bagaimana orang Jawa meninggalkan agama Budha dan berubah menganut agama Islam. Ki Kalamwadi memberikan informasi berdasarkan penjelasan dari gurunya (Raden Budi). Kalamwadi mulai menceritakan kepada Darmogandul bagaimana sejarahnya, mulai dari awal kerajaan Majapahit yang sebelumnya bernama Majalengka hingga keruntuhan Majapahit dan berdirinya Kesultanan Demak. 

Bermula dari raja Kerajaan Majapahit yaitu Prabu Brawijaya yang jatuh hati terhadap Putri Cempa yang pada saat itu menganut agama Islam. Prabu Brawijaya pun mulai tertarik dan penasaran terhadap agama Islam setelah beberapa kali Sang Putri bercerita kepadanya. Setelah itu, pengikut Putri Cempa bernama Sayid Rakhmat datang ke Majalenka. Ia meminta izin kepada Raja untuk menggelar penyebaran syariat agama Islam. Sang Raja pun mengabulkan permintaannya. Penyebaran agama Islam terus berkembang, dan semakin banyak orang yang berpindah kepercayaan dari agama Budha ke agama Islam.

Selain itu, di ceritakan juga tentang keruntuhan Kerajaan Majapahit yang disebabkan oleh serangan dari Adipati Demak bernama Raden Patah yang sebenarnya masih merupakan putra dari Prabu Brawijaya. Menurut kitab Darmogandul, Raden Patah diprovokasi oleh para ulama yang dipimpin Sunan Giri dan Sunan Bonang yang tergabung dalam majlis dakwah wali sangah untuk merebut takhta kerajaan dari ayahnya yang masih kafir, karena memeluk agama Buddha. Rencana ini berhasil dan Majapahit berhasil runtuh. Sayangnya, Prabu Brawijaya berhasil meloloskan diri. Hingga akhirnya digantikannya Majapahit dengan berdirinya Kesultanan Demak.

Hampir seluruh isi Serat Darmogandul ini merupakan turunan dari cerita Babad Kadhiri yang ditulis pada 1832. Hal ini  juga disetujui oleh G.W.J Drewes, seorang orientalis Belanda, ia mengungkapkan bahwa Babad Kadhiri menyiapkan tema utama dan ide bagi penulisan buku Darmogandul.

Kontroversi: Sinisme Terhadap Islam?

Serat Darmogandul adalah buku yang banyak mengandung kontroversi. Terutama tentang pembahasan masuknya Islam ke tanah Jawa. Buku Darmogandul ini banyak memiliki kesalahan data dalam mengungkap fakta sejarah. Seperti, cerita keruntuhan Kerajaan Majapahit yang disebabkan oleh serangan Raden Patah yang masih merupakan anak dari Prabu Brawijaya dan dianggap sebagai anak durhaka. Yang pada kenyataanya Raden Patah hanyalah merebut kekuasan Girindrawardana yang sebelumnya telah memporak-porandakan Majapahit.

Selain itu, pada buku ini juga membahas tentang “budi buruk” para ulama yang diberi izin untuk menyebarkan Islam di wilayah Majapahit, namun saat Islam sudah menjadi besar mereka balik menyerang Majapahit dan melupakan budi baik sang Raja. Hal itu diperjelas dengan ekspresi penulisan Darmogandul dalam mengartikan kata wali adalah walikan (balikan) yang artinya diberi kebaikan namun membalas dengan keburukan.

Kontroversi yang lain yaitu penyajian pikiran-pikiran tentang seks yang digunakan sebagai penafsiran materi ajaran Islam pada kedudukan pornografis. Didalam buku ini juga sebelumnya menyatakan pendapat bahwa babi dan anjing lebih baik dari kambing curian dan penghinaan dengan gaya jarwodosok terhadap quran. Jarwodosok merupakan gaya bahasa penulisan atau bahasa lisan khas para pelawak jawa (mencari persamaan bunyi yang cenderung lucu atau porno). Terdapat kalimat-kalimat lain yang juga menunjukan penghinaan terhadap Islam.

Karena itu, Buku Darmogandul ini dilarang beredar. Namun, pada akhirnya diterbitkan kembali dengan menghapus beberapa bagian yang dapat menimbulkan kontroversi serta diberikan kata pengantar atau catatan agar pembaca mengerti dan tidak menyalah artikan isi dari buku tersebut.

Baca juga: Aksara Jawa: Sejarah dan Perkembangannya

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Serat Darmogandul: Sebuah Bentuk Kontroversi Terhadap Islam

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Busur panah telah menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia selama berabad-abad. Seni memanah telah diwariskan dari generasi ke generasi dan tetap menjadi bagian dari budaya dan tradisi bangsa. Artikel ini akan mengenalkan Anda pada berbagai bentuk busur panah yang ada di Indonesia, serta memberikan wawasan tentang pentingnya seni memanah dalam masyarakat Indonesia. Apa Itu Busur […]

    Trending

    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]
    Alat musik gambus adalah salah satu alat musik tradisional Riau yang dimainkan dengan cara dipetik. Menurut sejarah, musik tradisional ini lekat dengan budaya islam. Bentuknya memang sekilas mirip dengan gitar, namun cara memainkan gambus ini sedikit berbeda, Anak Nusantara. Untuk mengetahui lebih jauh tentang alat musik gambus dan cara memainkannya, simak artikel Museum Nusantara kali […]
    Selama berabad-abad, Indonesia telah menjadi rumah bagi keberagaman budaya yang kaya, termasuk seni tari tradisional yang memukau. Tari tradisional Indonesia bukan hanya sekadar gerakan-gerakan artistik yang menakjubkan, tetapi juga mewakili identitas, sejarah, dan nilai-nilai masyarakat di berbagai daerah. Tari Sirih Kuning adalah salah satu jenis tarian tradisional yang memiliki akar budaya kuat bagi masyarakat Betawi. […]