Museum Taman Prasasti terletak di Jakarta Pusat, kebanyakan pengunjung yang datang ke lokasi ini datang dari luar kota Jakarta. Mereka yang datang ke museum ini merupakan peneliti, wisatawan, dan para kolektor. Koleksi Museum Taman Prasasti menyimpan karya seni hasil dari pemahat, pematung, kaligrafer dan sastrawan, menjadikan museum ini sebagai tempat berziarah.
Tempat atau museum ini sama sekali tidak menyeramkan, jika Anak Nusantara fokus kepada nilai-nilai sejarahnya. Justru tempat ini memberikan nilai seni dan pelajaran, bahwa seni pahat sudah lahir dari jaman dahulu.
Pemerintah menjadikan wilayah ini sebagai museum cagar budaya yang merupakan peninggalan dari masa kolonial Belanda. Museum Taman Prasasti memiliki antologi prasasti nisan kuno serta miniatur makam, khas dari 27 provinsi di Indonesia. Tidak hanya nisan saja, namun juga terdapat kereta jenazah yang antik, pernah digunakan pada zaman itu. Luas dari museum adalah 1,2 hektar dan merupakan museum terbuka yang memperlihatkan berbagai karya seni dari masa lampau. Hal itu juga memberikan bukti akan kecanggihan para pematung atau pemahat saat itu.
Sejarah Museum Taman Prasasti
Daftar Isi
Diketahui sejarah Museum Taman Prasasti dahulu merupakan tempat tanah kuburan para kolonial Belanda. Museum ini didirikan pada tahun 1795 guna menggantikan kuburan yang berada di samping gereja Nieuw Hollandsche Kerk, saat ini menjadi Museum Wayang.
Makam ini menyimpan koleksi nisan dari tahun sebelumnya karena sebagian besar dipindahkan dari pemakaman Kerk pada awal abad ke-19. Untuk membedakannya, Anak Nusantara bisa melihat pada nisannya yang diberikan tanda dengan inisial tulisan HK, Hollandsche Kerk.
Kemudian hingga pada tanggal 9 Juli 1977, pemakaman Kebon Jahe Kober ini dijadikan museum dan dibuka untuk umum. Dengan koleksi museum seperti prasasti, nisan, dan makam sebanyak 1.372 yang terbuat dari batu alam, marmer, dan perunggu. Dari awal luas wilayah museum 5,5 hektar kemudian menyusut menjadi 1,3 hektar. Hal tersebut dikarenakan sehubungan dengan perkembangan kota Jakarta sehingga luas dari museum perlu untuk dipangkas.
Museum ini juga dibuat untuk dijadikan tempat peristirahatan terakhir untuk para keluarga bangsawan dari Belanda dan kemudian dipergunakan oleh Jepang. Hingga saat ini pemerintah Indonesia menjadikan pemakaman ini sebagai tempat bersejarah dan dijadikan sebagai museum cagar budaya.
Koleksi Museum Taman Prasasti
Berbagai koleksi Museum Taman Prasasti ini dihimpun oleh berbagai prasasti. Dimulai dari zaman kolonial Belanda dan sebelumnya. Disini terdapat pula makam dari beberapa tokoh Belanda, Inggris dan Indonesia atau Hindia Belanda.
- Tokoh militer Belanda pada zaman perang Buleleng, ialah A.V Michiels
- Dr. H.F Roll, seorang pendiri STOVIA atau Sekolah Kedokteran pada zaman pendudukan Belanda, yang sekarang menjadi Museum Kebangkitan Nasional
- J.H.R Kohler yang adalah tokoh militer Belanda pada saat Perang Aceh
- Replika Prasasti Pecah Kulit Everbeld
- Istri dari Thomas Stamford Raffles, Olivia Marianne Raffles yang juga sebagai mantan Gubernur Hindia Belanda dan Singapura
- Kapitan Jas, makamnya ini telah diyakini oleh segelintir masyarakat dapat memberikan kesuburan, keselamatan, kemakmuran dan kebahagiaan.
- Miss Riboet, beliau merupakan tokoh opera pada tahun 1930-an
- Soe Hok Gie, yang mendedikasikan masa mudanya sebagai aktivis pergerakan mahasiswa pada tahun 1960-an. Soe Hok Gie adalah mantan mahasiswa Universitas Indonesia.
- Walterus Staal, SJ, Vikar Apostolik Batavia pada tanggal 23 Mei 1893 dan meninggal dunia pada tanggal 30 Juni 1897.
Namun tidak semuanya terdapat jenazah, ada beberapa yang sudah dipindahkan.
Harga Tiket Masuk Museum Taman Prasasti
Untuk melihat keindahan seni dari nisan dan koleksi serta sejarah Museum Taman Prasasti Jakarta, diperlukan untuk merogoh kocek Anak Nusantara. Berikut daftar harga tiket masuk dan jam buka museum:
Jam Buka Open Hours | 08.00 – 16.00 WIB 08.00 am – 04.00 pm |
Dewasa Adult | Rp 5.000 |
Anak-anak Kids | Rp 2.000 |
Mahasiswa College Student | Rp 3.000 |
Lokasi / Rute ke Museum Taman Prasasti
Lokasi museum berada di Jl. Tanah Abang no. 1, Jakarta Pusat. Letak tepatnya tidak jauh dari Museum Kebangkitan Nasional dan berada tepat di belakang Gedung Mahkamah Konstitusi.
Jika Anak Nusantara mengandalkan transportasi umum, misal Bus Transjakarta. Maka tujuannya harus turun di Halte Monas lalu ikuti Jalan Museum di samping museum. Menemukan pertigaan Abdul Muis ada di ujung jalan dan terus saja jalan ke arah kanan. Di tempat itu Anak Nusantara akan menjumpai Kali Krukut yang sejajar dengan jalan. Dua abad silam jenazah dari kota dibawa dengan sampan melalui kali tersebut menuju makam Museum Taman Prasasti. Selanjutnya Anak Nusantara terus berjalan menuju Jalan Tanah Abang I sebelah kiri, dan bisa menemukan tujuan di ujung jalan. Total jarak yang perlu ditempuh dari Halte Monas menuju Museum Taman Prasasti tidak sampai setengah kilometer.
Tidak ada komentar