1. Museum
  2. Museum Arkeologi
  3. Museum Sejarah
  4. Museum Seni

Yuk Intip Situs Majapahit di Museum Trowulan Mojokerto!

Museum Trowulan adalah sebuah museum arkeologi yang menjadi salah satu museum arkeologi di Mojokerto. Pada museum Majapahit inilah yang digunakan sebagai tempat untuk menyimpan artefak-artefak yang ditemukan di sekitar  Trowulan.

Koleksi dari Museum Trowulan Mojokerto kebanyakan berasal pada artefak kerajaan Majapahit. Namun, bukan hanya dari kerajaan Majapahit saja tetapi museum Trowulan ini juga tersimpan penemuan-penemuan artefak dari kerajaan Kahuripan, Kediri, dan Singosari.

Gedung museum ini selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-benda sejarah, juga berperan sebagai tempat studi sejarah. Anak Nusantara bisa melihat hasil-hasil kebudayaan jaman kuno melalui koleksi-koleksi dalam Museum Trowulan Mojokerto di Jawa Timur.

Sejarah Museum Trowulan Mojokerto

Sejarah dari Museum Trowulan Mojokerto berawal dari seorang bernama Sir Thomas Stamford Raffles. Beliau adalah seorang gubernur jenderal Jawa yang menemukan reruntuhan kota kuno di sekitaran Trowulan pada sekitar tahun 1811-1816. Kemudian setelah itu, Raffles melaporkan temuan-temuan yang tersebar di sekitaran Trowulan tersebut.

Artikel Terkait

    Feed has no items.

Wilayah Trowulan pada awalnya masih berupa hutan jati, sehingga sulit untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam dan terperinci. Dalam hal untuk mengatasi penjarahan dan penggalian yang ilegal maka dibangunlah sebuah gudang sederhana. Selain untuk menghindari hal tersebut, gedung sederhana itu dibangun juga guna untuk menyimpan hasil-hasil temuan tersebut.

Organisasi OVM

Pada tanggal 24 April 1924, dibentuklah sebuah organisasi untuk meneliti peninggalan Majapahit di daerah sekitaran Museum Trowulan kala itu. Organisasi tersebut dinamakan dengan Oudheidkundige Vereeniging Majapahit atau disingkat dengan OVM. Perkumpulan organisasi diprakarsai oleh R.A.A Kromodjojo Adinegoro yang merupakan Bupati Mojokerto yang bekerjasama dengan seorang arsitek Belanda. Bupati Mojokerto tersebut bernama Ir. Henry Maclaine Pont. OVM berkantor di rumah sederhana yang berada di areal situs Trowulan, terletak di jalan raya Mojokerto-Jombang, sekarang kantor BP3 Trowulan. Kantor tersebut digunakan untuk menyimpan hasil dari temuan artefak-artefak baik melalui cara penggalian, survei, maupun penemuan secara tak sengaja.

Tahun 1926, temuan-temuan tersebut ternyata sudah cukup banyak dan pantas untuk dipamerkan dan akhirnya dibangun Museum Trowulan Mojokerto pertama kali. Museum arkeologi ini terbuka untuk umum dan didirikan bangunan khusus untuk tempat memamerkan koleksi-koleksi museum.

museum trowulan mojokerto
Gedung Museum Trowulan Mojokerto / Museum Majapahit, oleh Instagram @bjonnius

Perjalanan Museum Trowulan Mojokerto

Proses perjalanan museum ini sempat ditutup untuk umum ketika masa pendudukan Jepang tahun 1942. Hal itu terjadi dikarenakan Bupati Mojokerto ditawan oleh Jepang. Museum Trowulan dianggap penting untuk dijaga asset-aset tersebut, maka pemerintah mengambil alih pengelolaannya. Maka dari itu, semenjak Indonesia merdeka, Museum Trowulan Mojokerto dikelola oleh lembaga Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (S PSP) yang saat ini disebut Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Timur. Tidak hanya untuk mengelola museum tapi juga melakukan perlindungan peninggalan-peninggalan kuno yang tersebar di wilayah Jawa Timur.

Setelah saat itu, Museum Trowulan menampung benda cagar budaya yang rawan rusak atau hilang di tempat aslinya. Oleh karena itu, koleksi-koleksi yang ada di Museum Trowulan semakin bertambah banyak. Untuk menampung koleksi-koleksi tersebut, Museum Trowulan bergeser ke tempat yang lebih luas. Lokasi museum yang baru berjarak sekitar 2 KM ke selatan dari tempat semula dan masih di areal situs Trowulan. Perpindahan tersebut kemudian merubah nama Museum tersebut menjadi Balai Penyelamatan Arca. Penamaan tersebut didasarkan atas fungsinya, yaitu sebagai tempat penyelamatan arca dan sejenisnya. Walaupun museum tersebut telah berganti nama, namun masyarakat masih mengenal dengan nama Museum Trowulan.

Jumlah koleksi Museum Trowulan semakin bertambah banyak pada tahun 1999 karena adanya pemindahan dan penggabungan koleksi dari Gedung Arca Mojokerto dengan Museum Trowulan. Kemudian pada tahun 2008 tepatnya pada tanggal 3 November secara resmi berganti nama dari Museum Trowulan menjadi Pusat Informasi Majapahit (PIM). Penamaan tersebut didasarkan atas peningkatan kebutuhan masyarakat akan informasi tentang Majapahit baik oleh peneliti maupun masyarakat umum.

Tidak peduli museum arkeologi ini sering berpindah dan berganti-ganti nama, namun fungsi dan tujuan dasarnya tetap sama. Tujuan sebagai museum dan Balai Penyelamatan Benda Cagar Budaya di wilayah Jawa Timur tetap dikenal dengan Museum Trowulan Mojokerto.

Koleksi Museum Trowulan Mojokerto

Koleksi dari museum arkeologi, Museum Trowulan Mojokerto sangat didominasi oleh benda cagar budaya peninggalan Majapahit. Jadi, dari peninggalan-peninggalan yang ada tersebut, ada beberapa aspek budaya Majapahit yang dapat dikaji lebih lanjut. Aspek tersebut mencakup di bidang pertanian, irigasi, arsitektur, perdagangan, perindustrian, agama, dan kesenian. Keseluruhan koleksi Museum Trowulan ditata di gedung, pendopo dan juga pada halaman museum. Tata letak koleksi Museum Trowulan berdasarkan daripada bahannya. Berikut klasifikasi yang menjadi beberapa kelompok dapat Munus berikan, sebagai berikut:

situs majapahit museum trowulan mojokerto
Situs Majapahit di Museum Trowulan Mojokerto, oleh Travel Notes
  1. Koleksi Tanah Liat (Terakota).
    a. Koleksi Terakota Manusia
    b. Alat-alat Produksi
    c. Alat-alat Rumah Tangga
    d. Arsitektur.
  2. Koleksi Keramik.
    Koleksi keramik yang dimiliki oleh Museum Trowulan berasal dari beberapa negara asing. Negara-negara tersebut adalahCina, Thailand dan Vietnam. Keramik-keramik tersebutpun memiliki berbagai bentuk dan fungsi, seperti guci, teko, piring, mangkuk, sendok dan vas bunga.
  3. Koleksi Logam.
    Museum Majapahit dengan koleksi Benda Cagar Budaya berbahan logam dapat diklasifikasikan dalam beberapa kelompok, seperti koleksi mata uang kuno, koleksi alat-alat upacara seperti bokor, pedan, lampu, cermin, guci dan genta, dan koleksi alat musik.
  4. Koleksi Batu.
    Koleksi Benda Cagar Budaya yang berbahan batu berdasarkan jenisnya dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok sebagai berikut, miniatur dan komponen candi, arca, relief, prasasti.

Sementara itu, koleksi Benda Cagar Budaya yang berbahan batu yang dimiliki oleh Museum Majapahit, juga terdapat alat-alat dan fosil binatang dari masa prasejarah.

Lokasi

Berwisata dan belajar bisa dilakukan bersamaan. Melakukan wisata museum bisa menjadi salah satu pilihannya. Salah satu museum yang bisa dikunjungi untuk mengenal peninggalan kerajaan masa lampau yaitu Museum Trowulan Mojokerto.

Museum ini berlokasi tepat di Jl. Pendopo Agung, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia.

Tiket Masuk

Supaya bisa masuk dan berwisata edukasi di Museum Trowulan Mojokerto, diperlukan untuk merogoh kocek Anak Nusantara.

Harga Tiket Masuk Museum sebesar Rp 5.000 dan Jam Buka Museum adalah di pukul 08.00 – 16.00 WIB.

Baca juga : Melihat Kekayaan Alam Indonesia di Museum Geologi Bandung

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Yuk Intip Situs Majapahit di Museum Trowulan Mojokerto!

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]

    Trending

    Selama masa penjajahan Belanda di Indonesia, sangat banyak terjadinya pemberontakan. Salah satunya, pemberontakan petani Banten 1888. Pemberontakan ini merupakan bentuk perlawanan para petani di Cilegon, Banten terhadap peraturan yang dibuat oleh Pemerintahan Kolonial Belanda. Lantas, bagaimanakah cerita dari pemberontakan ini yang menjadi bagian sejarah? Kalian bisa baca ceritanya, pada artikel ini! Awal Mula Pemberontakan Petani […]
    Apapun yang terkait dengan fashion, terlebih kalau menyangkut kekeluargaan kerajaan pasti menarik untuk diketahui. Termasuk, pakaian kerajaan pada masa lalu yang tentu mengandung nilai bersejarah penting.  Kali ini kami akan mengajak kalian membahas pakaian putri Kerajaan Majapahit yang merupakan salah satu kerajaan berjaya di Nusantara antara abad ke-13 dan ke-16. Penasaran dengan pakaian putri khas […]