1. Peninggalan Sejarah

Monumen Kapal Selam Surabaya | Monumen Dengan Bentuk Unik

Negara Indonesia terkenal sebagai negara dengan wilayah maritim yang luas. Peninggalannya pun masih dapat dinikmati hingga saat ini, seperti adanya Monumen Kapal Selam Surabaya. Monumen sejarah itu sebuah kapal yang berada di darat, dimaksudkan sebagai bangunan museum. Surabaya juga dikenal sebagai kota dengan kekuatan maritim yang hebat. Sejak zaman dahulu kala, kota ini telah menjadi pusat perdagangan dunia. Monumen Kapal Selam (Monkasel) ini menjadi bukti Surabaya memiliki kekuatan maritim yang hebat.

Monumen Kapal Selam berwarna hijau ini merupakan monumen kapal selam terbesar di Asia. Pembangunannya berasal dari ide para sesepuh kapal selam dan angkatan laut. Selain sebagai wisata, ide Monkasel juga dibangun sebagai warisan sejarah Indonesia sebagai Negara Maritim.

Sebuah Monumen Kapal Selam Surabaya bukanlah replika. Sejarah Monkasel pembuatannya menjadi monumen dilakukan dengan membagi kapal menjadi 16 bagian. KRI Pasopati 410 diiris di PT PAL Indonesia, yang kemudian bagiannya disambung kembali. Pada 15 Juli 1998, Monkasel resmi dibuka dan menjadi objek wisata Surabaya.

Sejarah Monkasel Surabaya

Sejarah Monkasel atau yang diketahui adalah Monumen Kapal Selam, merupakan monumen skala penuh dari KRI Pasopati 410. Basofi Soedirman, menjadi peletak batu pertama dalam konstruksi monumen yang dimulai pada Juli 1995.

Artikel Terkait

[feedzy-rss feeds='https://sma.studioliterasi.com/feed/,https://studioliterasi.com/feed/' max='4' multiple_meta='yes' template='default']

Menurut dari sejarah Monkasel, kapal selam ini merupakan salah satu Armada Divisi Timur. Anak Nusantara bisa berkunjung untuk merasakan sejarah Monkasel yang berada di Jalan Pemuda, tepat di sebelah gedung Plasa Surabaya. Selain interior kapal selam, di sini juga diadakan pemutaran film tentang proses peperangan yang terjadi di Laut Aru. Jika Anak Nusantara ingin mengunjungi tempat wisata sejarah Monkasel, maka akan ditemani oleh seorang pemandu lokal yang terdapat di sana.

Baca Juga:  Benteng Vastenburg, Bukti Peninggalan Sejarah Belanda

KRI Pasopati 410 yang menjadi Monumen Kapal Selam, termasuk tipe SS Whiskey Class. Berdasarkan informasi sejarah Monkasel, kapal selam ini dibuat di Vladi Wostok Rusia pada tahun 1952. Sebelum menjadi Monumen Kapal Selam, kapal ini telah berpartisipasi di Angkatan Laut sejak tanggal 29 Januari 1962. Sejarah Monkasel ini sangat berkesan karena merupakan kapal selam yang sangat ditakuti oleh blok NATO. Belanda pada saat itu tidak memiliki kapal selam yang memadai dengan spesifikasi yang sama untuk menandingi Whisky Class.

Saat ketika Monkasel ini masih bertugas untuk AL, tugas utamanya sangat hebat yaitu untuk menghancurkan garis musuh dan pengawasan. Tidak hanya itu saja, namun sejarah Monkasel juga mengatakan bahwa tugas lainnya adalah melakukan penggerebekan secara diam-diam. Sejarah Monkasel inilah yang menyatakan bahwa KRI Pasopati 410 telah mengambil peranan yang besar dalam mempertahankan hukum kelautan. Hal tersebut mengingatkan pada Operasi Trikora. KRI Pasopati juga dulu pernah ikut terlibat dalam operasi pembebasan Irian Barat dari tangan Belanda kala itu.

bagian dalam monumen kapal selam surabaya
Bagian Dalam Monumen Kapal Selam di Surabaya, oleh Cacatdeblogger

Spesifikasi Monkasel Surabaya

Kapal Selam bersejarah ini sangatlah panjang besar dan berwarna hijau. Panjang Kapal Selam ini sepanjang 76.6 meter dan lebarnya 6.30 meter. Pada saat kapal selam masih berfungsi, kecepatannya mencapai 18.30 knot di atas permukaan dan 13.6 knot jika di bawah permukaan. Tahukan Anda bahwa berat Monkasel ini mencapai 1.300 tons jika terisi penuh dan jika hanya kosongannya saja mencapai 1.050 tons.

Anak Nusantara mungkin bertanya-tanya bahan bakar yang digunakan Monkasel saat di laut. Bahan bakar yang dipakai adalah bahan bakar jenis diesel dan 224 unit baterai. Pun juga memiliki persenjataan sebanyak 12 torpedo uap gas dengan panjang 7 meter dan baling-balik Monkasel sebanyak 6 lubang.

Baca Juga:  Sejarah Masjid Menara Kudus: Pendirian & Arsitektur Uniknya

Sejarah Monkasel sebagai KRI Pasopati memiliki 7 ruangan didalamnya, yaitu:

  1. Ruangan Haluan Torpedo.
  2. Ruang Komandan (ruang makan, ruang kerja dan dibawah dek terdapat ruang khusus untuk baterai I).
  3. Jembatan Utama dan Pusat Komando.
  4. Ruangan Awak Kapal, dapur dan ruang penyimpanan untuk baterai II.
  5. Ruang Mesin Diesel dan Terminal Mesin
  6. Kamar Mesin Listrik
  7. Ruangan Torpedo khusus bagian buritan.

Harga Tiket Monumen Kapal Selam (Monkasel)

Lokasinya yang strategis di Jawa Timur tepatnya di Surabaya. Anak Nusantara bisa dengan mudah untuk berwisata bersama keluarga ataupun teman melihat sejarah Monkasel. Untuk mendapatkan pengetahuan tambahan mengenai sejarah Kapal Selam KRI Pasopati 410, Anak Nusantara harus punya tiket Monumen Kapal Selam.

Berikut daftar harga Tiket Monumen Kapal Selam dan Jam Buka monumen sejarah Monkasel,

Jam Buka08.00 – 21.00 WIB (Senin – Minggu)
Tiket Monumen Kapal SelamRp 15.000

Artikel menarik lainnya tentang Surabaya :

Tidak ada komentar
Komentar untuk: Monumen Kapal Selam Surabaya | Monumen Dengan Bentuk Unik

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ARTIKEL TERBARU

Halo Anak Nusantara, kali ini kita akan membahas secara lengkap mengenai isi prasasti kalasan beserta sejarahnya. Bagi kamu yang penasaran, berikut rangkuman lengkapnya hanya di Museum nusantara.  Sejarah & Pembuat Prasasti Kalasan Prasasti Kalasan adalah prasasti berbahasa Jawa Kuno yang ditemukan di desa Kalibening, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Prasasti ini ditemukan pada […]

Trending

Halo anak Nusantara! Indonesia memiliki banyak peninggalan yang masih ada dan dirawat sampai saat ini, salah satu bentuk peninggalan yang cukup terkenal adalah Candi. Biasanya, candi-candi yang ada di wilayah Indonesia berasal dari zaman kerajaan Hindu-Buddha. Beberapa masih berdiri megah dan menjadi objek pariwisata, sedangkan beberapa peninggalan candi sudah hilang termakan usia. Pada kesempatan kali […]