1. Cerita Rakyat

Profil dan Cerita Sejarah Asal Usul Kota Surabaya Jawa Timur

Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur sekaligus kota metropolitan terbesar di Indonesia setelah DKI Jakarta. Kota ini mempunyai sejarah panjang yang sarat makna, baik bagi penduduk lokal maupun bagi bangsa Indonesia. Berikut profil Kota Surabaya beserta cerita asal usul Kota Surabaya yang sudah dirangkum oleh Museum Nusantara.

Profil Kota Surabaya

Monumen Tugu Pahlawan dan Museum Pahlawan Surabaya (Sumber: Pixabay)
Monumen Tugu Pahlawan dan Museum Pahlawan Surabaya (Sumber: Pixabay) 

Surabaya adalah kota yang terletak di sebelah timur laut Pulau Jawa dan memiliki pelabuhan laut bernama Pelabuhan Tanjung Perak. Pelabuhan tersebut berfungsi sebagai pusat pengiriman antar pulau untuk wilayah Indonesia Timur. 

Gerbang Kertosusila adalah kesatuan daerah Surabaya antara Lamongan yang berada di barat laut, Gresik di barat, Bangkalan di timur laut, Sidoarjo di selatan, Mojokerto dan Jombang yang berada di sebelah di barat daya. Gerbang tersebut sama halnya seperti Jabodetabek di Jakarta dan sekitarnya.

Kota Surabaya penuh dengan gedung perkantoran dan pusat bisnis. Maka dari itu perekonomian Surabaya sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan industri asing dan beberapa segmen industri lokal yang akan terus berkembang. Industri ini terutama dalam hal properti, seperti pembangunan gedung pencakar langit, pusat perbelanjaan, apartemen, dan hotel berbintang yang akan bertambah setiap tahunnya. 

Artikel Terkait

[feedzy-rss feeds='https://sma.studioliterasi.com/feed/,https://studioliterasi.com/feed/' max='4' multiple_meta='yes' template='default']

Surabaya terkenal dengan gelar kota Pahlawan berdasarkan peristiwa Pertempuran Surabaya yang terjadi pada tanggal 10 November 1945. Di Kota ini ditempati oleh banyak etnis yang datang dari bagian timur Indonesia seperti Madura dan Bali. Selain dua kelompok etnis yang disebutkan, etnis Tionghoa, Arab, dan India keturunan juga tinggal di kota bersama dengan masyarakat Surabaya asli (Jawa). Hal tersebut menjadikan Surabaya sebagai kota yang bersifat multi-etnis dan multi-agama.

Baca Juga:  Keong Mas: Cerita Rakyat dari Jawa Timur

Sejarah Asal Usul Kota Surabaya

Sejarah Kota Surabaya (sumber: Pixabay)
Sejarah Kota Surabaya (sumber: Pixabay)

Nama Surabaya muncul dalam kitab Negarakertagama pada pidato Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit yang ditulis pada daun lontar pada tahun 1365. Di tahun tersebut tercatat bahwa armada Kubilai Khan pernah bertempur di area pelabuhan Surabaya dengan Raden Wijaya yang merupakan pendiri dan raja pertama Kerajaan Majapahit. Di dalam pertempuran ini, Raden Wijaya beserta bala tentaranya mampu mengalahkan armada Kubilai Khan. 

Kekalahan Kubilai Khan dan pasukan Mongol menyebabkan mereka menyerah dan meninggalkan tanah Jawa untuk kembali ke China. Adapun kedatangan pasukan Mongol ke Jawa bertujuan untuk menyerang Kerajaan Singasari karena Raja Singasari yakni Raja Kertanegara menyiksa seorang utusan Mongol. 

Sementara itu sesuai dengan etimologinya, Surabaya berasal dari kata Suro dan Boyo yang berasal dari bahasa Jawa. Suro adalah jenis ikan hiu, sedangkan boyo adalah buaya.  Menurut mitos, dua hewan ini dianggap sebagai binatang paling kuat. Surabaya juga diambil dari istilah Sura Ing Baya yang berarti “berani untuk menghadapi bahaya”.

Selain itu ada hal unik yang tersimpan dari nama Surabaya karena namanya diambil dari cerita dan dongeng rakyat. Menurut cerita rakyat, asal usul kota Surabaya berasal dari gabungan kata Sura yang merupakan nama seekor ikan hiu besar dan Baya yang merupakan nama seekor buaya besar.

Asal usul kota Surabaya berasal dari cerita rakyat Jawa Timur tentang perkelahian antara buaya dan hiu. Cerita ini mengungkapkan bahwa pada dahulu kala di sebelah utara Jawa Timur, hidup seekor buaya raksasa yang ganas dan menyeramkan. Buaya ini adalah penguasa sungai dan seekor pemangsa yang ditakuti oleh semua binatang di sepanjang tepian sungai. Nama buaya itu adalah Baya. Sungai yang ditempati Baya bermuara pada laut yang luas.

Baca Juga:  Asal Mula Telaga Warna: Kisah Ulah Seorang Putri Manja

Sedangkan untuk Sura, seekor ikan hiu ganas dan ditakuti oleh ikan yang hidup daerah laut  merasa bosan apabila hanya makan ikan setiap hari. Dia pun penasaran dengan daerah sungai yang bermuara di lautnya dan berenang menuju ke sungai. Sura gembira karena bisa mendapatkan seekor anak kijang untuk menjadi santapannya. Keesokan harinya, ia berburu kembali ke sungai itu karena merasa ketagihan. 

Suatu hari Baya mulai curiga karena semakin hari dia semakin kesulitan mencari mangsa dan mulai mencari tahu penyebabnya. Sumber makanan Baya yang semakin berkurang ternyata disebabkan oleh Sura. Kemudian perkelahian antar keduanya pun keduanya tidak dapat dicegah. Karena sama-sama kuat, pertarungan itu berlangsung sangat lama. Tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah sebab keduanya sama kuatnya.

Selanjutnya Sura kembali ke laut untuk beberapa waktu, namun Sura kembali ke daerah sungai lagi karena kerakusannya. Perkelahian antara 2 hewan ini memuncak dan tidak dapat dicegah lagi. Saat Sura lengah, Baya langsung menggigit ekor Sura. Sura pun tidak mau mengalah pada perkelahian ini sehingga keduanya kesakitan dan terluka parah. Namun Baya tidak putus asa untuk terus melawan dan menggigit ekor Sura sampai putus.

Sura yang sangat kesakitan bergegas meninggalkan Baya menuju laut. Sejak saat itu Sura tidak berani mendekati sungai karena sudah tidak mempunyai ekor dan tidak bisa berenang secepat dulu. Perkelahian antara kedua hewan yang hebat antara Sura dan Baya menjadikan sebuah dongeng asal usul Kota Surabaya sampai saat ini.

Begitulah uraian mengenai sejarah dan asal usul Kota Surabaya yang dapat disampaikan oleh Museum Nusantara. Semoga informasi mengenai asal usul Kota Surabaya di atas bermanfaat untukmu.

Baca Juga:  Cerita Ramayana : Epos Kepahlawanan yang Berasal dari India
Tidak ada komentar
Komentar untuk: Profil dan Cerita Sejarah Asal Usul Kota Surabaya Jawa Timur

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ARTIKEL TERBARU

Halo Anak Nusantara, kali ini kita akan membahas secara lengkap mengenai isi prasasti kalasan beserta sejarahnya. Bagi kamu yang penasaran, berikut rangkuman lengkapnya hanya di Museum nusantara.  Sejarah & Pembuat Prasasti Kalasan Prasasti Kalasan adalah prasasti berbahasa Jawa Kuno yang ditemukan di desa Kalibening, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Prasasti ini ditemukan pada […]

Trending

Halo anak Nusantara! Indonesia memiliki banyak peninggalan yang masih ada dan dirawat sampai saat ini, salah satu bentuk peninggalan yang cukup terkenal adalah Candi. Biasanya, candi-candi yang ada di wilayah Indonesia berasal dari zaman kerajaan Hindu-Buddha. Beberapa masih berdiri megah dan menjadi objek pariwisata, sedangkan beberapa peninggalan candi sudah hilang termakan usia. Pada kesempatan kali […]