Halo anak Nusantara! Pada zaman dahulu, banyak kerajaan yang berada di wilayah Indonesia, salah satunya adalah Kerajaan Kalingga. Kerajaan ini adalah salah satu kerajaan bercorak Hindu-Buddha. Ingin tahu apa saja sumber sejarah Kerajaan Kalingga dan peninggalannya? Yuk, simak pembahasan Munus dalam artikel berikut ini.
Asal Usul & Pendiri Kerajaan Kalingga
Daftar Isi
Kerajaan Kalingga adalah kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang terletak di Jawa Tengah. Dikutip dalam Prasasti Sojomerto, pendiri dari Kerajaan Kalingga adalah Dapunta Syailendra. Dapunta Syailendra berasal dari dinasti Syailendra. Keturunan Syailendra ini nantinya menjadi asal usul dari berdirinya Kerajaan Mataram Kuno.
Oleh masyarakat Tiongkok, kerajaan ini juga disebut sebagai Kerajaan Ho-ling, yang diberitakan oleh I-Tsing, seorang pendeta dan penjelajah. Ho-ling dipercayai sebagai kerajaan yang menjadi pusat pengetahuan ajaran Buddha Hinayana pada sekitar abad ke 7 masehi. Hal ini karena seorang pendeta dari Jawa yang bernama Janabadra bekerja sama dengan pendeta dari Tiongkok diminta untuk menerjemahkan kitab Buddha ke bahasa Tiongkok.
Lokasi & Sumber Sejarah Kerajaan Kalingga
Dalam buku berjudul Sejarah Indonesia yang ditulis oleh Amurwani Dwi, nama dari kerajaan ini berasal dari sebuah kerajaan di India Selatan yang bernama Kalinga. Sumber sejarah Kerajaan Kalingga dapat diketahui dari berita Cina. Salah satu berita yang tercatat berasal dari Dinasti Tang. Catatan ini memberikan keterangan tentang letak Kalingga.
Letak Kerajaan Kalingga berada di sebelah barat Bali, sebelah timur Sumatera, sebelah utara terdapat Kamboja, dan kerajaan ini dibatasi oleh lautan. Dalam catatan Cheng-Ho, tertulis bahwa daerah Pekalongan adalah salah satu kota dari Kerajaan Kalingga dan Cheng-Ho pernah singgah di sana..
Beberapa ahli memberikan kesimpulan bahwa kerajaan ini terletak di antara kota yang saat ini kita kenal sebagai Pekalongan dan Jepara. Balai Arkeologi Yogyakarta menemukan beberapa bukti peninggalan yang dapat memberikan petunjuk dimana sebenarnya letak Kalingga berada. Daerah Keling dipercaya sebagai pusat pemerintahan kerajaan ini.
Sejarah Kerajaan Kalingga
Dalam perjalanannya, Kalingga mengalami keadaan yang naik turun, berikut adalah sejarah dari kerajaan ini.
1. Masa Kejayaan
Masa kejayaan dapat tercapai ketika Kalingga berada di bawah kekuasaan Ratu Shima atau juga dikenal dengan nama Dewi Wasuwari. Ratu Shima adalah sosok yang berwibawa, tegas, dan adil, oleh karena itu, masyarakat dapat hidup berkecukupan serta aman dan nyaman.
Kejayaan ini dapat terlihat dari berbagai sektor, seperti sektor pertanian, militer, agama, perdagangan, dan tentu saja ekonomi. Hal ini juga ditambah dengan Kalingga yang menjalin relasi dagang dengan Cina. Sektor perdagangan ditopang oleh pelabuhan yang terletak di Pekalongan.
2. Penyebab Runtuhnya
Keruntuhan Kalingga dimulai setelah Ratu Shima wafat. Kekuatan Kalingga menjadi lemah dan akhirnya runtuh. Pada saat keruntuhannya, kerajaan ini terbagi dua menjadi Kerajaan Keling, terletak di daerah Magelang, dan Kerajaan Medang, terletak di daerah Yogyakarta. Keadaan inilah yang menjadi asal muasal kerajaan kerajaan besar di pulau Jawa.
Selain melemahnya kekuatan kerajaan, Anton Dwi Laksono juga menuliskan dalam Kebudayaan dan Kerajaan Hindu Budha di Indonesia bahwa kerajaan kalingga mengalami kemunduran akibat serangan dari Kerajaan Sriwajaya.
Daftar Raja dan Ratu
Berdasarkan berbagai catatan sejarah, berikut adalah daftar dari raja dan ratu yang pernah memerintah Kerajaan Kalingga :
1. Prabu Wasumurti (594-605 M)
Setelah kerajaan didirikan oleh Dapunta Syailendra abad ke 6 M, Prabu Wasumurti diangkat sebagai raja pertama dan berkuasa krang lebih 11 tahun.
2. Prabu Wasugeni (605-632 M)
Setelah Prabu Wasumurti wafat, tahta kerajaan diambil alih putra Prabu Wasumurti yang bernama Prabu Wasugeni,dan menjabat selama 27 tahun.
3. Prabu Wasudewa (632-652 M)
Prabu Wasudewa adalah anak dari Prabu Wasugeni. Ia naik tahta setelah ayahnya meninggal untuk mengisi tahta kerajaan yang kosong
4. Prabu Kirathasingha (632-648 M)
Beliau adalah menantu dari Wasumurti dan menikah dengan Dewi Wasundari. Ia meneruskan tahta kerajaan.
5. Prabu Wasukawi (652 M)
Untuk sejarah Prabu Wasukawi sendiri, tidak ada catatan sejarah yang membahas tentang dirinya. Ia hanya diketahui pernah memerintah Kalingga.
6. Prabu Kartikeyasingha (648-674 M)
Prabu Kartikeyasingha menikah dengan Dewi Wasuwari, putri dari Prabu Wasugeni. Kartikeyasingha berkuasa di Kalingga selama 26 tahun.
7. Ratu Shima (674-695 M)
Saat Prabu Kartikeyasingha wafat, kekuasaannya digantikan Dewi Wasuwari atau lebih dikenal sebagai Ratu Shima. Raja yang paling terkenal pada masa Kerajaan Kalingga adalah Ratu Shima. Beliau mengembalikan keadaan dan membuat Kerajaan Kalingga berada di masa kejayaan. Ia adalah nenek buyut dari pendiri Kerajaan Mataram Kuno yang bernama Sanjaya.
Fakta Menarik Seputar Kerajaan Kalingga
1. Berasal dari India
Pengaruh Hindu di pulau Jawa berasal dari Kerajaan Kalingga yang pada dasarnya berasal dari tanah India, hal ini diungkapkan oleh John Crawford, peneliti pada tahun 1820. Menurut R.K. Mookerji, orang Kalingga datang ke Jawa sekitar tahun 75 masehi. Orang orang India menempuh perjalanan yang jauh untuk mencapai pulau Jawa.
2. Disebut Dalam Berita Cina
Dalam berita berita Cina, Kalingga disebut sebagai Ho-ling. Berita tersebut menjelaskan tentang ibukota Ho-ling yang dikelilingi oleh tembok yang terbuat dari tonggak kayu. Kediaman raja berupa sebuah bangunan besar bertingkar serta beratap daun palma.
Tidak hanya itu, tertulis bahaw penduduk Ho-ling sudah memiliki pengetahuan untuk membuat minuman keras. Bahkan, masa pemerintahan Ratu Shima juga dijelaskan dalam catatan tersebut. Ratu Shima dituliskan sebagai sosok ratu yang bijaksan dan adil.
3. Mempunyai Beberapa Peninggalan
Bukti dari kerajaan ini dapat dilihat dari keberadaan kecamatan Keling di Jepara. Pada sebuah bukti di daerah Keling juga ditemukan empat arca, yang terdiri dari arca Batara Guru, Batara Togog, Batara Narada, dan Batara Wisnu.
Selain empat arca tersebut, peninggalan Kerajaan Kalingga yang ditemukan juga berupa enam tempat pemujaan yang memiliki nama sesuai dengan nama tokoh pewayangan. Tidak berhenti di situ, Prasasti Rahtawun juga ditemukan di bukit ini oleh para peneliti dari Balai Arkeologi Yogyakarta.
Baca juga: Kerajaan Bali: Sejarah, Silsilah Raja, Masa Kejayaan dan Peninggalan (Lengkap)
Demikian penjelasan Munus tentang Kerajaan Kalingga. Berbagai sejarah yang kita miliki di masa lalu adalah asal usul dari keadaan terjadi saat ini. Berbagai peninggalan dan nilai nilai luhur kita perlu lestarikan sekarang.
Tidak ada komentar