1. Kerajaan
  2. Peninggalan Sejarah

Tugu Proklamasi Ternyata Rumah Kediaman Soekarno

Pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah sebuah momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia hingga saat ini. Dimana Indonesia dengan gagah dan bangga memperkenalkan diri di hadapan dunia yang menyatakan bangsa dan negara Indonesia ini telah lepas dari penjajahan.

Momentum ini tidak hanya diabadikan melalui rekaman atau foto saja namun momentum ini dikenang melalui tugu yang dinamakan Tugu Proklamasi. Sebuah monumen proklamasi yang dulunya ada di Jl. Pegangsaan Timur namun telah berubah nama menjadi Jalan Proklamasi.

Siapa sangka bahwa ternyata taman proklamasi ini berada tepat diatas tanah wilayah rumah kediaman dari Ir. Soekarno saat menjabat sebagai presiden RI saat itu. Dimana Presiden Soekarno menyatakan kemerdekaan Indonesia dari teras depan rumahnya. Rumah tersebut kemudian dikenal sebagai Gedung Proklamasi.

Pada tahun berikutnya, yaitu hari peringatan satu tahun kemerdekaan Indonesia, kelompok Ikatan Wanita Djakarta membangun sebuah tugu peringatan dalam bentuk obelisk kecil pada tahun 1946 dan dinamakan Tugu Proklamasi.

Namun pada tanggal 15 Agustus 1960, Soekarno memerintahkan pembongkaran rumah serta Tugu Proklamasi.Tiga potongan marmer dari tugu tersebut disimpan di rumah Yos Masdani sebagai kenang-kenangan.

Artikel Terkait

    Feed has no items.

Begitulah sejarah yang mungkin jarang diketahui masyarakat Indonesia sendiri. Lalu di Taman Proklamasi hingga saat ini terdapat tiga tugu peringatan, yaitu

Tugu Peringatan Satoe Tahoen Repoeblik Indonesia

Dengan diprakarsai oleh beberapa tokoh perempuan Indonesia, yakni Johanna Tumbuan, Mien Wiranatakusumah, Zus Ratulangi, Zubaedah dan Nyonya Gerung, berdirilah Tugu Proklamasi saat itu tahun 1946.

Tugu Peringatan Satoe Tahoen Repoeblik Indonesia sebagai monument pertama yang dibangun di Taman Proklamasi. Tugu yang berbentuk obelisk kecil dengan tulisan “Atas Oesaha Wanita Djakarta”.

Tugu yang dikenal sebagai Tugu Proklamasi dibangun kembali atas dasar dari pengajuan proposal dari Gubernur Jakarta saat itu Ali Sadikin. Beliau mengajukan proposal untuk membangun kembali tugu asli yang telah dihancurkan oleh Soekarno waktu itu. Hingga tepat pada tanggal kemerdekaan Indonesia tahun 1972, Tugu Proklamasi diresmikan kembali dengan tata letak di lokasi aslinya.

Tugu Proklamasi
‘Tugu Peringatan Satoe Tahoen Repoeblik Indonesia’

Tugu Petir

Sebuah tiang yang berdiri kokoh setinggi 17 meter yang diatasnya terdapat simbol petir.

“Disinilah Dibatjakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada Tanggal 17 Agustus 1945 djam 10.00 pagi oleh Bung Karno dan Bung Hatta”

Begitulah tulisan logam yang tercantum di bawah monumen tersebut. Monumen peringatan ini dibangun untuk menandai tempat atau lokasi di mana Soekarno berdiri dengan gagah sambil membaca teks proklamasi bersama dengan Hatta. Petir di ujung tugu ini melambangkan gemuruh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

‘Tugu Petir’

Monumen Pahlawan Proklamator Soekarno-Hatta

Sudah sangat jelas terlihat bahwa monument ini sebagai gambaran dari dokumentasi foto saat Teks Proklamasi dibacakan.

Dua patung perunggu yang setiapnya memiliki berat 1.200 kilogram atau setara dengan 2.600 pon, dan dengan tinggi 4,6 meter dan 4,3 meter. Menggambarkan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta berdiri berdampingan, keduanya sambil mengapit lempengan batu perunggu yang menggambarkan manuskrip proklamasi. Juga terdapat monument tulisan naskah proklamasi diantara kedua patung. Pada latar belakangnya terdapat patung-patung monolitik dengan kombinasi angka kemerdekaan Indonesia 17 tiang dan di tengah yang tertinggi berukuran 8 meter dengan 45 tonjolan di bagian dalamnya. Pada tanggal 17 Agustus 1980 Monumen Pahlawan Proklamator Soekarno-Hatta atau yang dikenal sebagai Monumen Proklamasi diresmikan.

‘Monumen Pahlawan Proklamator Soekarno-Hatta’

Ungkapan “bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah dan jasa pahlawannya” adalah sebagai pecutan bagi generasi muda untuk terus memahami dan menghargai tentang sejarah bangsanya. Dengan melakukan hal-hal kecil seperti mengunjungi beberapa objek wisata sejarah yang dapat ditemui hamper disetiap sudut kota Jakarta dan kota-kota lainnya. Pertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dengan memupuk semangat nasionalisme.

Lokasi Tugu Proklamasi

Lokasi Tugu Proklamasi yang berada di Jalan Proklamasi No.10, Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

Rute perjalanan menuju Tugu Proklamasi ini bisa menggunakan bus TransJakarta. Ketika naik dari halte Kampung Melayu maka ambil koridor bus 5A menuju Grogol 1 dan turun di halte Tugu. Jarak tempuh dari halte Kampung Melayu ke halte Tugu Proklamasi sekitar kurang lebih 7 km.

Info Tugu Proklamasi

Untuk memasuki Taman Proklamasi ini tidak dikenakan biaya sepeserpun. Taman Proklamasi ini buka dari pagi sekitar pukul 8.00 atau 9.00 hingga pukul 21.00 WIB.

Artikel menarik lain tentang Proklamasi :

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Tugu Proklamasi Ternyata Rumah Kediaman Soekarno

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Sejarah wayang  orang sriwedari sudah terbilang sangat panjang. Wayang orang sriwedari sudah melakukan pentas secara tetap pada tahun 1911. Selain menampilkan cerita pewayangan, wayang orang sriwedari juga memiliki segmen khusus yang biasanya membahas isu-isu sosial yang sedang umum dibicarakan. Buat kamu yang masih belum tahu tentang sejarah wayang orang sriwedari, yuk simak artikel ini sampai […]
    Gamelan Banyuwangi merupakan salah satu alat musik tradisional yang mengiringi tari gandrung dan mendapatkan pengaruh dari Jawa, Bali, dan Eropa. Hal ini membuat sejarah gamelan Banyuwangi menarik untuk dikupas tuntas. Oleh karena itu, simak pembahasan selengkapnya melalui artikel berikut ini.  Sejarah Gamelan Banyuwangi Gamelan Banyuwangi adalah bentuk seni gamelan yang berasal dari daerah Blambangan atau […]

    Trending

    Kebanyakan masyarakat lebih mengenal Nusa Penida, sebagai kawasan wisata alamnya yang terletak di tenggara Bali. Ternyata, Kawasan ini menyimpan kekayaan sejarah yang tak kalah menarik dengan keindahan alamnya yang memukau. Dengan membaca artikel ini, kamu bukan hanya sekadar menambah pengetahuan saja, namun sekaligus menyusuri peristiwa masa lalu di Nusa Penida. Legenda dan Mitos Nusa Penida […]
    Wayang Golek adalah seni pertunjukan tradisional Indonesia yang menggunakan boneka kayu untuk memerankan cerita-cerita yang berasal dari berbagai sumber, termasuk epik Hindu, seperti Ramayana dan Mahabharata, serta cerita-cerita lokal dan agama.  Wayang Golek tidak hanya menunjukkan seni pertunjukan tradisional Indonesia, tetapi juga menjadi simbol penting dalam melestarikan identitas budaya bangsa. Untuk memberi pemahaman mendalam terkait […]
    Di antara ragam wayang di budaya Nusantara, sejarah wayang purwa menonjol sebagai yang tertua dan paling populer. Dikenal sebagai wayang tertua di Indonesia, wayang kulit ini telah memikat hati masyarakat selama berabad-abad.  Popularitasnya tak lepas dari dukungan etnis Jawa yang mendominasi Indonesia. Tak heran, jika sekilas mendengar kata wayang, ingatan kita langsung tertuju pada wayang […]