1. Budaya
  2. Busana Adat

4 Jenis Pakaian Adat Papua dan Kegunaanya

Papua adalah daerah di Indonesia yang memiliki banyak kekayaan baik berupa kekayaan alam maupun kebudayaan. Kebudayaan di Papua sendiri pun masih terbilang sangat kental karena masih sangat tradisional. Salah satu yang masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat papua adalah baju adat. Pakaian adat Papua sangat unik dan bahan pembuatannya pun masih menggunakan bahan dari alam sehingga mudah dikenali. Selanjutnya Munus telah rangkum informasi terkait pakaian adat Papua di bawah ini.

Pakaian Adat Papua dan Penjelasannya

Terdapat beberapa macam pakaian adat yang asli dari daerah Papua. Setiap pakaian tradisional tersebut berhasil merepresentasikan ciri khas budaya yang berkembang di papua. Cara hidup yang masih alami juga berdampak kepada segala aspek termasuk pembuatan pakaian.

Kaneka/Holim

Kaneka
Gambar Pakaian Adat Papua, foto oleh Beritapapua. id

Baju adat yang terbuat dari labu air ini sangatlah unik. Pasalnya, labu yang merupakan sejenis sayuran dapat dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah pakaian adat. Labu air yang dipakai adalah yang sudah tua, karena labu yang sudah tua biasanya keras sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sebuah pakaian. Biji dan daging buah dari labu air tersebut dibuang sampai tersisa bagian kulitnya saja, lalu kemudian dikeringkan.

Kaneka sendiri dipakai oleh kaum laki-laki berguna untuk menutupi bagian kemaluan. Dilengkapi dengan tali yang nantinya diikatkan ke pinggang sebagai penahan agar kaneka tetap berada pada posisinya. Uniknya, kaneka dipakai tanpa menggunakan atribut tambahan atau bisa dikatakan orang yang memakainya hampir telanjang.

Artikel Terkait

    Feed has no items.

Pemakaian kaneka sendiri biasanya dipakai pada saat kegiatan sehari-hari ataupun saat kegiatan adat. Pada saat kegiatan sehari-hari, kaneka yang dipakai berukuran lebih kecil dan memiliki bentuk yang sederhana daripada kaneka untuk kegiatan adat yang dilengkapi dengan ukiran khas dari Papua.

Hal unik lainnya pada pemakaian kaneka adalah menandakan status sosial. Semakin besar kaneka yang dipakai oleh seorang laki-laki memiliki arti bahwa laki-laki tersebut berkedudukan tinggi. Begitu pula sebaliknya, laki-laki yang memiliki ukuran kaneka lebih kecil biasanya berkedudukan lebih rendah.

Rok Rumbai

Rok Rumbai Pakaian adat papua
Gambar Pakaian Adat Papua, foto oleh Indonesiakaya. com

Memiliki bentuk sesuai dengan namanya yaitu berupa rumbai, pakaian tradisional ini juga dibuat dengan menggunakan bahan alami yaitu susunan sagu yang dikeringkan. Rok rumbai digunakan sebagai bawahan baik oleh laki-laki maupun perempuan. Bedanya, pada laki-laki hanya digunakan sebagai bawahan yang bagian atasnya tidak mengenakan apapun tetapi disamarkan dengan lukisan pada tubuh. Sedangkan untuk perempuan, bisa dengan hanya menggunakan rok umbai itu sendiri hingga bagian dada atau juga bisa dikombinasikan dengan atasan berupa baju kurung.

Baca juga: Pakaian Adat Bali : Tampil Anggun dengan Pakaian Adat

Sali

Sali Pakaian adat papua
Gambar Pakaian Adat Papua, foto oleh BeritaPapua. id

Melihat coraknya yang sangat unik, pasti Anak Nusantara tidak menyangka kalau pakaian adat Sali ini terbuat dari kulit pohon. Pakaian yang hanya boleh dipakai oleh perempuan lajang ini tentunya sangat terasa kesan adatnya. Baju adat ini dipakai sebagai pembeda antara wanita lajang dan wanita yang sudah bersuami.

Yokal

Yokal pakaian adat papua
Pakaian Adat Papua, foto oleh Cleanipedia. com

Jika Sali sebagai pembeda untuk perempuan lajang, maka Yokal adalah kebalikannya. Yokal berfungsi sebagai pakaian identitas wanita yang sudah berkeluarga. Sama halnya dengan Sali, Yokal juga terbuat dari kulit pohon. Namun, perbedaanya terletak pada warna yang dihasilkan dimana Sali berwarna kecoklatan sedangkan Yokal memiliki warna coklat kemerahan.

Sebagai pakaian simbolis wanita yang sudah menikah, Yokal tidak diperbolehkan untuk diperdagangkan secara bebas. Hal itu bertujuan untuk menjaga nilai yang terkandung dalam pakaian Yokal. Bahannya yang terbuat dari alam juga mengindikasikan nilai filosofis dekat dengan alam.

Aksesoris Pakaian Adat Papua

Ketika memakai pakaian adat, tentunya tidak lengkap tanpa adanya aksesoris. Aksesoris yang berfungsi sebagai pelengkap ini juga mewakilkan rasa tradisional yang sangat kental dari daerah Papua. Berikut beberapa aksesoris yang biasa digunakan oleh masyarakat Papua.

Gigi Anjing dan Taring Babi

Gigi anjing dan taring babi
Taring Babi, foto oleh Saintif. com

Sesuai dengan namanya, bahan pembuatannya berasal dari hewan. Gigi anjing tersebut dikreasikan sebagai kalung. Sedangkan taring babi digunakan untuk aksesoris hidung yang penggunaannya berada di antara dua lubang hidung. Tentu saja pembuatan aksesoris yang murni berasal dari hewan ini tidak menyakiti hewan dalam proses pembuatannya, melainkan hanya memanfaatkan dari hewan-hewan yang telah meninggal atau hasil buruan. 

Rumbai Kepala

Rumbai kepala
Pakaian Adat Papua, foto oleh Timikaunique. com

Dipakai menyerupai mahkota, aksesoris yang satu ini dipakai oleh laki-laki. Rumbai Kepala dibuat dengan menggunakan bulu burung kasuari berwarna coklat yang dikombinasikan dengan bulu kelinci berwarna putih. Posisi bulu burung yang berjejer secara vertikal dan juga bulu kelinci yang berada di bawah bulu burung tersebut menciptakan kombinasi yang sangat ciamik.

Tas Noken

Tas Noken
Pakaian Adat Papua, foto oleh Taldebrooklyn. com

Tas adat yang satu ini sangat unik. Pasalnya, penggunaannya yang diletakkan di kepala sebagai penopang membuatnya beda dari tas lain yang biasanya diletakkan pada bagian bahu sebagai penopang. Namu, tas ini pun juga bisa digunakan sebagai tas selempang.

Terbuat dari kulit kayu yang dianyam membuat tas ini menjadi sangat khas baik dalam penampilannya maupun kegunaannya. Kegunaannya sendiri pun untuk tempat membawa buah-buahan, umbi-umbian, serta hewan hasil buruan yang relatif kecil seperti burung, kelinci, tikus, dan sebagainya.  

Kesimpulan

Pakaian adat Papua sangatlah erat kaitannya dengan alam. Hal itu dapat dilihat dari bahan pembuatannya yang semuanya terbuat dari bahan alami. Kesan alami tersebutlah yang semakin menambah rasa keunikan dari pakaian adat Papua ini. 

Baca juga: Pakaian Adat Jawa Tengah : Bangga berbaju adat

Tidak ada komentar

Komentar untuk: 4 Jenis Pakaian Adat Papua dan Kegunaanya

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Sejarah wayang  orang sriwedari sudah terbilang sangat panjang. Wayang orang sriwedari sudah melakukan pentas secara tetap pada tahun 1911. Selain menampilkan cerita pewayangan, wayang orang sriwedari juga memiliki segmen khusus yang biasanya membahas isu-isu sosial yang sedang umum dibicarakan. Buat kamu yang masih belum tahu tentang sejarah wayang orang sriwedari, yuk simak artikel ini sampai […]
    Gamelan Banyuwangi merupakan salah satu alat musik tradisional yang mengiringi tari gandrung dan mendapatkan pengaruh dari Jawa, Bali, dan Eropa. Hal ini membuat sejarah gamelan Banyuwangi menarik untuk dikupas tuntas. Oleh karena itu, simak pembahasan selengkapnya melalui artikel berikut ini.  Sejarah Gamelan Banyuwangi Gamelan Banyuwangi adalah bentuk seni gamelan yang berasal dari daerah Blambangan atau […]

    Trending

    Kebanyakan masyarakat lebih mengenal Nusa Penida, sebagai kawasan wisata alamnya yang terletak di tenggara Bali. Ternyata, Kawasan ini menyimpan kekayaan sejarah yang tak kalah menarik dengan keindahan alamnya yang memukau. Dengan membaca artikel ini, kamu bukan hanya sekadar menambah pengetahuan saja, namun sekaligus menyusuri peristiwa masa lalu di Nusa Penida. Legenda dan Mitos Nusa Penida […]
    Wayang Golek adalah seni pertunjukan tradisional Indonesia yang menggunakan boneka kayu untuk memerankan cerita-cerita yang berasal dari berbagai sumber, termasuk epik Hindu, seperti Ramayana dan Mahabharata, serta cerita-cerita lokal dan agama.  Wayang Golek tidak hanya menunjukkan seni pertunjukan tradisional Indonesia, tetapi juga menjadi simbol penting dalam melestarikan identitas budaya bangsa. Untuk memberi pemahaman mendalam terkait […]
    Di antara ragam wayang di budaya Nusantara, sejarah wayang purwa menonjol sebagai yang tertua dan paling populer. Dikenal sebagai wayang tertua di Indonesia, wayang kulit ini telah memikat hati masyarakat selama berabad-abad.  Popularitasnya tak lepas dari dukungan etnis Jawa yang mendominasi Indonesia. Tak heran, jika sekilas mendengar kata wayang, ingatan kita langsung tertuju pada wayang […]