1. Biografi
  2. Informasi
  3. Tokoh

Mengenal 8 Tokoh PKI, Asal Usul, & Sejarahnya

tokoh PKI tragedi G30 S
Gambaran tragedi G30 S PKI di Museum AH Nasution. Sumber: Antara Foto

Siapa saja sebenarnya tokoh tokoh PKI? Mari kita dalami asal-usulnya.

Di bulan September, bangsa Indonesia mengenang sebuah tragedi berdarah yang disebut sebagai Gerakan 30 September, atau G30S PKI. Dalam tragedi ini, 7 perwira tinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi korban utama, diikuti oleh 1 gadis kecil dan 3 perwira lainnya. 

Tokoh PKI yang berada di balik peristiwa tragis ini adalah Dipa Nusantara (DN) Aidit, dengan bantuan Letnal Kolonel Untung selaku eksekutor lapangan yang menangkap dan membunuh para korban pemberontakan.

Tapi sebenarnya, sejarah PKI jauh lebih tua daripada peristiwa G30S PKI. Beberapa tokoh PKI menjadi dalang pemberontakan dan pembunuhan, tapi beberapa yang lain punya kontribusi besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Siapa saja tokoh tokoh PKI tersebut? Simak bahasan dari Museum Nusantara ini sampai habis.

Asal Mula Terbentuknya PKI

Munculnya komunisme di  Indonesia bermula di awal abad 20. Pada tahun 1913, paham yang diprakarsai oleh tokoh Uni Soviet bernama Vladimir Lenin ini diperkenalkan ke Hindia Belanda melalui Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV).

Tokoh ISDV yang memimpin persebaran komunisme di Hindia Belanda adalah Hendricus Josephus Franciscus Marie Sneevliet, atau lebih populer dengan nama Henk Sneevliet. Bersama 84 koleganya, Sneevliet menyebarkan marxisme ke berbagai lapisan masyarakat, mulai dari buruh, tokoh agama, intelektual, sampai nasionalis.

ISDV akhirnya berhasil mendapat simpati masyarakat pribumi hanya dalam beberapa tahun saja. Pada tahun 1920, tokoh-tokoh pribumi ISDV seperti Semaun dan Darsono berhasil mendirikan Partai Komunis di Hindia (PKH), yang 4 tahun kemudian berubah nama menjadi PKI.

Semaun dan Darsono yang juga anggota Sarekat Islam (SI) berusaha menarik simpati dari organisasi tersebut. Sepak terjang dua tokoh PKI pendiri ini akhirnya berhasil memecah belah SI menjadi dua golongan, yaitu SI Putih (dipimpin HOS Tjokroaminoto) dan SI Merah (berhaluan komunis).

Foto Sarekat Islam
Anggota organisasi Sarekat Islam. Sumber: Buguruku

Di tahun-tahun berikutnya, PKI dianggap sebagai salah satu organisasi pergerakan terkuat di Indonesia. Bahkan pada pemilu pertama di tahun 1945, PKI menjadi salah satu partai dengan suara terbanyak. Tokoh Partai Komunis Indonesia paling moncer namanya di masa ini adalah Musso, yang juga adalah tokoh PKI Madiun.

Sementara itu, tokoh PKI paling jaya di masa Demokrasi Terpimpin (1955 – 1965) adalah DN Aidit. Di masa tersebut, PKI punya hubungan sangat dekat dengan Ir. Soekarno. Saking dekatnya, DN Aidit bahkan diangkat menjadi Menteri Penasehat Presiden dan membantu mencetuskan NASAKOM (Nasionalisme, Agama, Komunisme).

Penyatuan 3 ideologi tersebut mendapat pertentangan keras dari berbagai golongan, termasuk militer dan elit politik. Puncaknya, DN Aidit dan beberapa petinggi PKI lainnya merencanakan penangkapan petinggi militer penentang NASAKOM paling keras, sehingga tercetuslah Gerakan 30 September 1965.

8 Tokoh PKI Paling Berpengaruh & Asal Usulnya

Di balik berbagai peristiwa berdarah yang diprakarsainya, PKI adalah salah satu partai paling berperan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Di bawah ini Museum Nusantara akan mengulas tokoh tokoh PKI paling berpengaruh beserta asal usulnya.

1. Henk Sneevliet

Henk Sneevliet adalah tokoh PKI yang pertamakali membawa pengaruh komunisme ke Indonesia. Di negara asalnya Belanda, Sneevliet terkenal sebagai pendiri Revolutionary Socialist Party (RSP) dan aktif menentang penjajahan Nazi. 

foto henk sneevliet
Foto Henk Sneevliet. Sumber: jacobinmag

13 tahun setelah lulus perguruan tinggi, Sneevliet datang ke Indonesia dan menyebarkan ideologi komunis pada masyarakat pribumi melalui ISDV. Beberapa siswa terbaiknya seperti Semaun dan Darsono akhirnya berhasil menjadi tokoh PKI paling utama dan menyebarkan pengaruh marxisme ke seluruh Indonesia.

Saat Perang Dunia II meletus, Sneevliet memutuskan kembali ke negara asalnya dan melanjutkan penentangan terhadap Nazi. Akibat sikapnya ini, pada tahun 1942 ia akhirnya ditangkap dan dibawa ke Jerman untuk dieksekusi.

2. Semaun

Semaun adalah tokoh PKI pertama yang memprakarsai gerakan komunisme pribumi. Ia lahir di Jombang pada tahun 1899 di keluarga miskin. Meski demikian, Semaun terkenal sebagai sosok yang cerdas sehingga bisa masuk Holland Indische School (HIS) dan berhasil menjadi juru tulis di usianya yang baru 13 tahun.

Pada tahun 1914, Semaun belia bergabung dengan Sarekat Islam, asosiasi pedagang muslim yang didirikan Haji Samanhudi. Tiga tahun kemudian, ia terpilih menjadi ketua SI Semarang. Dalam 1 tahun, ia berhasil menaikkan anggota secara drastis, dari 1700 menjadi 20 ribu orang.

tokoh PKI semaoen
Semaun. Sumber: Wikimedia

Tujuh tahun kemudian, Semaun mendirikan PKI. Di tahun yang sama, ia memutuskan pergi ke Moskow dan baru kembali ke Indonesia pada tahun 1959. Meski Semaun dapat disebut sebagai pendiri komunisme di Indonesia, ia tidak terlibat dalam berbagai pemberontakan yang dilakukan petinggi PKI lainnya.

3. Darsono

Darsono adalah rekan Semaun dalam proses pendirian Partai Komunis Indonesia (PKI). Keduanya bertemu di Sarekat Islam, dan saat Semaun menyatakan perpisahan dengan SI, Darsono menyertainya.

Pendiri PKI semaun dan darsono
Foto Darsono bersama Semaun. Sumber: Bumi Rakyat

Dari segi latar belakang, Darsono sangat berbeda dengan Semaun. Ia adalah keturunan bangsawan yang lahir pada tahun 1893. Pada tahun 1917, Darsono bergabung dengan ISDV dan menjadi salah satu anak didik langsung dari Henk Sneevliet. 

Pada tahun 1925, Darsono diasingkan pemerintah Belanda ke luar negeri. Selama belasan tahun, ia aktif dalam organisasi komunisme internasional (Komintern) dan baru kembali ke Indonesia pada 1950. Sama seperti Musso, Darsono juga tidak terlibat dalam berbagai pemberontakan PKI di Indonesia.

4. Musso

Munawar Musso, atau terkenal dengan sebutan “Musso” saja, adalah salah satu tokoh partai komunis Indonesia paling dekat dengan pemerintahan. Ada dua versi terkenal tentang riwayat Musso, yaitu versi investigasi Merdeka dan Pinter Politik.

Menurut Merdeka, Musso adalah anak seorang kiyai besar asal Kediri bernama KH. Hasan Muhyi. Kiyai yang punya nama alias “Rono Wijoyo” ini disebut-sebut sebagai salah satu pasukan Pangeran Diponegoro. Sementara itu  berdasarkan versi Pinter Politik, Musso adalah putra dari seorang pegawai bank bernama Mas Martoredjo.

Siapapun orangtuanya, rekan-rekan Musso mengenalnya sebagai penganut Islam yang sangat taat. Di tahun 1913 saat usianya 16 tahun, Musso masuk ke Hogereburgerschool (HBS) Surabaya dan sempat satu kos dengan Soekarno dan SM Kartosoewirjo.

Tokoh PKI madiun musso
Munawar Musso. Sumber: Wikimedia

Berkumpulnya tiga tokoh nasional ini menjadi kisah legendaris karena Musso, Soekarno, dan Kartosoewirjo di masa depan menjadi pemimpin dengan haluan ideologi berbeda, yaitu komunis, sosialis, dan Islam-ekstrimis.

Musso merupakan salah satu tokoh PKI Madiun yang terlibat dalam Pemberontakan 1948. Di masa itu, PKI menyatakan pendirian Republik Soviet Indonesia dan mengangkat Musso sebagai presiden. Pada 31 Oktober 1948, Musso meninggal dalam baku tembak dengan militer di daerah Ponorogo, Jawa Timur.

5. Haji Misbach

Tokoh PKI populer berikutnya adalah Mohammad Miscbach atau lebih terkenal dengan nama Haji Misbach. Ia lahir di Kauman pada tahun 1876 dalam keluarga muslim yang sangat berada. Meskipun begitu, Haji Misbach telah mendedikasikan dirinya sejak muda untuk membela rakyat miskin dan tertindas.

Selain berdakwah, Haji Misbach juga aktif di dunia jurnalistik. Surat kabar yang didirikannya kerap mengkritisi pemerintah Hindia Belanda hingga membuatnya berulangkali masuk penjara. 

Tokoh PKI ustadz
Haji Misbach. Sumber: Alchetron

Pada tahun 1923, Haji Misbach diketahui bergabung dengan Semaun dan Darsono dalam Sarekat Islam golongan Merah dan menjadi propagandis PKI. Pada kongres PKI di tahun tersebut, ia memaparkan kedekatan ideologi Islam dan marxisme dengan berlandaskan pada dalil-dalil Al-Qur’an. Salah satu pesan terkuat yang disampaikan Haji Misbach adalah muslim harus punya keberpihakan kuat ke kaum dhuafa dan tertindas.

Sejak saat itu, Haji Misbach memiliki julukan baru, yaitu “Haji Merah”. Setahun setelah pidato berapi-apinya di kongres PKI, Haji Merah diasingkan ke Papua dan meninggal karena penyakit malaria 2 tahun kemudian.

6. Amir Syarifuddin

Amir Syarifuddin adalah tokoh PKI yang turut aktif dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ia lahir di Sumatera Utara pada 27 April 1907 di sebuah keluarga yang cukup berada. Privilese dan kecerdasannya membuat Amir berhasil masuk sekolah-sekolah elit Belanda di masa itu. 

Selama bersekolah, Amir aktif dalam organisasi pergerakan kemerdekaan. Saat Deklarasi Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, Amir menjadi salah satu perwakilan dari Jong Sumatera. Sejak saat itu, Amir akhirnya berkenalan dengan tokoh-tokoh pergerakan lainnya, salah satunya adalah Musso, yang sama-sama punya ideologi komunis.

foto tokoh PKI amir syarifuddin
Amir Syarifuddin. Sumber: Wikimedia

Pasca kemerdekaan, Amir Syarifuddin sempat diangkat menjadi Menteri Penerangan, Menteri Pertahanan, dan Perdana Menteri untuk Soekarno dan Hatta. Akan tetapi pada Pemberontakan PKI 1948, Amir diangkat menjadi presiden oleh koleganya di partai komunis. Akhirnya ia menjadi salah satu tokoh PKI Madiun buronan dan dieksekusi pada 19 Desember 1948.

7. DN Aidit

Di antara tokoh tokoh PKI yang sudah diulas sebelumnya, DN Aidit tergolong dalam PKI Neo, atau PKI generasi baru. Tokoh kelahiran Belitung, 30 Juli 1923 ini merupakan salah satu anak didik langsung dari Muhammad Hatta.

Semasa kecil, Aidit memiliki nama lengkap Achmad Aidit. Latar belakangnya yang berasal dari keluarga agamis membuat Aidit menjadi muslim yang sangat taat. Di usia remaja, rasa cintanya kepada Indonesia membuat Aidit menghapus nama depannya dan menggantinya dengan “Dipa Nusantara”.

Pada tahun 1940, Aidit muda pindah ke Jakarta dan memulai pergerakannya sejak masuk perguruan tinggi Handelschool. Di masa-masa itulah, ia mulai membangun kedekatan dengan tokoh-tokoh nasional seperti Soekarno, Hatta, Chaerul Saleh, Wikana, Sukarni, Syahrir, dan masih banyak lagi.

foto tokoh partai komunis dn aidit
DN Aidit. Sumber: Biografiku

Pada tahun 1951, Aidit akhirnya diangkat menjadi Sekretaris Jenderal PKI. Selain aktif di PKI, Aidit juga menjadi anggota Komintern. Kiprah besarnya di dunia politik pada masa itu membuat PKI berhasil mencapai puncak kejayaan dan popularitasnya.

Kejatuhan DN Aidit bermula pada tahun 1965, saat ia dan petinggi PKI lainnya disebut terlibat dalam Pemberontakan G30S PKI. Kemarahan masyarakat Indonesia (terutama militer) pada PKI membuat Aidit diburu dan dieksekusi tanpa sempat melalui proses pengadilan.

Hingga saat ini, kebenaran soal keterlibatan DN Aidit dalam peristiwa 30 September dini hari masih menjadi kontroversi. Ada yang menyebut Aidit merupakan otak dibalik pembunuhan tragis tersebut, mengingat perseteruan politiknya dengan petinggi TNI saat itu. Akan tetapi ada pula versi cerita lain yang menyebut Aidit hanya dijadikan “kambing hitam” oleh pemerintah. 

8. Letnan Kolonel Untung

Tokoh Partai Komunis Indonesia terakhir yang akan kita bahas adalah Untung Syamsuri, atau lebih terkenal dengan sebutan “Letkol Untung”. Ia adalah pemimpin pasukan tentara elit Tjakrabirawa yang menjadi eksekutor pembunuhan 7 Pahlawan Revolusi di Lubang Buaya. 

Sejak bergabung dengan kemiliteran, Untung dikenal sebagai salah satu tentara paling berprestasi. Ia pernah bergabung dalam pasukan elit Jenderal Ahmad Yani dan Soeharto di dua misi besar yang berbeda.

tokoh g30s pki letkol untung
Letkol Untung. Sumber: Wikimedia

Terdapat banyak versi tentang latar belakang Letkol Untung membunuh Dewan Jenderal (istilah untuk menyebut 7 perwira yang dibunuh dalam Gerakan 30 September).

Ada yang menyebut tujuan Untung adalah untuk melindungi Soekarno yang sedang sakit dari kudeta militer. Di versi lain, ada pula desas-desus bahwa Letkol Untung merupakan antek yang diperintah langsung oleh PKI.

Akibat tindakan kejinya, Letkol Untung akhirnya dieksekusi mati pada tahun 1966.

Monumen Kesaktian Pancasila. Sumber: Sumbarprov.go

Itulah bahasan dari Museum Nusantara tentang tokoh tokoh PKI paling berpengaruh dan asal usulnya. Gerakan 30 September adalah salah satu tragedi paling kelam di Indonesia. Hingga saat ini, masih belum jelas siapa eksekutor asli dari peristiwa mengerikan tersebut. Sehingga hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah menyikapinya dengan bijak dan menghindari judgement semena-mena pada golongan tertentu.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Mengenal 8 Tokoh PKI, Asal Usul, & Sejarahnya

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]

    Trending

    Selama masa penjajahan Belanda di Indonesia, sangat banyak terjadinya pemberontakan. Salah satunya, pemberontakan petani Banten 1888. Pemberontakan ini merupakan bentuk perlawanan para petani di Cilegon, Banten terhadap peraturan yang dibuat oleh Pemerintahan Kolonial Belanda. Lantas, bagaimanakah cerita dari pemberontakan ini yang menjadi bagian sejarah? Kalian bisa baca ceritanya, pada artikel ini! Awal Mula Pemberontakan Petani […]
    Apapun yang terkait dengan fashion, terlebih kalau menyangkut kekeluargaan kerajaan pasti menarik untuk diketahui. Termasuk, pakaian kerajaan pada masa lalu yang tentu mengandung nilai bersejarah penting.  Kali ini kami akan mengajak kalian membahas pakaian putri Kerajaan Majapahit yang merupakan salah satu kerajaan berjaya di Nusantara antara abad ke-13 dan ke-16. Penasaran dengan pakaian putri khas […]