1. Biografi

10 Tokoh Sumpah Pemuda & Perannya pada Perjuangan Indonesia

Setiap tanggal 28 Oktober, kita memperingati hari Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda ini sudah terjadi 93 tahun yang lalu.  Peristiwa ini merupakan titik balik dari para pemuda Indonesia yang berasal dari berbagai suku mengikrarkan diri sebagai satu bangsa dan bahasa dalam Kongres Pemuda. Beberapa tokoh Sumpah Pemuda menjadi motor pergerakan Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. 

Pada kesempatan kali ini, Museum Nusantara akan membahas lebih dalam tentang biografi tokoh Sumpah Pemuda serta peran mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan. Untuk informasi lebih dalamnya, simak pembahasan Munus kali ini!

Johannes Leimena

Tokoh Sumpah Pemuda yang pertama adalah Johannes Leimena. J. Leimena lahir di Ambon, Maluku pada 1905. Ia merupakan salah satu anggota dari Jong Ambon (Pemuda Ambon) yang berpartisipasi sebagai panitia Kongres Pemuda II. 

Beliau juga dikenal sebagai sosok aktivis pergerakan. Oleh karena kiprahnya dalam pergerakan, beliau pernah menjabat sebagai menteri selama 20 tahun berturut-turut di bawah pemerintahan Presiden Soekarno.

Artikel Terkait

  • Contoh Gotong Royong di Rumah, Mari Terapkan!
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on April 6, 2024 at 8:53 am

    Rumah merupakan tempat pertama untuk memulai suatu pembelajaran. Termasuk dalam hal gotong royong  Harapannya begitu terjun pada lingkungan masyarakat, kamu paling tidak sudah mengerti arti singkat mengenai hal tersebut. Memang kalau penerapannya contoh gotong royong di rumah seperti apa saja? Selengkapnya bisa kamu baca pada artikel yang dibuat khusus untuk Sobat Literasi. Check it out! Artikel Contoh Gotong Royong di Rumah, Mari Terapkan! pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Contoh Gotong Royong di Sekolah, Mudah Diterapkan!
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on April 4, 2024 at 10:28 pm

    Sayang banyaknya nilai-nilai modern, membuat sejumlah nilai tradisional mulai tergeserkan. Salah satunya, gotong royong. Sekarang ini sudah mulai jarang kegiatan yang menggunakan unsur tersebut. Maka tidak heran, mungkin generasi ini tidak memahami dan ketahui Salah satu tempat mereka bisa belajar hal itu dengan diajarkan di sekolah. Melalui beberapa aktivitas yang sifatnya dikerjakan bersama-sama. Untuk contoh Artikel Contoh Gotong Royong di Sekolah, Mudah Diterapkan! pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Budi Pekerti: Etika Wajib Bangsa Indonesia
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on April 4, 2024 at 2:38 am

    Budi pekerti merupakan etika wajib yang dimiliki oleh semua warga Indonesia. Hal ini berkaitan dengan moral yang menuntun kita dalam berperilaku dan berinteraksi dengan sesama. Apabila seseorang tidak memiliki atau menjalankan prinsip budi pekerti seperti mestinya maka akibatnya banyak perilaku negatif yang terjadi pada sekitar. Penjelasan tentang materi ini bisa Sobat Literasi baca pada artikel Artikel Budi Pekerti: Etika Wajib Bangsa Indonesia pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Yuk, Mengenal Bagaimana Cara Memahami Contoh Teks Ulasan
    by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on April 4, 2024 at 2:05 am

    Pernahkan kalian memperhatikan sebuah ulasan yang terkandung di dalam buku, musik, atau novel? Mengapa diharuskan ada sebuah ulasan? Ulasan tersebut sangat berguna untuk kemajuan sebuah karangan literasi atau sebuah karya. Tanpa adanya ulasan yang mendukung, maka kualitas kepenulisan buku, musik, atau novel tidak ada kemajuan. Berikut kami sampaikan pengertian teks ulasan, struktur, beserta contoh teks The post Yuk, Mengenal Bagaimana Cara Memahami Contoh Teks Ulasan appeared first on Sma Studioliterasi.

Johannes Leimena pernah masuk ke dalam 18 kabinet yang berbeda, mulai dari Kabinet Sjahrir II (1946) hingga Kabinet Dwikora III (1966). Beliau menjabat berbagai posisi, mulai dari Wakil perdana Menteri, Menteri Kesehatan, Wakil Menteri Pertama, sampai Menteri Sosial.

Di samping itu, Johannes Leimena juga pernah menjabat sebagai anggota Konstituante dan DPR, lalu menjadi ketua Parkindo (Partai Kristen Indonesia) mulai dari 1950 sampai 1961. Johannes Leimena tercatat sebagai Pahlawan nasional dan meninggal tanggal 29 Maret 1977 di Jakarta.

Johannes Leimena (Sumber : Wikipedia)

Muhammad Yamin

Muhammad Yamin adalah seorang sejarawan, sastrawan, politikus, budayawan,dan ahli hukum yang cukup terkenal di Indonesia. Beliau adalah salah satu sosok yang mencetuskan Kongres Sumpah Pemuda II dan menjabat sebagai sekretaris. 

Muhammad Yamin juga merancang teks Sumpah Pemuda dan mendorong penggunaan Bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa persatuan. Beliau merumuskan isi Sumpah Pemuda yang meliputi Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa.

Kiprahnya dalam dunia politik dimulai ketika Muhammad Yamin menjadi mahasiswa di Jakarta. Ia bergabung dengan organisasi Jong Sumatranen Bond dan mencetuskan ikrar Sumpah Pemuda yang dibacakan pada Kongres Pemuda II tahun 1928. Oleh karena itu, setelah Indonesia merdeka, Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi di Indonesia.

Tokoh sumpah Pemuda satu ini juga banyak menduduki jabatan penting di negara, antara lain Anggota DPR sejak tahun 1950, Menteri Kehakiman, Menteri Urusan Sosial dan Budaya, Menteri Pengajaran Pendidikan dan Kebudayaan, Ketua Dewan Perancang Nasional dan Ketua Dewan Pengawas LKBN Antara.

Muhammad Yamin meninggal pada tanggal 17 Oktober 1962. Beliau wafat di Jakarta dan dimakamkan di Desa Talawi, Sumatera Barat. Beliau dianugerahi  gelar sebagai pahlawan nasional pada tahun 1973. Beliau meninggal ketika menjabat sebagai Menteri Penerangan.

Muhammad Yamin (Sumber : Wikipedia)

Amir Syarifuddin Harahap

Tokoh Sumpah Pemuda ketiga adalah Amir Syarifuddin Harahap. Amir Syarifuddin lahir di Medan pada tanggal 17 April 1907. Beliau terkenal sebagai sosok yang memberikan ide-ide cemerlang ketiak perumusan Sumpah Pemuda. Ia terkenal sebagai politikus yang berpaham kiri atau sosialis.

Amir kemudian menjadi tokoh Partai Komunis Indonesia yang paling terkenal. Semasa hidupnya. Amir pernah menjabat sebagai menteri pada Kabinet Presidensial, Kabinet Sjahrir I, Kabinet Sjahrir II, dan Kabinet Sjahrir III

Amir Syarifudin juga pernah menjabat sebagai perdana menteri mulai dari 3 Juli 1947 sampai 29 Januari 1948 dengan membentuk Kabinet Amir Syarifuddin I dan Kabinet Amir Syarifuddin II. Beliau ditembak mati dan wafat di Ngaliyan, Solo pada tanggal 19 Desember 1948 karena terlibat dalam pemberontakan PKI yang terjadi tiga bulan sebelumnya di Madiun.

Amir Syarifudin (Sumber: Wikipedia)

Soegondo Djojopoespito

Soegondo Djojopoespito merupakan salah satu seorang tokoh aktivis organisasi Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) atau dalam bahasa Belanda disebut Indonesische Studentbond. Ia lahir di Tuban, Jawa Timur pada tanggal 22 Februari 1905. 

Soegondo Djojopoespito memimpin jalannya Kongres Pemuda Indonesia yang menghasilkan Sumpah Pemuda. Ia sebelumnya pernah  bergabung dengan Persatuan Pemuda Indonesia (PPI) dan berpartisipasi dalam Kongres Pemuda I. 

Oleh karena Ia menjabat sebagai ketua PPI, Soegondo Djojopoespito menjadi ketua dalam Kongres Pemuda II yang berlangsung pada tahun 1928. Ia mendapat persetujuan dari Moh. Hatta dan Ir. Soekarno untuk menjadi ketua Kongres Pemuda II.

Beliau meninggal pada tahun 1978 dan kemudian dimakamkan di Pemakaman Keluarga Besar Tamansiswa Taman Wijaya Brata di Celeban, Umbulharjo, Yogyakarta. Ia mendapat Tanda Kehormatan Republik Indonesia berupa Bintang Jasa Utama dan Satya Lencana Perintis Kemerdekaan.

Soegondo Djojopoespito (Sumber: Wikipedia)

Mohammad Roem

Tokoh Sumpah Pemuda selanjutnya adalah Mohammad Roem. Beliau lahir pada tanggal 16 Mei 1908 di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. M. Roem sendiri terkenal sebagai sosok aktivis pemuda sekaligus mahasiswa hukum. 

Pada masa kebangkitan nasional, Ia aktif di berbagai organisasi seperti Obligasi Jong Islamieten pada tahun 1924 dan Sarekat Islam pada 1925. Setelah Indonesia merdeka, Mohammad Roem terkenal sebagai diplomat ulung.

Ia pernah mewakili Indonesia di meja perundingan melawan Belanda. Ia dipercaya untuk menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan Wakil Perdana Menteri pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno.

Mohammad Roem (Sumber: Wikipedia)

Soenario Sastrowardoyo

Soenario Sastrowardoyo adalah sosok pengacara yang aktif membela para aktivis pergerakan Indonesia ketika berurusan dengan polisi Hindia Belanda. Ia berkesempatan untuk memberikan pidato dengan tema pergerakan dan persatuan Indonesia pada saat Kongres Pemuda II 1928 berlangsung.

Soenario Sastrowardoyo (Sumber: Wikipedia)

Wage Rudolf Supratman

Tokoh Sumpah Pemuda selanjutnya adalah Wage Rudolf Supratman. W.R. Supratman berjasa penting dalam memperjuangkan kebebasan Indonesia dari cengkraman penjajah. Beliau menciptakan banyak algu bernuansa nasionalis dan cinta tanah air. Salah satu lagu ciptaannya adalah lagu Indonesia Raya yang menjadi lagu nasional Indonesia sampai saat ini.

Ketika Kongres Pemuda II berlangsung, Kepolisian Belanda menjaga ketat kongres tersebut sehingga pihak Belanda melarang adanya kata Merdeka. Soegondo yang berperan sebagai ketua kemudian meminta W.R. Soepratman untuk memperdengarkan lagu Indonesia Raya melalui alunan biolanya.

Wage Rudolf Supratman (Sumber: Wikipedia)

Sarmidi Mangunsarkoro

Sarmidi Mangunsarkoro adalah salah satu tokoh Sumpah Pemuda yang bergerak di Bidang Pendidikan. Ia juga maju sebagai pembicara dalam Kongres Pemuda II dan menyampaikan pidato tentang Pendidikan Nasional. Sarmidi Mangunsarkoro mengatakan bahwa anak-anak harus mendapat pendidikan kebangsaan serta dididik secara demokratis. Pendidikan harus seimbang antara pendidikan di rumah dan di sekolah

Sarmidi Mangunsarkoro (Sumber: Wikipedia)

Sie Kong Liong

Sie Kong Liong adalah pemuda Indonesia keturunan Tionghoa. Nama tokoh Sumpah Pemuda satu ini memang tidak sering didengar, tapi Ia memiliki peran yang cukup besar dalam keberlangsungan Kongres Pemuda. Hal ini dikarenakan beliau bersedia untuk menyediakan rumahnya menjadi tempat pelaksanaan Kongres Pemuda. Rumah tersebut kini sudah menjadi Museum Sumpah Pemuda yang terletak di Jl. Kramat No. 106, Jakarta Pusat.

Sie Kiong Liong (Sumber: Pojoksatu)

Kartosoewirjo 

Tokoh Sumpah Pemuda terakhir adalah Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. Beliau lahir di Cepu, Jawa Tengah pada tanggal 7 Januari 1905. Ia adalah salah satu tokoh penting dalam penyusunan naskah Sumpah Pemuda. Kartosoewirjo sempat tinggal di rumah H.O.S. Tjokroaminoto dan menjadi sekretaris pribadinya. 

Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo tergabung ke dalam Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII). Sedari awal, beliau ingin Indonesia memiliki ideologi Islam. Oleh karena itu, Kartosoewirjo menolak tawaran untuk bergabung ke dalam Kabinet Amir Syarifuddin. Kemudian Ia membentuk kelompok Darul Islam dan melakukan pemberontakan.

Pemberontakan yang dipimpinnya berlangsung mulai dari tahun 1949 sampai tahu 1962. Kartosoewirjo kemudian berhasil ditangkap dan dieksekusi mati pada tanggal 5 September 1962 di Pulau Seribu.

Kartoesoewirjo (Sumber: Wikipedia)

Baca Juga : Museum Sumpah Pemuda, Cerita Lengkap Monumen Bersejarah

Demikian penjelasan mengenai tokoh Sumpah Pemuda dan perannya dalam Kongres Pemuda. Para tokoh di atas tidak peduli dengan latar belakang pendidikan, ras, dan jabatan. Mereka mencapai kesatuan untuk berjuang demi Indonesia. Semoga penjelasan kali ini dapat membantu kalian untuk menjunjung persatuan dibanding perbedaan.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: 10 Tokoh Sumpah Pemuda & Perannya pada Perjuangan Indonesia

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Selama berabad-abad, Indonesia telah menjadi rumah bagi keberagaman budaya yang kaya, termasuk seni tari tradisional yang memukau. Tari tradisional Indonesia bukan hanya sekadar gerakan-gerakan artistik yang menakjubkan, tetapi juga mewakili identitas, sejarah, dan nilai-nilai masyarakat di berbagai daerah. Tari Sirih Kuning adalah salah satu jenis tarian tradisional yang memiliki akar budaya kuat bagi masyarakat Betawi. […]

    Trending

    Apapun yang terkait dengan fashion, terlebih kalau menyangkut kekeluargaan kerajaan pasti menarik untuk diketahui. Termasuk, pakaian kerajaan pada masa lalu yang tentu mengandung nilai bersejarah penting.  Kali ini kami akan mengajak kalian membahas pakaian putri Kerajaan Majapahit yang merupakan salah satu kerajaan berjaya di Nusantara antara abad ke-13 dan ke-16. Penasaran dengan pakaian putri khas […]
    Nekara dan moko ialah contoh artefak perunggu yang terkenal dari zaman prasejarah di Indonesia, tepatnya pada zaman logam. Memang kalau sekilas kita lihat memiliki beberapa kesamaan. Bahkan pada beberapa sumber sering kali menyebutkan kalau moko merupakan nama lain dari nekara. Ternyata, keduanya tidak sama dan terdapat perbedaan. Artikel ini bakal mengulas perbedaan yang signifikan pada […]
    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]