1. Peninggalan Sejarah

Perjanjian Kalijati: Latar Belakang, Isi Perjanjian & Dampak

Penjajahan di Indonesia berlangsung kurang lebih selama 3,5 abad. Setelah dijajah Belanda, Indonesia juga dijajah oleh Jepang. Perjanjian Kalijati merupakan perjanjian yang memulai penjajahan dari Jepang. Pada kesempatan kali ini, Museum Nusantara akan membahas tentang sejarah, latar belakang, isi dan dampaknya bagi Indonesia. Seperti apa sejarahnya? Simak artikel Museum Nusantara kali ini!

Sejarah Perjanjian Kalijati

Perjanjian Kalijati adalah perjanjian yang muncul karena kekalahan Belanda dalam Perang Dunia II. Perjanjian ini adalah hasil perundingan antara pihak Belanda dan Jepang yang ditandatangani pada tanggal 8 Maret 1942 di daerah Kalijati, Jawa Barat. Perjanjian ini menandakan berakhirnya masa pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia, yang kemudian digantikan oleh pemerintahan kolonial Jepang.

Jepang berpartisipasi dalam perang di area Asia Pasifik yang juga sering disebut sebagai Perang Asia Timur Raya. Perang ini termasuk ke dalam serangkaian Perang Dunia II yang dimulai pertama oleh Jerman yang menyerang Polandia pada tanggal 1 September 1939. Jepang dan Jerman sendiri adalah sekutu dalam Perang Dunia II.

Pemerintahan pusat Belanda dibuat goyah karena serangan Jerman pada tanggal 10 Mei 1940. Situasi ini menyebabkan keberadaan Belanda di daerah jajahannya menjadi tidak aman. Jepang memanfaatkan keadaan ini untuk mengambil alih Indonesia dari tangan Belanda.

Artikel Terkait

  • Cause and Effect: Rumus, Fungsi, serta Contoh Kalimatnya
    by Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on September 19, 2023 at 3:45 am

    Cause and effect merupakan salah satu jenis kalimat yang paling sering digunakan baik dalam teks maupun percakapan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk kita mengetahui cara menyusun kalimat ini dengan benar. Sebagian orang pun masih melakukan kesalahan dalam menyatakan sebab dan akibat dalam bahasa Inggris.  Misalnya, “Because sick, she can’t come to school.” Klausa pertama The post Cause and Effect: Rumus, Fungsi, serta Contoh Kalimatnya appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Jenis-Jenis Puisi Lama, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap!
    by Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on September 18, 2023 at 3:05 am

    Puisi terbagi menjadi dua jenis, yaitu puisi lama dan puisi baru. Perbedaan yang signifikan diantara keduanya yaitu pada aturan penulisannya. Puisi lama biasanya lebih kaku karena adanya aturan seperti jumlah kata dan pengulangan kata. Setiap jenisnya pun memiliki ketentuannya sendiri. Kawan Literasi pasti sudah tidak asing dengan pantun atau syair. Pantun dan syair merupakan beberapa The post Jenis-Jenis Puisi Lama, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap! appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnya
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 11:48 am

    Teks laporan percobaan merupakan salah satu jenis teks yang ada dalam materi Bahasa Indonesia. Teks ini berfungsi untuk melaporkan percobaan yang dilakukan oleh seorang penulis. Penulisannya tentu tidak boleh asal, sebab teks ini harus menyatakan fakta hasil dari percobaan dan disusun dengan sistematis. Untuk mengetahuinya lebih jauh, simak artikel berikut hingga akhir, Kawan Literasi! Apa Artikel Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnya pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYD
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 8:38 am

    Dalam suatu kalimat, terdapat tanda baca yang biasanya digunakan. Baik itu kalimat pernyataan, kalimat tanya, atau kalimat seruan. Masing-masing menggunakan tanda baca sesuai fungsinya. Contohnya, tanda titik (.) yang umumnya digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat berita.  Fungsi tanda baca adalah memudahkan pembaca untuk memberi jeda, mengetahui struktur suatu kalimat, dan menentukan intonasi. Lalu, bagaimana fungsi Artikel 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYD pertama kali tampil pada Studio Literasi.

Latar Belakang Perjanjian Kalijati

Rumah Sejarah Perjanjian Kalijati (sumber: @nilanurmalasar1 on Instagram)
Rumah Sejarah Perjanjian Kalijati (sumber: @nilanurmalasar1 on Instagram)

Jepang, Jerman, dan Italia membentuk aliansi dalam Perang Dunia II untuk melawan tentara sekutu yang terdiri dari Inggris, Perancis, Australia, Amerika Serikat, Belanda, dan beberapa negara sekutu lainnya. Aliansi Jepang, Jerman, dan Italia meraih kemenangan atas tentara sekutu. Salah satunya adalah Jerman yang berhasil mengalahkan Prancis sehingga membuka kesempatan Jepang membangun pangkalan militer di kawasan Asia Tenggara atau Indocina.

Oleh karena sudah dapat membangun pangkalan militer di daerah Asia Tenggara, Jepang melihat peluang untuk merebut Indonesia dari Belanda. Pada awalnya, Belanda menolak kehadiran Jepang di daerah Asia Tenggara. Bahkan, Belanda membekukan semua aset Jepang yang berada di Indonesia. Sebelum menduduki Indonesia, Jepang sudah datang ke Indonesia untuk misi ekonomi sekitar tahun 1938-1939.

Keberadaan Jepang saat itu masih berada dalam bayang-bayang pemerintah kolonial Belanda. Dengan keadaan ini, Jepang memperkuat pangkalan militernya di daerah Asia Tenggara. Titik balik pengaruh Jepang terjadi pada penyerangan Pearl Harbour, pangkalan militer Amerika Serikat, pada tanggal 7 Desember 1941 di Hawaii. Penyerangan mendadak ini membuat pengaruh Jepang semakin besar di Asia.

Pemerintah kolonial Belanda merasa terancam dengan terkikisnya kekuatan sekutu. Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer kemudian menyatakan perang kepada Jepang. Pernyataan perang ini direspon oleh pihak Jepang yang kemudian datang ke Indonesia pada tanggal 12 Januari 1942 dan mendarat di Tarakan, Kalimantan Utara.

Pada tanggal 1 Maret 1942, Jenderal Hitoshi Imamura berhasil memimpin pasukan Jepang menguasai berbagai daerah penting di Jawa dengan sangat cepat, meliputi Kragan di Jawa Tengah, Eretan Wetan di Jawa Barat, dan Teluk Banten. Pada tanggal 5 Maret 1942, Jepang berhasil menduduki Batavia, lalu mengumumkan bahwa Batavia tidak lagi dikuasai Belanda.

Seiring terpojoknya Belanda, Pasukan Belanda kemudian menyerah kepada Jepang pada tanggal 7 Maret 1942. Pada tanggal pada 8 Maret 1942, Belanda menyerah tanpa syarat terhadap Jepang. Belanda kemudian menandatangani Perjanjian Kalijati dan menyerahkan Hindia Belanda pada Jepang.

Isi Perjanjian Kalijati

Terdapat tiga tokoh yang terlibat dalam Perjanjian Kalijati. Jepang diwakili oleh Jenderal Hitoshi Imamura. Belanda diwakili oleh  Tjarda van Starkenborgh Stachouwer dan Letjen Hendrik Ter Poorten.

Berikut adalah dua poin penting dari perjanjian tersebut:

  1. Belanda harus menyerahkan seluruh wilayah Indonesia kepada Jepang tanpa syarat;
  2. Jepang membentuk pemerintahan militer di Indonesia.

Pemerintahan militer Jepang terbagi ke dalam tiga wilayah sebagai berikut:

  • Pemerintah Armada Angkatan Laut, wilayah Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Pusat di Makassar.
  • Pemerintah Tentara 16 Angkatan Darat, wilayah Jawa dan Madura, pusat di Batavia.
  • Pemerintah Tentara 25 Angkatan Darat, wilayah Sumatera, pusat di Bukittinggi.

Dampak Perjanjian Kalijati

Perjanjian Kalijati ini menjadi titik awal penjajahan Jepang di Indonesia dan titik akhir dari penjajahan Belanda. Setelah terjadi pemindahan kekuasaan ini, perjuangan Indonesia mulai mengalami perubahan orientasi. Pada saat masih dalam penjajahan Belanda, perjuangan hanya berfokus dalam konfrontasi atau perlawanan secara fisik. Ketika masa pendudukan Jepang, perjuangan berfokus pada jalan diplomasi secara kooperatif dan damai.

Keberadaan Jepang juga semakin mendekatkan Indonesia pada kemerdekaan. Beberapa tokoh penting Indonesia menjadi modal propaganda Jepang. Secara tidak langsung, hal tersebut meningkatkan keuntungan untuk Indonesia. Ditambah lagi dengan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) yang berlanjut ke Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Perjuangan panjang itu kemudian menghasilkan proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.

Demikian pembahasan Museum Nusantara tentang sejarah, latar belakang, isi, dan dampak dari Perjanjian Kalijati. Memang kehadiran Jepang di Indonesia membuat banyak sekali kerugian, tapi perjanjian ini menciptakan semangat baru dalam perjuangan Indonesia. Kita perlu mengedepankan diplomasi dan dialog untuk menghindari korban-korban yang tidak diperlukan. Semoga penjelasan kali ini dapat bermanfaat untuk kalian!

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Perjanjian Kalijati: Latar Belakang, Isi Perjanjian & Dampak

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Busur panah telah menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia selama berabad-abad. Seni memanah telah diwariskan dari generasi ke generasi dan tetap menjadi bagian dari budaya dan tradisi bangsa. Artikel ini akan mengenalkan Anda pada berbagai bentuk busur panah yang ada di Indonesia, serta memberikan wawasan tentang pentingnya seni memanah dalam masyarakat Indonesia. Apa Itu Busur […]

    Trending

    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]
    Alat musik gambus adalah salah satu alat musik tradisional Riau yang dimainkan dengan cara dipetik. Menurut sejarah, musik tradisional ini lekat dengan budaya islam. Bentuknya memang sekilas mirip dengan gitar, namun cara memainkan gambus ini sedikit berbeda, Anak Nusantara. Untuk mengetahui lebih jauh tentang alat musik gambus dan cara memainkannya, simak artikel Museum Nusantara kali […]
    Selama berabad-abad, Indonesia telah menjadi rumah bagi keberagaman budaya yang kaya, termasuk seni tari tradisional yang memukau. Tari tradisional Indonesia bukan hanya sekadar gerakan-gerakan artistik yang menakjubkan, tetapi juga mewakili identitas, sejarah, dan nilai-nilai masyarakat di berbagai daerah. Tari Sirih Kuning adalah salah satu jenis tarian tradisional yang memiliki akar budaya kuat bagi masyarakat Betawi. […]