1. Blog

7 Upacara Adat Bali yang Masih Berlangsung Sampai Saat Ini

Bali adalah salah satu destinasi wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun luar negeri. Upacara adat Bali merupakan salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk mengunjungi pulau Dewata. Simak informasi lebih dalam tentang upacara-upacara adatnya hanya di Museum Nusantara!

7 Upacara Adat Bali yang Masih Berlangsung Sampai Saat Ini

Bali terkenal dengan upacara adatnya yang sangat menarik, bahkan menjadi daya tarik tersendiri untuk para wisatawan. Berikut adalah nama – nama upacara adat Bali yang harus kalian ketahui:

Upacara Ngaben

Upacara adat Bali Ngaben merupakan upacara yang paling terkenal. Upacara Ngaben adalah sebuah upacara pembakaran jenazah yang ditujukkan kepada pada para Leluhur (Upacara Pitra Yadnya). Tujuan pembakaran jenazah dan menghanyutkan abu ke sungai atau ke laut adalah untuk melepaskan Atma atau roh dari dunia sehingga jiwa yang sudah meninggal bersatu dengan Tuhan kembali.

Secara umum Upacara Ngaben terbagi menjadi tiga, yaitu Ngaben Asti Wedana, Ngaben Sawa Wedana, dan Ngaben Swasta. Ngaben Sawa Wedana adalah upacara pembakaran jenazah yang benar-benar masih utuh atau jenazah yang belum dikubur terlebih dahulu. Upacara ini biasanya dilakukan dengan kurun waktu sekitar 3-7 hari sampai satu bulan semenjak meninggalnya jenazah.

Artikel Terkait

  • Cause and Effect: Rumus, Fungsi, serta Contoh Kalimatnya
    by Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on September 19, 2023 at 3:45 am

    Cause and effect merupakan salah satu jenis kalimat yang paling sering digunakan baik dalam teks maupun percakapan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk kita mengetahui cara menyusun kalimat ini dengan benar. Sebagian orang pun masih melakukan kesalahan dalam menyatakan sebab dan akibat dalam bahasa Inggris.  Misalnya, “Because sick, she can’t come to school.” Klausa pertama The post Cause and Effect: Rumus, Fungsi, serta Contoh Kalimatnya appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Jenis-Jenis Puisi Lama, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap!
    by Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on September 18, 2023 at 3:05 am

    Puisi terbagi menjadi dua jenis, yaitu puisi lama dan puisi baru. Perbedaan yang signifikan diantara keduanya yaitu pada aturan penulisannya. Puisi lama biasanya lebih kaku karena adanya aturan seperti jumlah kata dan pengulangan kata. Setiap jenisnya pun memiliki ketentuannya sendiri. Kawan Literasi pasti sudah tidak asing dengan pantun atau syair. Pantun dan syair merupakan beberapa The post Jenis-Jenis Puisi Lama, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap! appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnya
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 11:48 am

    Teks laporan percobaan merupakan salah satu jenis teks yang ada dalam materi Bahasa Indonesia. Teks ini berfungsi untuk melaporkan percobaan yang dilakukan oleh seorang penulis. Penulisannya tentu tidak boleh asal, sebab teks ini harus menyatakan fakta hasil dari percobaan dan disusun dengan sistematis. Untuk mengetahuinya lebih jauh, simak artikel berikut hingga akhir, Kawan Literasi! Apa Artikel Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnya pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYD
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 8:38 am

    Dalam suatu kalimat, terdapat tanda baca yang biasanya digunakan. Baik itu kalimat pernyataan, kalimat tanya, atau kalimat seruan. Masing-masing menggunakan tanda baca sesuai fungsinya. Contohnya, tanda titik (.) yang umumnya digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat berita.  Fungsi tanda baca adalah memudahkan pembaca untuk memberi jeda, mengetahui struktur suatu kalimat, dan menentukan intonasi. Lalu, bagaimana fungsi Artikel 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYD pertama kali tampil pada Studio Literasi.

Supaya jenazah yang akan melalui proses Ngaben tetap awet, keluarga akan melaksanakan upacara dengan memberikan ramuan tertentu supaya jenazah tidak cepat membusuk. Keluarga jenazah akan memperlakukan jenazah seperti orang yang masih hidup, seperti memberikannya kopi dan mengganti pakaiannya. Hal ini dilakukan karena jenazah dianggap hanya tertidur sebelum rangkaian upacara Ngaben (Upacara Papegatan).

Upacara ngaben kedua adalah Ngaben Asti Wedana. Upacara Ngaben satu ini merupakan upacara pembakaran untuk jenazah yang sudah pernah dikubur. Asti Wedana disertai dengan upacara menggali kembali kuburan jenazah dan kemudian membakar tulang belulang yang masih tersisa atau sering disebut dengan Upacara Ngagah.

Terakhir adalah Upacara Ngaben Swasta. Upacara Ngaben satu ini merupakan upacara ngaben tanpa memperlihatkan jenazah atau kerangka mayat. Upacara ini dilakukan biasanya karena berbagai hal, seperti meninggal di luar negeri atau jenazah yang tidak ditemukan. Biasanya jenazah akan disimbolkan dengan kayu cendana yang sudah dilukis sebagai badan kasar dari jiwa orang yang bersangkutan.

Prosesi Ngaben (Sumber: Wikipedia)

Upacara Melasti

Upacara adat Bali kedua adalah Upacara Melasti. Upacara satu ini merupakan upacara penyucian diri sendiri dan benda-benda sakral milik Pura. Masyarakat yang beragama Hindu percaya bahwa sumber air, seperti laut, danau dan sungai merupakan sumber kehidupan yang juga sering disebut sebagai tirta amerta. Masyarakat akan datang berbondong-bondong menuju sumber air atau laut dengan mengenakan pakaian putih serta membawa perlengkapan sembahyang dan pratima, benda atau patung yang disakralkan.

Upacara ini bertujuan untuk mengikuti ajaran Dewa atau manifestasi Tuhan serta meningkatkan kesadaran umat Hindu untuk mengembalikan kelestarian alam. Kalian dapat melihat Upacara Melasti sekitar 3 atau 4 hari sebelum perayaan Nyepi berlangsung dan menginap di hotel yang tidak jauh dari Pura-Pura yang cukup besar di sekitar Kuta atau Uluwatu.

Pantai Melasti, Bali (Sumber: Wikipedia)

Omed-Omedan

Upacara berikutnya adalah Omed-omedan. Omed-omedan sendiri adalah sebuah upacara yang dilakukan para muda-mudi yang berumur 17-30 tahun dan belum menikah. Upacara ini dilaksanakan setelah hari raya Nyepi dalam rangka menyambut tahun baru Saka.

Omed-omedan berarti tarik-tarikan. Para muda-mudi yang terdiri dari 40 pria dan 60 wanita akan saling tarik menarik menggunakan tangan kosong dan kemudian disirami air. Prosesi awal dimulai dengan sembahyang bersama memohon keselamatan. Setelah itu, peserta akan dibagi sesuai kelaminnya.

Kedua kelompok ini kemudian mengambil posisi saling berhadapan. Setelah sesepuh memberikan aba-aba, dua kelompok tersebut akan tarik menarik satu sama lain. Biasanya kalian dapat menyaksikan upacara adat Bali ini di daerah Denpasar dan berlangsung sampai sore hari.

Omed-omedan (Sumber: Kompas)

Upacara Saraswati

Upacara adat Bali selanjutnya adalah Upacara Saraswati. Upacara satu ini dilaksanakan setiap 210 hari sekali sesuai kalender Bali, tepatnya pada hari Sabtu Umanis Watugunung. Masyarakat melakukan pemujaan kepada Dewi Saraswati sebagai dewi ilmu pengetahuan dan seni yang dipercaya membawa pengetahuan ke bumi sehingga semua manusia di bumi menjadi memiliki pengetahuan dan terpelajar.

Rangkaian upacara ini biasanya meliputi berbagai hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, seperti mendoakan buku atau kitab. Kalian juga dapat menyaksikan pentas seni tari, pembacaan cerita sampai malam sastra yang berlangsung semalam penuh.

Upacara Saraswati (Sumber: Tribun Bali)

Otonan

Upacara Otonan adalah sebuah upacara adat Bali untuk merayakan ulang tahun kelahiran seorang anak. Upacara ini dilakukan setiap 6 bulan sekali. Upacara Otonan pertama biasanya akan diadakan dengan meriah bersamaan dengan ritual potong rambut untuk membersihkan kotoran yang terdapat pada kulit kepala.

Upacara satu ini memiliki tujuan untuk menebus kesalahan dan menghilangkan keburukan yang ada pada kehidupan sebelumnya dengan harapan supaya kehidupan sekarang menjadi hidup yang lebih sempurna. Pelaksanaan Otonan dipimpin oleh pendeta, pemangku agama, atau tetua yang ada dalam keluarga sebagai bentuk rasa syukur kepada Hyang Widhi atas berkah yang sudah diberikan.

Upacara Otonan (Sumber: Bali Tours Club)

Tumpek Landep

Upacara Adat Bali selanjutnya adalah Tumpek Landep. Tumpek Landep sendiri adalah sebuah upacara yang dilakukan oleh masyarakat Bali dalam rangka untuk memohon keselamatan kepada Dewa Senjata yang bernama Pasupati. 

Tumpek Landep dilaksanakan setiap 6 bulan sekali pada saat Saniscara Kliwon wuku Landep. Upacara akan dipimpin oleh pemuka agama dan biasanya dilakukan di Pura. Semua senjata atau barang barang sakral yang dimiliki oleh masyarakat diharapkan akan memberi berkah pada pemiliknya.

Tumpek Landep (Sumber: tamanbali.desa)

Mepandes

Upacara adat Bali terakhir pada artikel kali ini adalah upacara Mepandes. Upacara Mepandes merupakan upacara adat di Bali yang harus dilakukan jika seorang anak sudah mencapai usia dewasa. Upacara Mepandes atau upacara potong gigi ini memiliki arti sebagai pembayaran hutang oleh orang tua kepada si anak karena sudah bisa menghilangkan enam sifat buruk dalam diri manusia. Upacara ini dimulai dengan mengikis 6 bagian atas yang berbentuk taring supaya mengurangi sifat buruk yang ada dalam sang anak dan harapan supaya anak tetap melakukan kebaikan sampai kapanpun.

Mepandes (Sumber: Wikipedia)

Baca Juga: Upacara Melasti, Aktivitas Religi Sebelum Hari Raya Nyepi

Demikian pembahasan Museum Nusantara kali ini tentang 7 upacara adat Bali yang masih berlangsung sampai saat ini. Sebagai masyarakat Indonesia, kita tidak boleh melupakan berbagai budaya yang ada, karena jika bukan kita, siapa lagi? Semoga penjelasan kali ini bermanfaat untuk kalian.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: 7 Upacara Adat Bali yang Masih Berlangsung Sampai Saat Ini

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Busur panah telah menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia selama berabad-abad. Seni memanah telah diwariskan dari generasi ke generasi dan tetap menjadi bagian dari budaya dan tradisi bangsa. Artikel ini akan mengenalkan Anda pada berbagai bentuk busur panah yang ada di Indonesia, serta memberikan wawasan tentang pentingnya seni memanah dalam masyarakat Indonesia. Apa Itu Busur […]

    Trending

    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]
    Alat musik gambus adalah salah satu alat musik tradisional Riau yang dimainkan dengan cara dipetik. Menurut sejarah, musik tradisional ini lekat dengan budaya islam. Bentuknya memang sekilas mirip dengan gitar, namun cara memainkan gambus ini sedikit berbeda, Anak Nusantara. Untuk mengetahui lebih jauh tentang alat musik gambus dan cara memainkannya, simak artikel Museum Nusantara kali […]
    Selama berabad-abad, Indonesia telah menjadi rumah bagi keberagaman budaya yang kaya, termasuk seni tari tradisional yang memukau. Tari tradisional Indonesia bukan hanya sekadar gerakan-gerakan artistik yang menakjubkan, tetapi juga mewakili identitas, sejarah, dan nilai-nilai masyarakat di berbagai daerah. Tari Sirih Kuning adalah salah satu jenis tarian tradisional yang memiliki akar budaya kuat bagi masyarakat Betawi. […]