1. Blog

Sejarah & Masa Perlawanan Rakyat Aceh Melawan Penjajah

Halo anak Nusantara! Kalian pasti mengetahui tentang penjajahan yang terjadi di Indonesia selama ratusan tahun. Masa penjajahan menciptakan kehidupan yang menderita kepada masyarakat Indonesia saat itu. Tidak terkecuali dengan Aceh yang menjadi salah satu daerah yang menjanjikan dalam jalur perdagangan dunia. Oleh karena itu, perlawanan rakyat Aceh tidak bisa terhindarkan.

Latar Belakang Perlawanan Rakyat Aceh

Hal yang melatarbelakangi perlawanan rakyat Aceh adalah keinginan Belanda untuk menguasai tanah Aceh karena pada saat itu memiliki posisi yang strategis baik untuk pertahanan maupun untuk jalur perdagangan.sejak Terusan Suez yang buka pada tahun 1869.

Inggris dan Belanda sudah melakukan kesepakatan pembagian wilayah jajahan di Semenanjung Malaya dan Indonesia pada tanggal 17 Maret 1824 yang bernama Traktat London. Kesepakatan ini sebenarnya berisi bahwa Belanda tidak akan mengganggu kedaulatan Aceh.

Namun, traktat tersebut dilanggar sendiri oleh Belanda dengan melancarkan serangan ke daerah Aceh yang terletak jauh dari ibu kotanya. Sultan Aceh tidak bisa tinggal diam dan bersiap untuk menghadapi serangan yang lebih kuat dari Belanda. Kekhawatiran rakyat Aceh semakin meningkat setelah penandatanganan Traktat Sumatera terjadi.

Artikel Terkait

  • Contoh Gotong Royong di Rumah, Mari Terapkan!
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on April 6, 2024 at 8:53 am

    Rumah merupakan tempat pertama untuk memulai suatu pembelajaran. Termasuk dalam hal gotong royong  Harapannya begitu terjun pada lingkungan masyarakat, kamu paling tidak sudah mengerti arti singkat mengenai hal tersebut. Memang kalau penerapannya contoh gotong royong di rumah seperti apa saja? Selengkapnya bisa kamu baca pada artikel yang dibuat khusus untuk Sobat Literasi. Check it out! Artikel Contoh Gotong Royong di Rumah, Mari Terapkan! pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Contoh Gotong Royong di Sekolah, Mudah Diterapkan!
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on April 4, 2024 at 10:28 pm

    Sayang banyaknya nilai-nilai modern, membuat sejumlah nilai tradisional mulai tergeserkan. Salah satunya, gotong royong. Sekarang ini sudah mulai jarang kegiatan yang menggunakan unsur tersebut. Maka tidak heran, mungkin generasi ini tidak memahami dan ketahui Salah satu tempat mereka bisa belajar hal itu dengan diajarkan di sekolah. Melalui beberapa aktivitas yang sifatnya dikerjakan bersama-sama. Untuk contoh Artikel Contoh Gotong Royong di Sekolah, Mudah Diterapkan! pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Budi Pekerti: Etika Wajib Bangsa Indonesia
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on April 4, 2024 at 2:38 am

    Budi pekerti merupakan etika wajib yang dimiliki oleh semua warga Indonesia. Hal ini berkaitan dengan moral yang menuntun kita dalam berperilaku dan berinteraksi dengan sesama. Apabila seseorang tidak memiliki atau menjalankan prinsip budi pekerti seperti mestinya maka akibatnya banyak perilaku negatif yang terjadi pada sekitar. Penjelasan tentang materi ini bisa Sobat Literasi baca pada artikel Artikel Budi Pekerti: Etika Wajib Bangsa Indonesia pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Yuk, Mengenal Bagaimana Cara Memahami Contoh Teks Ulasan
    by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on April 4, 2024 at 2:05 am

    Pernahkan kalian memperhatikan sebuah ulasan yang terkandung di dalam buku, musik, atau novel? Mengapa diharuskan ada sebuah ulasan? Ulasan tersebut sangat berguna untuk kemajuan sebuah karangan literasi atau sebuah karya. Tanpa adanya ulasan yang mendukung, maka kualitas kepenulisan buku, musik, atau novel tidak ada kemajuan. Berikut kami sampaikan pengertian teks ulasan, struktur, beserta contoh teks The post Yuk, Mengenal Bagaimana Cara Memahami Contoh Teks Ulasan appeared first on Sma Studioliterasi.

Dalam Traktat Sumatera, Belanda memiliki kebebasan untuk melakukan perluasan wilayah di seluruh pulau Sumatera, termasuk Aceh. Aceh yang mengetahui hal ini kemudian mengumpulkan kekuatan dengan menjalin relasi atau bersekutu dengan beberapa negara seperti Amerika Serikat, Italia, dan Turki. 

Oleh karena Aceh yang menjalin hubungan dengan negara-negara lainnya, Belanda memanfaatkan keadaan ini sebagai alasan menyerang Aceh. Belanda menginginkan Aceh untuk tunduk dalam kekuasaannya, tapi Sultan Aceh memilih untuk menolak tunduk kepada Belanda sehingga muncullah perlawanan kepada Belanda.

Masa Perjuangan Perlawanan Rakyat Aceh

Masa perlawanan rakyat Aceh kepada penjajah Belanda terjadi selama 31 tahun. Perlawanan ini juga sering disebut sebagai Perang Aceh. Perlawanan terbagi ke dalam 4 periode. Berikut adalah penjelasannya :

1. Tahun 1873-1874

Perlawanan rakyat Aceh bermula pada tanggal 26 Maret 1873 ketika Belanda secara resmi menyatakan perang kepada Kesultanan Aceh melalui kapal komando Citadel van Antwerpen. 

Belanda tidak melakukan secara langsung karena masih dalam tahap mengumpulkan pasukan. Belanda kemudian berlabuh ke pantai Ceureumen, Aceh Barat pada tanggal 6 April 1873 yang dipimpin oleh Jenderal J.H.R.Kohler. Pasukan Aceh di bawah kepemimpinan Panglima Polim dan Sultan Muhammad Syah langsung menggempur pasukan Belanda dengan menggunakan meriam.

Pasukan Aceh berhasil memukul mundur pasukan Belanda dan mempertahankan wilayah Aceh. Belanda yang kewalahan karena disambut dengan serangan dahsyat rakyat Aceh kemudian memilih mundur dan memutuskan untuk menghimpun pasukan lebih banyak lagi serta strategi yang baru.

2. Perang Tahun 1874-1880 

Setelah kedatangan pertama ke Aceh mengalami kegagalan, Belanda kembali lagi melakukan ekspedisi ke Aceh pada tahun 1874 di bawah pimpinan Jenderal Jan van Swieten.

Kali ini, pasukan Belanda berhasil menguasai istana Kesultanan Aceh Darussalam. Namun, hal ini terjadi karena para penghuni serta pasukannya sudah meninggalkan istana dan melakukan gerilya.

Belanda mengalami kekalahan lagi ketika melawan pasukan Aceh, mengulangi kejadian yang sama seperti ekspedisi pertama Belanda ke Aceh. Pasukan Aceh melakukan siasat gerilya di bawah pimpinan Tuanku Muhammad Daud.

3. Perang Tahun 1881-1896 

Perlawanan rakyat Aceh yang memiliki semangat jihad fi sabilillah terus berlanjut. Para pemimpin perlawanan menggerakkan rakyat Aceh untuk melakukan perang gerilya melawan kekuatan Belanda. Oleh karena strategi gerilya serta semangat juang rakyat Aceh yang besar, Belanda terus mengalami kekalahan.

Sebagai jalan keluar, Belanda mengutus Snouck Hurgronje, seorang ahli bahasa Arab dan agama Islam serta penasihat pemerintah kolonial tentang urusan adat, pada tahun 1891 untuk mengetahui lebih dalam tentang titik lemah kesultanan Aceh. 

Oleh karena Snouck Hurgronje memiliki pengetahuan lebih tentang Islam dan dapat menjalin relasi dengan ulama secara mudah, keberadaannya membuat Belanda terbantu untuk mengalahkan Aceh. Ia melemahkan rakyat Aceh dengan memberikan masukkan kepada Belanda untuk merebut hati rakyat dengan niatan baik.

4. Perang Tahun 1896-1910 

Setelah kematian Teuku Cik Ditiro, kekuatan Aceh juga kehilangan sosok Teuku Umar karena menyerah kepada Belanda. Perlawanan rakyat Aceh kemudian dilanjutkan oleh Cut Nyak Dien, istri dari Teuku Umar. Ia dan para pejuang lainnya terus melakukan perlawanan.

Teuku Umar yang sebelumnya menyerah kepada Belanda kemudian bergabung kembali dengan pasukan Aceh. Beliau akhirnya terbunuh karena serangan yang terjadi di Meulaboh pada tanggal 11 Februari 1899 sehingga perjuangan kembali lagi dilakukan oleh Cut Nyak Dien.

Semakin banyak pemimpin yang gugur, semakin lemah kondisi Aceh pada saat itu. Snouck Hurgronje berhasil melakukan serangan dari dalam tubuh pasukan Aceh secara mulus sehingga Aceh menjadi melemah. Akhirnya, Cut Nyak Dien ditangkap pada tahun 1905 lalu diasingkan ke Pulau Jawa dan meninggal pada tahun 1908.

Tokoh-Tokoh Perlawanan Rakyat Aceh

Dalam perjalanannya melakukan perlawanan terhadap penjajah. Terdapat beberapa tokoh yang cukup terkenal dalam perlawanan rakyat Aceh, antara lain :

1. Cut Meutia

Cut Meutia adalah seorang pejuang dari Aceh yang mengikuti perang gerilya dan melakukan spionase ketika melawan Belanda tahun 1901. Ia menikah dengan Cik Tunong yang gugur karena dijatuhi hukuman mati oleh Belanda. Cut Meutia melanjutkan perang bersama Pang Nanggroe dan berakhir pada 25 September 1910. Kemudian, Cut Meutia melanjutkan sendiri perlawanan sampai 25 Oktober 1910 ketika beliau meninggal di medan perang.

Cut Meutia (Sumber : Wikipedia)

2. Teuku Cik Ditiro

Teuku Cik Ditiro adalah salah satu pejuang Aceh yang memiliki jasa besar dalam Perang Aceh. Ia menjadi pemimpin pasukan Aceh melawan Belanda di bawah pimpinan Van der Heyden. Teuku Cik Ditiro kemudian gugur pada tahun 1891 di Banda Aceh. 

Teuku Cik Ditiro (Sumber : Merdeka)

3. Cut Nyak Dien

Selanjutnya adalah Cut Nyak Dien. Beliau adalah sosok pejuang wanita yang terkenal di Aceh. Ia menikah dengan Teuku Umar dan bersama melakukan perlawanan kepada Belanda. Ia ditangkap bersama pengikutnya pada tanggal 7 November 1905 dan diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat. Cut Nyak Dien meninggal pada tanggal 6 November 1908 di masa pengasingannya.

Cut Nyak Dien (Sumber Wikipedia)

4. Teuku Umar

Selanjutnya adalah Teuku Umar. Beliau adalah sosok pejuang yang sangat memperhatikan rakyat Aceh. Perlawanan yang dipimpin oleh Teuku Umar terjadi pada tahun 1893. Ia sempat menyerahkan diri kepada Belanda karena berpikir bahwa perang hanya akan membuat rakyat Aceh semakin sengsara. Sebenarnya, cara ini hanya siasat belaka untuk membuat rakyat hidup lebih baik. Setelah itu, Ia kembali ikut melakukan perlawanan kepada Belanda. Teuku Umar gugur pada tanggal 11 Februari 1899 di Meulaboh. 

Teuku Umar (Sumber : Wikipedia)

5. Sultan Daud Syah dan Panglima Polim

Panglima Polim bergabung dengan Sultan Daud Syah pada tahun 1897. Ia bersama para pejuang Aceh lainnya menyatukan pikiran untuk melawan Belanda. Setelah itu, pasukan Teuku Umar bergabung dengan Sultan Daud Syah dan Panglima Polim pada tahun 1898. Kekuatan Aceh menjadi semakin kuat.

Sultan Daud Syah (Sumber : Wikipedia)

Sultan Daud Syah dan Panglima Polim memilih untuk membuat daerah pertahanan di tempat yang terpencil di Gayo. Panglima Polim bertugas sebagai penyusun strategi untuk melawan Belanda. Mereka kemudian menyerah setelah Belanda menyandera keluarga dari Sultan. Pada tanggal 7 September 1903, Panglima Polim menyerah kepada Belanda mengikuti sang Sultan.

Panglima Polim (Sumber : Wikipedia)

Akhir Perlawanan Aceh

Perlawanan rakyat Aceh mencapai titik akhir ketika Snouck Hurgronje datang menyamar di Aceh. Tujuan dari Snouck Hurgronje adalah untuk mengetahui titik kelemahan dari rakyat Aceh. Ia berhasil mengetahui titik lemah Aceh dan kemudian memberikan masukan kepada Belanda untuk merebut hati rakyat Aceh terlebih dahulu, dengan cara membangun beberapa sarana-prasarana.

Seiring berjalannya waktu, kekuatan Aceh menjadi semakin melemah. Ditambah lagi, banyak pemimpin Aceh yang sudah berhasil dikalahkan Belanda. Pada akhirnya Sultan Muhammad Daud Syah dan Panglima Polem menyerah kepada Belanda pada tahun 1903 setelah mengalami tekanan yang besar. Pemerintahan kemudian dilanjutkan oleh pemerintah kolonial Belanda.

Baca Juga : Kerajaan Aceh: Masa Jaya Kerajaan Islam di Nusantara

Demikian penjelasan Museum Nusantara tentang latar belakang, masa perjuangan, serta tokoh perlawanan rakyat Aceh. Semangat perjuangan yang dimiliki oleh rakyat Aceh di masa penjajahan patut kita tiru untuk saat ini. Terutama semangat perjuangan dalam kehidupan sehari-hari dan menjunjung tinggi nasionalisme. Semoga penjelasan kali ini bermanfaat.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Sejarah & Masa Perlawanan Rakyat Aceh Melawan Penjajah

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Selama berabad-abad, Indonesia telah menjadi rumah bagi keberagaman budaya yang kaya, termasuk seni tari tradisional yang memukau. Tari tradisional Indonesia bukan hanya sekadar gerakan-gerakan artistik yang menakjubkan, tetapi juga mewakili identitas, sejarah, dan nilai-nilai masyarakat di berbagai daerah. Tari Sirih Kuning adalah salah satu jenis tarian tradisional yang memiliki akar budaya kuat bagi masyarakat Betawi. […]

    Trending

    Apapun yang terkait dengan fashion, terlebih kalau menyangkut kekeluargaan kerajaan pasti menarik untuk diketahui. Termasuk, pakaian kerajaan pada masa lalu yang tentu mengandung nilai bersejarah penting.  Kali ini kami akan mengajak kalian membahas pakaian putri Kerajaan Majapahit yang merupakan salah satu kerajaan berjaya di Nusantara antara abad ke-13 dan ke-16. Penasaran dengan pakaian putri khas […]
    Nekara dan moko ialah contoh artefak perunggu yang terkenal dari zaman prasejarah di Indonesia, tepatnya pada zaman logam. Memang kalau sekilas kita lihat memiliki beberapa kesamaan. Bahkan pada beberapa sumber sering kali menyebutkan kalau moko merupakan nama lain dari nekara. Ternyata, keduanya tidak sama dan terdapat perbedaan. Artikel ini bakal mengulas perbedaan yang signifikan pada […]
    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]