1. Blog

Sarekat Islam (SI): Sejarah, Perkembangan, & Tujuannya

Halo anak Nusantara! Tahukah kalian bahwa pada masa perjuangan meraih kemerdekaan, banyak organisasi yang dibuat di Indonesia? Organisasi-organisasi tersebut bertujuan untuk mengumpulkan kekuatan serta menyatukan visi-misi dalam perjuangan. Pada kesempatan kali ini, Munus akan membahas tentang salah satu organisasi tersebut, yaitu Sarekat Islam.

Yuk, kita cari tahu siapa pendiri, apa tujuan, serta bagaimana perkembangan Sarekat Islam di bawah ini.

Sejarah Sarekat Islam

Sarekat Islam (SI) pada awalnya adalah sebuah organisasi bernama Sarekat Dagang Islam (SDI) yang dibentuk pada tahun 1911. Tujuan awal pembentukan organisasi ini adalah untuk menjadi perkumpulan bagi para pedagang Islam di Indonesia.

Pendiri Sarekat Islam sendiri adalah H. Samanhudi. Seiring berjalannya waktu, perkumpulan ini menjadi semakin besar dan fokus organisasi pun mulai mengembang. Tanggal 10 November 1912, nama organisasi berubah menjadi Sarekat Islam (SI) dan H.O.S Cokroaminoto diangkat menjadi ketua organisasi.

Artikel Terkait

    Feed has no items.
H. Samanhudi (Sumber : Syarikat Islam)

Organisasi ini kemudian menambah fokus, selain membantu memajukan perdagangan bagi para pedagang muslim, Sarekat juga membantu masyarakat untuk mendapatkan hak-hak nya secara penuh. Organisasi ini memiliki peranan penting dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat pribumi. Tokoh-tokoh Sarekat Islam yang terkenal adalah H.O.S. Cokroaminoto, H. Samanhudi, dan Semaun.

1. Berawal Dari Sarekat Dagang Islam (SDI)

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, SI berawal dari Sarekat Dagang Islam (SDI) yang merupakan organisasi ekonomi perdagangan. SDI muncul oleh karena adanya ketimpangan pasar, di mana para pedagang Cina lebih menguasai pasar dibanding para pedagang lokal.

Surat kabar yang ditulis R. M. Tirto Adhi Soerjo mengawali pembentukan organisasi ini. Dalam surat kabar tertulis bahwa suatu organisasi pedagang dibutuhkan untuk menyatukan para pedagang kecil supaya tidak tersingkirkan dari persaingan pasar.

Kemudian, H. Samanhudi membentuk suatu organisasi atau perkumpulan bagi para pedagang Islam yang diberi nama Sarekat Dagang Islam (SDI) pada tahun 1911 di Surakarta. Organisasi bertujuan untuk membantu serta memajukan para pedagang supaya tidak kalah dengan para pedagang dari Cina.

Pada awalnya, organisasi berfokus pada masalah perekonomian dan perdagangan. Berbagai kalangan di luar pedagang mulai tertarik untuk bergabung dengan SDI sehingga akhirnya nama ini pun diubah.

2. Perkembangan Sarekat Islam (SI)

Sarekat Dagang Islam kemudian berkembang menjadi organisasi Sarekat Islam. Organisasi ini menjadi identik dengan karakter religius, demokratis, dan nasionalis. Dalam waktu yang singkat, kepopulerannya sudah menyebar ke berbagai lapisan masyarakat di Indonesia, tidak hanya di Pulau Jawa saja. 

Sarekat Islam memperjuangkan hak-hak masyarakat yang menderita dalam masa penjajahan. Mereka pun lebih mengembangkan fokus untuk memperjuangkan keadilan bagi masyarakat Indonesia. Kehadiran SI sangat dinantikan oleh masyarakat karena melalui organisasi inilah masyarakat dapat menyampaikan pendapatnya. 

SI juga menegaskan bahwa mereka bukan salah satu partai politik. Sarekat ini adalah organisasi yang merangkul semua masyarakat Indonesia dan terbuka bagi siapapun yang ingin bergabung. Untuk menjaga posisinya sebagai organisasi rakyat, SI melakukan pembatasan bagi pegawai negeri yang masuk menjadi anggota organisasi.

3. Perpecahan & Kemunduran SI

Seiring berjalannya waktu, SI mengalami kemunduran yang disebabkan oleh perpecahan. Perpecahan ini terjadi karena perbedaan pandangan politik internal. Sarekat telah dipengaruhi oleh paham komunis yang diperkenalkan Hendrio Josephus Maria Sneevliet.

Paham komunis semakin berkembang ketika Sneevliet dan Adolf Baars mendirikan Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV) di Semarang. ISDV bertujuan untuk menyebarkan marxis dan komunis ke dalam masyarakat Indonesia. Oleh karena ISDV tidak begitu dekat dengan masyarakat, mereka memilih untuk menyebarkan komunis ke dalam Sarekat. 

SI Merah yang berhaluan kiri (Sumber : Wikipedia)

Langkah pertama ISDV adalah menyebarkan paham komunis ke dalam SI Semarang yang pada saat itu dipimpin Semaun. Semaun yang sudah terpengaruh paham komunis tidak menyetujui jika Sarekat Islam harus mengirimkan perwakilan ke Dewan Perwakilan Rakyat, yang pada saat itu disebut Volksraad. Pengaruh Semaun ini menjadi semakin besar dalam SI, sehingga menciptakan perpecahan.

Perpecahan terbagi dalam dua kubu, yaitu SI Merah dan SI Putih. SI Putih diketuai oleh Tjokroaminoto dan berhaluan kanan, sedangkan SI Merah diketuai oleh Semaun serta berhaluan kiri. SI Merah menolak jika agama dan politik dicampurkan menjadi satu dalam satu Sarekat. Sejak itu, Sarekat Islam menjadi salah satu partai politik Indonesia.

Tujuan Sarekat Islam

Pada saat masih bernama Sarekat Dagang Islam, organisasi ini bertujuan untuk membantu pedagang Indonesia supaya tidak kalah bersaing dengan pedagang Cina, yang saat itu menguasai pasar. Mereka juga membantu masyarakat Solo untuk mengatasi tekanan yang diberikan para penjajah kala itu. Selain itu,SDI juga bertujuan untuk menjadi bentuk perlawanan terhadap penindasan serta kecurangan yang dilakukan para penjajah.

Oleh karena adanya perubahan, tujuan Sarekat pun berubah. Selain memajukan segi perdagangan masyarakat Indonesia, Sarekat Islam berambisi untuk meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat dengan memberikan pendidikan serta pengetahuan agama. Selain itu, sarekat juga memberi bantuan bagi para anggota yang sedang membutuhkan.  Sarekat hadir untuk membantu masyarakat mendapatkan hak-hak mereka.

Pengaruh Adanya Sarekat Islam Bagi Pergerakan Nasional

Sarekat Islam memiliki beberapa program kerja. Program kerja tersebut seperti bagian politik yang menuntut pendirian dewan daerah, perluasan hak bagi perwakilan rakyat atau Volksraad. Sarekat ini menuntut untuk dihilangkannya sistem kerja paksa dan izin bepergian. Sarekat menuntut penghapusan peraturan diskriminatif dalam penerimaan murid di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia. 

Dalam pemerintahan, organisasi ini menuntut pemisahan kekuasaan eksekutif dan yudikatif. Hukum perlu dibenahi supaya bersifat adil dan setara supaya dapat menegakkan hak-hak yang setara dalam masyarakat.

Bukan hanya itu, SI juga menuntut perbaikan di dalam bidang pertanian, yaitu dengan cara menghapuskan particuliere landerijen (tanah milik swasta) serta menjadikan industri menyangkut bahan kebutuhan pokok serta pelayanan yang menyangkut banyak orang supaya dijadikan milik negara.  

Pada bidang keuangan, SI memberikan usulan untuk menciptakan pajak yang dipungut dari laba perkebunan. SI juga menuntut Pemerintah memerangi candu, miras, prostitusi, serta judi. Penggunaan tenaga kerja anak-anak juga perlu dilarang.

Bisa disimpulkan jika sebenarnya organisasi ini berhasil menciptakan kesadaran nasional kepada semua lapisan masyarakat di Indonesia, baik dari kalangan kelas bawah, maupun kelas atas. Hal ini juga disebabkan oleh Kongres Nasional Sentral Islam yang terjadi pada 1916 di Bandung.

Sarekat dapat menjadi organisasi yang sangat baik karena dapat memperoleh anggota yang sangat besar dalam kurun waktu 3 tahun saja. Para tokoh Sarekat Islam berusaha melawan semua bentuk penindasan kepada masyarakat pribumi. Oleh sebab itu, banyak orang yang bergabung ke dalam Sarekat in.

Keberadaan dari Sarekat Islam menciptakan suatu pengalaman baru dalam kehidupan politik pada masa itu. Jika pada awalnya Sarekat bersifat loyal kepada pemerintah, semua itu berubah ketika Kongres Nasional tahun 1923 terjadi di Madiun. Sarekat berubah menjadi partai dan mengambil sikap untuk menolak kerja sama dengan pemerintah kala itu.

Baca Juga : Perhimpunan Indonesia: Sejarah dan Perjuangan Memerdekakan Bangsa

Demikian adalah penjelasan Munus tentang Sarekat Islam. Organisasi ini adalah satu fondasi bagi Indonesia di masa sekarang, banyak kebijakan dan perubahan yang sampai saat ini masih berguna dan dikembangkan terus menerus. Semoga penjelasan Munus bermanfaat.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Sarekat Islam (SI): Sejarah, Perkembangan, & Tujuannya

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Sejarah wayang  orang sriwedari sudah terbilang sangat panjang. Wayang orang sriwedari sudah melakukan pentas secara tetap pada tahun 1911. Selain menampilkan cerita pewayangan, wayang orang sriwedari juga memiliki segmen khusus yang biasanya membahas isu-isu sosial yang sedang umum dibicarakan. Buat kamu yang masih belum tahu tentang sejarah wayang orang sriwedari, yuk simak artikel ini sampai […]
    Gamelan Banyuwangi merupakan salah satu alat musik tradisional yang mengiringi tari gandrung dan mendapatkan pengaruh dari Jawa, Bali, dan Eropa. Hal ini membuat sejarah gamelan Banyuwangi menarik untuk dikupas tuntas. Oleh karena itu, simak pembahasan selengkapnya melalui artikel berikut ini.  Sejarah Gamelan Banyuwangi Gamelan Banyuwangi adalah bentuk seni gamelan yang berasal dari daerah Blambangan atau […]

    Trending

    Kebanyakan masyarakat lebih mengenal Nusa Penida, sebagai kawasan wisata alamnya yang terletak di tenggara Bali. Ternyata, Kawasan ini menyimpan kekayaan sejarah yang tak kalah menarik dengan keindahan alamnya yang memukau. Dengan membaca artikel ini, kamu bukan hanya sekadar menambah pengetahuan saja, namun sekaligus menyusuri peristiwa masa lalu di Nusa Penida. Legenda dan Mitos Nusa Penida […]
    Wayang Golek adalah seni pertunjukan tradisional Indonesia yang menggunakan boneka kayu untuk memerankan cerita-cerita yang berasal dari berbagai sumber, termasuk epik Hindu, seperti Ramayana dan Mahabharata, serta cerita-cerita lokal dan agama.  Wayang Golek tidak hanya menunjukkan seni pertunjukan tradisional Indonesia, tetapi juga menjadi simbol penting dalam melestarikan identitas budaya bangsa. Untuk memberi pemahaman mendalam terkait […]
    Di antara ragam wayang di budaya Nusantara, sejarah wayang purwa menonjol sebagai yang tertua dan paling populer. Dikenal sebagai wayang tertua di Indonesia, wayang kulit ini telah memikat hati masyarakat selama berabad-abad.  Popularitasnya tak lepas dari dukungan etnis Jawa yang mendominasi Indonesia. Tak heran, jika sekilas mendengar kata wayang, ingatan kita langsung tertuju pada wayang […]