Halo anak Nusantara! Perjuangan Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan serta memulai pembangunan mendapat rintangan dari berbagai pihak, bahkan dari warga Indonesia sendiri. Meskipun suatu kebijakan dilakukan untuk kepentingan negara, bukan berarti semua rakyat Indonesia akan secara langsung menyetujuinya. Salah satu bentuk nyatanya adalah pemberontakan Andi Azis.
Pada kesempatan kali ini, Munus akan membahas tentang latar belakang, tujuan, tokoh, dan upaya pemerintah untuk menumpas pemberontakan ini. Cari tahu lebih dalam pembahasan di bawah ini.
Latar Belakang Pemberontakan Andi Azis
Daftar Isi
Pemberontakan Andi Azis adalah pemberontakan yang dilakukan seorang mantan perwira KNIL bernama Andi Azis. Ia tidak ingin Negara Indonesia Timur (NIT) bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Latar belakang terjadinya pemberontakan Andi Azis adalah pemerintah Indonesia yang dianggap sebagai pengganggu keamanan di daerah Negara Indonesia Timur. Andi Azis ingin mempertahankan keberadaan dari NIT dan menjauhkan campur tangan pemerintah NKRI. Ia berpendapat bahwa yang bertanggung jawab atas gangguan keamanan di Negara Indonesia Timur adalah APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat).
Pemberontakan ini terjadi di Ujungpandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 5 April 1950. Pemberontakan diawali dengan konflik yang terjadi di Sulawesi Selatan pada bulan yang yang sama. Konflik tersebut terjadi karena situasi yang memanas antara masyarakat anti federal dan pro federal.
Karena sedang terjadi konflik, Tentara Nasional Indonesia atau TNI dikerahkan untuk mengamankan suasana di Sulawesi Selatan. Masyarakat pro federal yang mengetahui hal ini merasa terancam dengan kedatangan TNI. Oleh sebab itu, masyarakat pro federal bergabung dengan pasukan Andi Azis dan terbentuklah sebuah pasukan bernama Pasukan Bebas.
Tujuan Pemberontakan Andi Azis
Tujuan dari pemberontakan ini adalah Andi Azis ingin mempertahankan keberadaan dari NIT dan menduduki posisi tertinggi di NIT terutama dalam bagian militer bersama Soumokil dan Sukowati sebagai presiden.
Tokoh Pemberontakan Andi Azis
Dalam pemberontakan ini banyak tokoh yang terlibat. Berikut adalah beberapa tokoh yang terlibat dalam peristiwa ini.
1. Andi Azis
Andi Abdoel Azis lahir pada tanggal 19 September 1924 di Simpang Binal, Sulawesi Selatan. Ia dibawa oleh seorang pensiunan Asisten Residen ke Belanda karena keinginan Andi Azis untuk masuk sekolah militer, tapi perang dunia kedua membuatnya mengurungkan niat untuk menjadi militer. Setelah itu Ia masuk ke Koninklijk Leger (KNIL) untuk melawan Nazi. Ia sempat dipindah-pindahkan sampai pada akhirnya memilih untuk bertugas di Indonesia.

Ia kemudian berhenti dari militer 1947 dan masuk pendidikan kepolisian di Menteng Pulo, tapi tidak lama setelah itu Andi Azis dipanggil lagi untuk masuk KNIL dan diberi pangkat Letnan Dua. Setelah berhasil menguasai Makassar, Ia berniat untuk mempertahankan Negara Indonesia Timur.
Setelah konferensi meja bundar, tentara KNIL akan digabung ke dalam APRIS . Hal ini ditolak oleh para tentara KNIL karena dominasi dari tentara yang berasal dari Jawa. Oleh karena itu, Anggota APRIS yang sebelumnya tergabung dalam KNIL lebih bertanggung jawab pada keamanan di Indonesia Timur.
2. Kolonel A.E. Kawilarang
Pasukan ekspedisi yang menumpas pemberontakan Andi Azis dipimpin oleh Kolonel A.E. Kawilarang. Ia diperintahkan oleh pemerintah pusat di pulau Jawa dengan membawa empat angkatan pasukan. Ia adalah salah satu dari pelopor Kopassus.
3. Kolonel Soeharto
Kolonel Soeharto adalah salah satu tokoh yang ikut dalam operasi militer pemberantasan pemberontakan Andi Azis. Ia diminta untuk membantu karena kiprahnya sebagai pemimpin Brigade 10 Garuda Mataram yang saat itu bertugas di Jawa Tengah.
4. Letnan Kolonel Warouw
Kolonel Warouw adalah pemimpin dari pasukan angkatan udara dan juga mantan anggota KNIL. Ia dan pasukannya juga berpartisipasi dalam operasi militer penumpasan pemberontakan Andi Azis.
5. Kapten Udara Wiriadinata
Kapten Wiradinata bertugas untuk memimpin angkatan udara saat terjadi berbagai pemberontakan di Indonesia. Kiprah beliau dimulai ketika menjadi pasukan pertahanan dengan pangkat Opsir Muda Oedara II.
6. Kapten Bohar Ardikusumah
Kapten Bohar Ardikusumah adalah pemimpin dari Batalyon I Brigade 14 Siliwangi. Ia turut ambil bagian dalam operasi yang dipimpin oleh Kolonel Kawilarang dalam menumpas Andi Azis.
7. Letkol Suprapto Sukowati
Letkol Sukowati adalah pemimpin dari Brigade 16/I di Jawa Timur. Ia juga turut ambil bagian dalam operasi penumpasan Andi Azis.
Kronologi Kejadian
Kronologi kejadian bermula pada awal bulan April 1950, pemberontakan yang dipimpin oleh Andi Azis sendiri terjadi di Makassar. Andi Azis ingin mempertahankan keberadaan Indonesia Timur. Selain itu, Ia juga tidak setuju dengan anggota TNI yang bergabung ke dalam APRIS.
Pasukan yang dipimpin Andi Azis memulai penyerangan pada 5 April 1950. Penyerangan dilancarkan ke tempat-tempat penting dan menyandera salah satu panglima bernama Letkol A.J. Mokoginta. Pemerintah tidak tinggal diam dan mengeluarkan ultimatum terhadap pasukan Andi Azis.

Ultimatum tersebut memerintahkan Andi Azis untuk menyerahkan diri ke Jakarta dan harus bertanggung jawab atas apa yang telah Ia dan pasukannya lakukan. Waktu yang diberikan adalah 4×24 jam. Andi Azis juga diminta untuk menyerahkan semua senjata dan membebaskan para sandera.
Ultimatum tersebut tidak dipedulikan oleh Andi Azis, karena itu pemerintah langsung memerintahkan pasukan untuk terjun ke lapangan. Di bawah pimpinan Kolonel A.E. Kawilarang, pasukan tiba di Makassar tanggal 26 April 1950. Perlawanan berlangsung cukup sengit sampai pada akhirnya pasukan Andi Azis kewalahan dan meminta untuk berunding.
Upaya Pemerintah Menghadapi Pemberontakan Andi Azis
Upaya pemerintah dalam menghadapi pemberontakan Andi Azis, yaitu:
- Andi Azis diperintahkan untuk menyerahkan diri ke Jakarta dan harus bertanggung jawab atas apa yang telah Ia dan pasukannya lakukan. Waktu yang diberikan adalah 4×24 jam.
- Andi Azis harus menyerahkan semua senjata dan semua sandera, serta menarik mundur semua pasukannya.
Ultimatum tersebut tidak dihiraukan oleh Andi Azis. Akhirnya, pemerintah memerintahkan pasukan ekspedisi untuk mengamankan pemberontakan ini. Pasukan ekspedisi berhasil menumpas pemberontakan dan menangkap Andi Azis.
Dampak Pemberontakan Andi Azis
Berikut adalah dampak pemberontakan Andi Azis:
- Markas TNI di Makassar diserang oleh pasukan Andi Azis
- Presiden NIT menyerahkan wilayah Negara Indonesia TImur kepada NKRI
- Markas Panglima Teritorium yang diserang dan Letkol A.J. Mokoginta dijadikan sandera
- Terbentuknya sebuah pasukan di bawah komando Andi Azis yang bernama Pasukan Bebas
Baca juga : Konferensi Meja Bundar: Hasil, Tokoh, Tujuan, & Dampaknya
Demikian penjelasan singkat dari Munus mengenai Pemberontak Andi Azis. Semoga pembahasan tersebut membuat kalian lebih mengenal tentang berbagai perjuangan yang terjadi di Indonesia.
Tidak ada komentar