1. Blog

Sejarah Zaman Logam: Pembagian Zaman, Kebudayaan dan Peninggalan

Jika kita menengok ke belakang, sudah tidak terhitung berapa zaman yang telah kita lewatkan. Salah satunya adalah zaman logam, masa dimana para nenek moyang kita mulai mengenal logam berupa tembaga, perunggu bahkan besi. Kebudayaan pada zaman logam dibawa oleh masyarakat Asia Tenggara yang sengaja datang untuk menyebarkan kebudayaan yang mereka kuasai. Dibawah ini Munus telah merangkum penjelasan lebih lengkap terkait Zaman Logam.

Sejarah Zaman Logam

Zaman logam adalah zaman dimana manusia telah mulai berevolusi. Zaman ini berlangsung sekitar tahun 3000 SM sampai 1200 SM. Zaman ini disebut juga dengan zaman perundagian. Di masa ini, manusia mulai mengenal dan terampil membuat alat-alat yang berasal dari bahan logam. Teknik-teknik pengolahan berbagai alat dari logam juga telah ditemukan, sehingga manusia perlahan mulai meninggalkan alat dari batu dan beralih ke logam.

Jika dibandingkan dengan zaman batu, pembuatan peralatan dari bahan logam lebih mudah dan membutuhkan waktu yang lebih singkat. Untuk membuatnya, hanya perlu meleburkan logam kemudian menuangkannya ke dalam cetakan.

Seiring kemajuan pola pikir masyarakat pada saat itu, mereka juga telah mengenal sistem barter. Alat-alat logam yang telah dibuat ditukarkan dengan berbagai bahan makanan. Karena itu zaman ini disebut juga dengan masa perundagian, dimana kata “undagi” dalam bahasa Bali memiliki arti orang-orang yang terampil membuat alat dari logam.

Artikel Terkait

    Feed has no items.

Baca juga: Pembagian Zaman Praaksara – Kebudayaan, dan Peninggalannya

Kehidupan Mayarakat

Masyarakat yang hidup di masa itu adalah masyarakat Melayu Muda dan Deutro Melayu. Sebagian besar dari mereka merupakan pendatang dari daratan Asia Tenggara tepatnya dari Dong Son atau yang saat ini kita sebut dengan Vietnam. Mereka merupakan nenek moyang dari suku Jawa, Bali, Bugis, Madura dan sekitarnya.

Kedatangan mereka bertujuan untuk menyebarkan kebudayaan serta keahlian mereka. Selain terampil dalam pembuatan alat dari bahan logam, mereka juga telah menguasai teknik persawahan.

Perkembangan kehidupan manusia pada masa itu sangatlah pesat, berikut penjelasan mengenai ciri-ciri kehidupan pada zaman logam:

  • Perdagangan sudah dilakukan dari pulau ke pulau di Indonesia bahkan hingga Asia Tenggara dengan sistem barter. Mereka menukarkan beberapa alat logam dengan rempah-rempah, manik-manik ataupun bahan baku pembuatan alat lainnya.
  • Kebudayaan sudah semakin meningkat dan mengalami kemajuan.
  • Untuk sistem penguburan jenazah, manusia pada saat itu telah mengenal dua cara secara langsung dan tidak langsung. Penguburan secara langsung dilakukan dengan meletakkan jenazah dalam sebuah peti dan langsung menguburkannya ditanah atau bisa dilakukan tanpa menggunakan peti. Sedangkan, penguburan secara tidak langsung melalui berapa tahap, tahap pertama jenazah diletakkan dalam sebuah peti dan dikuburkan ke dalam tanah. Tahap keduanya, setelah jenazah tersebut sudah menjadi rangka, mereka mengambilnya kemudian dikuburkan kembali ke dalam kuburan batu.
  • Sistem cocok tanam juga sudah berkembang pada zaman ini.
  • Sesuai dengan namanya, pada masa ini manusia telah mahir membuat alat-alat dari bahan baku logam, tidak hanya perakitan berat saja namun juga berupa perhiasan dan senjata.

Pembagian Zaman di Zaman Logam

Pada dasarnya zaman ini dibagi menjadi tiga yaitu, zaman tembaga, zaman perunggu dan zaman besi. Namun zaman tembaga tidak berkembang di Indonesia, sehingga di Indonesia zaman logam hanya dibagi menjadi dua, yaitu zaman perunggu dan zaman besi. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai pembagian zaman pada zaman logam:

Zaman Tembaga

Di zaman inilah manusia mulai mengenal logam. Sering kali mereka menggunakan tembaga sebagai bahan baku pembuatan peralatan logam. Zaman ini berkembang di beberapa negara di luar Indonesia seperti Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Vietnam.

Zaman Perunggu

Zaman perunggu merupakan zaman dimana manusia telah mengenal perunggu sebagai bahan baku dalam pembuatan peralatan yang mereka butuhkan. Perunggu merupakan bahan dasar yang lebih keras daripada tembaga. Zaman ini juga seringkali disebut juga dengan Donsong-Tongkin Cina.

Zaman Besi

Pada zaman ini, peralatan yang dibuat bisa dibilang paling sempurna karena berasal dari besi. Manusia pada zaman ini telah mengenal bahan dasar besi yang lebih keras daripada tembaga ataupun perunggu.

Peninggalan Zaman Logam

Di setiap masanya, nenek moyang kita selalu meninggalkan sejarah sebagai bukti eksistensi mereka di zaman terdahulu. Berikut peninggalan – peninggalan zaman logam yang berhasil ditemukan oleh para ahli

Peninggalan Zaman Logam: Tembaga

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa zaman tembaga diketahui tidak berkembang di Indonesia. Hal tersebut karena sampai saat ini belum pernah ditemukan peninggalan sejarah yang berbahan baku tembaga di Indonesia. Indonesia didominasi oleh peninggalan berupa perunggu dan besi. Peninggalan zaman tembaga banyak ditemukan di eropa berupa kapak tembaga yang telah dipakai semenjak 7500 tahun yang lalu.

Peninggalan Zaman Logam: Perunggu

Peninggalan pada zaman ini berupa peralatan yang berbahan dasar perunggu. Peninggalan pada zaman perunggu yang ditemukan di Indonesia, diantaranya:

Candrasa

Alat ini memiliki bentuk yang hampir sama dengan kapak. Alat ini berfungsi untuk kegiatan sehari-hari, bukan merupakan alat berat untuk perang. Candrasa pernah ditemukan di daerah Bandung

Kapak Corong

Kapak Corong disebut juga dengan kapak sepatu. Alat ini sering digunakan sebagai senjata atau alat kebesaran dalam sebuah upacara adat. Kapak corong pernah ditemukan di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Bali.

Nekara

Nekara berbentuk seperti gendang dengan ukuran besar. Alat ini biasanya digunakan sebagai pengiring kematian, memanggil hujan, upacara spiritual atau sebagai genderang perang. The Moon of Pejeng merupakan nama dari Nekara terbesar yang pernah ditemukan di Indonesia yang saat ini berada di Bali.

Bejana Perunggu

Alat ini berbentuk gepeng sekaligus langsing mirip dengan Periuk. Bejana pernah ditemukan di Indonesia tepatnya di wilayah Sumatera dan Madura

Moko

Moko memiliki bentuk yang sama dengan Nekara namun versi lebih kecilnya. Moko biasanya digunakan sebagai pusaka oleh seorang kepala suku. Benda ini biasanya diwariskan secara turun-temurun. Moko banyak ditemukan di sekitar Pulau Alor dan Manggarai Flores.

Arca Perunggu

Seperti pada umumnya arca, arca perunggu peninggalan zaman logam memiliki bentuk seperti manusia atau hewan. Arca ini memiliki ukuran kecil dan biasanya digunakan sebagai liontin. Arca perunggu ditemukan di wilayah Palembang, Bangkinang (Riau) dan Limbangan (Bogor).

Peninggalan Zaman Logam: Besi

Di Indonesia telah ditemukan beberapa peninggalan dari Zaman Besi, diantaranya:

  • Mata Kapak
  • Mata Pisau
  • Mata Sabit
  • Mata Pedang
  • Cangkul

Benda-benda tersebut seringkali ditemukan di daerah Gunung Kidul, Bogor, Besuki dan Punung (Jawa Timur)

Hasil Kebudayaan Zaman Logam

Hasil kebudayaan Zaman Logam tidak hanya berupa benda-benda atau senjata namun mereka juga mewariskan hasil kebudayaan berupa teknologi. Manusia pada zaman tersebut memiliki dua teknik untuk membuat peralatan yaitu teknik a cire perdue (teknik cetak lilin) dan teknik bivalve (teknik setangkup). Berikut penjelasannya:

Teknik A Cire Perdue (Teknik Cetak Lilin)

Teknik ini memerlukan bahan dasar berupa lilin dan tanah liat. Langkah-langkah pembuatannya seperti berikut:

  • Bentuk lilin menjadi sebuah benda yang diinginkan
  • Lilin tersebut kemudian dibungkus menggunakan tanah liat
  • Setelah dibungkus dengan rapi, kemudian dibakar. Dari proses pembakaran tersebut lilin akan leleh.
  • Setelah lilin leleh, masukkan bahan logam ke dalam tempat yang kosong bekas lelehan lilih
  • Setelah cairan tersebut beku, tanah liat dibersihkan dan dibuang.

Kelemahan dari teknik ini adalah tidak dapat digunakan kembali. Dengan kata lain, hanya sekali pakai saja.

Teknik Bivalve (Teknik Setangkup)

Teknik kedua ini disebut dengan teknik setangkup karena pembuatannya dilakukan dengan menangkupkan dua cetakan batu yang didalamnya diisi cairan logam. Langkah-langkah pembuatannya seperti berikut:

  • Tangkupkan kedua cetakan tersebut dan ikat dengan kuat, lalu masukkan cairan logam melalui rongga kedua cetakan tersebut.
  • Tunggu hingga cetakan beku
  • Setelah dirasa dingin dan beku, lepas cetakan tersebut maka jadilah bentuk logam seperti yang diinginkan

Teknik ini merupakan teknik yang lebih mudah dan cetakannya juga bisa digunakan berulang kali. 

Kesimpulan

Zaman logam merupakan masa dimana manusia telah mengenal logam sebagai bahan baku peralatan mereka. Zaman logam dibagi menjadi tiga periode yaitu zaman tembaga, zaman perunggu dan zaman besi. Namun, zaman tembaga tidak berkembang di Indonesia. Benda peninggalan zaman logam berupa perunggu dan besi banyak ditemukan di Indonesia. Selain benda, nenek moyang telah mewariskan hasil kebudayaan zaman logam berupa teknik-teknik pembuatan logam.

Baca juga: Sejarah Zaman Batu: Pembagian Zaman, Ciri-ciri dan Peninggalannya

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Sejarah Zaman Logam: Pembagian Zaman, Kebudayaan dan Peninggalan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Sejarah wayang  orang sriwedari sudah terbilang sangat panjang. Wayang orang sriwedari sudah melakukan pentas secara tetap pada tahun 1911. Selain menampilkan cerita pewayangan, wayang orang sriwedari juga memiliki segmen khusus yang biasanya membahas isu-isu sosial yang sedang umum dibicarakan. Buat kamu yang masih belum tahu tentang sejarah wayang orang sriwedari, yuk simak artikel ini sampai […]
    Gamelan Banyuwangi merupakan salah satu alat musik tradisional yang mengiringi tari gandrung dan mendapatkan pengaruh dari Jawa, Bali, dan Eropa. Hal ini membuat sejarah gamelan Banyuwangi menarik untuk dikupas tuntas. Oleh karena itu, simak pembahasan selengkapnya melalui artikel berikut ini.  Sejarah Gamelan Banyuwangi Gamelan Banyuwangi adalah bentuk seni gamelan yang berasal dari daerah Blambangan atau […]

    Trending

    Kebanyakan masyarakat lebih mengenal Nusa Penida, sebagai kawasan wisata alamnya yang terletak di tenggara Bali. Ternyata, Kawasan ini menyimpan kekayaan sejarah yang tak kalah menarik dengan keindahan alamnya yang memukau. Dengan membaca artikel ini, kamu bukan hanya sekadar menambah pengetahuan saja, namun sekaligus menyusuri peristiwa masa lalu di Nusa Penida. Legenda dan Mitos Nusa Penida […]
    Wayang Golek adalah seni pertunjukan tradisional Indonesia yang menggunakan boneka kayu untuk memerankan cerita-cerita yang berasal dari berbagai sumber, termasuk epik Hindu, seperti Ramayana dan Mahabharata, serta cerita-cerita lokal dan agama.  Wayang Golek tidak hanya menunjukkan seni pertunjukan tradisional Indonesia, tetapi juga menjadi simbol penting dalam melestarikan identitas budaya bangsa. Untuk memberi pemahaman mendalam terkait […]
    Di antara ragam wayang di budaya Nusantara, sejarah wayang purwa menonjol sebagai yang tertua dan paling populer. Dikenal sebagai wayang tertua di Indonesia, wayang kulit ini telah memikat hati masyarakat selama berabad-abad.  Popularitasnya tak lepas dari dukungan etnis Jawa yang mendominasi Indonesia. Tak heran, jika sekilas mendengar kata wayang, ingatan kita langsung tertuju pada wayang […]