1. Budaya
  2. Tari Daerah

Tari Perang: Tarian Magis dari Papua Barat yang Masih Dilestarikan

Indonesia dikenal dengan keragamannya, entah itu bahasa, adat istiadat bahkan tarian salah satunya adalah Tari Perang yang berasal dari daerah bagian timur Indonesia. Tarian ini telah beralih fungsi di Papua, dari yang sebelumnya hanya dibawakan saat akan perang, kini menjadi sebuah budaya masyarakat setempat. Setiap tarian selalu memiliki sejarah, makna maupun fungsinya masing-masing. Di bawah ini Munus akan menjelaskan terkait sejarah hingga perkembangan Tari Perang. 

Asal dan Sejarah Tari Perang

Tari perang merupakan tari daerah yang berasal dari Papua, tepatnya Papua Barat. Tarian ini seringkali dibawakan oleh para penari pria dengan menggunakan pakaian adat Papua dan panah sebagai lambang senjatanya untuk menggambarkan jiwa kepahlawanan serta kegagahan masyarakat Papua. Tarian ini termasuk salah satu tarian yang cukup populer di Papua Barat sehingga sering ditampilkan dalam berbagai acara atau saat menyambut tamu.

Tari Perang Papua Barat
Tari Perang dari Papua Barat. Foto oleh dictio

Pada mulanya, tarian ini memang dilakukan oleh masyarakat Papua Barat saat akan menuju medan perang. Dahulu kala, masyarakat Papua seringkali terlibat perang suku, karena itu tarian ini digunakan untuk memompa semangat dan keberanian para prajurit yang akan berperang. Namun, pada zaman ini sudah tidak ada atau jarang sekali terjadi perang antar suku sehingga tari tersebut dilestarikan sebagai tari tradisional untuk hiburan. 

Fungsi Tari Perang

Seiring berkembangnya zaman, tarian yang dulunya difungsikan untuk membangkitkan semangat perang ini telah beralih fungsi menjadi tarian pertunjukan, penyambutan atau hiburan. Namun, sebagai tarian tradisional, tari perang dimaknai sebagai sebuah penghormatan kepada para leluhur yang telah memperjuangkan tanah air mereka. 

Artikel Terkait

    Feed has no items.

Difungsikannya tarian ini dalam berbagai acara juga menunjukkan bahwa masyarakat Papua berusaha untuk selalu menjaga kebudayaan turun-temurun mereka agar tetap lestari dan tak terlupakan begitu saja. Di Papua menari bukan hanya budaya tetapi juga merupakan sebuah ritual yang mereka lakukan sebagai bentuk rasa syukur pada Sang Pencipta.

Baca juga: Tari Legong: Tari Tradisional Kebanggaan Rakyat Bali

Properti Tari Perang

Properti tari perang
Senjata Busur dan Panah. Foto oleh travelpas

Tari tradisional ini tidak menggunakan banyak properti kecuali sebuah panah atau tombak sebagai senjata.

Pelajari Juga Tarian Daerah Lainnya

Kostum

Kostum yang digunakan oleh para penari adalah pakaian tradisional khas daerah Papua yang terdiri dari rok yang berasal dari akar daun serta memakai ikat kepala khas Papua yang nyentrik. Selain itu, mereka juga menggunakan aksesoris berupa kalung manik-manik dan gelang tangan serta gelang kaki bulu-bulu tanpa disertai alas kaki. Seperti khasnya tarian papua, bagian badan penari dicoret dengan motif khas Papua.

Khusus untuk yang berperan sebagai kepala suku, mereka menggunakan aksesoris pada hidung seolah-olah seperti taring babi.

Iringan

Tidak lepas dari budaya khas Papua, tarian ini juga diiringi dengan tabuhan tifa atau alat musik yang ditiup seperti kerang. Musik-musik yang dimainkan dibalut dengan irama peran yang penuh semangat. Tarian ini juga diiringi dengan sorakan ramai para penarinya sehingga menimbulkan suasana yang hidup seakan-akan mengobarkan kemenangan dalam medan perang.

Pertunjukan Tari Perang

Tari perang biasanya dibawakan oleh tujuh penari pria atau lebih yang menggambarkan seorang prajurit secara berkelompok. Tidak lupa mereka membawa senjata andalannya dan berpadu satu menciptakan gerakan yang kompak.

Ragam Gerakan

Tari tradisional ini memiliki karakter gerakan yang penuh energi. Tarian ini memiliki skenario tiga peran, ada kelompok yang berperan sebagai musuh, ada kelompok yang berperan sebagai pasukan sendiri dan ada pula ketua suku. Ketua suku akan berada di atas untuk seolah-olah melihat situasi di sekitar, ketika ketua suku sudah memberikan perintah maka tarian akan dimulai. Gerakan membawa panah atau tombak sambil berlari dan menyerang mendominasi tarian ini, ada pula gerakan kaki menyilang dan mengayun ke depan  yang tentunya memiliki makna tersendiri.

Perkembangannya di Masa Sekarang

Ketua suku dalam tari perang
Peran Ketua Suku dalam Tari Perang. Foto oleh viva

Seperti yang telah dituliskan di atas, eksistensi tari perang saat ini sebagai tarian tradisional yang dilestarikan oleh masyarakat Papua. Bukan hanya sekedar tarian untuk perang namun juga ditampilkan dalam berbagai pertunjukan atau menyambut tamu sebagai upaya masyarakat papua Barat memperkenalkan budaya mereka.

Baca juga: Tari Topeng: Visualisasi Watak Melalui Warna Topeng

Ragam Tarian Perang di Indonesia

Selain dari Papua Barat, di Indonesia masih banyak lagi ragam tarian perang dari berbagai daerah dengan sebutan nama yang berbeda, diantaranya:

Tari Ajay

Tari ajay berasal dari Kalimantan Timur dan biasanya dimainkan oleh Suku Dayak Kenyah. Properti senjata yang digunakan adalah perisai dan mandau.

Tari Caci

Tari caci berasal dari Desa Tado, Nusa Tenggara Timur. Pada zaman dahulu, tarian ini digunakan sebagai ajang kesempatan kaum pria untuk menarik perhatian para gadis. Tari cica dimainkan oleh dua orang, yang satu sebagai penyerang dan yang satu lagi berperan menghindari serangan.

Pelajari Juga Tarian Daerah Lainnya

Tari Cakalele

Sama seperti di Papua Barat, tari cakalele dulunya juga merupakan tarian yang dilakukan saat akan memulai perang di Maluku. Bedanya, dalam tarian ini melibatkan perempuan didalamnya. Properti yang digunakan adalah parang dan tameng bagi pria, sedangkan wanita membawa sapu tangan.

Kesimpulan

Keragaman budaya Indonesia merupakan warisan dari leluhur masa lalu, sama halnya dengan tari perang dari Papua Barat. Tari yang dahulu dibawakan saat menuju perang saat ini sudah mnejadi budaya di Papua, masyarakat Papua Barat seringkali membawakan tari ini untuk menyambut tamu, untuk hiburan atau sebagai wujud rasa syukur mereka. Tarian ini menjadi sebuah tarian magis dari Papua Barat yang sampai saat ini masih dilestarikan sebagai wujud rasa syukur dan harga diri rakyat Papua. 

Selain dari Papua Barat, terdapat banyak versi dari Tari perang ini dari berbagai daerah diantaranya adalah Tari Ajay dari Kalimantan Timur, Tari Caci dari NTT dan Tari Cakelele dari Maluku dan masih banyak lagi lainnya.

Baca juga: Tari Gambyong: Simbol Kelembutan Seorang Wanita

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Tari Perang: Tarian Magis dari Papua Barat yang Masih Dilestarikan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Sejarah wayang  orang sriwedari sudah terbilang sangat panjang. Wayang orang sriwedari sudah melakukan pentas secara tetap pada tahun 1911. Selain menampilkan cerita pewayangan, wayang orang sriwedari juga memiliki segmen khusus yang biasanya membahas isu-isu sosial yang sedang umum dibicarakan. Buat kamu yang masih belum tahu tentang sejarah wayang orang sriwedari, yuk simak artikel ini sampai […]
    Gamelan Banyuwangi merupakan salah satu alat musik tradisional yang mengiringi tari gandrung dan mendapatkan pengaruh dari Jawa, Bali, dan Eropa. Hal ini membuat sejarah gamelan Banyuwangi menarik untuk dikupas tuntas. Oleh karena itu, simak pembahasan selengkapnya melalui artikel berikut ini.  Sejarah Gamelan Banyuwangi Gamelan Banyuwangi adalah bentuk seni gamelan yang berasal dari daerah Blambangan atau […]

    Trending

    Kebanyakan masyarakat lebih mengenal Nusa Penida, sebagai kawasan wisata alamnya yang terletak di tenggara Bali. Ternyata, Kawasan ini menyimpan kekayaan sejarah yang tak kalah menarik dengan keindahan alamnya yang memukau. Dengan membaca artikel ini, kamu bukan hanya sekadar menambah pengetahuan saja, namun sekaligus menyusuri peristiwa masa lalu di Nusa Penida. Legenda dan Mitos Nusa Penida […]
    Wayang Golek adalah seni pertunjukan tradisional Indonesia yang menggunakan boneka kayu untuk memerankan cerita-cerita yang berasal dari berbagai sumber, termasuk epik Hindu, seperti Ramayana dan Mahabharata, serta cerita-cerita lokal dan agama.  Wayang Golek tidak hanya menunjukkan seni pertunjukan tradisional Indonesia, tetapi juga menjadi simbol penting dalam melestarikan identitas budaya bangsa. Untuk memberi pemahaman mendalam terkait […]
    Di antara ragam wayang di budaya Nusantara, sejarah wayang purwa menonjol sebagai yang tertua dan paling populer. Dikenal sebagai wayang tertua di Indonesia, wayang kulit ini telah memikat hati masyarakat selama berabad-abad.  Popularitasnya tak lepas dari dukungan etnis Jawa yang mendominasi Indonesia. Tak heran, jika sekilas mendengar kata wayang, ingatan kita langsung tertuju pada wayang […]