1. Budaya
  2. Senjata

Keris: Senjata Tradisional Nusantara dengan Kekuatan Sakral

Ketika berbicara mengenai kebudayaan Indonesia, maka tidak akan ada habisnya. Negeri kita yang kaya ini memiliki berbagai jenis kebudayaan yang beragam mulai dari bahasa hingga senjata. Leluhur kita dikenal sebagai orang-orang yang sakti, maka tidak mengherankan jika mereka meninggalkan warisan berupa senjata yang sakral. Salah satu senjata tradisional Indonesia yang paling populer adalah senjata keris, ada berbagai jenis keris mulai dari keris Bali hingga keris Jawa. Menurut sejarah, pusaka ini telah ada sejak 600 tahun yang lalu dan berkembang di berbagai wilayah di Indonesia. Simak pembahasan Munus terkait sejarah senjata tradisional keris di bawah ini.

Pengertian Keris

Senjata keris merupakan salah satu senjata tradisional dari Nusantara yang memiliki bentuk dan ukiran yang unik. Siapapun yang melihat benda tersebut, pasti akan mengetahui bahwa itu adalah keris karena bentuknya yang khas. Seseorang yang ahli dalam pembuatannya disebut dengan Mpu Panuluh.

Senjata ini telah dikenal oleh bangsa Melayu sejak 600 tahun yang lalu. Menurut sejarah, keris berasal dari Kepulauan Jawa, namun penggunaannya telah tersebar di wilayah-wilayah yang dipengaruhi oleh Majapahit. Di indonesia sendiri diantaranya Sulawesi, Pesisir Kalimantan, Nusa Tenggara, Madura dan Jawa. selain itu, senjata ini juga tersebar di wilayah Asia Tenggara seperti Semenanjung Malaysia, Thailand Selatan dan Filipina Selatan (Mindanao). 

keris
Gambar Keris, Foto Oleh Surakarta Daily

Jenis keris di setiap wilayah memiliki bentuk, penampilan, fungsi, teknik pembuatan dan istilah yang berbeda-beda namun tidak menghilangkan ciri khas bentuk keris pada umumnya. Di Indonesia sendiri, senjata ini telah terdaftar sebagai Warisan Budaya Non-Bendawi Manusia di UNESCO pada tahun 2005.

Artikel Terkait

  • Cara Mempelajari Volume Kubus & Rumusnya!
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on November 27, 2023 at 3:40 pm

    Ketika berada di kelas 5 dan 6 SD, kita mendapatkan materi mengenai bangun ruang , pada pelajaran Matematika. Materinya sudah lebih mendalam pembahasannya. Salah satunya, materi tentang menghitung volume. Materi ini merupakan salah satu materi yang bisa dibilang memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Maka tidak heran banyak yang tidak paham dan akhirnya pada saat Artikel Cara Mempelajari Volume Kubus & Rumusnya! pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Etika Bisnis Modern: Definisi dan Prinsip – Prinsipnya
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on November 21, 2023 at 9:58 am

    Aspek bisnis yang tidak boleh pelaku usaha abaikan saat berbisnis pada masa kini yaitu etika bisnis modern. Sederhananya, etika bisnis ialah prinsip-prinsip atau nilai moral yang memberi batasan terhadap tindakan bisnis. Hal ini sangat penting untuk menjaga reputasi perusahaan dan mengusahakan dampak baik bagi konsumen dan semua pihak yang terlibat dalam operasional bisnis. Simak hingga Artikel Etika Bisnis Modern: Definisi dan Prinsip – Prinsipnya pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Kebijakan Energi Terbarukan dan Energi Baru di Indonesia
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on November 19, 2023 at 2:07 pm

    Kebijakan energi terbarukan di Indonesia secara umum telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang energi. Undang-Undang tersebut menyatakan bahwa penyediaan Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBT) harus pemerintah nasional dan pemerintah daerah tingkatkan sesuai dengan kewenangannya masing-masing. Untuk mengetahui kebijakan ini lebih dalam, yuk simak pembahasan Studio Literasi kali ini hingga akhir, Kawan Artikel Kebijakan Energi Terbarukan dan Energi Baru di Indonesia pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Mengenal Sentence: Pengertian, Penggunaan & Jenis-Jenisnya
    by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on November 17, 2023 at 3:49 am

    Keterampilan berbahasa seseorang akan terlihat baik ketika ditinjau dari kemampuan menulis dan lisan. Ngomong-ngomong, kedua keterampilan komunikasi ini harus terasah supaya kita bisa berkomunikasi lancar dengan orang lain,nih. Tentunya, tidak lepas dari kemampuan membentuk sebuah sentence atau kalimat.  Membuat dan menyusun kalimat dengan baik adalah salah satu indikator keberhasilan berbahasa. Oleh sebab itu, kalian terutama The post Mengenal Sentence: Pengertian, Penggunaan & Jenis-Jenisnya appeared first on Sma Studioliterasi.

Sejarah Senjata Tradisional Keris

Sampai saat ini, senjata tradisional tersebut masih menjadi sebuah budaya yang dilestarikan di Indonesia. Mengenai asal-usul senjata ini masih menjadi teka-teki. Namun, diduga kemunculannya telah ada sejak sebelum abad ke-15. 

Asal mula penyebutan namanya diperkirakan berasal dari kalimat bahasa Jawa “Mlungker-mlungker kan bisa ngiris”, jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti benda berliku-liku yang bisa mengiris.

Relief yang menggambarkan senjata ini juga telah ditemukan di Candi Borobudur (abad ke-8) dan juga Candi Prambanan (abad ke-9). Bentuknya tidak tampak sama dengan jenis keris pada umumnya, di relief tersebut digambarkan bentuk tegak dan tidak simesteris.

Pembuatan senjata tajam ini diduga terinspirasi dari Kebudayaan Dongson (Vietnam) dan Tiongkok Selatan. Kebudayaan Dongson telah masuk ke Indonesia sejak zaman perundagian, dan terdapat beberapa peninggalannya yang berupa senjata tajam.

Jenis Keris

Keris Bali memiliki ukuran yang lebih kecil dari keris Jawa namun lebih terlihat artistik karena biasanya terdapat ukiran-ukiran khas Bali. Sedangkan keris Jawa memiliki ukuran lebih besar dariapda keris Bali namun cenderung polos.

keris
Keris Memiliki Jenis yang Beragam, Foto Oleh Bayupapz

Keris Jawa Tengah terlihat lebih detail karena menggunakan bahan baku 19 logam terbaik agar bisa awet sampai ratusan tahun. Dalam pembuatan keris Jawa Tengah, sang Mpu diduga mampu merasakan bahan logam yang baik dan berkualitas meskipun pada saat itu belum ada peneliti logam.

Keris kuningan memiliki warna logam yang dominan kuning, karena itu dinamakan dengan keris kuningan. Sampai saat ini keris kuningan masih mudah untuk kita dapatkan.

Sama halnya dengan jenis keris lainnya, keris melayu juga penuh dengan nilai-nilai estetika. Hulu keris melayu berukuran sekitar 15 cm, mata keris melayu terkesan lurus dan bergelombang didukung dengan pamor yang indah.

Perkembangan Fungsi Senjata Keris

Dahulu kala senjata ini difungsikan sebagai senjata perang atau senjata untuk memusnahkan seseorang. Kalian pernah mendengar cerita keris Mpu Gandring yang digunakan oleh Ken Arok untuk membunuh Tunggul Ametung bukan? Seperti itulah fungsinya di masa lalu. Selain itu, senjata ini juga digunakan sebagai sesembahan atau sesajian dan upacara ritual. senjata ini juga bisa menjadi simbol kebesaran para raja atau pemimpin terdahulu.

Namun, seiring berkembangnya zaman fungsi pusaka ini semakin diperhalus. Pusaka ini tidak lagi digunakan sebagai senjata perang atau alat membunuh. Meskipun saat ini sebagian orang masih menyimpan keris yang dianggap sakral dan ghaib dari leluhur mereka, namun banyak juga orang pada zaman sekarang yang menggunakan pusaka ini sebagai simpanan atau pajangan.

Dalam budaya Jawa, keris masih digunakan sebagai pelengkap beskap, busana khas Jawa yang biasanya digunakan dalam acara-acara resmi atau sebagai kostum pengantin pria dalam adat Jawa. benda ini biasanya diletakkan di belakang atau punggung.

Sementara di Kalimantan, Sumatera dan wilayah bagian Asia Tenggara seperti Filipina, Brunei dan Malaysia digunakan dalam upacara-upacara ritual kebesaran.

Bagian-Bagian Senjata Tradisional Keris

keris
Gambar Keris, Foto Oleh Jejak

Keris dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu Hulu, Warangka, dan Wilah. Masing-masing penjelasannya ada di bawah ini:

Hulu (Pegangan)

Hulu merupakan bagian atas yang digunakan sebagai pegangan. Biasanya hulu keris terbuat dari gading, tulang, logam atau kayu. Kayu merupakan bahan yang paling sering dipakai untuk bagian hulu.

Hulu dapat dibuat dengan berbagai macam bentuk. Di Bali, hulu biasanya berbentuk dewa, raksasa, penari, atau raksasa dan terkadang diberi hiasan berupa batu mulia atau emas.

Sedangkan di Jawa, sebagian besar hulu bentuknya terdiri dari sirah wingking (kepala belakang), bathuk (kepala depan), cethek, cigir, jiling, weteng dan bungkul atau menyerupai manusia.

Warangka (Sarung)

Warangka difungsikan sebagai pembungkus. Karena warangka merupakan bagian depan yang langsung terlihat mata, warangka biasanya dijadikan sebagai cerminan status sosial bagi pemiliknya.

Warangka mempunyai dua macam bentuk yaitu warangka ladrang dan warangka gayaman. Warangka ladrang dipakai dalam upacara resmi sebagai penghormatan. Sedangkan warangka gayaman dipakai untuk keperluan harian.

Warangka memiliki dua bagian yaitu  gandar dan pendok. Gandar ada di bagian dalam dan berfungsi sebagai pembungkus bilah. Gandar ini nantinya akan dilapisi dengan pendok yang diukir sedemikian rupa hingga nampak indah.

Wilah (bilah)

Wilah atau bilah merupakan bagian utama dari senjata ini. Bilah adalah bagian logam yang ditempa hingga menjadi senjata tajam. Wilah ini yang akan digabungkan dengan hulu. Sedangkan warangka terpisah.

Nilai Estetika Keris

Menurut UNESCO, nilai estetika senjata ini meliputi dhapur, pamor dan tangguh. Berikut penjelasannya:

  • Dhapur adalah istilah yang berasal dari bahasa Jawa untuk menyebut model atau bentuk keris. Pada setiap keris terdapat hiasan atau ornamen yang membuatnya berbeda satu sama lain.
  • Pamor berasal dari hasil tempa yang dilakukan berulang kali pada logam keris dan membentuk sebuah pola hias yang unik.
  • Tangguh merupakan proses interpretasi dari sebuah keris mengenai asal-usul dan umurnya. Semakin tua umurnya maka akan semakin tinggi nilai estetikanya.

Pusaka Legendaris di Indonesia

Sebagai salah satu warisan budaya yang berasal dari Indonesia dan masih ada eksistensinya hingga saat ini, tentu saja banyak sekali keris legendaris yang terkenal sakti mandraguna peninggalan leluhur terdahulu. Beberapa diantaranya adalah Pusaka Mpu Gandring, Setan Kober, Nagasara Sabuk Inten, Condong Campur dan Sengkelat. Berikut masing-masing penjelasannya:

  1. Pusaka Mpu Gandring

Senjata ini merupakan senjata pusaka yang terkenal dari jaman singasari. Ken Arok menggunakan senjata ini untuk memusnahkan Tunggul Ametung. Senjata ini juga terkenal dengan kutukannya yang akan menghancurkan Ken Arok beserta tujuh turunannya.

  1. Pusaka Setan Kober

Pusaka ini adalah milik Adipati Jipang, Arya Penangsang, Murid kesayangan Sunan Kudus. Pusaka ini ia gunakan saat berperang melawan Sutawijaya. Namun hingga saat ini belum diketahui bentuknya seperti apa.

  1. Pusaka Kyai Sengkelat atau Keris Sengkelat

Yang terkenal dari pusaka ini adalah sang Mpunya yaitu Mpu Supa. Mpu Supa terkenal setelah berhasil merebut kembali pusaka miliknya dari tangan Prabu Kertabumi atau Brawijaya-V. Dari situlah pusaka tersebut dikenal dengan kisah kesatrianya.

  1. Pusaka Nagasasra dan Sabuk Inten

Pusaka ini terkenal dari cerita silat karya S.H Mintaraja. Diceritakan keris ini merupakan pusaka yang diburu oleh Mahesa Jenas, Murid Syekh Siti Jenar. Konon, siapa yang berhasil menemukan pusaka tersebut akan menjadi pewaris sah Kerajaan Demak.

  1. Pusaka Kyai Condong Campur

Pusaka ini merupakan pusaka legendaris milik Kerajaan Majapahit yang sering disebutkan dalam legenda.

Kesimpulan

Keris merupakan salah satu budaya Nusantara yang berbentuk senjata. Senjata ini telah mengalami perkembangan fungsi sesuai dengan zaman. Dahulu pusaka ini sering kali digunakan untuk perang atau membunuh seseorang. Saat ini, pusaka ini tidak lagi digunakan sebagai senjata perang melainkan sebagai pajangan atau simpanan. Banyak sekali kisah-kisah legendaris yang sering kita dengar terkait dengan eksistensinya. Bahkan hingga saat ini masih banyak orang yang menganggap senjata ini sebagai benda yang sakral dan memiliki kekuatan ghaib. Namun, terlepas dari segala mitos seramnya, segala bentuk kebudayaan tersebut patut kita jaga dan kita lestarikan.

Baca juga: Kapak Corong: Peninggalan Sejarah Zaman Perunggu

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Keris: Senjata Tradisional Nusantara dengan Kekuatan Sakral

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Busur panah telah menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia selama berabad-abad. Seni memanah telah diwariskan dari generasi ke generasi dan tetap menjadi bagian dari budaya dan tradisi bangsa. Artikel ini akan mengenalkan Anda pada berbagai bentuk busur panah yang ada di Indonesia, serta memberikan wawasan tentang pentingnya seni memanah dalam masyarakat Indonesia. Apa Itu Busur […]

    Trending

    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]
    Alat musik gambus adalah salah satu alat musik tradisional Riau yang dimainkan dengan cara dipetik. Menurut sejarah, musik tradisional ini lekat dengan budaya islam. Bentuknya memang sekilas mirip dengan gitar, namun cara memainkan gambus ini sedikit berbeda, Anak Nusantara. Untuk mengetahui lebih jauh tentang alat musik gambus dan cara memainkannya, simak artikel Museum Nusantara kali […]
    Selama berabad-abad, Indonesia telah menjadi rumah bagi keberagaman budaya yang kaya, termasuk seni tari tradisional yang memukau. Tari tradisional Indonesia bukan hanya sekadar gerakan-gerakan artistik yang menakjubkan, tetapi juga mewakili identitas, sejarah, dan nilai-nilai masyarakat di berbagai daerah. Tari Sirih Kuning adalah salah satu jenis tarian tradisional yang memiliki akar budaya kuat bagi masyarakat Betawi. […]