1. Blog

Kongres Pemuda 1: Latar Belakang, Tokoh, Tujuan & Hasilnya

Pemuda Indonesia adalah salah satu pilar perjuangan Indonesia. Hal ini dikarenakan banyak pemuda yang tergabung ke dalam suatu organisasi dan menyatukan visi untuk membuat Indonesia merdeka. Salah satunya adalah Kongres Pemuda 1.

Seperti apakah jalannya kongres ini? Pada kesempatan kali ini, Museum Nusantara akan membahas tentang latar belakang, tokoh yang terlibat, tujuan, serta hasil dari Kongres Pemuda 1. Simak informasi selengkapnya di bawah ini!

Latar Belakang Kongres Pemuda 1

Kongres Pemuda 1 dilatarbelakangi oleh lahirnya organisasi pergerakan nasional pertama, yaitu Budi Utomo pada tahun 1908. Setelah Budi Utomo berdiri, banyak organisasi kepemudaan yang mulai muncul. Beberapa organisasi masih bersifat kedaerahan, seperti Jong Java atau Tri Koro Dharmo, Jong Ambon, Jong Sumatranen Bond, dan organisasi kepemudaan lainnya.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan organisasi ini menjadi lebih luas lagi, bahkan sampai menjadi organisasi politik seperti Perhimpunan Indonesia. Dengan banyaknya organisasi pemuda yang hadir, banyak pula pemikiran serta gagasan berbeda-beda yang hadir di dalam organisasi. Namun, tujuan setiap organisasi adalah untuk mencapai kemerdekaan.

Artikel Terkait

  • Cause and Effect: Rumus, Fungsi, serta Contoh Kalimatnya
    by Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on September 19, 2023 at 3:45 am

    Cause and effect merupakan salah satu jenis kalimat yang paling sering digunakan baik dalam teks maupun percakapan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk kita mengetahui cara menyusun kalimat ini dengan benar. Sebagian orang pun masih melakukan kesalahan dalam menyatakan sebab dan akibat dalam bahasa Inggris.  Misalnya, “Because sick, she can’t come to school.” Klausa pertama The post Cause and Effect: Rumus, Fungsi, serta Contoh Kalimatnya appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Jenis-Jenis Puisi Lama, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap!
    by Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on September 18, 2023 at 3:05 am

    Puisi terbagi menjadi dua jenis, yaitu puisi lama dan puisi baru. Perbedaan yang signifikan diantara keduanya yaitu pada aturan penulisannya. Puisi lama biasanya lebih kaku karena adanya aturan seperti jumlah kata dan pengulangan kata. Setiap jenisnya pun memiliki ketentuannya sendiri. Kawan Literasi pasti sudah tidak asing dengan pantun atau syair. Pantun dan syair merupakan beberapa The post Jenis-Jenis Puisi Lama, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap! appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnya
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 11:48 am

    Teks laporan percobaan merupakan salah satu jenis teks yang ada dalam materi Bahasa Indonesia. Teks ini berfungsi untuk melaporkan percobaan yang dilakukan oleh seorang penulis. Penulisannya tentu tidak boleh asal, sebab teks ini harus menyatakan fakta hasil dari percobaan dan disusun dengan sistematis. Untuk mengetahuinya lebih jauh, simak artikel berikut hingga akhir, Kawan Literasi! Apa Artikel Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnya pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYD
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 8:38 am

    Dalam suatu kalimat, terdapat tanda baca yang biasanya digunakan. Baik itu kalimat pernyataan, kalimat tanya, atau kalimat seruan. Masing-masing menggunakan tanda baca sesuai fungsinya. Contohnya, tanda titik (.) yang umumnya digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat berita.  Fungsi tanda baca adalah memudahkan pembaca untuk memberi jeda, mengetahui struktur suatu kalimat, dan menentukan intonasi. Lalu, bagaimana fungsi Artikel 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYD pertama kali tampil pada Studio Literasi.

Oleh karena itu, upaya yang perlu ditempuh untuk memperoleh persatuan pendapat maka perlu dilakukan sebuah pertemuan besar yang kemudian diberi nama Kongres Pemuda 1. Kongres ini mengumpulkan seluruh organisasi pergerakan yang ada di Indonesia. Tujuannya adalah untuk membangkitkan semangat kerjasama antar organisasi pemuda.

Tokoh Kongres Pemuda 1

Ketua Kongres Pemuda I adalah Mohammad Tabrani. Beliau dibantu Soemarmo sebagai wakilnya. Djamaluddin Adinegoro berperan sebagai sekretaris dan Soewarso berperan sebagai bendahara. Beberapa tokoh yang terlibat dalam Kongres Pemuda 1 adalah Jan Tulle Soules Wij, Achmad Hamami, Paul Pinontoan,  Bahder Djohan, Sarbani, dan Sanusi Pane.

Kronologi Kongres Pemuda 1

Kongres ini dilaksanakan pada tanggal 30 April 1926 di Gedung Vrijmetselaarsloge (saat ini Gedung Bappenas), pada pukul 20.00. Kongres hari pertama dibuka dengan pidato selaku Ketua Kongres Pemuda. Beliau berpidato tentang cara untuk bisa membebaskan diri dari penjajah sangat banyak. Tabrani mengajak seluruh peserta kongres yang hadir untuk menjadi pilar kekuatan untuk kemerdekaan Indonesia.

Mohammad Tabrani juga menyampaikan bahwa tujuan kongres tersebut adalah untuk membangkitkan semangat kerjasama antar organisasi pergerakan Indonesia. Setelah kongres dibuka, para wakil dari setiap organisasi dipersilakan untuk menyampaikan pidato atau pesan-pesan mereka. Kongres hari pertama berakhir pukul 00:15. 

Hari kedua kongres dibuka pada pukul 20.00. Pembahasan utama di hari kedua ini adalah kedudukan wanita. Pembicaranya adalah Bahder Djohan, Stientje Ticoalu-Adam, dan Djaksodipoera. Mohammad Tabrani melakukan pembahasan mengenai perempuan karena menurutnya perjuangan kemerdekaan tidak hanya dapat dilakukan oleh laki-laki saja. Bahder Djohan juga menambahkan bahwa tema tentang perempuan sama pentingnya dengan pembahasan cita-cita politik dan ekonomi Indonesia. 

Kongres hari ketiga dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 1926 pukul 09.00. Pembicara di hari ketiga ini adalah Muhammad Yamin dan Pinontoan. Muh. Yamin berbicara tentang bahasa yang ada di Indonesia, salah satunya adalah bahasa Melayu yang mudah dipelajari dan dapat disesuaikan untuk kepentingan luas. Beliau yakin bahwa bahasa Melayu dapat menjadi bahasa persatuan Indonesia.

Pinontoan sendiri berpidato tentang arti agama Islam dan Kristen di Indonesia. Menurutnya umat Muslim dan Kristiani perlu meninggalkan sisi fanatiknya untuk mencapai kesatuan. Beliau menyampaikan bahwa dalam perjuangan kemerdekaan agama tidak boleh berperan secara langsung. Jadi, masyarakat harus melihat kesatuan Indonesia lebih dari kebutuhan golongan atau agama sendiri.

Tujuan Kongres Pemuda 1

Kongres ini bertujuan untuk menyatukan berbagai organisasi kepemudaan yang masih berfokus kepada daerah. Kongres ini diadakan dengan tujuan membentuk badan sentral, mempererat hubungan antar organisasi kepemudaan dan memberi paham kesatuan mencapai cita-cita bangsa.

Kongres ini berusaha untuk mencari jalan dalam membina organisasi pergerakan yang pada saat itu masih banyak berdiri sendiri. Badan sentral yang kemudian terbentuk akan berfungsi untuk memajukan persatuan, kebangsaan serta memperkuat hubungan antar organisasi pergerakan pemuda. Kongres 1 dianggap belum selesai dalam membahas persatu, maka muncul Kongres Pemuda 2 untuk menyempurnakan Kongres 1.

Hasil Kongres Pemuda 1

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa Kongres 1 masih dalam bentuk belum sempurna, masih ada hasil yang didapatkan dalam kongres ini. Hasil utama Kongres 1 adalah menerima serta mengakui cita-cita persatuan Indonesia. Organisasi yang banyak bermunculan masih bersifat kedaerahan sehingga terdapat perbedaan sosial dan suku, tapi hal ini tidak dapat menghilangkan semangat persatuan nasional.

Rumusan Kongres Pemuda 1 adalah: Pertama, mengusulkan semua pemuda untuk bersatu dalam pemuda Indonesia. Kedua, menerima cita-cita Indonesia dengan cara mewujudkan persatuan Indonesia. Ketiga, menghilangkan pandangan atau sifat adat kedaerahan sehingga dapat beradaptasi dengan sesama. Keempat adalah untuk mempersiapkan penyelenggaraan Kongres Pemuda 2. 

Baca juga: Masyumi, Partai Islam Terbesar pada Era Demokrasi Liberal

Demikian pembahasan Museum Nusantara tentang latar belakang, tokoh, tujuan, serta hasil dari Kongres Pemuda 1. Sebagai kaum muda Indonesia, kita harus tetap menjaga semangat persatuan yang sedari dulu diperjuangkan. Mungkin memang setiap dari kita memiliki gagasan dan pandangan yang berbeda tapi kita tetap perlu menjaga semangat persatuan nasional. Semoga penjelasan kali ini dapat bermanfaat untuk kalian para pemuda pemudi Indonesia!

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Kongres Pemuda 1: Latar Belakang, Tokoh, Tujuan & Hasilnya

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Busur panah telah menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia selama berabad-abad. Seni memanah telah diwariskan dari generasi ke generasi dan tetap menjadi bagian dari budaya dan tradisi bangsa. Artikel ini akan mengenalkan Anda pada berbagai bentuk busur panah yang ada di Indonesia, serta memberikan wawasan tentang pentingnya seni memanah dalam masyarakat Indonesia. Apa Itu Busur […]

    Trending

    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]
    Alat musik gambus adalah salah satu alat musik tradisional Riau yang dimainkan dengan cara dipetik. Menurut sejarah, musik tradisional ini lekat dengan budaya islam. Bentuknya memang sekilas mirip dengan gitar, namun cara memainkan gambus ini sedikit berbeda, Anak Nusantara. Untuk mengetahui lebih jauh tentang alat musik gambus dan cara memainkannya, simak artikel Museum Nusantara kali […]
    Selama berabad-abad, Indonesia telah menjadi rumah bagi keberagaman budaya yang kaya, termasuk seni tari tradisional yang memukau. Tari tradisional Indonesia bukan hanya sekadar gerakan-gerakan artistik yang menakjubkan, tetapi juga mewakili identitas, sejarah, dan nilai-nilai masyarakat di berbagai daerah. Tari Sirih Kuning adalah salah satu jenis tarian tradisional yang memiliki akar budaya kuat bagi masyarakat Betawi. […]