Indonesia memiliki banyak sekali Candi yang bersejarah dan sekarang menjadi wisata sejarah dengan pemandangan yang tak kalah indah. Salah satunya Candi Sukuh yang terletak di Jawa Tengah, tepatnya terletak di wilayah Desa Berjo, Kecamatan, Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Candi ini Terletak di lereng kaki Gunung Lawu pada ketinggian kurang lebih 1.186 meter diatas permukaan laut. Bangunan bersejarah ini merupakan Candi Hindu pada masa Kerajaan Majapahit dan termasuk dalam situs warisan dunia.
Selain Candi Sukuh, Museum Sangiran juga termasuk salah satu situs warisan dunia.
Sejarah Candi Sukuh
Daftar Isi
Bila ditilik dari asal muasalnya, sejarah Candi Sukuh ini sangat menarik. Bangunan candi terletak di Jawa Tengah dan ditemukan oleh arkeolog bernama Johnson dalam keadaan runtuh pada tahun 1815 pada masa pemerintahan Gubernur Raffles. Lalu bangunan ini diteliti oleh Van der Vlis pada tahun 1842 yang menghasilkan laporan dalam buku Van der Vlis dengan judul Prove Eener Beschrijten op Soekoeh en Tjeto. Hasil penelitian tersebut dilanjutkan oleh Hoepermans di tahun 1864-1867 lalu disampaikan pada bukunya yang berjudul Hindoe Oudheiden.
Candi Sukuh didirikan pada abad ke 15 masehi pada masa pemerintahan Ratu Majapahit bernama Suhita yang saat itu menjabat pada tahun 1429-1446. ‘The Last Temple’ begitulah julukan yang melekat pada salah satu candi peninggalan kerajaan Majapahit ini. Sebutan terhadap candi ini karena merupakan candi peninggalan umat Hindu terakhir pada jaman Majapahit. Pendirian sebuah candi ini ditujukan untuk pengruwatan , yaitu menangkal atau melepas kekuatan negatif yang dapat mempengaruhi kehidupan seseorang. Dari dugaan itu sendiri dilihat pada relief-relief yang memuat cerita-cerita pengruwatan yang terdapat pada candi tersebut.
Mulanya Candi Sukuh ini merupakan hal yang kontroversial untuk dijadikan objek wisata karena memiliki arca atau patung yang menggambarkan alat kelamin (reproduksi) manusia. Bangunan bersejarah ini memiliki desain yang berbeda jika dibandingkan dengan candi Hindu pada umumnya dan dianggap menyimpang dari kitab pedoman untuk pembuatan bangunan suci bagi agama Hindu. Pada Pedoman dikatakan bahwa sebuah candi harus berbentuk bujur sangkar dan tempat yang paling suci harus berada di tengahnya. Penyimpangan pada candi bersejarah ini diduga pada masa pembuatannya yang saat itu berpengaruh pada Hinduisme di Jawa yang mulai memudar. Namun, karena keunikannya ini sendiri Candi Sukuh menjadi candi yang menarik di wilayah Asia Tenggara. Sehingga pada tahun 1995 Candi Sukuh diajukan ke UNESCO untuk dijadikan salah satu warisan dunia.
Wisata Candi Sukuh
Anak Nusantara dapat menikmati suasana sejuk dengan pemandangan yang indah pada saat berada di Candi Sukuh. Ditambah dengan taman yang tersusun rapi menciptakan pemandangan yang indah untuk dilihat dan membuat betah untuk berlama – lama berada disana. Menariknya arca – arca yang terdapat disana, memperlihatkan organ reproduksi manusia. Meskipun sempat jadi kontroversi, namun perlahan – lahan masyarakat mulai dapat menerimanya. Wisata bersejarah ini juga menawarkan pengetahuan bagi pengunjungnya.
Pada bangunan ini juga terdapat Mitos yang banyak dipercaya orang seperti tempat tersebut dikenal sebagai tempat yang digunakan untuk membuang sial. Terdapat pula sebuah candi yang berbentuk lingga yon yang melambangkan kesuburan. Mitos yang populer di Candi Sukuh yaitu tentang tes keperawanan dan keperjakaan. Untuk melakukan mitos ini yaitu saat menaiki anak tangga di dalam lorong gapura, pada lantainya terdapat pahatan relief vulgar berbentuk phallus yang hendak bersenggama dengan vagina.
Konon apabila seorang gadis menggunakan kain kebaya melewati relief tersebut , jika kain kebayanya robek berarti gadis tersebut masih perawan, tapi jika kainnya yang dikenakannya terlepas berarti sudah tidak perawan. Ada juga versi lain yang mengatakan jika kain kebayanya robek berarti dia setia, begitu sebaliknya jika kainnya terlepas, berarti dia pernah selingkuh. Untuk pemuda, jika dia tidak perjaka maka akan terkencing – kencing di tempat.
Lokasi Candi Sukuh
Terletak di lereng barat G. Lawu, tepatnya di Desa Sukuh, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, kodepos 57793. Lokasi Candi Sukuh berada pada ketinggian 1.186m di atas permukaan laut. Selain candi sukuh kamu juga bisa kunjungi Candi Jawi yang berada di Jawa Timur yang tak kalah indah dan memiliki sejarah yang cukup unik.
Untuk dapat mengunjungi kawasan ini, kalian bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Apabila hendak menggunakan kendaraan pribadi, pertama kamu harus menuju ke Kabupaten karang anyar melalui jalan lawu. Rute menuju bangunan bersejarah ini sama dengan menuju ke Candi Cheto. Ikuti saja jalan menuju ke arah basecamp Gunung Lawu, sampai tepat di kiri jalan terdapat gapura bertuliskan “Kawasan Wisata Sukuh” tinggal ikuti jalan sampai ke lokasi.
Jika menggunakan transportasi umum, pertama kamu menuju Solo, kemudian naik bus dari Stasiun Tirto Nadi ke Stasiun Karang Pandan. Dari terminal karangpandan dilanjutkan dengan menggunakan bus menuju Sukuh dan turun di pertigaan Nglorog. Dari pertigaan Nglorog bisa dilanjutkan menggunakan ojek menuju lokasi wisata dengan jarak tempuh 1 km atau jika ingin hemat bisa berjalan kaki menuju lokasi.
Tiket Masuk
Untuk dapat memasuki Kawasan Candi Sukuh ini kita tidak perlu merogoh kocek yang dalam. Hanya dengan Rp 7000 saja kita dapat memasuki dan menikmati kawasan bangunan bersejarah. Tarif tiket masuk yang masih sementara ini berlaku pada hari biasa (weekday) dan hari libur (weekend).
*Harga dapat berubah sewaktu-waktu
Baca Juga : Candi Penataran: Candi Termegah dan Terluas di Jawa Timur
Tidak ada komentar