1. Candi

Mengenal Candi Pawon: Peninggalan Sejarah Bercorak Buddha

Sebelum berbentuk republik seperti saat ini, Indonesia terbagi dalam beberapa wilayah kerajaan. Salah satu peninggalan sejarahnya yang  dapat disaksikan sampai sekarang adalah bangunan candi.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas Candi yang merupakan candi peninggalan kerajaan Buddha di Indonesia. Yuk simak uraian Museum Nusantara mengenai Candi Pawon bercorak Buddha ini!  

Sejarah Candi Pawon

Candi Pawon pertama kali ditemukan sekitar abad ke-19 dalam keadaan rusak dan tertimbun semak belukar. Sejak pertama kali ditemukan, candi ini beberapa kali mengalami pemugaran yang sudah dilaksanakan sejak tahun 1897-1904. Kemudian pemugaran sempat berhenti beberapa tahun dan dilanjutkan oleh Van Erp pada tahun 1908.

Menurut catatan sejarah, Candi Pawon dibangun oleh Dinasti Syailendra pada abad ke-8 hingga abad ke-9 Masehi, akan  tetapi total waktu pembangunan tidak dapat diketahui karena minimnya data sejarah yang cukup kuat. Menurut Casparis, Candi Pawon digunakan sebagai tempat penyimpanan abu jenazah Raja Indra pada tahun 782- 812 M, ayah Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra. 

Artikel Terkait

    Feed has no items.

Arti Pawon pada candi ini menurut Filolog Belanda, Johannes Gijsbertus de Casparis, berasal dari kata awu (Bahasa Jawa) yang mendapat awalan “pa” dan akhiran “an” sehingga apabila disatukan artinya adalah tempat perabuan. Sementara itu arti pawon dalam Bahasa Jawa adalah tempat memasak atau dapur.

Candi Pawon juga biasa dikenal dengan nama Candi Brajanalan oleh masyarakat sekitar. Pemberian nama tersebut karena adanya keyakinan penduduk setempat yang menganut kepercayaan bahwa candi ini adalah tempat penyimpanan senjata Dewa Indra, Vajramala yang kisahnya berasal dari mitologi India.

Struktur Bangunan Candi Pawon

Megahnya Bangunan Candi (Sumber: Achmad Ridwan on Google Maps)
Megahnya Bangunan Candi (Sumber: Achmad Ridwan on Google Maps)

Candi Pawon dibangun menggunakan batu andesit berbentuk ramping, tidak seperti Candi Borobudur yang tambun. Candi ini berbentuk bujur sangkar, dengan panjang 10 m dan tinggi 13,3 m serta arah bangunannya menghadap ke arah barat. Candi ini memiliki satu bilik dengan ukuran 2,65 m x 2,64 m dan tinggi 5,20 m. 

Bangunan candi terdiri dari tiga bagian yaitu bagian kaki, tubuh, dan atap.  Bagian kaki berbentuk batur memiliki tinggi 1,5 m. Pada bagian kaki candi banyak dihiasi ornamen, seperti bunga dan sulur-suluran. Sedangkan untuk bagian  tubuh candi dihiasi arca Bodhisattva dan bagian atap dihiasi stupa.

Pintu masuk candi berada di sebelah barat dan pada bagian anak tangga pintu masuk dihiasi oleh makara. Selain itu pada ambang atas pintu masuk terdapat hiasan berupa kala. Lalu pada atap candi, bentuknya persegi bersusun dengan hiasan berupa stupa kecil di masing-masing sisinya dan dihiasi dengan stupa yang lebih besar di puncaknya.

Arca dan Relief Candi Pawon

Relief Kinara Kinari yang ada pada Candi (Sumber: Agus Purwanto on Google Maps)
Relief Kinara Kinari yang ada pada Candi (Sumber: Agus Purwanto on Google Maps)

Berbeda dengan candi bercorak Buddha lainnya, candi Pawon tidak terdapat relief berupa kisah, melainkan berupa relief simbol dan dekoratif. Sedangkan untuk arca candi ini dapat ditemukan Arca Bodhisattva, namun hanya berupa bekasnya saja di bawah lantai, sehingga ruangan di dalam candi kosong.

Letak relief ada di bagian luar candi pada dinding utara, berupa relief pohon kalpataru yang diapit oleh pundi-pundi dan makhluk Kinara Kinari. Kinara dan Kinari adalah makhluk setengah manusia dan berbadan burung. 

Relief juga ada pada dinding bagian depan candi yang letaknya di atas pintu masuk candi, yang menggambarkan Kuwera atau Dewa Kekayaan dalam posisi berdiri. Selain itu di bagian atas dinding juga terdapat sepasang jendela kecil yang berfungsi sebagai ventilasi yang terdapat pahatan kumuda. 

Lokasi Candi Pawon

Letak Candi Pawon sangat mudah ditemukan karena masih berada di dalam satu garis lurus dengan Candi Mendut dan Candi Borobudur. Letaknya sekitar 2 kilometer arah timur laut dari Candi Borobudur dan 1 kilometer arah barat dari Candi Mendut. Kalau berdasarkan letak geografisnya, candi ini ada di Dusun Brojonalan, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Waktu Buka dan Harga Tiket Masuk Candi Pawon

Candi yang merupakan objek wisata ini dapat dikunjungi setiap hari, dari pagi hingga sore hari yaitu mulai pukul 9.00 sampai 17.30 WIB. Harga tiket masuk candi tergolong sangat murah, sekitar Rp10.000 saja untuk wisatawan lokal dan Rp20.000 untuk wisatawan asing. Sementara itu wisatawan juga wajib membayar tiket parkir Rp2.000 untuk kendaraan roda dua sebesar dan Rp5.000 untuk kendaraan roda empat.

Demikian penjelasan yang dapat Munus sampaikan tentang sejarah, struktur bangunan, arca dan relief, lokasi, serta waktu buka dan harga tiket masuk dari Candi Pawon. Candi ini sangat cocok bagi kalian yang ingin melakukan wisata di tempat sejarah, semoga penjelasan ini bermanfaat.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Mengenal Candi Pawon: Peninggalan Sejarah Bercorak Buddha

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]

    Trending

    Selama masa penjajahan Belanda di Indonesia, sangat banyak terjadinya pemberontakan. Salah satunya, pemberontakan petani Banten 1888. Pemberontakan ini merupakan bentuk perlawanan para petani di Cilegon, Banten terhadap peraturan yang dibuat oleh Pemerintahan Kolonial Belanda. Lantas, bagaimanakah cerita dari pemberontakan ini yang menjadi bagian sejarah? Kalian bisa baca ceritanya, pada artikel ini! Awal Mula Pemberontakan Petani […]
    Apapun yang terkait dengan fashion, terlebih kalau menyangkut kekeluargaan kerajaan pasti menarik untuk diketahui. Termasuk, pakaian kerajaan pada masa lalu yang tentu mengandung nilai bersejarah penting.  Kali ini kami akan mengajak kalian membahas pakaian putri Kerajaan Majapahit yang merupakan salah satu kerajaan berjaya di Nusantara antara abad ke-13 dan ke-16. Penasaran dengan pakaian putri khas […]