Tugu Lawet merupakan monumen terkenal yang terletak di Kebumen. Dibalik tugu ini terdapat sejarah panjang yang menggambarkan masyarakat dan potensi kekayaan alam di Kebumen. Buat kamu yang ingin mempelajari sejarah lengkapnya, berikut kisah dibalik tugu Lawet Kebumen.
Sejarah Tugu Lawet Kebumen
Daftar Isi
Berdasarkan sejarah, tugu Lawet Kebumen dibuat oleh seorang pemaham bernama Suko yng merupakan rekan pemahat senior Kebumen bernama Alm. Tan Giok Twan atau Teguh Twan. Suko merupakan pemahat terkenal yang sudah memiliki berbagai karya-karya pahatan, salah satunya adalah Monumen Perjuangan Kemit.
Tugu Lawet merupakan tugu yang berada di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Tugu ini erat berkaitan dengan potensi penghasil burung walet terbesar. Sehingga kata Lawet pada nama tugu merupakan penggambaran masyarakat yang berbisnis melalui sarang burung walet.
Lawet dalam bahasa setempat di Kebumen merupakan burung laut yang sarangnya banyak diburu oleh orang-orang kaya. Sarang burung walet memiliki kandungan glikoprotein yang meregenerasi kolagen dan dapat menjadi protein di tubuh manusia sehingga mampu membuat kulit menjadi halus dan cerah.
Harta karun air liur burung walet ini merupakan incaran masyarakat untuk dijual dengan harga yang cukup tinggi. Bahkan untuk mengambil, para pemburu harus bertaruh nyawa dan hati-hati karena resiko yang sangat tinggi. Sehingga tidak heran ketika pemburu berhasil mendapatkan sarang walet maka akan dijual dengan harga yang sangat mahal.
Makna Tugu Lawet Kebumen
Monumen ini menggambarkan bagaimana para penambang berupaya mencapai lokasi sarang walet dengan merayap di sepanjang tebing yang sangat curam. Pada bagian puncak tugu, terdapat dua ekor burung walet yang berukuran besar berwarna kehitaman. Bagi masyarakat Kebumen, Tugu Lawet merupakan simbol kemakmuran dalam bisnis burung walet. Sehingga, tugu ini dijadikan sebagai ikon kebangsaan masyarakat Kebumen.
Monumen Lawet memiliki makna bagaimana aktivitas dan perjuangan pengunduh sarang burung walet di goa-goa pada tebing karang pesisir selatan Kebumen sebagai pusat ekonomi. Daerah tersebut merupakan tempat yang terjal dan sangat beresiko jika tidak berhati-hati. Goa-goa yang dimaksud pada penggambaran tugu adalah goa yang berada di kecamatan Ayah dan Buayan. Goa tersebut terkenal sebagai tempat hunian terbesar burung walet.
Pada bagian tugu yang tidak teratur menggambarkan kontur karang pesisir selatan Kebumen yang terjal. Patung manusia yang terdapat pada sisinya memiliki makna manusia zaman dulu yang mengenakan celana pendek untuk menggambarkan kesederhanaan.
Namun sayangnya saat ini tugu Lawet tidak lagi menggambarkan simbol kemakmuran masyarakat Kebumen. Eksploitasi besar-besaran yang terjadi mengakibatkan terjadinya kerusakan dan menjadikan tugu ini hanya nostalgia. Lokasi penghasil sarang burung walet berada di Karang Duwur Kebumen ini telah menurun produksinya karena kurangnya lahan dan goa. Hal ini menjadi pengingat agar manusia tidak serakah terhadap anugrah alam karena akan berujung pada kerusakan.
Lokasi Tugu Lawet Kebumen
Tugu Lawet terletak di Jl. Pemuda No.16, Keposan, Kebumen, Kec. Kebumen, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah 54311. Untuk akses menuju tempat pun tidak sulit karena monumen ini terletak di tempat yang strategi. Jika tidak memiliki kendaraan kamu dapat menggunakan jasa ojek online dan angkutan umum lainnya.
Baca juga: Sejarah Tugu Kartasura, Lokasi, Fasilitas & Daya Tarik
Nah itu tadi sejarah lengkap mengenai tugu Lawet Kebumen yang menggambarkan potensi bisnis dan simbol kemakmuran bagi masyarakat Kebumen. Monumen ini memiliki makna yang mendalam bagaimana para pemburu sarang walet rela bertaruh nyawa. Tidak hanya itu, monumen ini juga harusnya dapat menjadi pengingat agar manusia tidak serakah dalam mengambil semua pemberian alam. Semoga informasi mengenai Tugu Lawet ini membantu ya!
Tidak ada komentar