1. Monumen

Istana Bogor: Sejarah, Fungsi, dan Kompleks Bangunannya

Halo, Anak Nusantara! Tentu saja, sudah banyak dari kalian yang tahu bahwa Istana Bogor merupakan salah satu bangunan ikonik yang ada di Indonesia. Bangunan yang satu ini merupakan bangunan bersejarah yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan Inggris. Sampai saat ini, kemegahan dari Istana Bogor sama sekali tak lekang oleh waktu, meskipun sudah berusia cukup tua.

Kamu sendiri, seberapa tahukah dengan bangunan terkenal yang satu ini? Berikut ini Museum Nusantara akan jabarkan beberapa informasinya. Yuk, langsung cek penjelasannya berikut ini!

Sejarah Istana Bogor

1. Awal Pembangunan Istana Bogor

Istana Bogor Tempo Dulu (Sumber: @potolawasofficial on Instagram)
Istana Bogor Tempo Dulu (Sumber: @potolawasofficial on Instagram)

Sejarah Istana Bogor bermula dari keinginan orang-orang Belanda untuk mencari daerah hunian yang nyaman untuk beristirahat. Mereka beranggapan bahwa daerah Batavia (kini Jakarta) tempatnya bekerja merupakan daerah yang terlalu ramai dan panas. Hal ini membuat mereka harus mencari daerah lain yang berhawa lebih sejuk di luar Batavia.

Dengan berbekal keinginan mencari daerah hunian yang lebih sejuk dan tenang, pada tahun 1744 Gubernur Jenderal Belanda yang bernama G.W. Baron van Imhoff berhasil menemukan sebuah daerah yang damai dan strategis di hulu Batavia. Daerah yang damai dan sejuk tersebut berhasil ia temukan pada sebuah kampung kecil di Bogor (Kampong Baroe) yang dulunya merupakan bekas wilayah milik Kerajaan Pajajaran.

Artikel Terkait

  • Cause and Effect: Rumus, Fungsi, serta Contoh Kalimatnya
    by Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on September 19, 2023 at 3:45 am

    Cause and effect merupakan salah satu jenis kalimat yang paling sering digunakan baik dalam teks maupun percakapan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk kita mengetahui cara menyusun kalimat ini dengan benar. Sebagian orang pun masih melakukan kesalahan dalam menyatakan sebab dan akibat dalam bahasa Inggris.  Misalnya, “Because sick, she can’t come to school.” Klausa pertama The post Cause and Effect: Rumus, Fungsi, serta Contoh Kalimatnya appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Jenis-Jenis Puisi Lama, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap!
    by Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on September 18, 2023 at 3:05 am

    Puisi terbagi menjadi dua jenis, yaitu puisi lama dan puisi baru. Perbedaan yang signifikan diantara keduanya yaitu pada aturan penulisannya. Puisi lama biasanya lebih kaku karena adanya aturan seperti jumlah kata dan pengulangan kata. Setiap jenisnya pun memiliki ketentuannya sendiri. Kawan Literasi pasti sudah tidak asing dengan pantun atau syair. Pantun dan syair merupakan beberapa The post Jenis-Jenis Puisi Lama, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap! appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnya
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 11:48 am

    Teks laporan percobaan merupakan salah satu jenis teks yang ada dalam materi Bahasa Indonesia. Teks ini berfungsi untuk melaporkan percobaan yang dilakukan oleh seorang penulis. Penulisannya tentu tidak boleh asal, sebab teks ini harus menyatakan fakta hasil dari percobaan dan disusun dengan sistematis. Untuk mengetahuinya lebih jauh, simak artikel berikut hingga akhir, Kawan Literasi! Apa Artikel Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnya pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYD
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 8:38 am

    Dalam suatu kalimat, terdapat tanda baca yang biasanya digunakan. Baik itu kalimat pernyataan, kalimat tanya, atau kalimat seruan. Masing-masing menggunakan tanda baca sesuai fungsinya. Contohnya, tanda titik (.) yang umumnya digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat berita.  Fungsi tanda baca adalah memudahkan pembaca untuk memberi jeda, mengetahui struktur suatu kalimat, dan menentukan intonasi. Lalu, bagaimana fungsi Artikel 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYD pertama kali tampil pada Studio Literasi.

Kemudian, Van Imhoff akhirnya berencana untuk membangun wilayah yang baru ia temukan tersebut sebagai tempat peristirahatan untuk para Gubernur Jenderal sekaligus daerah pertanian. Akhirnya, pada tahun 1745 sebuah istana mulai resmi dibangun berdasarkan perintah dari Baron Van Imhoff pada daerah yang kemudian ia beri nama Buitenzorg. Nama daerah tersebut memiliki arti bebas masalah atau kesulitan. 

Bangunan yang akan dibangung tersebut merupakan bangunan untuk tempat beristirahat dengan tiga lantai lengkap dengan halaman terbuka yang luas. Bangunan ini pada awalnya dibangun dengan mengadopsi gaya arsitektur dari Blenheim Palace yang merupakan kediaman Duke of Marlborough di dekat Oxford, Inggris. Proses pembangunan tahap awal ini berlangsung dari tahun 1745 – 1750.

2. Tahapan Selanjutnya pada Proses Pembangunan Istana Bogor

Namun hingga masa jabatannya usai, Van Imhoff belum mampu merampungkan bangunan yang merupakan cikal bakal dari Istana Bogor ini. Selanjutnya, Van Imhoff sendiri digantikan oleh Jacob Mossel selaku Gubernur Jenderal Belanda. Jacob Mossel kemudian melanjutkan pembangunan di daerah Buitenzorg tersebut dengan tetap mengikuti dan mempertahankan gaya arsitektur yang sudah direncanakan di awal.

Namun tepatnya dalam kurun waktu 1750 – 1754, telah meletus Perang Banten yang dipimpin oleh Kiai Tapa dan Ratu Bagus Buang. Pasukan yang dipimpin oleh Kiai Tapa menyerang dan juga membakar kawasan Kampung Baroe. Hal ini mengakibatkan bangunan pada daerah Buitenzorg tersebut jadi rusak parah pasca pecahnya peperangan.

Setelah Perang Banten usai, pemerintah kolonial Belanda mulai memperbaiki kembali bangunan tersebut dengan tetap mempertahankan arsitekturnya. Seiring dengan berjalannya waktu, terjadi perubahan serta perombakan terhadap bangunan awal yang terus dilakukan selama silih bergantinya Gubernur Jenderal Belanda maupun Inggris (Willem Daendels dan Sir Stamford Raffles).

Gerbang Kebun Raya Bogor (Sumber: @afik.almaliki on Instagram)
Gerbang Kebun Raya Bogor (Sumber: @afik.almaliki on Instagram)

Perubahan mulai terjadi di beberapa bagian, mulai dari pelebaran kawasan, penambahan bangunan di sayap kiri dan kanan gedung induk, dan didirikannya menara serta kompleks lahan atau kebun di sekeliling istana. Sekarang, kompleks kebun tersebut lebih dikenal sebagai Kebun Raya Bogor yang telah diresmikan pada bulan Mei 1817. 

Berbagai perubahan yang dilakukan tersebut mengubah bangunan yang awalnya adalah rumah peristirahatan menjadi bangunan istana paladian dengan luas halaman yang mencapai 28,4 hektar serta luas bangunan 14.892 m2.

3. Rekonstruksi Kembali Akibat Gempa

Musibah berupa gempa bumi besar akibat meletusnya Gunung Salak melanda bangunan istana pada tanggal 10 Oktober 1834. Akibat gempa vulkanik tersebut, bangunan istana menjadi rusak berat. 

Dikarenakan rusaknya gedung istana, pada tahun 1850 Istana Bogor resmi direkonstruksi kembali. Rekonstruksi Istana Bogor pasca terjadinya gempa besar ini membuat gedung istana tidak lagi bertingkat agar dapat menyesuaikan dengan daerah Buitenzorg yang sering gempa pada masa tersebut.

Kemudian pada masa pemerintahan Albertus Jacob Duijmayer van Twist sebagai Gubernur Jenderal pada tahun 1851 – 1856, bangunan lama sisa gempa bumi dirobohkan. Setelah itu, bangunan tersebut dibangun kembali dengan mengambil gaya arsitektur dari Eropa abad ke-19. Lalu pada tahun 1870, Istana Buitenzorg resmi dijadikan tempat kediaman Gubernur Jenderal Hindia Belanda.

Penghuni terakhir yang menetap di Istana Buitenzorg atau Istana Bogor pada masa Belanda adalah Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer yang dengan terpaksa harus menyerahkan bangunan istana kepada Jenderal Imamura pada masa pendudukan Jepang.

4. Istana Bogor Pasca Kemerdekaan Indonesia

Setelah berakhirnya masa pendudukan Jepang dan merdekanya Indonesia, pada tahun 1950 Istana Bogor sudah mulai digunakan oleh pemerintah Indonesia serta resmi menjadi salah satu dari Istana Presiden Indonesia. Lalu pada tahun 1968, Presiden Soeharto selaku presiden kala itu resmi membuka Istana Bogor untuk dikunjungi oleh khalayak umum. 

Setelah resmi dibuka untuk umum, tercatat bahwa arus pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri mencapai rata-rata sekitar 10.000 pengunjung per tahunnya.

Lalu kemudian pada 15 November 1994, Istana Bogor dijadikan tempat pertemuan tahunan oleh para menteri ekonomi APEC (Asia-Pasific Economy Cooperation). Dari pertemuan tersebut diterbitkanlah Deklarasi Bogor. Deklarasi tersebut merupakan bentuk komitmen dari 18 negara anggota APEC untuk melakukan perdagangan bebas serta investasi sebelum tahun 2020.

Fungsi Istana Bogor

Pertemuan Puteri Indonesia dengan Presiden di Istana Bogor (Sumber: @officialputeriindonesiantb on Instagram)
Pertemuan Puteri Indonesia dengan Presiden di Istana Bogor (Sumber: @officialputeriindonesiantb on Instagram)

Dari pertama kali dibuat sampai sekarang, fungsi Istana Bogor kerap mengalami perubahan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Istana Bogor tempo dulu pada awalnya dibangun sebagai tempat peristirahatan alternatif bagi para pejabat Belanda karena sudah merasa bahwa daerah Batavia sudah terlalu ramai.

Namun mulai dari tahun 1870, istana ini telah dijadikan kediaman resmi oleh Gubernur Jenderal Belanda. Sejak saat itu, telah tercatat ada total 44 Gubernur Jenderal Belanda yang telah menghuni istana di daerah Buitenzorg tersebut. Lalu pada masa pendudukan Jepang, Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer terpaksa memberikan istana ini kepada pihak Jepang.

Kemudian pada masa pendudukan jepang, Istana Bogor digunakan sebagai salah satu markas militer. Hal tersebut membuat bangunan istana menjadi semakin tidak terawat. Lalu mulai dari tahun 1950, istana ini akhirnya mulai dipakai oleh pemerintahan Indonesia dan digunakan sebagai kantor urusan kepresidenan, kediaman resmi Presiden Republik Indonesia, dan juga sebagai tempat untuk menyelenggarakan berbagai agenda penting berskala Internasional.

Beberapa agenda internasional tersebut di antaranya adalah Konferensi Lima Negara di tahun 1954, Forum Jakarta Informal Meeting (JIM) untuk membahas konflik di Kamboja pada tahun 1988, dan Pertemuan Pemimpin Anggota APEC pada tahun 1994 yang melahirkan Deklarasi Bogor.

Bangunan serta Ruangan di Istana Bogor

Tampak Depan Istana Bogor (Sumber: @wbsimpleshot on Instagram)
Tampak Depan Istana Bogor (Sumber: @wbsimpleshot on Instagram)

Komplek Istana Bogor memiliki bangunan induk yang dilengkapi dengan pavilion sayap yang berada di kiri dan kanan. Selain itu juga terdapat enam pavilion dan beberapa bangunan lainnya. Luas Istana Bogor secara keseluruhan mencapai luas sekitar 1,5 hektar. Berikut ini merupakan bagian-bagian dari kompleks Istana Bogor.

  • Bangunan Induk dari istana yang berfungsi untuk menyelenggarakan berbagai acara kenegaraan resmi, pertemuan resmi, dan juga upacara.
  • Pavilion sayap kiri yang mempunyai enam buah kamar tidur. Kamar tidur tersebut digunakan untuk menjamu para tamu dari negara asing.
  • Pavilion sayap kanan yang mempunyai empat buah kamar tidur. Kamar tidur pada sayap kanan diperuntukkan hanya bagi kepala negara yang sedang datang berkunjung.
  • Bangunan khusus Dyah Bayurini yang digunakan untuk ruang istirahat dari presiden beserta keluarganya. Bangunan yang satu ini sudah termasuk lima pavilion terpisah.
  • Kantor pribadi milik Kepala Negara
  • Perpustakaan yang dilengkapi dengan berbagai macam buku
  • Ruang makan
  • Ruang sidang para menteri
  • Ruang pemutaran film
  • Ruang Garuda yang masih menjadi bagian dari gedung utama. Ruangan ini digunakan untuk keperluan upacara resmi. 
  • Ruang Teratai yang juga merupakan bagian dari gedung utama. Ruangan ini dipakai untuk penerimaan tamu-tamu penting negara.
  • Kaca Seribu.

Alamat, Waktu Operasional, dan Cara Berkunjung ke Istana Bogor

Rusa di halaman Istana Bogor (Sumber: @verraxtina on Instagram)
Rusa di halaman Istana Bogor (Sumber: @verraxtina on Instagram)

Istana Bogor sendiri berada tepat di pusat Kota Bogor. Alamat Istana Bogor berada di Jl. Ir. H. Juanda Nomor 1, Kelurahan Paledang, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat. Letak Istana Bogor berjarak kurang lebih sejauh 60 km dari Jakarta. 

Istana ini buka dengan mengikuti waktu operasional tertentu. Pada hari Selasa sampai dengan Jumat, istana akan buka dari pukul 09.00 – 15.00 WIB. Sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu, istana buka dari pukul 09.00 dan tutup lebih awal pada pukul 13.00 WIB. Khusus pada hari Senin dan libur nasional, istana ini tutup.

Apabila tertarik untuk mengunjungi Istana Bogor, berikut ini merupakan persyaratan serta ketentuan yang harus diikuti, yaitu:

  • Mengajukan surat permohonan kunjungan yang ditujukan untuk Kepala Museum Kepresidenan RI yang beralamat di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jalan Ir. H. Juanda Nomor 1
  • Mencantumkan kontak berupa nomor telepon atau handphone dari penanggung jawab rombongan yang akan berkunjung.
  • Melampirkan daftar dari nama rombongan peserta yang hendak berkunjung.
  • Surat permohonan kunjungan dapat dikirimkan secara langsung atau menggunakan email.
  • Surat diterima dalam jangka waktu paling lambat 7 hari sebelum waktu kunjungan.

Baca juga: Istana Merdeka, Kediaman Resmi & Kantor Presiden RI

Berikut tadi merupakan artikel tentang Istana Bogor. Gimana, Anak Nusantara, sudahkah kamu semakin mengetahui berbagai hal tentang Istana Bogor? Semoga artikel tersebut dapat bermanfaat sebagai bahan pembelajaran untuk tahu lebih dalam soal istana megah yang satu ini, ya!

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Istana Bogor: Sejarah, Fungsi, dan Kompleks Bangunannya

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Busur panah telah menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia selama berabad-abad. Seni memanah telah diwariskan dari generasi ke generasi dan tetap menjadi bagian dari budaya dan tradisi bangsa. Artikel ini akan mengenalkan Anda pada berbagai bentuk busur panah yang ada di Indonesia, serta memberikan wawasan tentang pentingnya seni memanah dalam masyarakat Indonesia. Apa Itu Busur […]

    Trending

    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]
    Alat musik gambus adalah salah satu alat musik tradisional Riau yang dimainkan dengan cara dipetik. Menurut sejarah, musik tradisional ini lekat dengan budaya islam. Bentuknya memang sekilas mirip dengan gitar, namun cara memainkan gambus ini sedikit berbeda, Anak Nusantara. Untuk mengetahui lebih jauh tentang alat musik gambus dan cara memainkannya, simak artikel Museum Nusantara kali […]
    Selama berabad-abad, Indonesia telah menjadi rumah bagi keberagaman budaya yang kaya, termasuk seni tari tradisional yang memukau. Tari tradisional Indonesia bukan hanya sekadar gerakan-gerakan artistik yang menakjubkan, tetapi juga mewakili identitas, sejarah, dan nilai-nilai masyarakat di berbagai daerah. Tari Sirih Kuning adalah salah satu jenis tarian tradisional yang memiliki akar budaya kuat bagi masyarakat Betawi. […]