Tugu Kartasura merupakan salah satu ikon bersejarah kota Sukoharjo yang memiliki daya tarik tersendiri. Bagi kamu yang ingin berkunjung ke ikon ini, yuk ketahui sejarah, daya tarik, dan rute menuju tugu ini.
Sekilas Sejarah Tugu Kartasura, Ikon Terkenal Kota Surakarta
Daftar Isi

Kartasura adalah kecamatan yang terletak di Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah yang menjadi kota satelit untuk Surakarta dan Solo. Kota ini memiliki perkembangan yang cukup pesat sebagai area pusat modern yang berkembang di Kabupaten Sukoharjo.
Salah satu ikon terkenal di Kartasura yang paling terkenal adalah Tugu Kartasura. Ikon ini memiliki sejarah penting yang terjadi sejak lama. Pada tahun 1600-an, Adipati Trunojoyo yang dibantu oleh Kraeng Galengsong memberontak pada pemerintahan Mataram di Plered. Pada saat itu Sunan Amangkurat I melarikan diri bersama keluarganya sehingga pasukan Trunojoyo memenangkan pertempuran dan meninggalkan Plered untuk membangun kekuasaan di Kediri.
Adipati Trunojoyo memproklamasikan diri sebagai rasa yang berkuasa di tanah Jawa. Disatu sisi, Sunan Amangkurat I sudah berada di desa Ajibarang, Banyumas. Mereka berada pada keadaan yang sulit, bahkan Sunan Amangkurat I jatuh sakit dan meninggal. Beliau berpesan bahwa ingin dimakamkan di desa Tegalarum, Tegal.
Artikel Terkait
- Etika Bisnis Modern: Definisi dan Prinsip – Prinsipnyaby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on November 21, 2023 at 9:58 am
Aspek bisnis yang tidak boleh pelaku usaha abaikan saat berbisnis pada masa kini yaitu etika bisnis modern. Sederhananya, etika bisnis ialah prinsip-prinsip atau nilai moral yang memberi batasan terhadap tindakan bisnis. Hal ini sangat penting untuk menjaga reputasi perusahaan dan mengusahakan dampak baik bagi konsumen dan semua pihak yang terlibat dalam operasional bisnis. Simak hingga Artikel Etika Bisnis Modern: Definisi dan Prinsip – Prinsipnya pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Kebijakan Energi Terbarukan dan Energi Baru di Indonesiaby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on November 19, 2023 at 2:07 pm
Kebijakan energi terbarukan di Indonesia secara umum telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang energi. Undang-Undang tersebut menyatakan bahwa penyediaan Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBT) harus pemerintah nasional dan pemerintah daerah tingkatkan sesuai dengan kewenangannya masing-masing. Untuk mengetahui kebijakan ini lebih dalam, yuk simak pembahasan Studio Literasi kali ini hingga akhir, Kawan Artikel Kebijakan Energi Terbarukan dan Energi Baru di Indonesia pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- 5 Langkah Membangun Budaya Organisasi yang Inklusifby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on November 16, 2023 at 6:57 am
Budaya organisasi yang inklusif secara umum adalah budaya suatu perusahaan di mana perbedaan yang ada sangat dirangkul dan tidak dibeda-bedakan, baik dari latar belakang suku, ras, agama, jenis kelamin, dan sebagainya. Hal ini sangat penting untuk menciptakan kesetaraan dalam perusahaan. Lantas bagaimana cara membangun inklusivitas dalam perusahaan? Simak artikel Studio Literasi kali ini hingga akhir! Artikel 5 Langkah Membangun Budaya Organisasi yang Inklusif pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Pemanfaatan dan Manajemen Sumber Daya Alam di Indonesiaby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on November 16, 2023 at 6:05 am
Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang sangat melimpah, mulai dari kekayaan hayati dan non hayati. Agar generasi di masa depan bisa tetap memanfaatkannya dengan maksimal, manajemen sumber daya alam sangat perlu untuk kita perhatikan. Kali ini, kita akan membahas manajemen sumber daya alam hingga pemanfaatannya yang sesuai dengan pembangunan berkelanjutan. Simak hingga selesai, Kawan Artikel Pemanfaatan dan Manajemen Sumber Daya Alam di Indonesia pertama kali tampil pada Studio Literasi.
Putra Sunan Amangkurat I kemudian menggantikan posisi ayahnya sebagai raja dengan gelar Susuhunan Amangkurat II. Kekuatannya dan rakyatnya yang setia masih berada di kota Tegal, mereka sepakat dan berencana merebut kekuasaan dari tangan Adipati Trunojoyo. Rencana ini membutuhkan sumber daya manusia yang memadai, sehingga Sunan Amangkurat II meminta bantuan kompeni Belanda di Batavia.
Pada tahun 1601 Sunan Amangkurat II menyerang Adipati Trunojoyo di Kediri. Mereka yang tidak tahu ada penyerangan kesulitan menghadapi prajurit Mataram, pertempuran tersebut akhirnya dimenangkan oleh Sunan Amangkurat II. Setelah kalah, Adipati Trunojoyo akhirnya ditangkap dan dihukum mati. Kekuasaan akhirnya kembali ke tangan Sunan Amangkurat II.
Sunan Amangkurat II akhirnya menarik pasukannya menuju kabupaten semarang dan memerintahkan untuk membuka hutan Wanakerta yang kemudian berkembang menjadi kota besar. Pada 11 September 1680 M Suan Amangkurat II resmi menjadi raja di ibu kotanya. Nama Wanakerta kemudian menjadi nama Kartasura Adiningrat.
Beberapa waktu kemudian, dibangunlah tugu Kartasura yang menjadi ikon dan ciri khas yang menarik wisatawan. Monumen ini memiliki bentuk batang pohon berwarna hitam tanpa daun dengan bagian puncaknya terdapat lambang burung garuda dan pancasila. Lambang burung garuda ini terlihat gagah dengan warna emasnya.
4 patung pahlawan berada di sekelilingnya dengan gesture menghadap empat mata angin. Patung ini terlihat gagah dengan membawa senjata yang memperlihatkan mereka siap siaga dengan senjatanya.
Daya Tarik Tugu Kota Surakarta
Tugu Kartasura merupakan tempat yang wajib dikunjungi oleh wisatawan. Pengunjung juga boleh untuk berfoto-foto ria di tempat ini dengan catatan agar berhati-hati karena tugu ini terletak di persimpangan jalan.
Satu hal yang menarik, Tugu Kartasura di malam hari cantik sekali. Suasananya romantis dengan para musisi jalanan yang memiliki suara indah. Maka kamu bisa memanfaatkan momen ini untuk menikmati indahnya kota. sambil berfoto.
Di sekitar tugu ini juga ada berbagai penjual makanan, sehingga pecinta kuliner bisa eksplor kelezatan makanan di sini. Dibandingkan siang hari, Museum Nusantara menyarankan untuk datang di malam hari.
Fasilitas Tugu Kartasura

Bagi yang berkunjung ke tempat ini dan ingin tahu apa saja fasilitasnya, maka harus mengetahui bahwa tidak ada fasilitas apapun di Kartasura kecuali spot foto. Maka untuk pergi ke toilet, pengujung dapat menggunakan toilet di tempat parkir.
Tempat ini juga sangat friendly terhadap pejalan kaki, sehingga kamu dapat parkir motor dengan aman dan berkeliling tugu dengan nyaman. Di sekitar tugu Kartasura juga ada banyak penjual oleh-oleh untuk kamu beli sebagai oleh-oleh.
Lokasi & Rute ke Tugu Kartasura
Akses menuju tugu ini sangat mudah kok. Tugu Kartasura berada di Jl. Diponegoro Barat No.19, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. Untuk rute pertama yang dapat kamu kunjungi yakni melewati Jl. Dr. Radjiman dan Jl. A. Yani. Sedangkan rute lainnya bagi wisatawan luar kota bisa melewati Jl. Raya Solo-Yogyakarta atau Jl. Semarang-Surakarta.
Ketika mengunjungi tugu ini, kamu ga perlu khawatir kok untuk masalah harga tiket karena harganya gratis alias tidak dipungut biaya. Jangan lupa mempelajari sejarah tentang tugu yang sarat akan makna ini ya!.
Baca juga: Tugu Muda Semarang: Sejarah, Arsitektur & Wisatanya
Nah itu tadi penjelasan lengkap mengenai tugu Kartasura yang penuh makna, semoga artikel ini dapat membantu dalam mempelajari sejarahnya ya. Jangan lupa untuk mengunjungi tugu ini ketika berkunjung ke Sukoharjo.
Tidak ada komentar