1. Monumen

Monumen Pembebasan Irian Barat: Simbol Perjuangan Rakyat

Halo Anak Nusantara! Indonesia memiliki sejarah panjang dalam memperjuangkan kemerdekaan dari tangan penjajah. Seperti yang kita tahu, tak hanya perlawanan para pahlawan yang berjasa mengusir penjajah, terdapat juga perlawanan rakyat yang juga berdarah-darah. Salah satu bentuk perlawanan tersebut ialah Monumen Pembebasan Irian Barat.

Pemerintah kala itu, membangun monumen-monumen dalam rangka menghargai jasa mereka yang berkorban demi negara. Termasuk di dalamnya, ada monumen Pembebasan Irian Barat yang bertujuan untuk menghargai jasa Trikora dan rakyat yang membebaskan Irian Barat dari Belanda.

Bagaimana awal mula sejarah monumen tersebut? Mari ikuti informasinya di bawah ini!

Monumen Pembebasan Irian Barat sebagai Simbol Keteguhan Tekad Rakyat

Patung di Monumen Pembebasan Irian Barat (@iqbalfahma on Instagram)
Patung di Monumen Pembebasan Irian Barat (@iqbalfahma on Instagram)

Monumen adalah jenis bangunan yang bertujuan untuk memperingati peristiwa atau seseorang yang dianggap penting dalam kejadian di masa lalu. Selain itu, monumen juga kerap digunakan untuk memperindah ruang kota atau suatu lokasi. Sejak dulu, pemerintah sering membangun monumen-monumen dalam rangka memperingati suatu peristiwa atau sebagai tanda jasa para pahlawan dan rakyat yang berjuang saat kemerdekaan. Tak terkecuali monumen yang satu ini.

Artikel Terkait

  • Cara Mempelajari Volume Kubus & Rumusnya!
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on November 27, 2023 at 3:40 pm

    Ketika berada di kelas 5 dan 6 SD, kita mendapatkan materi mengenai bangun ruang , pada pelajaran Matematika. Materinya sudah lebih mendalam pembahasannya. Salah satunya, materi tentang menghitung volume. Materi ini merupakan salah satu materi yang bisa dibilang memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Maka tidak heran banyak yang tidak paham dan akhirnya pada saat Artikel Cara Mempelajari Volume Kubus & Rumusnya! pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Etika Bisnis Modern: Definisi dan Prinsip – Prinsipnya
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on November 21, 2023 at 9:58 am

    Aspek bisnis yang tidak boleh pelaku usaha abaikan saat berbisnis pada masa kini yaitu etika bisnis modern. Sederhananya, etika bisnis ialah prinsip-prinsip atau nilai moral yang memberi batasan terhadap tindakan bisnis. Hal ini sangat penting untuk menjaga reputasi perusahaan dan mengusahakan dampak baik bagi konsumen dan semua pihak yang terlibat dalam operasional bisnis. Simak hingga Artikel Etika Bisnis Modern: Definisi dan Prinsip – Prinsipnya pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Contoh Kalimat Nominal Bahasa Inggris & Pembahasannya
    by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on November 21, 2023 at 8:41 am

    It’s English time! Halo kawan literasi, bagaimana kabarnya? Aku harap kalian sehat-sehat saja ya. Dalam Bahasa Inggris jika kalian ingin mengungkapkan profesi, identitas di kalian atau kondisi  menggunakan bentuk kalimat apa? Yap, kalian pasti menggunakan kalimat nominal. By the way, apa kalian benar-benar tahu contoh kalimat nominal Bahasa Inggris dengan baik?  Nah berhubung tenses di The post Contoh Kalimat Nominal Bahasa Inggris & Pembahasannya appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Mengenal Perbedaan Had dan Has Beserta Contohnya
    by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on November 20, 2023 at 2:30 am

    Halo kawan literasi, it’s English Time! Dalam mengerjakan soal Bahasa Inggris, pasti kalian nggak asing dengan kata had dan has.Yap, kedua kata tersebut sama-sama memiliki makna memiliki,lho. Tapi tahu nggak sih apa perbedaan had dan has? Jangan bilang beda huruf belakangnya ya? Hehehe.  Daripada penasaran, yuk simak penjelasan di bawah ini ya! Perbedaan Had dan The post Mengenal Perbedaan Had dan Has Beserta Contohnya appeared first on Sma Studioliterasi.

Tujuan dibangun monumen Pembebasan Irian Barat adalah sebagai penghormatan kepada para pejuang Trikora dan rakyat Irian Barat yang berhasil menyingkirkan Belanda dan mengembalikan Irian Barat ke tanah air. Komunitas pematung di Yogyakarta dengan seniman Edhi Sunarso sebagai ketua pada tahun 1963, merekalah yang bertugas membuat patung ini. Tentunya, atas permintaan presiden Ir. Soekarno. Patung ini menggunakan perunggu sebagai bahan dasarnya. 

Patung ini memiliki tinggi 11 meter di atas ketinggian 25 meter, dan 20 meter dari jembatan. Sedangkan beratnya mencapai 8 ton. Jika ingin melihatnya secara langsung, Anak Nusantara dapat mengunjungi Taman Lapangan Banteng di Jakarta Pusat. Terlihat megah, bukan? Namun, terlepas dari kemegahannya terdapat sejarah panjang dalam pembebasan Irian Barat dari tangan Belanda. 

Sejarah Awal Monumen Pembebasan Irian Barat

Monumen Pembebasan Irian Barat Tempo Dulu (lostjakarta on Website)
Monumen Pembebasan Irian Barat Tempo Dulu (lostjakarta on Website)

Seperti yang kita tahu, Indonesia telah mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1945. Sedangkan baru tahun 1949, Belanda memberikan pengakuan kedaulatan atas kemerdekaan Indonesia. Akan tetapi, Belanda belum mengakui Irian Barat sebagai bagian dari negara Indonesia dan enggan melepaskannya. Faktanya, Belanda ingin Irian Barat menjadi negara boneka.

Karena itu, presiden Soekarno mengupayakan agar Irian Barat bisa segera terbebas dari belenggu Belanda. Salah satu langkahnya adalah memberi amanat kepada Tri Komando Rakyat (Trikora) pada 19 Desember 1961 di Yogyakarta. 

Bung Karno menyerukan isi dari Trikora, yaitu sebagai berikut.

  1. Gagalkan negara boneka
  2. Kibarkan bendera Merah Putih di Papua
  3. Siapkan diri untuk melakukan mobilisasi umum

Hingga pada 2 Januari 1962, Presiden Soekarno menunjuk Mayor Jenderal Soeharto sebagai panglima dan membentuk Komando Mandala. Tugasnya adalah untuk merencanakan, mempersiapkan, dan melakukan operasi militer untuk menggabungkan Irian Barat dengan Indonesia.

Operasi militer antara Indonesia dengan Belanda pun berlangsung selama hampir satu tahun. Hingga di dalamnya terjadi perundingan antara Indonesia dan Belanda dengan Amerika Serikat sebagai penengah pada 15 Agustus 1962. Dan hasilnya kita kenal sebagai Perjanjian New York yang berisi bahwa Belanda harus menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia selambatnya tanggal 1 Mei 1963.

Dan akhirnya pada tanggal 31 Desember 1962, bendera Merah Putih berhasil berkibar di tanah Papua menggantikan bendera Belanda. Tujuan dari Trikora pun telah tercapai. Untuk mengenang para pejuang Trikora dan tentunya rakyat Irian Barat yang ikut menghadapi pasukan Belanda, dengan terciptanya monumen Pembebasan Irian Barat. Monumen ini diresmikan pada tanggal 17 Agustus 1963 oleh Presiden Soekarno.

Revitalisasi Monumen dan Lapangan Banteng

Kawasan Taman Lapangan Banteng (@thetravelzilla_ on Instagram)
Kawasan Taman Lapangan Banteng (@thetravelzilla_ on Instagram)

Pada tanggal 1 September 2017, Dinas Kehutanan dan Pemakaman DKI Jakarta di bawah gubernur Anies Baswedan melakukan program revitalisasi monumen Pembebasan Irian Barat dan Taman Lapangan Banteng. Program revitalisasi tersebut meliputi pemotongan pepohonan yang menutupi monumen dan pembangunan kolam air mancur. Tak hanya itu, penambahan tempat duduk melingkar menyerupai amphitheater  juga dilakukan. Ditambah dengan jogging track, pembuatan jalur pedestrian, dan penataan pedagang kaki lima di sekitar kawasan monumen.

Sehingga Taman Lapangan Banteng tak hanya dijadikan sebagai tempat berolahraga, namun juga sebagai rekreasi keluarga. Di sana masyarakat dapat menikmati pertunjukan air mancur sambil bersantai bersama keluarga.

Bentuk dan Makna Monumen

Melihat Lebih Detail Monumen di Lapangan Banteng (@thetravelzilla_ on Instagram)
Melihat Lebih Detail Monumen di Lapangan Banteng (@thetravelzilla_ on Instagram)

Monumen Pembebasan Irian Barat memiliki corak patung berbentuk seorang laki-laki yang bertelanjang dada. Mulutnya terbuka lebar seolah berteriak “Merdeka!”. Sedangkan kedua tangannya terangkat  tinggi-tinggi ke udara, serta kedua kakinya yang ikut melebar. Pada bagian lengannya terlihat rantai yang baru saja terputus. 

Makna monumen Pembebasan Irian Barat adalah “bebas”. Hal itu dapat tergambar pada sikap kedua tangan yang terangkat tinggi dan kaki yang melebar. Hal tersebut menandakan bahwa kebebasan yang akhirnya teraih. Selain itu, makna rantai yang putus berarti bahwa Irian Barat baru saja terlepas dari kukungan belenggu Belanda.

Fakta menarik dari Monumen Pembebasan Irian Barat adalah desain patung ini dibuat sendiri oleh Presiden Soekarno, lho! Kala itu, Presiden Soekarno merevisi sketsa yang dibuat oleh Henk Ngantung. Kemudian Henk menyerahkan gambar tersebut kepada Edhi Sunarso yang kemudian dibuat dalam kurun waktu kurang lebih 12 bulan. 

Seperti yang kita tahu, Edhi Sunarso adalah pematung kebanggaan Presiden Soekarno. Beliau jugalah yang menggambar desain Patung Selamat Datang. Sedangkan Henk Ngantung adalah seorang pelukis sekaligus Gubernur Jakarta  periode tahun 1964-1965. 

Dalam proses pengerjaan patung, Edhi Sunarso bersama tim membagi patung dalam beberapa bagian dengan berat masing-masing 100 kilogram. Kemudian, masing-masing bagian tersebut menggunakan teknik pengecoran perunggu di Yogyakarta. Hingga di Jakarta, patung baru disusun ulang.

Di sisi lain, Friedrich Silaban bertugas sebagai arsitektur di sekitar monumen. Di mana dibuat sketsa menggunakan dua buah ramp atau jalur yang melandai di kedua sisi patung. Dan ramp tersebut menghubungkan podium dengan lapangan di sekelilingnya.

Ternyata makna yang terkandung di dalam monumen Pembebasan Irian Barat sangat filosofis sekali, kan? Maka dari itu monumen ini penting sekali bagi negara Indonesia.

Lokasi Monumen

Jika Anak Nusantara ingin berkunjung ke monumen ini, dapat datang ke alamat berikut: Kawasan Lapangan Banteng, Jl. Banteng Barat, Pasar Baru, Kec. Sawah Besar, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 

Untuk pergi lokasi ini bisa dengan naik transportasi umum yang melewati Taman Lapangan Banteng, yaitu:

  • Bus Kopaja No. 20 jurusan Senen-Lebak Bulus
  • Bus Transjakarta 6H jurusan Senen-Lebak Bulus
  • Bus AC 106 jurusan Senen-Cimone.

Bagi kalian yang datang dari sekitar Depok, Tangerang, atau Bogor, dapat menaiki KRL dan turun di Stasiun Juanda. Jarak dari stasiun menuju Lapangan Banteng adalah 1 KM, sehingga bisa ditempuh dengan berjalan kaki atau naik ojek online.

Baca Juga: Gerakan Republik Maluku Selatan : Latar Belakang & Tujuannya

Nah, itu dia penjelasan mengenai monumen Pembebasan Irian Barat termasuk sejarah awal pendirian monumen, program revitalisasi beberapa tahun lalu, bentuk dan makna patung, dan lokasinya. Monumen ini juga bertujuan agar kita selalu mengingat jasa dan perjuangan para pejuang dan rakyat yang berkorban demi kemerdekaan Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

Reaksi orang terhadap cerita ini.

Komentar untuk: Monumen Pembebasan Irian Barat: Simbol Perjuangan Rakyat
  • Agustus 30, 2023

    Postingan yang luar biasa! Kami menautkan ke konten yang sangat bagus ini di situs kami. Pertahankan tulisan yang bagus.

    Balas
  • Agustus 29, 2023

    Saya mendapatkan website ini dari teman saya yang memberitahukan tentang website ini dan saat ini saya sedang menjelajahi website ini dan membaca artikel-artikel yang sangat informatif saat ini.

    Balas

Tulis respon

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ARTIKEL TERBARU

Busur panah telah menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia selama berabad-abad. Seni memanah telah diwariskan dari generasi ke generasi dan tetap menjadi bagian dari budaya dan tradisi bangsa. Artikel ini akan mengenalkan Anda pada berbagai bentuk busur panah yang ada di Indonesia, serta memberikan wawasan tentang pentingnya seni memanah dalam masyarakat Indonesia. Apa Itu Busur […]

Trending

Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]
Alat musik gambus adalah salah satu alat musik tradisional Riau yang dimainkan dengan cara dipetik. Menurut sejarah, musik tradisional ini lekat dengan budaya islam. Bentuknya memang sekilas mirip dengan gitar, namun cara memainkan gambus ini sedikit berbeda, Anak Nusantara. Untuk mengetahui lebih jauh tentang alat musik gambus dan cara memainkannya, simak artikel Museum Nusantara kali […]
Selama berabad-abad, Indonesia telah menjadi rumah bagi keberagaman budaya yang kaya, termasuk seni tari tradisional yang memukau. Tari tradisional Indonesia bukan hanya sekadar gerakan-gerakan artistik yang menakjubkan, tetapi juga mewakili identitas, sejarah, dan nilai-nilai masyarakat di berbagai daerah. Tari Sirih Kuning adalah salah satu jenis tarian tradisional yang memiliki akar budaya kuat bagi masyarakat Betawi. […]