1. Candi

Candi Gedong Songo: Sejarah, Tiket Masuk, & Mitos Uniknya

Halo anak Nusantara! Indonesia memiliki banyak peninggalan yang masih ada dan dirawat sampai saat ini, salah satu bentuk peninggalan yang cukup terkenal adalah Candi. Biasanya, candi-candi yang ada di wilayah Indonesia berasal dari zaman kerajaan Hindu-Buddha. Beberapa masih berdiri megah dan menjadi objek pariwisata, sedangkan beberapa peninggalan candi sudah hilang termakan usia.

Pada kesempatan kali ini, Munus akan membahas tentang Candi Gedong Songo. Seperti apa sejarah,arsitektur, beserta mitos uniknya? Yuk, kepoin pembahasan Munus di bawah ini.

Sejarah Candi Gedong Songo

Candi Gedong Songo adalah candi peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno yang dibangun pada sekitar abad ke-8. Raja Mataram Kuno yang membangun candi ini adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. Ia membangun candi ini ketika awal menjabat sebagai raja. Lama berselang, candi bercorak Hindu ini kemudian ditemukan oleh Thomas Stamford Raffles pada tahun 1804. 

Pada awalnya, hanya tujuh bangunan candi yang ditemukan di kompleks ini sehingga dinamakan Candi Gedong Pitu. Nama tersebut berubah ketika seorang arkeolog dari Belanda bernama Van Stein Callenfels menemukan dua candi tambahan sekitar tahun 1908 sampai 1911.

Artikel Terkait

  • Cause and Effect: Rumus, Fungsi, serta Contoh Kalimatnya
    by Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on September 19, 2023 at 3:45 am

    Cause and effect merupakan salah satu jenis kalimat yang paling sering digunakan baik dalam teks maupun percakapan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk kita mengetahui cara menyusun kalimat ini dengan benar. Sebagian orang pun masih melakukan kesalahan dalam menyatakan sebab dan akibat dalam bahasa Inggris.  Misalnya, “Because sick, she can’t come to school.” Klausa pertama The post Cause and Effect: Rumus, Fungsi, serta Contoh Kalimatnya appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Jenis-Jenis Puisi Lama, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap!
    by Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on September 18, 2023 at 3:05 am

    Puisi terbagi menjadi dua jenis, yaitu puisi lama dan puisi baru. Perbedaan yang signifikan diantara keduanya yaitu pada aturan penulisannya. Puisi lama biasanya lebih kaku karena adanya aturan seperti jumlah kata dan pengulangan kata. Setiap jenisnya pun memiliki ketentuannya sendiri. Kawan Literasi pasti sudah tidak asing dengan pantun atau syair. Pantun dan syair merupakan beberapa The post Jenis-Jenis Puisi Lama, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap! appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnya
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 11:48 am

    Teks laporan percobaan merupakan salah satu jenis teks yang ada dalam materi Bahasa Indonesia. Teks ini berfungsi untuk melaporkan percobaan yang dilakukan oleh seorang penulis. Penulisannya tentu tidak boleh asal, sebab teks ini harus menyatakan fakta hasil dari percobaan dan disusun dengan sistematis. Untuk mengetahuinya lebih jauh, simak artikel berikut hingga akhir, Kawan Literasi! Apa Artikel Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnya pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYD
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 8:38 am

    Dalam suatu kalimat, terdapat tanda baca yang biasanya digunakan. Baik itu kalimat pernyataan, kalimat tanya, atau kalimat seruan. Masing-masing menggunakan tanda baca sesuai fungsinya. Contohnya, tanda titik (.) yang umumnya digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat berita.  Fungsi tanda baca adalah memudahkan pembaca untuk memberi jeda, mengetahui struktur suatu kalimat, dan menentukan intonasi. Lalu, bagaimana fungsi Artikel 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYD pertama kali tampil pada Studio Literasi.

Reruntuhan Candi Gedong III pada tahun 1921, sebelum pemugaran (Sumber : Wikipedia)

Candi ini ini dipugar untuk pertama kali oleh pemerintah kolonial belanda tahun 1928 sampai 1929. Setelah itu, pemerintah Indonesia melakukan pemugaran kedua pada tahun 1972 sampai 1982.

Nama dari Gedong Songo sendiri berasal dari Bahasa Jawa. Gedong berarti bangunan atau rumah dan songo berarti sembilan. Jika digabungkan, gedong songo berarti sembilan bangunan.

Candi ini tersebar di sekitar lereng Gunung Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Di daerah sekitar candi, terdapat hutan pinus dan mata air yang mengandung mata air yang mengandung belerang. Suhu di candi ini juga dapat dibilang dingin karena letaknya yang berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut.

Fungsi Candi Gedong Songo

Pada awal mula pembuatannya, Candi ini memiliki fungsi sebagai tempat pemujaan kepada dewa. Sebagai buktinya, kalian dapat melihat beberapa arca seperti arca Siwa Mahaguru, arca Ganesha, dan arca Siwa Mahakala yang berada di sekitar kompleks candi.

Bukti lainnya dapat dilihat dari letak candi sendiri yang berada di lereng pegunungan. Menurut kepercayaan umat Hindu, gunung adalah tempat bersemayamnya para dewa. Gunung dipercaya sebagai tempat yang akan membuat ibadah semakin maksimal. Semakin tinggi mereka beribadah, semakin dekat mereka dengan kahyangan. 

Selain itu, gunung juga dipercaya sebagai tempat persembahan kepada roh nenek moyang. Oleh sebab itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa candi ini berguna sebagai tempat pemujaan bagi umat Hindu pada zaman dahulu.

Arsitektur Candi Gedong Songo

Arsitektur percandian Gedong Songo memiliki posisi yang unik. Posisi setiap candi diletakkan berderet dari bawah sampai ke atas perbukitan untuk menghubungkan satu candi ke candi lainnya. Hal ini menggambarkan tentang tingkat kesucian candi yang berbeda, candi yang berada di atas lebih suci, dibandingkan candi yang berada di bawah.

Candi yang terletak paling dekat dengan gerbang dinamai Candi Gedong I. Terdapat yoni tanpa lingga yang menyimbolkan kesuburan dan kejantanan dengan bagian atap dari candi sudah terlihat rusak. Candi I ini berada di ketinggian 1.208 m dari permukaan laut. Setingkat di atasnya, terdapat Candi Gedong II. Candi Gedong II berada di ketinggian 1.274 m dari permukaan laut. 

Setelah itu, ada candi Gedong III yang terletak di ketinggian 1.297 m dari permukaan laut. Terdapat arca yang berbentuk kepala gajah serta hiasan stupa di atapnya. Selanjutnya, Candi Gedong IV yang terletak di ketinggian 1.295 m dari permukaan laut.  Dan terakhir adalah Candi Gedong V yang terletak di ketinggian 1.308 m dari permukaan laut dengan arsitektur yang masih utuh. 

Wisata Candi Gedong Songo

Jika kalian tertarik dengan wisata peninggalan sejarah, kalian dapat menjadikan Candi Gedong Songo sebagai salah satu destinasi wisata.

Wisata Candi Gedong Songo (sumber: Jejak Piknik)
Wisata Candi Gedong Songo (sumber: Jejak Piknik)

1. Harga Tiket Masuk

Untuk harga tiket masuk Candi Gedong Songo, pengunjung akan dikenakan biaya sebesar Rp 10.000 per orang. Kalian langsung dapat menikmati keindahan alam serta pesona dari candi yang terletak di lereng Gunung Ungaran ini.

Candi Gedong Songo Semarang buka setiap hari mulai dari pukul 06.30 dan tutup pada pukul 18.00 WIB. Harga tiket masuk dan jadwal buka candi dapat berubah sewaktu-waktu.

2. Fasilitas

Ketika mengunjungi candi ini, ada beberapa fasilitas yang akan menunjang kenyamanan para pengunjung seperti area parkir yang luas, tempat foto, gazebo, wahana permainan, outbond area, mushola, toilet, pusat souvenir, camping ground, kios makanan, serta masih banyak lagi. Jadi tidak perlu risau untuk mengunjungi Candi Gedong Songo ini.

Kompleks wisata juga menawarkan paket wisata berkuda seharga Rp 50.000 sampai dengan Rp 200.000. Jika kalian merasa kelelahan dan ingin mengunjungi semua area candi, sangat dianjurkan untuk menggunakan paket wisata berkuda.

Selain wisata alam dan candi, juga terdapat pemandian air panas yang sangat cocok dikunjungi setelah lelah berjalan di kompleks candi. Kawasan pemandian air panas tersebut bersifat alami karena berasal dari uap panas dari dalam bumi.

3. Alamat & Rute

Jika kalian ingin mengunjungi Candi Gedong Songo, rute menuju ke area candi sudah dipenuhi oleh penunjuk jalan yang memudahkan pengunjung untuk mencari lokasi destinasi wisata Gedong Songo.

Candi Gedong Songo terletak di Dusun Darum, Kec. Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kalian perlu menempuh perjalanan sekitar 40 km jika berangkat dari pusat kota Semarang.

Pemandangan dari area Candi Gedong Songo (Sumber : Wikipedia)

Mitos Unik di Candi Gedong Songo

Candi Gedong Songo memiliki berbagai mitos unik yang dipercaya oleh masyarakat sekitar. Mitos pertama adalah tentang Dasamuka dan Hanoman yang akan menyelamatkan Dewi Sinta. Dipercaya bahwa Gunung Ungaran adalah gunung yang digunakan Hanoman untuk menimbun Dasamuka hidup-hidup saat perang memperebutkan Dewi Sinta terjadi. 

Mitos kedua adalah tentang tempat semedi Ratu Sima. Candi ini dipercayai sebagai salah satu tempat untuk Ratu Sima melakukan semedi. Bahkan beberapa warga setempat juga mempercayai tentang keberadaan sosok kakek kakek penunggu candi yang tak kasat mata bernama Mbah Murdo. Sosok ini dipercaya dapat mengabulkan permintaan bagi mereka yang dapat bertapa di candi yang paling atas.

Mitos ketiga adalah keberadaan dari Candi Gedong kesepuluh. Hal ini dikatakan oleh salah seorang saksi mata yang menyebutkan bahwa candi kesepuluh benar-benar ada. Candi kesepuluh terletak di bukit teratas dengan jalan yang sangat terjal.

Tetapi, bagi mereka yang memiliki karunia dapat melihat hal gaib, jalan tersebut tidak terlihat terjal. Hanya ada jalan setapak biasa dan mudah untuk mereka lalui menuju candi kesepuluh ini.

Candi kesepuluh dikatakan mirip dengan bangunan Candi Gedong I. Terdapat sebuah gapura sebagai akses masuk dan dijaga oleh sosok raksasa tak kasat mata bernama Buto Cakil. Candi ini juga dipercaya sebagai buatan dari kekuatan tak kasat mata. Oleh karena itu, banyak cerita yang terasa tidak masuk dengan logika manusia.

Baca Juga : Kerajaan Mataram Kuno: Sejarah, Raja, Letak, dan Peninggalan

Demikian penjelasan yang dapat Munus sampaikan tentang sejarah,arsitektur, serta mitos unik dari Candi Gedong Songo. Candi ini sangat cocok bagi kalian yang ingin merasakan wisata sejarah sekaligus wisata alam modern. Semoga penjelasan ini bermanfaat.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Candi Gedong Songo: Sejarah, Tiket Masuk, & Mitos Uniknya

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Busur panah telah menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia selama berabad-abad. Seni memanah telah diwariskan dari generasi ke generasi dan tetap menjadi bagian dari budaya dan tradisi bangsa. Artikel ini akan mengenalkan Anda pada berbagai bentuk busur panah yang ada di Indonesia, serta memberikan wawasan tentang pentingnya seni memanah dalam masyarakat Indonesia. Apa Itu Busur […]

    Trending

    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]
    Alat musik gambus adalah salah satu alat musik tradisional Riau yang dimainkan dengan cara dipetik. Menurut sejarah, musik tradisional ini lekat dengan budaya islam. Bentuknya memang sekilas mirip dengan gitar, namun cara memainkan gambus ini sedikit berbeda, Anak Nusantara. Untuk mengetahui lebih jauh tentang alat musik gambus dan cara memainkannya, simak artikel Museum Nusantara kali […]
    Selama berabad-abad, Indonesia telah menjadi rumah bagi keberagaman budaya yang kaya, termasuk seni tari tradisional yang memukau. Tari tradisional Indonesia bukan hanya sekadar gerakan-gerakan artistik yang menakjubkan, tetapi juga mewakili identitas, sejarah, dan nilai-nilai masyarakat di berbagai daerah. Tari Sirih Kuning adalah salah satu jenis tarian tradisional yang memiliki akar budaya kuat bagi masyarakat Betawi. […]