1. Candi

Candi Gedong Songo: Sejarah, Tiket Masuk, & Mitos Uniknya

Halo anak Nusantara! Indonesia memiliki banyak peninggalan yang masih ada dan dirawat sampai saat ini, salah satu bentuk peninggalan yang cukup terkenal adalah Candi. Biasanya, candi-candi yang ada di wilayah Indonesia berasal dari zaman kerajaan Hindu-Buddha. Beberapa masih berdiri megah dan menjadi objek pariwisata, sedangkan beberapa peninggalan candi sudah hilang termakan usia.

Pada kesempatan kali ini, Munus akan membahas tentang Candi Gedong Songo. Seperti apa sejarah,arsitektur, beserta mitos uniknya? Yuk, kepoin pembahasan Munus di bawah ini.

Sejarah Candi Gedong Songo

Candi Gedong Songo adalah candi peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno yang dibangun pada sekitar abad ke-8. Raja Mataram Kuno yang membangun candi ini adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. Ia membangun candi ini ketika awal menjabat sebagai raja. Lama berselang, candi bercorak Hindu ini kemudian ditemukan oleh Thomas Stamford Raffles pada tahun 1804. 

Pada awalnya, hanya tujuh bangunan candi yang ditemukan di kompleks ini sehingga dinamakan Candi Gedong Pitu. Nama tersebut berubah ketika seorang arkeolog dari Belanda bernama Van Stein Callenfels menemukan dua candi tambahan sekitar tahun 1908 sampai 1911.

Artikel Terkait

    Feed has no items.
Reruntuhan Candi Gedong III pada tahun 1921, sebelum pemugaran (Sumber : Wikipedia)

Candi ini ini dipugar untuk pertama kali oleh pemerintah kolonial belanda tahun 1928 sampai 1929. Setelah itu, pemerintah Indonesia melakukan pemugaran kedua pada tahun 1972 sampai 1982.

Nama dari Gedong Songo sendiri berasal dari Bahasa Jawa. Gedong berarti bangunan atau rumah dan songo berarti sembilan. Jika digabungkan, gedong songo berarti sembilan bangunan.

Candi ini tersebar di sekitar lereng Gunung Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Di daerah sekitar candi, terdapat hutan pinus dan mata air yang mengandung mata air yang mengandung belerang. Suhu di candi ini juga dapat dibilang dingin karena letaknya yang berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut.

Fungsi Candi Gedong Songo

Pada awal mula pembuatannya, Candi ini memiliki fungsi sebagai tempat pemujaan kepada dewa. Sebagai buktinya, kalian dapat melihat beberapa arca seperti arca Siwa Mahaguru, arca Ganesha, dan arca Siwa Mahakala yang berada di sekitar kompleks candi.

Bukti lainnya dapat dilihat dari letak candi sendiri yang berada di lereng pegunungan. Menurut kepercayaan umat Hindu, gunung adalah tempat bersemayamnya para dewa. Gunung dipercaya sebagai tempat yang akan membuat ibadah semakin maksimal. Semakin tinggi mereka beribadah, semakin dekat mereka dengan kahyangan. 

Selain itu, gunung juga dipercaya sebagai tempat persembahan kepada roh nenek moyang. Oleh sebab itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa candi ini berguna sebagai tempat pemujaan bagi umat Hindu pada zaman dahulu.

Arsitektur Candi Gedong Songo

Arsitektur percandian Gedong Songo memiliki posisi yang unik. Posisi setiap candi diletakkan berderet dari bawah sampai ke atas perbukitan untuk menghubungkan satu candi ke candi lainnya. Hal ini menggambarkan tentang tingkat kesucian candi yang berbeda, candi yang berada di atas lebih suci, dibandingkan candi yang berada di bawah.

Candi yang terletak paling dekat dengan gerbang dinamai Candi Gedong I. Terdapat yoni tanpa lingga yang menyimbolkan kesuburan dan kejantanan dengan bagian atap dari candi sudah terlihat rusak. Candi I ini berada di ketinggian 1.208 m dari permukaan laut. Setingkat di atasnya, terdapat Candi Gedong II. Candi Gedong II berada di ketinggian 1.274 m dari permukaan laut. 

Setelah itu, ada candi Gedong III yang terletak di ketinggian 1.297 m dari permukaan laut. Terdapat arca yang berbentuk kepala gajah serta hiasan stupa di atapnya. Selanjutnya, Candi Gedong IV yang terletak di ketinggian 1.295 m dari permukaan laut.  Dan terakhir adalah Candi Gedong V yang terletak di ketinggian 1.308 m dari permukaan laut dengan arsitektur yang masih utuh. 

Wisata Candi Gedong Songo

Jika kalian tertarik dengan wisata peninggalan sejarah, kalian dapat menjadikan Candi Gedong Songo sebagai salah satu destinasi wisata.

Wisata Candi Gedong Songo (sumber: Jejak Piknik)
Wisata Candi Gedong Songo (sumber: Jejak Piknik)

1. Harga Tiket Masuk

Untuk harga tiket masuk Candi Gedong Songo, pengunjung akan dikenakan biaya sebesar Rp 10.000 per orang. Kalian langsung dapat menikmati keindahan alam serta pesona dari candi yang terletak di lereng Gunung Ungaran ini.

Candi Gedong Songo Semarang buka setiap hari mulai dari pukul 06.30 dan tutup pada pukul 18.00 WIB. Harga tiket masuk dan jadwal buka candi dapat berubah sewaktu-waktu.

2. Fasilitas

Ketika mengunjungi candi ini, ada beberapa fasilitas yang akan menunjang kenyamanan para pengunjung seperti area parkir yang luas, tempat foto, gazebo, wahana permainan, outbond area, mushola, toilet, pusat souvenir, camping ground, kios makanan, serta masih banyak lagi. Jadi tidak perlu risau untuk mengunjungi Candi Gedong Songo ini.

Kompleks wisata juga menawarkan paket wisata berkuda seharga Rp 50.000 sampai dengan Rp 200.000. Jika kalian merasa kelelahan dan ingin mengunjungi semua area candi, sangat dianjurkan untuk menggunakan paket wisata berkuda.

Selain wisata alam dan candi, juga terdapat pemandian air panas yang sangat cocok dikunjungi setelah lelah berjalan di kompleks candi. Kawasan pemandian air panas tersebut bersifat alami karena berasal dari uap panas dari dalam bumi.

3. Alamat & Rute

Jika kalian ingin mengunjungi Candi Gedong Songo, rute menuju ke area candi sudah dipenuhi oleh penunjuk jalan yang memudahkan pengunjung untuk mencari lokasi destinasi wisata Gedong Songo.

Candi Gedong Songo terletak di Dusun Darum, Kec. Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kalian perlu menempuh perjalanan sekitar 40 km jika berangkat dari pusat kota Semarang.

Pemandangan dari area Candi Gedong Songo (Sumber : Wikipedia)

Mitos Unik di Candi Gedong Songo

Candi Gedong Songo memiliki berbagai mitos unik yang dipercaya oleh masyarakat sekitar. Mitos pertama adalah tentang Dasamuka dan Hanoman yang akan menyelamatkan Dewi Sinta. Dipercaya bahwa Gunung Ungaran adalah gunung yang digunakan Hanoman untuk menimbun Dasamuka hidup-hidup saat perang memperebutkan Dewi Sinta terjadi. 

Mitos kedua adalah tentang tempat semedi Ratu Sima. Candi ini dipercayai sebagai salah satu tempat untuk Ratu Sima melakukan semedi. Bahkan beberapa warga setempat juga mempercayai tentang keberadaan sosok kakek kakek penunggu candi yang tak kasat mata bernama Mbah Murdo. Sosok ini dipercaya dapat mengabulkan permintaan bagi mereka yang dapat bertapa di candi yang paling atas.

Mitos ketiga adalah keberadaan dari Candi Gedong kesepuluh. Hal ini dikatakan oleh salah seorang saksi mata yang menyebutkan bahwa candi kesepuluh benar-benar ada. Candi kesepuluh terletak di bukit teratas dengan jalan yang sangat terjal.

Tetapi, bagi mereka yang memiliki karunia dapat melihat hal gaib, jalan tersebut tidak terlihat terjal. Hanya ada jalan setapak biasa dan mudah untuk mereka lalui menuju candi kesepuluh ini.

Candi kesepuluh dikatakan mirip dengan bangunan Candi Gedong I. Terdapat sebuah gapura sebagai akses masuk dan dijaga oleh sosok raksasa tak kasat mata bernama Buto Cakil. Candi ini juga dipercaya sebagai buatan dari kekuatan tak kasat mata. Oleh karena itu, banyak cerita yang terasa tidak masuk dengan logika manusia.

Baca Juga : Kerajaan Mataram Kuno: Sejarah, Raja, Letak, dan Peninggalan

Demikian penjelasan yang dapat Munus sampaikan tentang sejarah,arsitektur, serta mitos unik dari Candi Gedong Songo. Candi ini sangat cocok bagi kalian yang ingin merasakan wisata sejarah sekaligus wisata alam modern. Semoga penjelasan ini bermanfaat.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Candi Gedong Songo: Sejarah, Tiket Masuk, & Mitos Uniknya

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Sejarah wayang  orang sriwedari sudah terbilang sangat panjang. Wayang orang sriwedari sudah melakukan pentas secara tetap pada tahun 1911. Selain menampilkan cerita pewayangan, wayang orang sriwedari juga memiliki segmen khusus yang biasanya membahas isu-isu sosial yang sedang umum dibicarakan. Buat kamu yang masih belum tahu tentang sejarah wayang orang sriwedari, yuk simak artikel ini sampai […]
    Gamelan Banyuwangi merupakan salah satu alat musik tradisional yang mengiringi tari gandrung dan mendapatkan pengaruh dari Jawa, Bali, dan Eropa. Hal ini membuat sejarah gamelan Banyuwangi menarik untuk dikupas tuntas. Oleh karena itu, simak pembahasan selengkapnya melalui artikel berikut ini.  Sejarah Gamelan Banyuwangi Gamelan Banyuwangi adalah bentuk seni gamelan yang berasal dari daerah Blambangan atau […]

    Trending

    Kebanyakan masyarakat lebih mengenal Nusa Penida, sebagai kawasan wisata alamnya yang terletak di tenggara Bali. Ternyata, Kawasan ini menyimpan kekayaan sejarah yang tak kalah menarik dengan keindahan alamnya yang memukau. Dengan membaca artikel ini, kamu bukan hanya sekadar menambah pengetahuan saja, namun sekaligus menyusuri peristiwa masa lalu di Nusa Penida. Legenda dan Mitos Nusa Penida […]
    Wayang Golek adalah seni pertunjukan tradisional Indonesia yang menggunakan boneka kayu untuk memerankan cerita-cerita yang berasal dari berbagai sumber, termasuk epik Hindu, seperti Ramayana dan Mahabharata, serta cerita-cerita lokal dan agama.  Wayang Golek tidak hanya menunjukkan seni pertunjukan tradisional Indonesia, tetapi juga menjadi simbol penting dalam melestarikan identitas budaya bangsa. Untuk memberi pemahaman mendalam terkait […]
    Di antara ragam wayang di budaya Nusantara, sejarah wayang purwa menonjol sebagai yang tertua dan paling populer. Dikenal sebagai wayang tertua di Indonesia, wayang kulit ini telah memikat hati masyarakat selama berabad-abad.  Popularitasnya tak lepas dari dukungan etnis Jawa yang mendominasi Indonesia. Tak heran, jika sekilas mendengar kata wayang, ingatan kita langsung tertuju pada wayang […]