1. Candi

Candi Gedong Songo: Sejarah, Tiket Masuk, & Mitos Uniknya

Halo anak Nusantara! Indonesia memiliki banyak peninggalan yang masih ada dan dirawat sampai saat ini, salah satu bentuk peninggalan yang cukup terkenal adalah Candi. Biasanya, candi-candi yang ada di wilayah Indonesia berasal dari zaman kerajaan Hindu-Buddha. Beberapa masih berdiri megah dan menjadi objek pariwisata, sedangkan beberapa peninggalan candi sudah hilang termakan usia.

Pada kesempatan kali ini, Munus akan membahas tentang Candi Gedong Songo. Seperti apa sejarah,arsitektur, beserta mitos uniknya? Yuk, kepoin pembahasan Munus di bawah ini.

Sejarah Candi Gedong Songo

Candi Gedong Songo adalah candi peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno yang dibangun pada sekitar abad ke-8. Raja Mataram Kuno yang membangun candi ini adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. Ia membangun candi ini ketika awal menjabat sebagai raja. Lama berselang, candi bercorak Hindu ini kemudian ditemukan oleh Thomas Stamford Raffles pada tahun 1804. 

Pada awalnya, hanya tujuh bangunan candi yang ditemukan di kompleks ini sehingga dinamakan Candi Gedong Pitu. Nama tersebut berubah ketika seorang arkeolog dari Belanda bernama Van Stein Callenfels menemukan dua candi tambahan sekitar tahun 1908 sampai 1911.

Artikel Terkait

  • Contoh Gotong Royong di Rumah, Mari Terapkan!
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on April 6, 2024 at 8:53 am

    Rumah merupakan tempat pertama untuk memulai suatu pembelajaran. Termasuk dalam hal gotong royong  Harapannya begitu terjun pada lingkungan masyarakat, kamu paling tidak sudah mengerti arti singkat mengenai hal tersebut. Memang kalau penerapannya contoh gotong royong di rumah seperti apa saja? Selengkapnya bisa kamu baca pada artikel yang dibuat khusus untuk Sobat Literasi. Check it out! Artikel Contoh Gotong Royong di Rumah, Mari Terapkan! pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Contoh Gotong Royong di Sekolah, Mudah Diterapkan!
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on April 4, 2024 at 10:28 pm

    Sayang banyaknya nilai-nilai modern, membuat sejumlah nilai tradisional mulai tergeserkan. Salah satunya, gotong royong. Sekarang ini sudah mulai jarang kegiatan yang menggunakan unsur tersebut. Maka tidak heran, mungkin generasi ini tidak memahami dan ketahui Salah satu tempat mereka bisa belajar hal itu dengan diajarkan di sekolah. Melalui beberapa aktivitas yang sifatnya dikerjakan bersama-sama. Untuk contoh Artikel Contoh Gotong Royong di Sekolah, Mudah Diterapkan! pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Budi Pekerti: Etika Wajib Bangsa Indonesia
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on April 4, 2024 at 2:38 am

    Budi pekerti merupakan etika wajib yang dimiliki oleh semua warga Indonesia. Hal ini berkaitan dengan moral yang menuntun kita dalam berperilaku dan berinteraksi dengan sesama. Apabila seseorang tidak memiliki atau menjalankan prinsip budi pekerti seperti mestinya maka akibatnya banyak perilaku negatif yang terjadi pada sekitar. Penjelasan tentang materi ini bisa Sobat Literasi baca pada artikel Artikel Budi Pekerti: Etika Wajib Bangsa Indonesia pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Yuk, Mengenal Bagaimana Cara Memahami Contoh Teks Ulasan
    by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on April 4, 2024 at 2:05 am

    Pernahkan kalian memperhatikan sebuah ulasan yang terkandung di dalam buku, musik, atau novel? Mengapa diharuskan ada sebuah ulasan? Ulasan tersebut sangat berguna untuk kemajuan sebuah karangan literasi atau sebuah karya. Tanpa adanya ulasan yang mendukung, maka kualitas kepenulisan buku, musik, atau novel tidak ada kemajuan. Berikut kami sampaikan pengertian teks ulasan, struktur, beserta contoh teks The post Yuk, Mengenal Bagaimana Cara Memahami Contoh Teks Ulasan appeared first on Sma Studioliterasi.

Reruntuhan Candi Gedong III pada tahun 1921, sebelum pemugaran (Sumber : Wikipedia)

Candi ini ini dipugar untuk pertama kali oleh pemerintah kolonial belanda tahun 1928 sampai 1929. Setelah itu, pemerintah Indonesia melakukan pemugaran kedua pada tahun 1972 sampai 1982.

Nama dari Gedong Songo sendiri berasal dari Bahasa Jawa. Gedong berarti bangunan atau rumah dan songo berarti sembilan. Jika digabungkan, gedong songo berarti sembilan bangunan.

Candi ini tersebar di sekitar lereng Gunung Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Di daerah sekitar candi, terdapat hutan pinus dan mata air yang mengandung mata air yang mengandung belerang. Suhu di candi ini juga dapat dibilang dingin karena letaknya yang berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut.

Fungsi Candi Gedong Songo

Pada awal mula pembuatannya, Candi ini memiliki fungsi sebagai tempat pemujaan kepada dewa. Sebagai buktinya, kalian dapat melihat beberapa arca seperti arca Siwa Mahaguru, arca Ganesha, dan arca Siwa Mahakala yang berada di sekitar kompleks candi.

Bukti lainnya dapat dilihat dari letak candi sendiri yang berada di lereng pegunungan. Menurut kepercayaan umat Hindu, gunung adalah tempat bersemayamnya para dewa. Gunung dipercaya sebagai tempat yang akan membuat ibadah semakin maksimal. Semakin tinggi mereka beribadah, semakin dekat mereka dengan kahyangan. 

Selain itu, gunung juga dipercaya sebagai tempat persembahan kepada roh nenek moyang. Oleh sebab itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa candi ini berguna sebagai tempat pemujaan bagi umat Hindu pada zaman dahulu.

Arsitektur Candi Gedong Songo

Arsitektur percandian Gedong Songo memiliki posisi yang unik. Posisi setiap candi diletakkan berderet dari bawah sampai ke atas perbukitan untuk menghubungkan satu candi ke candi lainnya. Hal ini menggambarkan tentang tingkat kesucian candi yang berbeda, candi yang berada di atas lebih suci, dibandingkan candi yang berada di bawah.

Candi yang terletak paling dekat dengan gerbang dinamai Candi Gedong I. Terdapat yoni tanpa lingga yang menyimbolkan kesuburan dan kejantanan dengan bagian atap dari candi sudah terlihat rusak. Candi I ini berada di ketinggian 1.208 m dari permukaan laut. Setingkat di atasnya, terdapat Candi Gedong II. Candi Gedong II berada di ketinggian 1.274 m dari permukaan laut. 

Setelah itu, ada candi Gedong III yang terletak di ketinggian 1.297 m dari permukaan laut. Terdapat arca yang berbentuk kepala gajah serta hiasan stupa di atapnya. Selanjutnya, Candi Gedong IV yang terletak di ketinggian 1.295 m dari permukaan laut.  Dan terakhir adalah Candi Gedong V yang terletak di ketinggian 1.308 m dari permukaan laut dengan arsitektur yang masih utuh. 

Wisata Candi Gedong Songo

Jika kalian tertarik dengan wisata peninggalan sejarah, kalian dapat menjadikan Candi Gedong Songo sebagai salah satu destinasi wisata.

Wisata Candi Gedong Songo (sumber: Jejak Piknik)
Wisata Candi Gedong Songo (sumber: Jejak Piknik)

1. Harga Tiket Masuk

Untuk harga tiket masuk Candi Gedong Songo, pengunjung akan dikenakan biaya sebesar Rp 10.000 per orang. Kalian langsung dapat menikmati keindahan alam serta pesona dari candi yang terletak di lereng Gunung Ungaran ini.

Candi Gedong Songo Semarang buka setiap hari mulai dari pukul 06.30 dan tutup pada pukul 18.00 WIB. Harga tiket masuk dan jadwal buka candi dapat berubah sewaktu-waktu.

2. Fasilitas

Ketika mengunjungi candi ini, ada beberapa fasilitas yang akan menunjang kenyamanan para pengunjung seperti area parkir yang luas, tempat foto, gazebo, wahana permainan, outbond area, mushola, toilet, pusat souvenir, camping ground, kios makanan, serta masih banyak lagi. Jadi tidak perlu risau untuk mengunjungi Candi Gedong Songo ini.

Kompleks wisata juga menawarkan paket wisata berkuda seharga Rp 50.000 sampai dengan Rp 200.000. Jika kalian merasa kelelahan dan ingin mengunjungi semua area candi, sangat dianjurkan untuk menggunakan paket wisata berkuda.

Selain wisata alam dan candi, juga terdapat pemandian air panas yang sangat cocok dikunjungi setelah lelah berjalan di kompleks candi. Kawasan pemandian air panas tersebut bersifat alami karena berasal dari uap panas dari dalam bumi.

3. Alamat & Rute

Jika kalian ingin mengunjungi Candi Gedong Songo, rute menuju ke area candi sudah dipenuhi oleh penunjuk jalan yang memudahkan pengunjung untuk mencari lokasi destinasi wisata Gedong Songo.

Candi Gedong Songo terletak di Dusun Darum, Kec. Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kalian perlu menempuh perjalanan sekitar 40 km jika berangkat dari pusat kota Semarang.

Pemandangan dari area Candi Gedong Songo (Sumber : Wikipedia)

Mitos Unik di Candi Gedong Songo

Candi Gedong Songo memiliki berbagai mitos unik yang dipercaya oleh masyarakat sekitar. Mitos pertama adalah tentang Dasamuka dan Hanoman yang akan menyelamatkan Dewi Sinta. Dipercaya bahwa Gunung Ungaran adalah gunung yang digunakan Hanoman untuk menimbun Dasamuka hidup-hidup saat perang memperebutkan Dewi Sinta terjadi. 

Mitos kedua adalah tentang tempat semedi Ratu Sima. Candi ini dipercayai sebagai salah satu tempat untuk Ratu Sima melakukan semedi. Bahkan beberapa warga setempat juga mempercayai tentang keberadaan sosok kakek kakek penunggu candi yang tak kasat mata bernama Mbah Murdo. Sosok ini dipercaya dapat mengabulkan permintaan bagi mereka yang dapat bertapa di candi yang paling atas.

Mitos ketiga adalah keberadaan dari Candi Gedong kesepuluh. Hal ini dikatakan oleh salah seorang saksi mata yang menyebutkan bahwa candi kesepuluh benar-benar ada. Candi kesepuluh terletak di bukit teratas dengan jalan yang sangat terjal.

Tetapi, bagi mereka yang memiliki karunia dapat melihat hal gaib, jalan tersebut tidak terlihat terjal. Hanya ada jalan setapak biasa dan mudah untuk mereka lalui menuju candi kesepuluh ini.

Candi kesepuluh dikatakan mirip dengan bangunan Candi Gedong I. Terdapat sebuah gapura sebagai akses masuk dan dijaga oleh sosok raksasa tak kasat mata bernama Buto Cakil. Candi ini juga dipercaya sebagai buatan dari kekuatan tak kasat mata. Oleh karena itu, banyak cerita yang terasa tidak masuk dengan logika manusia.

Baca Juga : Kerajaan Mataram Kuno: Sejarah, Raja, Letak, dan Peninggalan

Demikian penjelasan yang dapat Munus sampaikan tentang sejarah,arsitektur, serta mitos unik dari Candi Gedong Songo. Candi ini sangat cocok bagi kalian yang ingin merasakan wisata sejarah sekaligus wisata alam modern. Semoga penjelasan ini bermanfaat.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Candi Gedong Songo: Sejarah, Tiket Masuk, & Mitos Uniknya

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Selama berabad-abad, Indonesia telah menjadi rumah bagi keberagaman budaya yang kaya, termasuk seni tari tradisional yang memukau. Tari tradisional Indonesia bukan hanya sekadar gerakan-gerakan artistik yang menakjubkan, tetapi juga mewakili identitas, sejarah, dan nilai-nilai masyarakat di berbagai daerah. Tari Sirih Kuning adalah salah satu jenis tarian tradisional yang memiliki akar budaya kuat bagi masyarakat Betawi. […]

    Trending

    Apapun yang terkait dengan fashion, terlebih kalau menyangkut kekeluargaan kerajaan pasti menarik untuk diketahui. Termasuk, pakaian kerajaan pada masa lalu yang tentu mengandung nilai bersejarah penting.  Kali ini kami akan mengajak kalian membahas pakaian putri Kerajaan Majapahit yang merupakan salah satu kerajaan berjaya di Nusantara antara abad ke-13 dan ke-16. Penasaran dengan pakaian putri khas […]
    Nekara dan moko ialah contoh artefak perunggu yang terkenal dari zaman prasejarah di Indonesia, tepatnya pada zaman logam. Memang kalau sekilas kita lihat memiliki beberapa kesamaan. Bahkan pada beberapa sumber sering kali menyebutkan kalau moko merupakan nama lain dari nekara. Ternyata, keduanya tidak sama dan terdapat perbedaan. Artikel ini bakal mengulas perbedaan yang signifikan pada […]
    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]