1. Tokoh

Sunan Kalijaga: Biografi Singkat dan Strategi Dakwahnya

Namanya masih dikenang dan dihormati oleh umat Muslim hingga saat ini. Makamnya tidak pernah sepi oleh peziarah dari berbagai daerah. Jika kamu penasaran dengan tokoh penting ini, yuk kita pelajari biografi Sunan Kalijaga dan strategi dakwahnya.

Biografi Sunan Kalijaga Singkat

Sunan Kalijaga lahir dengan nama Raden Said pada sekitar 1450 Masehi. Dia merupakan putra dari Bupati Tuban, yakni Tumenggung Wilatikta. Saat remaja Raden Said dikenal sebagai anak yang nakal, suka berjudi, mencuri, mabuk-mabukan, dan perbuatan tercela lainnya. 

Perbuatan ini jelas membuat malu ayahnya yang merupakan seorang penguasa dan bangsawan Tuban. Tak lama dia pun diusir oleh orang tuanya untuk meninggalkan rumah. Namun, setelahnya perilaku Raden Said justru semakin menjadi. Dia semakin sering membuat kerusuhan, kegaduhan, dan merampok harta.

Meski demikian, target rampokannya bukanlah orang miskin tetapi orang kaya yang enggan bersedekah dan mengeluarkan zakat. Hasil rampokan sebagian besar dibagikannya kepada orang-orang miskin. Dari sinilah Raden Said dikenal dengan julukan “Lokajaya” yang berarti si penguasa wilayah (Suhailid: 2020).

Artikel Terkait

[feedzy-rss feeds='https://sma.studioliterasi.com/feed/,https://studioliterasi.com/feed/' max='4' multiple_meta='yes' template='default']

Perilaku tercelanya berubah ketika Raden Said berniat untuk merampok Sunan Bonang. Sunan Bonang memberinya nasihat bahwa perbuatannya jelas melanggar perintah Allah SWT. Semenjak itu, Raden Said pun menjadikan Sunan Bonang sebagai guru untuk mendalami ajaran agama Islam.

Guru-Guru Sunan Kalijaga

Perjalanan biografi Sunan Kalijaga dari mengenal Islam hingga menjadi salah satu Wali Songo tentu tidak terlepas dari bantuan para gurunya. Berikut guru-guru spiritual Sunan Kalijaga:

1. Sunan Bonang

Sunan Bonang memiliki banyak pengaruh dalam membentuk karakter dan kepribadian saleh Sunan Kalijaga. 

Baca Juga:  Cut Nyak Dien: Ksatria Perang Wanita Pemberani dari Aceh

Agar diterima sebagai murid Sunan Bonang, Sunan Kalijaga harus dapat memenuhi syarat untuk bertapa di pinggir sungai. Tentunya persyaratan tersebut berhasil dipenuhi.

2. Syekh Siti Jenar

Syekh Siti Jenar mengajarkan Sunan Kalijaga ilmu kebatinan tinggi yakni ilmu Ilafi. Meski akhirnya Sunan Kalijaga tidak menjalankan ilmu tersebut hingga terjadi konflik di antara keduanya.

3. Syekh Sutabaris

Syekh Sutabaris adalah seorang guru agama yang berasal dari Malaka yang saat itu dikenal sebagai pusat perdagangan. Syekh Sutabaris memerintahkan Sunan Kalijaga untuk kembali ke tanah Jawa dan membangun masjid serta menjadi anggota Wali Songo. 

4. Sunan Gunung Jati

Dalam Hikayat Hasanuddin, Sunan Kalijaga tidak hanya menyebarkan ajaran Islam di Cirebon, tetapi juga menuntut ilmu kepada Sunan Gunung Jati. Selanjutnya, Siti Zaenab yang merupakan putri dari Sunan Gunung Jati menikah dengan Sunan Kalijaga dan mereka dikaruniai 5 anak.

Strategi Dakwah Sunan Kalijaga

Perjalanan dakwah Sunan Kalijaga berawal dari Cirebon, tepatnya di Desa Kalijaga. Dia memiliki misi untuk menyebarkan ajaran Islam kepada penduduk Indramayu dan Pamanukan. Julukan Sunan Kalijaga pun disematakan kepadanya karena basis dakwahnya yang berada di Desa Kalijaga. 

Sunan Kalijaga mengenalkan Islam dengan cara yang sangat lembut tanpa adanya paksaan. Dia menyebarkan ajaran Islam ke masyarakat setempat dengan memasukkannya ke dalam budaya lokal, salah satunya kesenian wayang.

Sunan Kalijaga sangat mahir menjadi dalang dan menggelar pertunjukan wayang. Dia bahkan memiliki beberapa julukan, yakni Ki Dalang Sida Brangti, Ki Dalang Kumendung, Ki Dalang Bengkok, dan Ki Unehan.

Alih-alih mematok tarif harga kepada para pengunjung, Sunan Kalijaga justru cukup mensyaratkan untuk menyebut dua kalimat syahadat atau Kalimosodo sebagai tiket masuknya. 

Baca Juga:  Sejarah Sultan Hasanuddin & Perjuangannya Melawan VOC

Selain menjadikan kesenian wayang sebagai sarana dakwah, Sunan Kalijaga juga menggunakan gamelan, seni ukir, serta seni suara. Beberapa tembang populer ciptaannya adalah Ilir-ilir dan Gundul-Gundul Pacul yang berisi pesan moral keislaman.

Tidak hanya itu, dia juga menggagas baju takwa atau sekarang dikenal sebagai baju surjan, grebeg maulud, perayaan sekatenan, serta lakon Layang Kalimasada dan Petruk Dadi Ratu.

Berkat ketelatenan dan keluwesan Sunan Kalijaga dalam memadukan budaya lokal dengan nilai-nilai Islam, perjalanan dakwahnya pun sangat mudah diterima oleh masyarakat setempat. Maka, pantaslah dia menjadi Wali Songo yang masih dihormati hingga saat ini.

Baca juga: Biografi Lengkap Sunan Ampel, Silsilah, & Metode Dakwahnya

Itu tadi penjelasan lengkap mengenai biografi Sunan Kalijaga singkat yang dapat kamu pahami. Semoga artikel ini dapat membantu kamu dalam memahami sejarah ya!

Tidak ada komentar
Komentar untuk: Sunan Kalijaga: Biografi Singkat dan Strategi Dakwahnya

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ARTIKEL TERBARU

Halo Anak Nusantara, kali ini kita akan membahas secara lengkap mengenai isi prasasti kalasan beserta sejarahnya. Bagi kamu yang penasaran, berikut rangkuman lengkapnya hanya di Museum nusantara.  Sejarah & Pembuat Prasasti Kalasan Prasasti Kalasan adalah prasasti berbahasa Jawa Kuno yang ditemukan di desa Kalibening, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Prasasti ini ditemukan pada […]

Trending

Halo anak Nusantara! Indonesia memiliki banyak peninggalan yang masih ada dan dirawat sampai saat ini, salah satu bentuk peninggalan yang cukup terkenal adalah Candi. Biasanya, candi-candi yang ada di wilayah Indonesia berasal dari zaman kerajaan Hindu-Buddha. Beberapa masih berdiri megah dan menjadi objek pariwisata, sedangkan beberapa peninggalan candi sudah hilang termakan usia. Pada kesempatan kali […]